Anda di halaman 1dari 19

MEMBENTUK PANGKALAN SAKA BAKTI

HUSADA

YUSRI SYAMSUDDIN, S.Pd.I


PENGERTIAN SAKA
 Satuan Karya Pramuka disingkat Saka.Adalah wadah
pendidikan kepramukaan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat, dan meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan pengalaman para Pramuka
dalam berbagai bidang kejuruan, serta meningkatkan
motivasinya untuk melaksanakan kegiatan nyata dan
produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan
dan penghidupannya, serta bekal pengabdiannya kepada
masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan aspirasi
pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan
pembangunan, dalam rangka peningkatan ketahanan
nasional.
TUJUAN
 Tujuan pembentukan Saka adalah untuk memberi wadah
pendidikan bagi para Pramuka Penegak, dan untuk :
 mengembangkan bakat, minat, pengetahuan, kemampuan,
keterampilan dan pengalaman dalam bidang kejuruan tertentu;
 meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan
produktif;
 memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya;
 memberi bekal bagi pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan
negara guna menunjang pembangunan nasional;
 sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupan
serta dinamika Gerakan Pramuka, serta peranannya dalam
pembangunan nasional.
SASARAN
Sasaran pembentukan Saka bagi Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega
adalah agar selama dan setelah mengalami pendidikan dalam Saka, mereka :
 Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan yang dapat
mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa
dan negara.
 Meningkatkan kemantapan mental dan fisiknya.
 Memiliki rasa tanggungjawab atas dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,
serta tanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Memiliki sikap dan cara berfikir yang lebih matang dalam menghadapi segala
tantangan dalam hidupnya.
 Dapat melaksanakan kepemimpinan yang bertanggungjawab, berdayaguna dan
tepatguna.
 Dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan yang positif, berdayaguna dan
tepatguna sesuai dengan minat dan bakatnya.
 Menjalankan secara nyata Trisatya dan Dasa Darma.
ANGGOTA SAKA
 Anggota Saka adalah Pramuka Penegak Bantara, Penegak Laksana dan
Pandega dari gugusdepan.
 Pramuka Calon Penegak dan calon Pandega dapat mengajukan diri
sebagai anggota Saka seizing Pembina Gugusdepannya, dan
diisyaratkan agar dalam waktu 12 (duabelas) bulan setelah menjadi
anggota Saka diusahakan telah dilantik sebagai Pramuka Penegak
Bantara, atau Pandega di gugusdepannya.
 Pemuda yang berusia antara 16 (Enam belas) sampai dengan 25
(duapuluh lima) tahun dapat menjadi anggota Saka dengan ketentuan
bahwa yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah
menjadi anggota Saka wajib menjadi anggota suatu gugusdepan
Gerakan Pramuka, dan selanjutnya berusaha menempuh Syarat
Kecakapan Umum dan dilantik sesuai dengan golongan
keanggotaannya.
SYARAT ANGGOTA SAKA
 Mendapat izin dari Orangtua/wali, kepala sekolah, dan Pembina
gugusdepannya.
 Berusia antara 16 (enam belas) sampai 25 (duapuluh lima) tahun.
 Memenuhi syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh masing-masing
Saka (misalnya persyaratan mengenai kesehatan jasmani dan
rohani, kemampuan dan kepantasan dsb).
 Bersedia untuk berperan aktif dalam segala kegiatan Saka.
 Bersedia dengan sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada
masyarakat, dimanapun, serta setiap saat bila diperlukan.
 Seorang Pramuka dapat pindah dari satu bidang Saka ke Saka
lainnya bila telah mendapatkan sedikitnya 3 (tiga) buah TKK dan
sedikitnya telah berlatih selama 6 (enam) bulan pada Saka tersebut.
PRAMUKA SEJATI
Rajin Terampil Dan Gembira
Senantiasa Praja Muda Karana
Sopan dan tak kenal rasa sombong
Bersahaja setia suka menolong
Ya yaya ya
Itulah pramuka
Pramuka Sejati
Sejati kata dan prilakunya
Ya yaya
Itulah pramuka
Pramuka Sejati
Sejati kata dan prilakunya
CARA MEMBENTUK PANGKALAN SAKA
BAKTI HUSADA
 Pangkalan Saka Bakti Husada merupakan sanggar latihan adik-adik Pramuka
Penegak dan Pandega yang meminati kesehatan yang berkedudukan di wilayah
kwartir ranting atau minimal terdapat 1 (satu) di wilayah kwartir cabang.
 Pangkalan Saka Bakti Husada dapat berlokasi di Puskesmas, atau UPT
Kesehatan seperti Rumah Sakit, Poltekkes, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP), Balai
Laboratorium Kesehatan (Labkes), Balai Kesehatan Olah Raga, dan dapat pula
bertempat di kantor sekretariat organisasi profesi kesehatan
 Inti kegiatan Saka Bakti Husada adalah aktifnya adik-adik anggota berkegiatan
di Pangkalan Saka Bakti Husada.
 Pembentukan Pangkalan Saka Bakti Husada dapat diinisiasi oleh UPT
Kesehatan, Dinas Kesehatan atau Puskesmas atau pembina pramuka yang
peduli Saka.
LANGKAH-LANGKAH PEMBETUKAN
PANGKALAN SAKA BAKTI HUSADA
 Langkah satu, 
Diawali dengan konsolidasi internal diantara staf Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan, Dinas Kesehatan,
Puskesmas setempat yang membahas kesiapan jajaran
kesehatan untuk memberikan komitmen dan dukungan
sumberdaya untuk dijadikan basecamp latihan Saka Bakti
Husada. Output langkah ini adalah komitmen dan dukungan
pimpinan kesehatan (UPT Kesehatan, Dinkes, dan atau
Puskesmas) untuk membina adik-adik anggota Saka Bakti
Husada dengan membentuk Pangkalan Saka Bakti Husada.
LANGKAH KEDUA
 melakukan pendekatan eksternal yaitu komunikasi baik secara
formal maupun informal dengan jajaran kesehatan lainnya, kwartir
ranting/cabang gerakan pramuka setempat, pembina gugus depan
sekitarnya serta tokoh masyarakat lainnya yang intinya mohon
kesediaan untuk mendukung kegiatan Saka Bakti Husada. Untuk itu,
perlu dilakukan berbagai pendekatan untuk memperoleh dukungan
masyarakat setempat dan diharapkan dapat berupa moral, finansial,
dan material seperti kesepakatan dan persetujuan sekolah yang
memiliki gugusdepan dan masyarakat (terutama orang tua peserta
didik), bantuan dana, tempat penyelenggaraan latihan ketrampilan
sesuai krida-krida di Pangkalan Saka Bakti Husada serta peralatan
yang diperlukan. Ouput langkah ini kesepakatan dan dukungan
ekternal untuk pembentukan pangkalan Saka Bakti Husada
LANGKAH KETIGA
 yaitu melakukan asesmen atau kajian yang bertujuan untuk
mengumpulkan data kondisi kesehatan secara umum, sekolah yang ada,
potensi gugusdepan dengan peserta didiknya di sekitar wilayah UPT
Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas. Identifikasi masalah
kesehatan serta potensi masyarakat untuk solusi masalah kesehatan
setempat, serta eksistensi pembina pramuka, tenaga kesehatan yang
bersedia menjadi instruktur serta pelatih yang berdomisili di wilayah
tersebut. Pada kajian ini dapat dilakukan angket untuk mengidentifikasi
topik kesehatan yang diminati oleh kaum muda setempat sebagai bahan
untuk menjadi titik masuk (entry point) untuk memulai kegiatan latihan
ketrampilan yang berbasis dari syarat kecakapan khusus (SKK) setiap
krida Saka Bakti Husada. Ouput langkah ini adalah analisis masalah dan
potensi untuk solusi masalah kesehatan setempat dengan melibat-
aktifkan potensi Saka Bakti Husada.
LANGKAH KEEMPAT,
 kegiatan sosialisasi tentang Saka Bakti Husada ke gugusdepan
baik yang berbasis sekolah/kampus maupun berbasis masyarakat di
sekitar UPT Kesehatan, Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Inti
sosialisasi adalah mempromosikan tentang Saka Bakti Husada
dengan krida-kridanya serta ajakan bagi peserta didik di
gugusdepan untuk belajar lebih khusus dan mendalam tentang
berbagai kecakapan khusus bidang kesehatan yang terhimpun
dalam krida-krida Saka Bakti Husada yaitu pengendalian penyakit,
lingkungan sehat, keluarga sehat, gizi dan obat serta perilaku hidp
bersih dan sehat (PHBS). Output langkah ini adanya kesepatakan
dari para pembina dan mabigus untuk mengirimkan peserta
didiknya untuk mengikuti latihan/belajar tentang kesehatan di
Pangkalan Saka Bakti Husada.
LANGKAH KELIMA,
 persiapan pembentukan Pangkalan Saka Bakti Husada meliputi pemantapan
komitmen dan dukungan pimpinan kesehatan terhadap Saka Bakti Husada,
orientasi kesehatan bagi pembina gudep yang akan direkrut menjadi Pamong,
orientasi kepramukaan bagi persiapan administrasi seperti surat menyurat
kepada Kwartir, persiapan peralatan dan sarana yang dibutuhkan, memilih
calon pengurus Pangkalan Saka Bakti Husada sesuai tugasnya (dibentuk
organogramnya), rencana kegiatan perdana dengan peserta didik, persiapan
tempat yang akan dijadikan sanggar, penjadwalan latihan dengan pembagian
tugas antara pamong dan instruktur, penyiapan bahan dan materi SKK,
briefing bagi staf UPT Kesehatan, Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk
dukungannya serta kesinambungan latihan/belajar bagi peserta didik, dan
sebagainya. Ouput langkah ini adalah kesiapan UPT Kesehatan, dinas
kesehatan dan Puskesmas untuk membentuk Pangkalan Saka Bakti Husada
dengan kesinambungannya yang memerlukan komitmen dan dukungan semua
pihak.
LANGKAH KEENAM,
  pelaksanaan kegiatan yaitu kegiatan awal yang melibatkan
peserta didik dengan melibatkan pamong dan instruktur
sebagai persiapan untuk peresmian Pangkalan Saka Bakti
Husada oleh kwartir ranting atau kwartir cabang. Kegiatan ini
merupakan kegiatan uji coba beberapa kali atau soft
opening untuk memulai kegiatan sebelum diresmikan.
Selanjutnya sesuai jadwal yang disepakati, maka Pangkalan
Saka Bakti Husada dapat diresmikan oleh Ketua Kwartir
Ranting atau Ketua Kwartir Cabang yang dihadiri oleh jajaran
kesehatan, dan Mabigus sekitar serta orang tua peserta didik.
Sesuai dengan nama gugusdepan, sebaiknya pangkalan dapat
diberikan nama pahlawan kesehatan.
 Langkah ketujuh, mengembangkan peluang kerja (job creation) yang
berbasis kecakapan khusus sesuai dengan krida-kridanya seperti wirausaha
kuliner yang berbasis Krida Gizi, wirausaha sanitasi yang berbasis Krida
Lingkungan Sehat, wirausaha jamu sehat yang berbasis Krida Obat, dan
sebagainya. Penciptaan peluang kerja ini dapat bekerjasama dengan
sektor bisnis, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) atau
koperasi yang dapat memasarkan secara masif hasil ekonomi produktif
yang dimotori oleh Gerakan Pramuka khususnya Saka Bakti Husada.
 Langkah ini hendaknya dapat dimulai pada area terbatas di BTKLPP, KKP,
UPT Kesehatan lainnya yang ada di ibukota provinsi, Dinas Kesehatan dan
atau Puskesmas sehingga ke depan keberadaaan Saka Bakti Husada dapat
dirasakan oleh peserta didik yang anggotanya berasal dari gugusdepan
sekitar dan orang tua yang menitipkan pendidikan non formal pada
Gerakan Pramuka
PANGKALAN SAKA YANG BAIK ANTARA
LAIN MEMILIKI :
 Minimal 10 Pramuka Penegak Bantara sebagai anggota saka
yang berasal dari gugus depan.
 Surat Keputusan Pendirian Pangkalan Saka Bakti Husada
 Surat Keputusan Pengurus Mabi Saka Bakti Husada
 Surat Keputusan Pengurus Pangkalan Saka Bakti Husada
 Surat Keterangan Anggota Saka Bakti Husada
 Sertifikat/Ijazah/Surat keterangan telah mengikuti kursus
kepramukaan (Pamong dan Instruktur Saka)
 Dokumen (Musyawarah, Daftar Anggota dll)
LANJUTAN
 Administrasi Pangkalan Saka Bakti Husada : Buku daftar
anggota, Buku presensi, Buku inventaris, Buku registrasi
Mabi, Pamong dan Instruktur, Buku notulen rapat/risalah
rapat, Buku agenda dan ekspedisi surat menyurat
 Administrasi Keuangan : Buku kas, Buku iuran, Buku laporan
keuangan bulanan
 Buku catatan kegiatan : Logbook, Buku acara kegiatan,
Buletin Pangkalan Buku Pelantikan SKK Krida
 Program masa bakti, tahunan, semester, bulanan dan
mingguan
 Laporan kegiatan ke Pinsaka dan kwartir
LANJUTAN
 Papan Struktur Organisasi Pangkalan Saka Bakti Husada
 Papan Nama Pangkalan Saka Bakti Husada
 Foto, Video dan dokumentasi kegiatan Saka Bakti Husada
 Kelengkapan/Sarana Umum Pangkalan Saka Bakti Husada,
antaranya : sanggar pangkalan Saka Bakti Husada, bendera
merah putih, bendera WOSM, bendera Gerakan Pramuka,
bendera Saka Bakti Husada, kotak P3K, alat dan media
praktik Krida, lemari perlengkapan, ruang terbuka dan tiang
bendera.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai