Anda di halaman 1dari 4

TUGAS Ke-6

REGULASI DAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA DAN LINGKUNGAN
Wilda Dwi Apriliani 1710713015
Salsa Farah Diba 1710713099
Maulvi Nurunnisa A 1710713128
Kelas K3L – 5C/ Kelompok 2
Tanggal: 24/10/2019
YOUNG WORKERS

1. Regulasi yang mengatur Pekerja Muda di Indonesia


Undang-Undang yang mengatur pekerja anak adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang ini mengatur mengenai hal yang berhubungan
pekerja anak mulai dari batas usia diperbolehkan kerja, siapa yang
tergolong anak, pengupahan dan perlidungan bagi pekerja anak.
2. Undang-undang No. 20 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO
No. 138 Tahun 1973 mengenai Batas Usia Minimum Diperbolehkan
Bekerja
Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang umur minimum
seseorang untuk bekerja

 Umur minimum tidak boleh 15 tahun. Negara-negara yang fasilitas


perekonomian dan pendidikannya belum dikembangkan secara
memadai dapat menetapkan usia minimum 14 tahun untuk bekerja
pada tahap permulaan.
 Umur minimum yang lebih tua yaitu 18 tahun ditetapkan untuk jenis
pekerjaan yang berbahaya “yang sifat maupun situasi dimana
pekerjaan tersebut dilakukan kemungkinan besar dapat merugikan
kesehatan, keselamatan atau moral anak-anak”.
 Umur minimum yang lebih rendah untuk pekerjaan ringan ditetapkan
pada umur 13 tahun.
3. Undang-Undang No. 1 tahun 2000 tentang Ratifikasi Konvensi ILO
No. 182 Tahun 1999 mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera
Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak

Undang-Undang ini menghimbau adanya pelarangan dan aksi


untuk menghapuskan segala bentuk perbudakan atau praktek-praktek
sejenis perbudakan, seperti penjualan dan perdagangan anak-anak, kerja
ijon dan kerja paksa, termasuk pengerahan anak-anak atau secara
paksa atau untuk dimanfaatkan dalam konflik bersenjata dengan
menerapkan undang-undang dan peraturan.

- Usia minimum seseorang diperbolehkan bekerja

Pasal 68 UU No. 13 tahun 2003 menyebutkan bahwa pengusaha dilarang


mempekerjakan anak. Dan dalam ketentuan undang-undang tersebut, anak
adalah setiap orang yang berumur dibawah 18 tahun. Berarti 18 tahun
adalah usia minimum yang diperbolehkan pemerintah untuk bekerja.

- Persyaratan remaja usia sekolah dibenarkan untuk bekerja oleh


Undang-undang

Remaja usia sekolah tidak boleh dipekerjakan, namun di dalam undang-


undang yang sama pasal 69, 70, dan 71 menjelaskan pengecualian bagi anak
usia 13 – 15 tahun diizinkan melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak
mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial.
Kemudian juga anak dengan usia minimum 14 tahun dapat melakukan
pekerjaan di tempat kerja yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan
atau pelatihan dan anak dapat melakukan pekerjaan untuk mengembangkan
bakat dan minatnya.

2. Positif dan Negatif pekerja muda


Positif
 Lebih produktif
 Jaringan luas atau relasi
 Peningkatan pendapatan
 Mendapatkan pengalaman
Negatif
 Mudah terjadi kecelakaan kerja penyakit akibat kerja
 Mudah terpancing emosi karna emosi pekerja masih tidak stabil
 Menurunnya kesehatan pekerja karena terlalu dipaksa untuk melakukan
pekerjaan

3. Kondisi real pekerja muda di Indonesia


Mayoritas pekerja anak bekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan, sekitar 41,74 persen, merujuk data Survei Sosial Ekonomi Nasional
dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2017 yang diolah tim Lokadata
Beritagar.id.
Mereka yang bekerja di sektor pertanian seperti kelapa sawit, menurut
Jasra, lumrah terjadi di desa. Temuan KPAI di lapangan, sejumlah modus
dilakukan seperti mendaftarkan diri menggunakan nama orang tua tapi yang
bekerja justru si anak dan dalih membantu orang tua seperti mengambil
brondolan sawit.
Sebanyak 1,5 persen pekerja anak dari total populasi anak itu, jumlahnya
setara 1,2 juta anak. Berbeda dengan kondisi di perdesaan, mayoritas di
perkotaan mereka bekerja di sektor perdagangan (23 persen) dan industri
pengolahan di pabrik (22,3 persen).

4. Kasus “Kaum Muda Jepang yang Bekerja Keras Sampai Tewas”


Naoya seorang pekerja muda yang bekerja di perusahaan telekomunikasi
terbesar di Jepang setelah lulus kuliah. Dia biasanya bekerja hingga malam hari
atau sampai jadwal kereta terakhir, tetapi terkadang Naoya suka tidur di kantor
karena tertinggal kereta. Naoya meninggal dunia pada usia 27 tahun akibat
terlalu lelah bekerja dan melebihi jam kerja lembur. Lalu, ada kasus bunuh diri
yang dilakukan oleh Matsuri Takahashi (24 tahun) dengan melompat dari
gedung hingga tewas. Diketahui bahawa ia lembur selama 100 jam selama satu
bulan sebelum bunuh diri.
Budaya lembur ini dikenal dengan nama Karoshi yang pertama kali
ditemukan di tahun 1960-an dan 1970-an. Angka resmi menyebutkan karoshi
mencapai ratusan kasus setiap tahun, yang meliputi serangan jantung, stroke,
dan bunuh diri. Namun, pegiat sosial mengklaim angka sebenarnya jauh lebih
tinggi. Guna mengikis 'budaya lembur', pemerintah mengenalkan 'Jumat
Premium' dengan mematikan lampu-lampu kantor pada pukul 19.00 demi
memaksa karyawan pulang ke rumah. Melalui langkah ini, perusahaan-
perusahaan diajak membiarkan karyawan-karyawannya pulang pukul 15.00
pada Jumat terakhir setiap bulan. Pemerintah juga menghendaki karyawan
lebih banyak mengambil cuti. Karyawan diberi hak cuti selama 20 hari setiap
tahun, meski nyatanya hampir 35% karyawan tidak mengambil hak itu sama
sekali. Akan tetapi, jumat premium dianggap sebagai tindakan remeh yang
gagal. Solusi yang tepat adalah memberlakukan batasan jam lembur secara
resmi dan diatur undang-undang. Awal tahun ini, pemerintah mengusulkan
batasan lembur selama 60 jam per bulan, meski perusahaan-perusahaan
diizinkan memperpanjang sampai 100 jam dalam 'periode sibuk'.
Di Indonesia, isu ketenagakerjaaan muda bukanlah suatu hal yang baru.
Semenjak bergabung dalam jejaring ketenagakerjaaan muda PBB pada tahun
2002, Indonesia menjadi negara pelopor dalam Jejaring Lapangan Kerja untuk
Kaum Muda atau Youth Employment Network PBB, dan bahkan telah
membentuk jaringannya sendiri, yang bernama Jejaring Lapangan Kerja untuk
Kaum Muda Indonesia atau Indonesian Youth Employment Network (IYEN)
dengan bekerjasama bersama ILO (International Labour Organization). Isu
ketenagakerjaan muda ditangani melalui bantuan advokasi pada pemerintah
dan pemenuhan hak-hak kaum muda dalam bekerja.

Referensi :
https://www.google.com/amp/s/beritagar.id/artikel-amp/berita/pekerja-anak-di-
bawah-bayang-kemiskinan-dan-minim-pendidikan
ILO. (2012). 10 Tahun Menangani Lapangan Kerja bagi Kaum Muda di
Indonesia. Jakarta: International Labour Organization

Anda mungkin juga menyukai