Anda di halaman 1dari 10

TERAPI KOMPELEMENTER BIOLOGIS (HERBAL)

DOSEN PENGAMPU :
CRISTINE H. SIBURIAN S,Kep.,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH :

1. ROBIATUL AINUN TANJUNG (21114201076)


2. MUHAMMAD RAFIDO (2114201070)
3. SERTAKAN LAIA (2114201078)
4. RENATA IRNA WAU ( 2114201074)
5. SILVIA ALAMI SARAGIH ( 2114201074)

PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A 2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1.1 Latar Belakang. ....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................
2.1 Definisi Terapi Komplementer ...........................................................
2.2 Tujuan Terapi Komplementer .............................................................
2.3 Pengertian Pengobatan Herbal. ...........................................................
2.4 Manfaat dan Efek Samping Pengobatan Herbal. ................................
2.5 Jenis-jenis Tumbuhan Herbal..............................................................
2.6 Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/Keperawatan. .......
BAB IV PENUTUP. ..................................................................................
4.1 Kesimpulan. ........................................................................................
4.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia keperawatan kita mempelajari apa yang dimaksud dengan
Keperawatan Komplementer. Komplementer maupun terapi komplementer
merupakan metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan
konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan
operasi, yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Banyak terapi modalitas
yang digunakan pada terapi komplementer mirip dengan tindakan
keperawatan seperti teknik sentuhan, masase, dan manajemen stress. Menurut
WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Sebagai contoh di indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk
pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari
zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun-temurun pada suatu
negara.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah definisi terapi komplementer secara umum?
2. Apakah tujuan dari terapi komplementer?
3. Bagaimanakah definisi pengobatan herbal?
4. Apakah Manfaat dan Efek Samping Pengobatan Herbal?
5. Apakah Jenis – Jenis Tumbuhan Herbal?
6. Bagaimana Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/
Keperawatan?
1.3 Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi komplementer
secara umum serta manfaat herbal pada terapi komplementer
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Terapi Komplementer


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi
merupakan usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit,
pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat
melengkapi, bersifat menyempurnakan. Menurut WHO (World Health
Organization), Pengobatan komplementer adalah pengobatan non-
konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, misalnya
jamu yang merupakan produk Indonesia dikategorikan sebagai pengobatan
komplementer di Negara Singapura. Di Indonesia sendiri, jamu dikategorikan
sebagai pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara
turun – temurun pada suatu negara.
Terapi Komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya
berbeda dari pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang
mengandalkan obat kimia dan operasi, yang dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan. Banyak terapi modalitas yang digunakan pada terapi
komplementer mirip dengan tindakan keperawatan seperti teknik sentuhan,
massage dan manajemen stress. Terapi komplementer merupakan terapi
tambahan bersamaan dengan terapi utama dan berfungsi sebagai terapi
suportif untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan
berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan.
2.2 Tujuan Terapi Komplementer
Terapi Komplementer Bertujuan Untuk Memperbaiki Fungsi Dari
Sistem – Sistem Tubuh, Terutama Sistem Kekebalan Dan Pertahanan Tubuh
Agar Tubuh Dapat Menyembuhkan Dirinya Sendiri Yang Sedang Sakit,
Karena Tubuh Kita Sebenarnya Mempunyai Kemampuan Untuk
Menyembuhkan Dirinya Sendiri, Asalkan Kita Mau Mendengarkannya Dan
Memberikan Respon Dengan Asupan Nutrisi Yang Baik Lengkap Serta
Perawatan Yang Tepat.
2.3 Pengertian Pengobatan Herbal
Pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional atau
pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian
tumbuhan-tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Herbalism adalah juga dikenal
sebagai pengobatan berkenaan dengan penggunaan tumbuhan untuk
pengobatan, medis secara herbal, obat herbal, herbology, dan phytotherapy.
Kadang-kadang lingkup dari obat bahan tumbuhan yang dipergunakan
diperluas termasuk produk-produk jamur dan lebah, mineral-mineral,
kulit/kerang-kulit/kerang dan bagian binatang tertentu. Pengobatan Herbal
dan Kembali ke alam adalah dua phrase kata yang banyak kita dengar akhir
akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan pilihan alternatif yang banyak
diminati masyarakat terutama dalam bidang pengobatan.
2.4 Manfaat dan Efek Samping Pengobatan Herbal
a. Manfaat
Obat-obatan herbal berfungsi melemahkan racun untuk proses
penyembuhan penyakit pada manusia, yaitu mengendalikan dan
membunuh kandungan racun dalam tubuh manusia. Selain itu obat-obatan
herbal juga dapat membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi) yang tidak
dimiliki tubuh manusia, dengan tujuan melindungi dari unsur yang
merusak organ tubuh.
Obat-obatan herbal juga dapat memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak,sebagai contoh obat herbal yang berasal dari ramuan mahkota dewa
dapat menyembuhkan penyakit kanker, tumor dan jantung. Terapi
pengobatan dengan herbal (tumbuhan berkhasiat) bermanfaat untuk
memperbaiki sel-sel organ tubuh yang rusak akibat radang dengan
penyembuhannya bersifat permanen.
b. Efek Samping
Pada prinsipnya, obat-obatan herbal memiliki potensi efek samping
yang sama dengan obat-obatan sintetis atau konvensional. Tubuh kita tidak
bisa membedakan antara pengobatan menggunakan herbal dengan
pengobatan sintetis. Produk obat herbal merupakan bagian-bagian dari
tumbuhan (misalnya akar, daun, kulit, dll) dan mengandung banyak
senyawa kimia aktif. Senyawa ini, selain mempunyai
khasiat penyembuhan juga dapat memiliki efek samping yang dapat
merugikan. Para ahli pengobatan herbal meyakini bahwa
penggunaan kombinasi ekstrak tumbuhan memiliki efek
penyembuhan yang lebih ampuh dibanding dengan hanya menggunakan
satu komponen tumbuhan saja. Kombinasi dari tumbuh-tumbuhan ini
memiliki efek sinergi, yang saling melengkapi dan bahkan menambah
daya khasiatnya. Kombinasi ini juga diklaim dapat mengurangi efek
samping yang tidak diinginkan, misalnya dapat mengurangi kejadian
keracunan dibanding hanya dengan menggunakan satu jenis herbal.
Namun, secara teoritis, kombinasi zat kimia aktif dalam beberapa
jenis herbal juga bisa berinteraksi untuk membuat ramuan herbal
menjadi lebih beracun daripada menggunakan
satu jenis herbal.
2.5 Jenis – Jenis Tumbuhan Herbal
a. Mahkota Dewa(Phaleriamacrocarpus(Scheff)Boerl)
Berkhasiat untuk mengobati:

a) Disentriamuba
Cuci bersih 50 gram kulit buah segar mahkota dewa, lalu rebus
dengan 400 ml air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air
rebusannya, lalu minum sekaligus. Lakukan pengobatan dua
sampai tiga kali sehari.
b) Eksim
Cuci 15 gram daun mahkota dewa segar, lalu tumbuk sampai halus.
Tempelkan hasil tumbukan pada bagian yang sakit. Bila kering,
ganti dengan yang baru. Lakukan pengobatan satu sampai tiga kali
sehari.

c) Tumoreksim

Cuci 50 gram kulit buah mahkota dewa segar, lalu rebus dengan
400 ml air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air
rebusannya,lalu minum sekaligus. Lakukan pengobatan dua sampai
tiga kali sehari.

b. Kunyit

Berkhasiat untuk mengobati :


a ) mencegah kanker dan tumor
Kanker terbentuk akibat adanya sel yang bermutasi akibat
radikal bebas serta racun yang masuk kedalam tubuh dan tidak
mampu di netralisir. Agar radikal bebas dan racun bisa di
netralisir maka bisa memanfaatkan kunyit yang kaya akan
kurkumin sebagai antioksidan. Antioksidan mampu mencegah
dan menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
b) Mengurangi Resiko dan Mengobati Diabetes
Kurkumin yang ada pada kunyit memiliki manfaat yang sangat
penting untuk mengatasi resistansi insulin pada tubuh. Ketika
resistansi insulin teratasi maka glukosa pada darah dapat
terkontrol dengan baik. Sehingga resiko terkena diabetes tipe 2
akan dapat dihindari. Caranya yaitu dengan menyiapkan 3
rimpang kunyit serta 1/2 sendok teh garam. Rebus bahan tadi
pada 1 liter air hingga mendidih.Saring air rebusan kunyit tadi,
minum 2 kali seminggu, sekali minim sebanyak 1/2 gelas.
2.6 Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/ Keperawatan

Pengobatan secara medis dan dengan herbal apabila dibandingkan,


masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jika satu
jenis obat medis secara spesifik menyembuhkan satu penyakit, namun obat-
obatan herbal mampu menjadi penawar rasa sakit berbagai jenis penyakit.
Obat-obatan herbal juga dapat memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak,sebagai contoh obat herbal yang berasal dari ramuan mahkota dewa
dapat menyembuhkan penyakit kanker, tumor dan jantung.
Pengobatan secara medis dapat lebih mengoptimalkan darah sebagai
indikator dan menjaga agar darah normal secara klinis (pemeriksaan
laboratorium), namun tanpa mempedulikan dampaknya terhadap kerusakan
organ tubuh lainnya. Sebagai contoh suntikan cairan insulin untuk penderita
diabetes ternyata memiliki potensi mengakibatkan rusaknya kelenjar tubuh
yang biasanya memproduksi insulin.
Terapi pengobatan dengan herbal (tumbuhan berkhasiat) bermanfaat untuk
memperbaiki sel-sel organ tubuh yang rusak akibat radang dengan
penyembuhannya bersifat permanen.
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Keperawatan komplementer adalah cabang ilmu keperawatan yang
menerapkan pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berfungsi sebagai terapi suportif
untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi
terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan, diperoleh melalui
pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik. Terapi komplementer bertujuan
untuk memperbaiki fungsi dari sistem – sistem tubuh, terutama sistem
kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya
sendiri yang sedang sakit.
Pengobatan Herbal adalah pengobatan tradisional atau pengobatan rakyat
mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-tumbuhan dan
ekstrak tumbuhan. Bahan herbal adalah tanaman atau bagian dari tanaman
yang digunakan sebagai pemberi aroma, perasa atau untuk pengobatan. Obat
herbal sendiri merupakan produk yang berasal dari tanaman dan digunakan
untuk meningkatkan kesehatan. Banyak obat herbal yang telah digunakan
secara empiris (turun-temurun) sebagai obat dalam pengobatan tradisional.
3. 2 Saran
Sebagai penyusun makalah ini, kami menyarankan kepada para pembaca
khususnya kepada para perawat agar lebih mendalami materi yang telah
terpaparkan dalam makalah ini agar dapat berguna dalam kehidupan sehari-
hari.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier M. Peran dokter dalam pemanfaatan obat tradisional pada pelayanan


kesehatan. Dexa media 2001 ; 14
Ernst E, Resch L K, White RA. Complementary medicine, What physicians think
of it : Meta-analysis. Arch Intern Med 1995 ; 155 : 3405
Huang TY, Hong YC. Alternative medicine- formulary evaluation in Asia.
Medical Progress 1998 ; June : 5-7
Lee MK, Moss J, Yuan CS. Herbal medicines and perioperative care. JAMA 2001
; 286 : 208
Synder, M & Lindquist, R. 2002. Complemntar/alternative Therapies in Nursing.
New York : Springer

Anda mungkin juga menyukai