Anda di halaman 1dari 8

Salsa Farah Diba

1710713099

I. Data dan Pengukuran


a. Data

Data merupakan bentuk jamak dari datum. Datum adalah keterangan


informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan. Data yang diperoleh dapat
berupa angka, lambang maupun sifat. Jadi, data adalah kumpulan keterangan
informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan berupa angka, lambang
ataupun sifat. (Kuswadi dan Erna Mutiara, 2004).
Data kependudukan adalah segala tampilan data penduduk dalam bentuk
resmi atau tidak resmi yang diterbitkan oleh badan-badan pencatatan
kependudukan (pemerintah maupun non pemerintah), dalam berbagai bentuk
baik angka, grafik, gambar dan lain-lain. (Direktorat Jenderal Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, 2014).
Macam-Macam Data Kepedudukan:

1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah suatu cara pengumpulan data yang
dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah
Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi
pada suatu saat tertentu (de facto dan de jure) (UU No 16 Tahun 1997).
Pencacahan penduduk pada sistem sensus penduduk
menggunakan dua cara, yaitu sistem de jure dan sistem de facto.
1. Sistem de jure ialah pencacahan penduduk di tempat mereka
biasanya bertempat tinggal, yaitu tempat yang telah dihuni
selama 6 bulan, tetapi berkeinginan untuk menetap di daerah
tersebut.
2. Sistem de facto ialah pencacahan penduduk di tempat
mereka ditemui oleh petugas pada waktu pencacahan.
Mereka tersebut adalah tunawisma, pengungsi, awak kapal
berbendera Indonesia masyarakat terpencil/ terasing,
penghuni perahu apung, dan penduduk yang sedang
bepergian dan belum pernah dicacah didaerah lain.
Ciri khas pelaksanaan Sensus Penduduk (Eryando, 2017:61):
1. bersifat individu, baik sebagai anggota keluarga maupun
masyarakat
2. bersifat universal, berarti pencacahan bersifat rnenyeluruh
3. pencacahan dilaksanakan secara serentak di seluruh Negara
4. dilaksanakan secara periodik, setiap tahun berakhiran angka nol.

2. Survei Penduduk
Survei merupakan metode menjaring data penduduk dalam
beberapa peristiwa demografi atau ekonomi dengan tidak menghitung
seluruh responden yang ada di suatu negara, melainkan dengan cara
penarikan sampel (contoh daerah) sebagai kawasan yang
bisa mewakili karakteristik negara tersebut (Sugiyono, 2014).
Pada abad 16 dan 17 beberapa sensus penduduk telah
dilaksanakan di Italia, Sisiliá, dan Spanyol.Pada masa itu sensus
dilaksanakan untuk tujuan militer, pemungutan pajak, dan peluasan
kerajaan. Sekarang, sensus penduduk bertujuan untuk mencacah
seluruh penduduk yang ada di suatu negara. (Supriatna, 2007:37)
1. Mengetahui perkembangan jumlah penduduk dari periode ke
periode
2. Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di setiap
wilayah
3. Mengetahui berbagai atribut sosial penduduk, seperti tingkat
kelahiran, kematian, dan migrasi serta berbagai factor yang
memengaruhinya
Manfaat survei menurut waktu pelaksanaannya, yaitu:
a) Sebelum sensus:
1. Sebagai bahan pertimbangan (input) untuk sensus yang akan
datang.
2. Untuk mengestimasi hasil sensus yang akan datang.
b) Sesudah sensus:
1. Untuk mengkoreksi/evaluasi hasil sensus yg lalu dan
melengkapinya bila ada kekurangan.
2. Untuk mengetahui perubahan penduduk setelah 5 tahun
sensus.
3. Untuk mengetahui kondisi penduduk antara dua sensus.
Jenis-jenis survey:
1. Single round survey (survei bertaraf tunggal)
Informasi demografi yang dikumpulkan melalui survey
bertahap tunggal diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan
mengenai berbagai kejadian demografi yang dialami seseorang
di masa lampau dalam periode tertentu. Sebagai contoh, kepada
seorang wanita diajukan pertanyaan: jumlah anak yang
dilahirkan hidup, dan berapa banyak diantaranya anak-anak yang
dilahirkan hidup itu masih hidup pada saat survey dilakukan.
2. Multi round survey (survei bertaraf ganda)
Dalam survey bertahap ganda dilakukan kunjungan berulang
kali kerumah tangga- rumah tangga dimana berbagai kejadian
demografi dalam interval waktu antar kunjungan dicatat seperti
kelahiran, kematian dan migrasi. Sedangkan survey bertipe
kombinasi selain berguna bagi penaksiran-penaksiran reit vital,
data yang dikumpulkan juga dapat menilai sejauh mana
kelengkapan dan dapat dipercayanya informasi demografi yang
dikumpulkan oleh sistem registrasi. (Rusli Said, 1995:33-34)
3. Kombinasi metode
Singgle round survey dan Multi round survey atau kombinasi
salah satu metode dan registrasi.

Kelebihan dan Kekurangan Survei:


 Kelebihan Survei Penduduk
Dalam pelaksanaannya tentunya survei penduduk memiliki
beberapa kelebihan, diantaranya :
a) Biaya lebih murah dibanding sensus karena tidak melibatkan
seluruh masyarakat melainkan hanya sampel dari masyarakat.
b) Kualitas data lebih baik dari pada sensus ataupun registrasi
karena dapat mengetahui informasi secara lebih spesifik dan
mendalam.
c) Dapat pula digunakan sebagai penguji ketelitian dari sensus dan
registrasi.
 Kekurangan Survei Penduduk
Dalam pelaksanaannya tentunya survei penduduk memiliki
beberapa kekurangan, diantaranya : Data yang dihasilkan tidak
akan representative atau valid jika terjadi kesalahan dalam
pengambilan sampel atau ketidaktepatan dalam memilih sampel.

3. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk ialah pencacatan tentang identitas atau ciri
– ciri, status, dan kondisi penduduk yang dilaksanakan oleh pemerintah
dari mulai tingkat terendah yaitu desa atau kelurahan (Sumardi dkk,
2009:41).
Sistem registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi
yang dipelihara penguasa setempat dimana biasanya dicatat setiap
kelahiran, kematian, adopsi, kematian, perceraian, perubahan
pekerjaan, pekerjaan nama dan perubahan tempat tinggal (Rusli,
1995:30-31)
Permasalahan dalam registrasi penduduk:
1. Data yang dicatat hanya sedikit.
2. Menganut system de jure (pendaftaran hanya dilakukan oleh
penduduk yang memenuhi syarat kependudukan saja
berakibat kekurangan cacah)
3. Kelengkapan dan kecermatan data yang terganggu karena
pencatatan tidak dilakukan secara konsisten dan terus
menerus. (Sugiharyanto, 2007)

b. Pengukuran
Dalam demografi, ada beberapa alat terpenting untuk mengukur data
kependudukan, yakni:
a) Angka absolut (count)
Angka absolut (count) adalah banyaknya peristiwa demografi tertentu
di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Jumlah penduduk, jumlah
kelahiran, jumlah kematian, dan jumlah perpindahan adalah ukuran demografi
dalam angka absolut. Sebagai contoh, jumlah penduduk indonesia menurut hasil
SP 1990 adalah sekitar 180 juta jiwa, sedangkan jumlah kelahiran di indonesia
menurut hasil SP 1990 adalah 5.040.000.
Untuk kepentingan perencanaan atau pelaksanaan program
kependudukan, angka absolut memang diperlukan. Misalnya, jika diketahui
bahwa di Indonesia rata-rata ada sebanyak 4 juta bayi lahir per tahun, maka
dapat diperkirakan berapa banyak obat-obatan untuk imunisasi bayi yang
diperlukan. Atau, jika diketahui bahwa di Indonesia ada sebanyak 49 juta
pasangan usia subur dan 60 persen nya ingin memakai alat atau cara KB, maka
dapat direncanakan berapa banyak alat atau cara KB yang harus disediakan.

b) Angka (rate)
Angka (rate) adalah banyaknya peristiwa demografi dari suatu
penduduk dalam jangka waktu tertentu. Ada 2 jenis angka, yaitu angka kasar
dan angka spesifik. Angka kasar (crude rate) adalah jangka yang pembagi nya
penduduk lengkap, sedangkan angka spesifik (spesific rate) adalah angka
pembagi nya merupakan golongan penduduk tertentu.

Contoh :
a. angka kasar (crude rate) yaitu angka yang dipakai untuk menghitung suatu
penduduk lengkap/keseluruhan
b. Angka spesifik (specific rate) untuk menghitung suatu penduduk yang
berkenaan menurut kelompok yang spesifik

dengan demikian tingkat spesifik ini dapat dilakukan menurut umur, jenis
kelamin, jeniis pekerjaan dsb

c) Rasio (ratio)
Rasio adalah jumlah dalam perbandingan terhadap jumlah lainya.
𝑎
Dengan perkataan lain merupakan perbandingan antara dua bilangan (𝑏) dan

dapat dinyatakan dalam persen, persepuluh, atau perseribu.

Contoh :
Rasio jenis kelamin (rasio jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk
perempuan) penduduk indonesia menurut hasil supas 1995 adalah 99.artinya
terdapat 99 orang laki-laki diantara 100 orang perempuan

d) Proporsi (proportion)
Proporsi adalah perbandingan, namun pembilang merupakan bagian dari
𝑎
penyebut maka perbandingan tersebut dinamakan proporsi 𝑎+𝑏 apabila proporsi

seratus akan menjadi persen.

Contoh:
Proporsi penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan menurut hasil
supas 1995 adalah 35, 1 persen dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.

e) Konstanta (constant)
Konstanta adalah suatu bilangan tetap (arbitrary number). Misalnya
100, 1.000 atau 10.000. Dalam rumus, ukuran-ukuran demografi dinyatakan
dengan “k”. Pengalian dengan “k” dilakukan supaya pengertian mengenai
ukuran-ukuran demografi menjadi lebih jelas.

Contoh: Hasil estimasi angka kelahiran kasar indonesia menurut hasil SP 1990
adalah 0,028. Angka ini kemudian dikalikan dengan k=1.000 yang akan
berartidari ssetiap 1.000 penduduk indonesia terjadi kelahiran sebanyak 28
orang.

f) Ukuran kohor (cohort measure)


Ukuran kohor adalah ukuran peristiwa demografi pada suatu kohor.
Kohor adalah sekelompok orang yang mempunyai pengalaman waktu yang
sama (biasanya satu tahun) dari suatu peristiwa tertentu.
Kohor yang sering digunakan adalah kohor kelahiran (birth cohort),
yaitu orang-orang yang dilahirkan dalam tahun atau periode yang sama.
Beberapa kohor lainya antara lain adalah kohor perkawinan (marriage cohort)
dan kohor kelas sekolah (school class cohort).
g) Ukuran periode (period measure)
Ukuran periode adalah suatu ukuran mengenai peristiwa yang terjadi
dari sebagian penduduk maupun keseluruhan selama satu periode tertentu.

Contoh: Angka kematian seluruh penduduk indonesia dalam tahun 1978

h) Insiden (incidence)
Insiden adalah jumlah kejadian/kasus baru selama satu periode tertentu.
Contoh: insidens penyakit muntaber selama bulan november 1983 di kota X
ada 25 orang.

i) Pravelansi (pravelence)
Prevalensi adalah jumlah kejadian/kasus baru dan lama pada suatu
periode tertentu.
Contoh: prevelens penyakit tuberkulosis selama tahun 1980 di kota X adalah
253 orang.

j) Pravelensi titik (point prevalence)


Prevalensi titik adalah jumlah kejadian/kasus pada suatu saat tertentu.
Contoh: jumlah penderita tuberkulosis di kota X pada tanggal 1 januari 1980
adalah 240 orang.

Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 2014

Eryando, Tris dkk. 2017. Teori dan Aplikasi Pengumpulan Data Kesehatan – Termasuk
Biostatistika Dasar. Yogyakarta: Andi Offset.

Kuswadi dan Erna Mutiara. 2004. DELTA Delapan Langkah dan Tujuh Alat Statistik untuk
Peningkatan Mutu Berbasis Komputer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI. 1980. Buku Pegangan Bidang Kependudukan.
Jakarta: Universitas Indonesia.
---------------------------------------------------. 2004. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta:
Universitas Indonesia.

Mantra, Ida Bagoes. 2007. Demografi Umum.Yogyakarta: Pustaka Belajar

Rusli, Said. 1995. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta Barat: LP3ES.

Sugiharyanto. 2007. Geografi dan Sosiologi 2. Yogyakarta: Yudhistira.

Sumardi, dkk. 2009. Geografi 2: Lingkungan Fisik dan Sosial. Jakarta: Pusat Pembukuan.

Supriatna, Nana dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi).
Jakarta: Grafindo.

Tukiran. 2000. Sensus Penduduk di Indonesia. Yogyakarta: Jurnal Populasi. Vol.11, No.1

Anda mungkin juga menyukai