Anda di halaman 1dari 2

Hipertensi 444

ISPA/Influenza/Radang Tenggorokan 425

Diare 285

Tipus 230

Cedera 201

DBD 125

DM 121

Asma 116

Campak 113

TB 60
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Frekuensi

Grafik 1.1 Distribusi Penyakit di Kelurahan Bojong Pondok Terong


Berdasarkan data diatas, angka morbiditas (kesakitan) tertinggi di RW 002-012
Kelurahan Bojong Pondok Terong adalah Hipertensi sebesar 444 (31,7%). Sedangkan, angka
morbiditas (kesakitan) terendah adalah TB (tuberkulosis) sebesar 60 (4,3%).

ANALISIS MORBIDITAS
Berdasarkan data yang diperoleh dari RW 002-012 Kelurahan Bojong Pondok Terong,
penyakit hipertensi merupakan angka kesakitan tertinggi yaitu sebesar 444 kasus dengan
distribusi kejadian sebesar 31,7%.
Hipertensi/tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan
darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan
pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke)
bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai (kemenkes, 2013).
Hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor resiko seperti umur, jenis kelamin,
riwayat keluarga, genetik (faktor resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan
merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, penggunaan minyak jelantah, kebiasaan
konsumsi minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik, stress, dan penggunaan
estrogen (kemenkes, 2013).
TB (tuberkulosis) menjadi penyakit dengan angka kesakitan terendah di RW 002-012
Kelurahan Bojong Pondok Terong yakni sebanyak 60 kasus dengan distribusi kejadian
sebesar 3,7%. TB (Tuberkulosis) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan
bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-
paru. Penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan
komplikasi berbahaya hingga kematian.
Gejala utama pasien TBC adalah batuk berdahak selama dua minggu atau lebih.
Gejala tambahan pada TB adalah dahak bercampur darah (batuk darah), sesak nafas, badan
lemas, malaise, nafsu makan menurun, dan berat badan menurun, berkeringat malam hari
tanpa kegiatan fisik, juga demam meriang lebih dari satu bulan. Pada pasien dengan HIV
positif, batuk sering kali bukan merupakan gejala TB yang khas, sehingga gejala batuk tidak
harus selalu selama 2 minggu atau lebih (Kemenkes, 2018)
Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya TB adalah ketika daya tahan tubuh
menurun. Secara umum orang yang berisiko tinggi terinfeksi bakteri TBC adalah orang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, orang yang bekerja atau tinggal dengan penderita
TB, orang dengan infeksi HIV positif, orang dengan diabetes mellitus, bayi dan balita, serta
orang yang menderita penyakit lainnya (CDC, 2016).

Referensi

CDC (2016) TB Risk Factors. Tersedia pada: https://www.cdc.gov/tb/topic/basics/risk.htm


(Diakses: 12 Agustus 2019).

kemenkes (2013) “Infodatin Hipertensi.”

Kemenkes (2018) “Infodatin Tuberkulosis.”

Anda mungkin juga menyukai