Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wellona Gatra Fitri

Kelas : DIV Kebidanan + Profesi Tingkat 3


NIM : P05140319033
Tanggal : 30 September 2021

KULIAH PAKAR

Peran Bidan dalam Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak di
Masa Pandemi Covid-19

Narasumber 1 : Dr. Dian Ayubi, SKM, MQIH


Pembentukan Program Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan Pembangunan Kesehatan

Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginta, sebagai investasi bagi
pembangunan seumber daya manusia yang produkti secara sosial dan ekonomis. (Pasal 3 UU
No. 36/2009)

Kondisi umum KIA di Indonesia

Angka kematian ibu (AKI), angka kematian neonatal, anka kematian balita merupakan indicator
kesehatan masyarakat. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas atau pengelolaan tetapi bukan karena
sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau incidental di setiap 100.000 kelahiran hidup.

Program Kesehatan Ibu

- Pelayanan kesehatan ibu hamil


- Pelayanan imunisasi tetanus toksoid difteri bagi wanita usia subur dan ibu hamil
- Pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil
- Puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dan program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K)
- Pelayanan kontrasepsi
- Pemeriksaan HIV dan Hepatitis B pada ibu hamil
- Pelayanan kesehatan neonatal
- Imunisasi
- Pelayanan kesehatan anak usia sekolah
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat dalam :

- Mengenali
- Mengatasi
- Memelihara
- Melindungi
- Meningkatkan

Kesejahtaraan masyarakat sendiri

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitasi non instruktif untuk meningkatkan


pengetahuan dan kemampuan masyarakat sehingga mampu :

- Mengidentifikasi masalah kesehatan


- Membuat perencanaan
- Memecahkan masalah kesehatan dengan memanfaatkan potensi dan fasilitas yang ada
seperti libatkan lintas program, intas sector, toma/toga dan LSM (Kemenkes)

Kontinum Pemberdayaan Masyarakat

- Personal Action
- Small Groups
- Community Organisations
- Partnerships
- Social and Political Action

Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

1. Menumbuhkankembangkan potensi masyarakat


2. Mengembagkan gotong royong masyarakat
3. Menggali kontribusi masyarakat
4. Menjalin kemitraan
5. Desentralisasi

Proses pemberdayaan masyarakat

1. Mampu mengenali masalah kesehatan dan factor penyebabnya


2. Mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri
3. Mempu memelihara dan melindungi dari dari ancamam kesehatan
4. Mampu meningkatkan kesehatan
Tahapan :

1. Persiapan
Persiapan petugas dan persiapan sosial
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Pemantauan dan penilaian
5. Perluasan
Kuantitas dan kualitas

Persiapan petugas :

- Persiapan teknis (pelatihan, lokakarya)


- Persiapan administrasi (pembagian tuga, keuangan)
- Pendekatan wilayah (penetapan lokasi, koordinasi dengan pimpinan wilayah)

Persiapan sosial

- Pengenalan masyarakat
Mengenali karakteristik sosial-budaya masyarakat, kepemimpinan setempat, interaksi
sosial
- Pengenalan masalah
Mengenali kebutuhan dan permasalahan masyarakat, pengalaman masa lalu
- Penyadaran
Memotivasi masyarakat agar mau dan mampu melakukan perubahan

Perencanaan

Bersama-sama dengan masyarakat

- Membuat identifikasi masalah


- Menyusun prioritas masalah
- Menyusun rencana kegiatan, target, tahapn, waktu, pembagian tugas
- Mulai menyiapkan masyarakat sebagai peer educator
- Prinsip : think big, start small, act now and sustain

Pelaksanaan

- Mendampingi dan memberikan bimbingan tekbis pada masyarakat dalam pelaksaan


kegiatan
- Masyarakat sebagai pelaku utama dan petugas sebagai pendambing
Perluasan

- Memperluas kegiatan secara kualitatif dan kuantitatif


- Warga msyrakat yang aktif diberi peran menjadi narasumber dalam kegiatan perluasan

Narasumber 2 : Dr. dr. Trihono, M.Sc


Program-program Pemberdayaan Masyarakat dalam Kesehatan Ibu dan Anak di situasi Pandemi
Covid-19

Periode kematian maternal


Saat meninggal
- Kehamilan
- Persalinan
- Persalinan + nifas 1 hari
- Nifas
Kematian pada saat persalinan dan masa nifas (waktu 2x 24 jam) adalah 75% dari semua
kematian maternal sehingga perlu yankes yang cept dan tepat.

Kontributor kematian neonatal


- Terlambat mendapat pertolongan 26%
- Stabilisasi prarujukan inadekuat 29%
- Kurang komunikasi antar faskes 13%
- Menolak dirujuk 0%
- Terlambat dirujuk 32%

Kontributor neonatal di RS
- Diagnosis salah
- Kurang sarana penunjang medis
- Penanganan emergensi terlambat
- Hambatan ketersediaan NICU
- Hambatan penyediaan darah
- Tatalaksana inadekuat
- Pemantauan inadekuat
- Pengobatan terlambat

Proporsi kelainan bawaan


- Down syndrome
- Tuna daksa
- Tuna wicara
- Bibir sumbing
- Tuna runggu
- Tuna netra

Kecenderungan cakupa KIA 2013 – 2018


1. Pemeriksaan kehamilan pertama (K-1)
2. Pemeriksaan kehamilan pertama ideal (K-1 Ideal)
3. Pemeriksaan kehamilan ke 4 (K-4)
4. Persalinan di fasilitas kesehatan
5. Pemeriksaan nifas lengkap (KF Lengkap)
6. Keluarga berencana pasca persalinan
7. Pemeriksaan neonatal pertema (KN-1)
8. Imunisasi dasar lengkap pada bayi
9. Inisiasi menyusui dini (IMD)

Bentuk pemberdayaan masyarakat

- Sebagian besar berbentuk UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) seperti


posyandu, posbindu PTM, Posyandu lansia, Pos UKK (upaya kesehatan kerja),
Posmaldes (Pos Malaria Desa), Poskestren (Pos kesehatan pesantren).
- Kegiatan yang erat dengan pemberdayaan masyarakat bidang KIA adalah : kelas ibu
hamil, P4K, Posyandu, Program catin, gerakan saying ibu dan bayi, KB. Kesehatan
reproduksi di UKS/M, Polindes, Poskendes, dll.
- Saat ini sleuruh puskesmas melaksanakan PISPK (program Indonesia sehat dengan
pendekatan keluarga) yang indikatornya termasuk kesehatan ibu dan anak.

Anda mungkin juga menyukai