Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LARANGAN
Jl. Raya Larangan No. 18 Telp. (0283) 6183926 Larangan - Brebes 52262
e-mail : puskesmas.larangan672@gmail.com

PEDOMAN
UPAYA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
Nomor : /PEDOMAN/UKM/V/ 2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan memberikan prioritas utama terhadap upaya
pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan upaya pencegahan penyakit (preventif)
selain upaya pelayanan penyembuhan atau pengobatan (kuratif), dan upaya pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) dilakukan secara menyeluruh dan terpadu serta berkesinambungan.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama
dan Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia
dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat
menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan
umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan
kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik
di sekolah. Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondisi fisik prima yaitu tubuh yang
sehat, oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya
melalui UKS.
UKS atau Usaha Kesehatan Sekolah adalah wahana belajar mengajar untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik yang harmonis dan optimal, agar menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas. Pendidikan kesehatan juga diarahkan untuk membiasakan hidup sehat
agar memiliki pengetahuan, sikap, ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat,
serta aktif berpartisipasi dalam usaha kesehatan baik lingkungan sekolah, di lingkungan
rumah tangga maupun lingkungan masyarakat (Depkes RI, 2006).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang
sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan
mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang didalamnya mencakup :
a. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan
di perguruan agama, di rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat ;
b. Sehat, baik, dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan ; dan
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, alcohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan
masalah pornografi dan masalah sosial lainnya.

C. SASARAN PEDOMAN
1. Pelaksana UKS Puskesmas
2. Pengelola program kesehatan dan lintas sektor terkait

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup program Usaha Kesehatan sekolah tercermin dalam Tri Program Usaha
Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS) yaitu penyelenggaraan pendidikan kesehatan,
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.

1. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan

2
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk senantiasa berperilaku
hidup sehat ;
b. Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal terhadap pengaruh
buruk dari luar ;
c. Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat
2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
a. Pelayanan kesehatan ; termasuk Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
b. Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik ;
c. Pemeriksaan berkala ;
d. Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P ;
e. Pencegahan penyakit (imunisasi) ; pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ; Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ; Pendidikan Kecakapan Hidup Sehat (PKHS) atau
Life Skills Education
f. Penyuluhan kesehatan dan konseling
g. Pengawasan warung sekolah
h. Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS)
i. Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal lainnya
yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
j. Rujukan kesehatan ke Puskesmas
k. Pengukuran tingkat kesegaran jasmani
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
a. Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, kemanan,
kerindangan, kekeluargaan)
b. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap rokok
c. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai sekolah,
orang tua murid dan masyarakat sekitar )

E. BATASAN OPERASIONAL

3
Kegiatan UKS meliputi antara lain: pemeriksaan kesehatan (kesehatan gigi dan mulut,
mata telinga dan tenggorokan, kulit dan rambut), penemuan kasus-kasus dini, pengobatan
sederhana, pertolongan pertama dan melakukan rujukan. Kegiatan UKS juga mencakup
penjaringan, pelatihan dokter kecil (SD), pelatihan kader kesehatan remaja (SMP, SMA),
pembinaan lingkungan sekolah sehat (LSS) dan pertemuan guru UKS.

BAB II

4
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan UKS mulai di Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab UKP, Penanggung jawab UKM, dan seluruh karyawan.
Penanggung jawab UKM Promosi Kesehatan merupakan koordinator dalam
penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kecamatan.
Standar tenaga pelaksana UKS Puskesmas adalah sebagai berikut :
Kualifikasi Jumlah
Minimal D3 Perawat atau Bidan 1 orang

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Petugas Promkes, Gizi, P2, KIA, dan Kesling wajib berpartisipasi dalam kegiatan UKS.
Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan UKS di Puskesmas adalah petugas
pelaksana UKS.

C. JADWAL KEGIATAN
Pengaturan dan penjadwalan Penanggung jawab UKM, UKP, dan karyawan puskesmas
dikoordinir oleh pelaksana program UKS sesuai dengan kesepakatan. Adapun jadwal
kegiatan UKS terlampir.

5
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
Koordinasi pelaksanaan kegiatan UKS dilakukan oleh pelaksana program UKS
yang menempati ruang UKS di gedung puskesmas lantai dua. Pelaksanaan rapat
koordinasi dilakukan di ruang pertemuan puskesmas lantai dua.

B. STANDAR FASILITAS
No Jenis Peralatan Jumlah Minimal
Peralatan
I. KIT UKS
1. Garpu tala 512 HZ/ 1024 HZ / 2084 HZ 1 buah
2. Palu pengukur reflex 1 buah
3. Pengait serumen 1 buah
4. Pengukur tinggi badan 1 buah
5. Pinhole 1 buah
6. Snellen, alat untuk pemeriksaan visus 1 buah
7. Speculum hidung (Lempert) 1 buah
8. Speculum telinga dengan ukuran kecil, sedang, besar 1 set
9. Stetoskop 1 buah
10. Sudip lidah, logam panjang 12 cm 1 buah
11. Sphygmomanometer dengan manset anak dan dewasa 1 set
12. Thermometer klinis 1 buah
13. Tes buta warna (ISHIHARA) 1 buah
14. Timbangan dewasa 1 buah
15. Torniket karet 1 buah

II. Bahan Habis Pakai


1. Alkohol Sesuai kebutuhan
2. Cairan desinfektan atau povidone iodin Sesuai kebutuhan

3. Sabun tangan atau antiseptic Sesuai kebutuhan

4. Kasa Sesuai kebutuhan

5. Kapas Sesuai kebutuhan

6
6. Masker Sesuai kebutuhan

7. Sarung Tangan Sesuai kebutuhan

III.Perlengkapan

1. Pen light 1 buah

2. Tempat alcohol 1 buah

3. Toples kapas logam dengan oegas dan tutup (50 x 75 mm) 1 buah

4. Toples kapas/ kasa steril 1 buah

5. Toples pembuangan kapas (50 x 75 mm) 1 buah

6. Baki logam tempat alat steril bertutup 1 buah

7. Waskom cekung 1 buah

8. Tas kanvas tempat kit 1 buah

Keterangan :
Jumlah minimal Kit UKS adalah 2 (dua) Kit untuk setiap Puskesmas

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN’

A. PROSEDUR PELAKSANAAN UKS

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah


dilaksanakan melalui tiga program pokok yang meliputi:
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan

7
3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat

Uraian 3 Program Pokok UKS (Trias UKS)


1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan Kesehatan diberikan di sekolah melalui:
a. Pelajaran Pendidikan kesehatan
Pelajaran Pendidikan Kesehatan Terintregrasi pada pelajaran Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, IPA sehingga tidak merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri
b. Pembinaan Perilaku Hidup Sehat Pembinaan
Perilaku Hidup bersih dan Sehat dimulai dari diri sendiri atau kebersihan perorangan,
(seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun,
kebersihan diri) dan lingkungan (misalnya: membuang sampah pada tempatnya,
melakukan pemilahan sampah, merawat tanaman, dll).
c. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan dari siswa ke siswa dilaksanakan pada kegiatan upacara atau
langsung dari kelas kelas yang lain, dengan materi tumbuh kembang remaja,
NAPZA, HIV/AID dan penyakit menular yang lainnya, Gizi Remaja, Kesehatan jiwa
remaja, kehamilan, haid dan KRR. Pada anak usia SLTP (remaja), masalah kesehatan
yang dihadapi biasanya berkaitan dengan perilaku berisiko seperti penyalahgunaan
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), Kehamilan yang Tak
Diingini, Abortus yang tidak aman, Infeksi Menular Seksual termasuk HIV/AIDS,
Kesehatan reproduksi Remaja, Kecelakaan dan trauma lainnya. Disamping
Penyuluhan yang berkaitan dengan masalah remaja juga dilakukan penyuluhan yang
berkaitan penyakit yang banyak berkembang di masyarakat, misalnya:
Mencret/Diare, Demam Berdarah serta P3K.
d. Pelatihan guru UKS
Pelatihan guru UKS baik yang diselenggarakan ditingkat kabupaten , propinsi
maupun di tingkat Pusat. Penunjukan guru UKS secara bergilir diharapkan
pemahaman pentingnya UKS bagi sekolah dan anak didik akan menyeluruh di semua
guru
2. Pelayanan Kesehatan

8
Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan oleh Tim Pembina UKS dan Kader UKS
meliputi: pemeriksaan kesehatan ssecara rutin di kelas misalnya rambut, kulit, kuku,
telinga dan gigi, pemeriksaan berkala oleh guru dan PUSKESMAS, pembinaan
kebersihan lingkungan (Pengelolaan sampah, kebersihan tempat cuci tangan, kamar
mandi dan WC dsb), membina kebersihan perorangan, pemeriksaan berkala/periodik 6
bulan sekali, pemeriksaan berkala 1 tahun sekali bagi guru, pemberian rujukan jika ada
siswa sakit yang tidak mampu ditangani oleh kader .
3. Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaan lingkungan sekolah bertujuan untuk mewujudkan lingkungan sehat di
sekolah yang memungkinkan setiap warga sekolah mencapai derajat kesehatan setinggi-
tingginya dalam rangka mendukung tercapainya proses belajar yang maksimal bagi setiap
peserta didik meliputi: warung/kantin sehat, kebersihan kamar mandi dan WC, kebun
sekolah, pengelolaan sampah dan kompos, sanitasi dan juga radius 500 m.

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan UKS direncanakan dalam
pertemuan lokakarya mini lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda
pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
1. Kegiatan dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain :
a. Meja

9
b. Kursi
c. Alat tulis
d. Buku panduan
e. Buku catatan kegiatan
f. Komputer
2. Kegiatan dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain :
a. Kit UKS
b. Masker
c. Sarung tangan
d. Leaflet

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan UKS perlu diperhatikan


keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang
dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

10
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko
yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas
sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat
tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program
kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi
resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan.
Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari
pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan
langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan
rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau dampak yang mungkin
terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin
terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi
resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan
untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang berjalan.
Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah berjalan sesuai dengan
perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian pelaksanaan dengan
perencanaan. sehingga dengan segera dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang
terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah
tujuan sudah tercapai.

11
Upaya Keselamatan Sasaran

Upaya Identifikasi Risiko Pencegahan Risiko

Penjaringan dan One Day One - -


Care

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut
Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya.
Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang
aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan

12
kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas
terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko
pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan telah
mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar
tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana
kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan
merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas
kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum
bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat.
Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius
dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan UKS dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai
berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator PHBS
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap tribulan.

13
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan dan pembinaan UKS dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan
manfaat. Keberhasilan kegiatan pengelolaan UKS ini tergantung pada komitmen yang kuat dari
semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan peserta didik.

14
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Larangan Penanggung jawab UKM

dr. ADWIOKO S.S HALIMAH, AMd.Keb


NIP. 19621007 198911 1 001 NIP. 19740210 199301 2 004

15

Anda mungkin juga menyukai