Anda di halaman 1dari 51

Penyakit yang Ditularkan Melalui

Hubungan Kelamin (IMS)


Distribusi & Frekuensi IMS
Menurut Orang, Tempat, dan Waktu
Asia Selatan
151 Jt
IMS di seluruh dunia
Asia Tenggara 340 juta
70 Jt Afrika orang WHO 2001

Australia
1 Jt
Selandia baru

IMS di Indonesia Bandung 50%


Survey ISR 2005 pada WTS
Jakarta 40%
Bitung 35%
DISTRIBUSI GONORE
Menurut Orang, Waktu, dan Tempat
umumnya Gonore diderita oleh:
• laki-laki muda usia 20-24 tahun
• wanita muda usia 15-19 tahun

Kultur bakteri N. gonorrhea dilaporkan


pertama kali oleh Leistikow dan Loffler pada
tahun 1882 dan dikembangkan pada tahun
1964 oleh Thayer dan Martin

Tahun 1980-an sampai pada tahun 2005 di


laporkan terjadi 339.593 kasus, dimana
angka ini menunjukkan peningkatan,
terutama pada Negara berkembang
(termasuk Amerika Serikat)
Laporan WHO pada tahun 1999 secara global terdapat
62 juta kasus baru gonorrhea, 27,2 juta diantaranya
terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara, di Amerika
Serikat dan di Jepang terdapat peningkatan kasus

di Indonesia, data dari Kesehatan RI tahun 1988, angka


insidensi gonorrhea adalah 316 kasus per 100.000
penduduk. Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta,
dan Bandung terhadap PSK wanita menunjukkan
bahwa prevalensi gonorrhea berkisar antara 7,4-50%
(Purwono, 2015)
DISTRIBUSI SIFILIS
Menurut Orang, Waktu, dan Tempat
di AS yang paling sering terkena infeksi adalah
golongan usia muda berusia antara 20-29 tahun,
yang aktif secara seksual.

Sifilis juga ditemukan lebih tinggi pada ras dan


kultur tertentu. Adanya perbedaan prevalensi
penyakit pada ras yang berbeda lebih disebabkan
oleh faktor sosial daripada faktor biologis. Laki-laki
lebih sering terinfeksi daripada wanita

Tahun 1991, sejak tahun 1985 merupakan tahun


pertama kali kasus sifilis yang dilaporkan menurun
drastis, penyebabnya tidak diketahui dengan jelas.
Penyakit kelamin pada usia muda dan sifilis
kongenital meningkat secara bermakna hampir
diseluruh dunia sejak tahun 1957.
Sifilis lebih tinggi prevalensinya didaerah perkotaan
dibandingkan dengan didaerah pedesaan.

Dibanyak wilayah AS, terutama di daerah perkotaan dan di


daerah pedesaan bagian selatan kejadian sifilis dan sifilis
kongenital yang dilaporkan meningkat sejak tahun 1986
dan berlanjut sampai dengan tahun 1990 dan kemudian
menurun sesudah itu.
Peningkatan ini terjadi terutama dikalangan masyarakat
dengan status ekonomi rendah dan dikalangan anak-anak
muda
DISTRIBUSI
KLAMIDIA
Menurut Orang, Waktu, dan Tempat
Klamidia dapat menginfeksi pria maupun wanita. Wanita
lebih sering terinfeksi dibandingkan pria, terutama wanita
dengan umur 15-19 tahun dan 20-24 tahun. Pada
perbedaan ras ditemukan bahwa orang dengan kulit hitam
lebih tinggi prevalensinya dibanding ras/etnis lain. Selain
itu, gay, biseksual dan LSL juga dapat terinfeksi klamidia
karena klamidia bisa menular melalui seks anal dan oral.
(CDC, 2010)

C. trachomatis adalah agen klamidia pertama yang


ditemukan dalam tubuh manusia. Bakteri ini pertama
kali ditemukan pada tahun 1907 oleh Halberstaedter
dan Von Prowazek yang melakukan observasi bakteri
tersebut dalam kikisan konjungtiva orangutan yang
terinfeksi. (Budai I, 2007)

Klamidia dapat ditemukan lebih banyak


pada negara-negara miskin/ berkembang
seperti di Afrika dan Asia. (Kristina dkk,
2016)
Frekuensi Gonore, Sifilis, dan Klamidia
Menurut Orang, Tempat, dan Waktu

(STBP, 2013)
Penasun (Pengguna Jarum
Suntik)
Pada tahun 2013, prevalensi sifilis Penasun di
semua kota berkisar antara 0-6% dengan
prevalensi tertinggi di Pontianak (6%) dan
terendah di Makassar (0%).

Grafik 1. Prevalensi Sifilis Penasun menurut Kota tahun 2009 & 2013
LSL (Lelaki Seks dengan Lelaki)
Prevalensi IMS, antara lain sifilis, Grafik 4. Prevalensi Klamidia LSL menurut Kota tahun 2009 & 2013 Grafik 2. Prevalensi Sifilis LSL menurut Kota tahun 2009 & 201
gonore, dan klamidia mengalami
kenaikan di Yogyakarta dan
Tangerang pada tahun 2013 jika
dibandingkan dengan prevalensi
pada tahun 2009. Di Yogyakarta,
prevalensi IMS tertinggi adalah
klamidia, yaitu sebesar 32%. Di
Tangerang selain klamidia,
prevalensi gonore juga tinggi, yaitu
sebesar 32,8%. Di Makassar, Grafik 3. Prevalensi Gonore LSL menurut Kota tahun 2009 & 2013
prevalensi sifilis mengalami kenaikan
menjadi 2,4%, sedangkan gonore
mengalami penurunan dari yang
sebelumnya pada tahun 2009
sebesar 12,5% menjadi 6,8%.
Waria (Wanita Pria)
Grafik 5. Prevalensi Sifilis Waria menurut Kota tahun 2009 & 2013 Grafik 6. Prevalensi Gonore Waria menurut Kota tahun 2009 & 2013

Grafik 7. Prevalensi Klamidia Waria menurut Kota tahun 2009 & 2013
WPSTL (Wanita Pekerja Seks Tidak
Langsung)
Grafik 11. Prevalensi Sifilis WPSTL menurut Kota tahun 2009 & 2013
Grafik 12. Prevalensi Klamidia WPSTL menurut Kota tahun 2009 & 2013
WPSL (Wanita Pekerja Seks Langsung)
Grafik
Grafik 9. 10. Prevalensi
Prevalensi Klamidia
Gonore WPSL WPSL menurut
menurut Kota Kota
tahuntahun 2009
2009tahun & 2013
& 2013
Grafik 8. Prevalensi Sifilis WPSL menurut Kota 2009 & 2013
DEFINISI
&
ETIOLOGI
Gonore / Kencing Nanah
Gonore adalah penyakit menular seksual
(PMS) yang dapat menginfeksi pria dan
wanita. Dapat menyebabkan infeksi di alat
kelamin, rektum, dan tenggorokan. Ini
adalah infeksi yang sangat umum,
terutama di kalangan anak muda usia 15-
24 tahun
(CDC : 2017)

Gonore atau kencing nanah adalah


infeksi penyakit yang disebabkan oleh
bakteri yang disebut Neisseria
gonorrhoeae. Mereka dapat hidup di
uterus, leher rahim, uretra, rektum,
tenggorokan dan kadang-kadang mata
(FPA:2017)

Definisi
Gonore atau kencing nanah
adalah penyakit menular
yang dapat menginfeksi pria
dan wanita dan disebabkan
oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae.
Gonore merupakan penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae atau gonokok berbentuk biji kopi dengan lebar 0,8
µ dan panjang 1,6µ bersifat tahan asam, gram negatif yaitu terlihat di luar
dan di dalam sel leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati
dalam keadaan kering dan tidak tahan pada suhu 39oC. Kuman tersebut
termasuk dalam grup Neisseria dan dikenal ada 4 spesies, yaitu:
– Neisseria gonorrhoeae
– Neisseria meningitides
– Neisseria pharyngis
– Neisseria catarrhalis
N. gonorrhoeae dan N. Meningitides bersifat patogen, sedangkan ada dua
lainnya bersifat komensalisme.
Neisseria merupakan cocus gram negatif yang biasanya berpasangan.
Bakteri ini adalah patogem pada manusia dan biasanya ditemukan
bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Gonococci paling baik
tumbuh pada media yang mengandung substasi organik yang kompleks
seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan dalam ruang
udara yang mengandung 5% CO2.

Etiologi
Sifilis merupakan penyakit kronis dan bersifat sifilis adalah penyakit menular seksual yang
sistemik yang disebabkan oleh Treponema palidum. sangat infeksius, disebabkan oleh bakteri
Penularan sifilis melalui hubungan seksual. berbentuk spiral, Treponema pallidum
Penularan juga dapat terjadi secara vertikal dari
subspesies pallidum. Schaudinn dan Hoffmann
ibu kepada janin dalam kandungan atau saat
pertama kali mengidentifikasi Treponema
kelahiran, melalui produk darah atau transfer
jaringan yang telah tercemar, kadang-kadang pallidum sebagai penyebab sifilis pada tahun
dapat ditularkan melalui alat kesehatan 1905.

Definisi
SIFILIS

sifilis adalah penyakit menular


seksual yang sangat infeksius
dan disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum
Pada Tahun 1905 penyebab sifilis ditemukan oleh Schaudinn dan
Hoffman yaitu Treponema pallidum. Treponema berupa spiral halus,
panjang 5-15 mikron dan diameter 0,009-0,5 mikron, setiap lekukan
gelombang berjarak 1 mikron dan rata-rata setiap kuman terdiri dari 8-14
gelombang dan bergerak secara aktif, karena spiralnya sangat halus maka
hanya dapat dilihat pada mikroskop lapangan gelap dengan menggunakan
teknik imunnofluoresensi. Kuman ini bersifat anaerob dan diantaranya
bersifat patogen pada manusia, Guidelines (dalam Hartanti : 2012).
Ada tiga macam antigen Treponema pallidum yaitu protein tidak tahan
panas, polisakarida, dan antigen lipoid. Dalam keadaan anaerob pada
suhu 25°C, Treponema pallidum dapat bergerak secara aktif dan tetap
hidup selama 4-7 hari dalam perbenihan cair yang mengandung albumin,
natrium karbonat, piruvat, sistein, ultrafiltrat serum sapi. Kuman ini
sukar diwarnai dengan zat warna anlilin tetapi dapat mereduksi perak
nitrat menjadi logam perak yang tinggal melekat pada permukaan sel
kuman. Kuman berkembang biak dengan cara pembelahan melintang.
Waktu pembelahan kuman ini kira- kira 30 jam, Josodiwondo (dalam
Hartanti : 2012).

Etiologi
KLAMIDIA

FPA Mayangsari MHC


Klamidia merupakan penyakit klamidia adalah penyakit akibat klamidia adalah infeksi kelamin
yang ergolong mudah untuk bakteri yang umum ditularkan menular yang dapat terjadi pada
diobati dan disembuhkan. Jika melalui infeksi menular seksual. pria maupun wanita. Banyak
tidak ditangani dengan tepat Infeksi ini menulari wanita dan orang yang terinfeksi
dapat menyebabkan komplikasi pria, termasuk pria yang kuman/bakteri penyebab
yang menyakitkan dan masalah berhubungan seksual dengan pria. klamidia namun tidak terdapat
kesehatan yang serius seperti Pada wanita, bakteri ini gejala infeksinya tetapi sudah
nyeri pada buah zakar pada pria, menyebabkan infeksi pada serviks dapat menularkan kumannya.
dan pada pria menyebabkan
dan nyeri panggul dan bahkan Klamidia bisa berdampak
infeksi pada uretra. Walaupun
ketidaksuburan pada wanita. jarang terjadi, tetapi klamidia terhadap saluran air seni
Banyak orang dengan klamidia dapat menginfeksi anus dan (urethra), leher rahim (cervix),
tidak mendapatkan tanda atau menyebabkan conjunctivitis jalur pelepasan dan dubur,
gejala yang nyata dari infeksi (inflamasi pada mata). tenggorok dan mata

Definisi
KLAMIDIA

klamidia adalah penyakit


infeksi menular yang
dapat terjadi pada pria
maupun wanita serta
dapat menyebabkan
komplikasi pada organ-
organ tertentu jika tidak
segera ditangani dengan
cara yang tepat.
KLAMIDIA

Klamidia disebabkan oleh oleh bakteri (kecil, sel


hidup) yang disebut Chlamydia trachomatis. Bakteri
tersebut dapat hidup di uterus (rahim), vagina dan
leher rahim, uretra, rektum, dan kadang-kadang
tenggorokan dan mata. Hubungan seksual bebas dapat
mempermudah penyebaran dan penularan penyakit
klamdia ini.

Etiologi
PENGENDALIAN
&
PENCEGAHAN
SIFILIS
■ Berhenti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu
lama
■ Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan
hubungan seksual
■ Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang
■ Membicarakan secara terbuka mengenai riwayat
penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan
■ Biasakan menggunakan kondom bila harus
berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal
Sifilis dapat diobati denga berbagai jenis antibiotika,
yaitu:
■ Penisilin prokain jangka panjang, diberikan
dengan dosis 600mg intramuskuler. Untuk
sifilis primer diberikan selama 10-12 hari,
sifilis seknduer 14-15 hari, dan sifilis tertier
dan sifilis lanjut diberikan pengobatan
selama 21 hari
■ Tetrasiklin diberikan jika penderita alergi
penisilin, dengan dosis 500 mg per hari
selama 28 hari
■ Obat-obat lain yang dapat diberikan antara
lain adalah eritromisin dan sefalosporin
GONORRHEA
■ Berpola hidup sehat, karena pola hidup sehat
merupakan langkah awal untuk menghindari
berbagai macam penyakit
■ Hindari melakukan aktivitas seks melalui mulut
(oral sex)
■ Melakukan aktivitas seks dengan sehat dalam artian
tidak menyimpang seperti melakukan seks pada
anus dan tidak berganti-ganti pasangan
■ Selalu berusaha bertaqwa kepada-Nya
Untuk mencegah penularan gonorrhea mata
pada bayi yang dilahirkan oleh ibu
penderita gonorrhea, mata bayi harus ditetesi
dengan larutan perak nitrat atau penisilin
segera sesudah bayi dilahirkan.

Pengobatan gonorrhea biasanya dengan suntikan tunggal


seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian
antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 1 minggu

Jika gonorrhea telah menyebar melalui aliran darah, biasanya


penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik
intravena (melalui pembuluh darah, infus).
KLAMIDIA
■ Hindari Seks bebas (free sex)
■ Gunakan pengaman saat berhubungan seksual
■ Jaga kesehatan organ intim
■ Lakukan pola hidup sehat
■ Menjauhkan diri dari hubungan seks lewat, anal,
dan oral dengan pasangan yang terinfeksi. Jika
memilih untuk melakukan hubungan seks, gunakan
Kondom.
■ Setia pada satu pasangan
THANK YOU
APRIELLA (2 : peningkatan peyakit gonore di amerika serikat dan jepang?
Delia (7) : waktu patogenesis penyakit gonore dan klammidia?
Annisa Tsabitah (1) : apakah pengobatan gonore dan sifilis pada mata itu sama
dengan pengoatan gonoredan sifilis pada kelamin?
Maulvi (9) : mengapa keguguran dapat menyeabkan klamidia?
Necle (5) : apakah klamidia dapat diembuhkan? Jika iya, apakah menyeabkan
bekas?

Anda mungkin juga menyukai