PENDAHULUAN
I
BAB II
PEMBAHASAN
I
Menyembuhkan Dirinya Sendiri, Asalkan Kita Mau Mendengarkannya Dan
Memberikan Respon Dengan Asupan Nutrisi Yang Baik Lengkap Serta
Perawatan Yang Tepat.
2.3 Pengertian Pengobatan Herbal
Pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional atau
pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian
tumbuhan-tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Herbalism adalah juga dikenal
sebagai pengobatan berkenaan dengan penggunaan tumbuhan untuk
pengobatan, medis secara herbal, obat herbal, herbology, dan phytotherapy.
Kadang-kadang lingkup dari obat bahan tumbuhan yang dipergunakan
diperluas termasuk produk-produk jamur dan lebah, mineral-mineral,
kulit/kerang-kulit/kerang dan bagian binatang tertentu. Pengobatan Herbal
dan Kembali ke alam adalah dua phrase kata yang banyak kita
dengarakhirakhirini. Pengobatansecara herbal merupakanpilihanalternatif
yang banyakdiminatimasyarakat terutama dalam bidang pengobatan.
2.4Manfaat dan Efek Samping Pengobatan Herbal a. Manfaat
Obat-obatan herbal berfungsi melemahkan racun untuk proses
penyembuhan penyakit pada manusia, yaitu mengendalikan dan
membunuh kandungan racun dalam tubuh manusia. Selain itu obat-obatan
herbal juga dapat membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi) yang tidak
dimiliki tubuh manusia, dengan tujuan melindungi dari unsur yang
merusak organ tubuh.
Obat-obatan herbal juga dapat memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak,sebagai contoh obat herbal yang berasal dari ramuan mahkota dewa
dapat menyembuhkan penyakit kanker, tumor dan jantung. Terapi
pengobatan dengan herbal (tumbuhan berkhasiat) bermanfaat untuk
memperbaiki sel-sel organ tubuh yang rusak akibat radang dengan
penyembuhannya bersifat permanen.
I
b. EfekSamping
Pada prinsipnya, obat-obatan herbal memiliki potensi efek samping
yang sama dengan obat-obatan sintetis atau konvensional. Tubuh kita tidak
bisa membedakan antara pengobatan menggunakan herbal dengan
pengobatan sintetis. Produk obat herbal merupakan bagian-bagian dari
tumbuhan (misalnya akar, daun, kulit, dll) dan mengandung banyak
senyawa kimia aktif. Senyawa ini, selain mempunyai khasiat
penyembuhan juga dapat memiliki efek samping yang dapat merugikan.
Para ahli pengobatan herbal meyakini bahwa penggunaan kombinasi
ekstrak tumbuhan memiliki efek penyembuhan yang lebih ampuh
dibanding dengan hanya menggunakan satu komponen tumbuhan saja.
Kombinasi dari tumbuh-tumbuhan ini memiliki efek sinergi, yang saling
melengkapi dan bahkan menambah daya khasiatnya. Kombinasi ini juga
diklaim dapat mengurangi efek samping yang tidak diinginkan, misalnya
dapat mengurangi kejadian keracunan dibanding hanya dengan
menggunakan satu jenis herbal. Namun, secara teoritis, kombinasi zat
kimia aktif dalam beberapa jenis herbal juga bisa berinteraksi untuk
membuat ramuan herbal menjadi lebih beracun daripada menggunakan
satu jenis herbal.
2.5 Jenis – Jenis Tumbuhan Herbal
a. Mahkota Dewa(Phaleriamacrocarpus (Scheff) Boerl)
I
a) Disentriamuba
Cuci bersih 50 gram kulit buah segar mahkota dewa, lalu rebus
dengan 400 ml air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air
rebusannya, lalu minum sekaligus. Lakukan pengobatan dua
sampai tiga kali sehari.
b) Eksim
Cuci 15 gram daun mahkota dewa segar, lalu tumbuk sampai halus.
Tempelkan hasil tumbukan pada bagian yang sakit. Bilakering,
ganti dengan yang baru. Lakukan pengobatan satu sampai tiga kali
sehari.
c) Tumoreksim
Cuci 50 gram kulit buah mahkota dewa segar, lalu rebus dengan
400 ml air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air
rebusannya,lalu minum sekaligus. Lakukan pengobatan dua sampai
tiga kali sehari.
b. Kunyit
I
b) Mengurangi Resiko dan Mengobati Diabetes
Kurkumin yang ada pada kunyi tmemiliki manfaat yang sangat
penting untuk mengatasi resistansi insulin pada tubuh. Ketika
resistansi insulin teratasi maka glukosa pada darah dapat
terkontrol dengan baik. Sehingga resiko terkena diabetes tipe 2
akan dapat dihindari. Caranya yaitu dengan menyiapkan 3
rimpang kunyit serta 1/2 sendok teh garam. Rebus bahan tadi
pada 1 liter air hingga mendidih. Saring air rebusan kunyit tadi,
minum 2 kali seminggu, sekali minim sebanyak 1/2 gelas.
2.6 Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/ Keperawatan
BAB III
PENUTUP
I
3. 1 Kesimpulan
Keperawatan komplementer adalah cabang ilmu keperawatan yang
menerapkan pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berfungsi sebagai terapi suportif
untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi
terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan, diperoleh melalui
pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik. Terapi komplementer bertujuan
untuk memperbaiki fungsi dari sistem – sistem tubuh, terutama sistem
kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya
sendiri yang sedang sakit.
Pengobatan Herbal adalah pengobatan tradisional atau pengobatan rakyat
mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-tumbuhan dan
ekstrak tumbuhan. Bahan herbal adalah tanaman atau bagian dari tanaman
yang digunakan sebagai pemberi aroma, perasa atau untuk pengobatan. Obat
herbal sendiri merupakan produk yang berasal dari tanaman dan digunakan
untuk meningkatkan kesehatan. Banyak obat herbal yang telah digunakan
secara empiris (turun-temurun) sebagai obat dalam pengobatan tradisional.
3. 2 Saran
Sebagai penyusun makalah ini, kami menyarankan kepada para pembaca
khususnya kepada para perawat agar lebih mendalami materi yang telah
terpaparkan dalam makalah ini agar dapat berguna dalam kehidupan
seharihari.
DAFTAR PUSTAKA
I
Almatsier M. Peran dokter dalam pemanfaatan obat tradisional pada pelayanan
kesehatan. Dexa media 2001 ; 14
Ernst E, Resch L K, White RA. Complementary medicine, What physicians think
of it : Meta-analysis. Arch Intern Med 1995 ; 155 : 3405
Huang TY, Hong YC. Alternative medicine- formulary evaluation in Asia.
Medical Progress 1998 ; June : 5-7
Lee MK, Moss J, Yuan CS. Herbal medicines and perioperative care. JAMA 2001
; 286 : 208
Synder, M & Lindquist, R. 2002. Complemntar/alternative Therapies in Nursing.
New York : Springer