Anda di halaman 1dari 11

Diet dan nutrisi untuk

pencegahan dan pengobatan

Presented by Kelompok 2

 Adek Rahmat  Sri Wahyuni


 Nelawati  Suci Purwari
 Franki Handora  Sukaima
 Fitrina Badri  Wenny yosdalinda
 Riska Aulia Rahma  Zuraida
Jenis-Jenis Terapi Komplementer Terapi komplementer di
bagi menjadi 2 menurut Hitchcock et al.(1999) yaitu:

1) Invasif dan noninvasif. Contoh terapi komplementer


invasif adalah akupuntur dan cupping (bekam basah)
yang menggunakan jarum dalam pengobatannya.
2) Non-invasif seperti terapi energi (reiki, chikung, tai chi,
prana, terapi suara), terapi biologis (herbal, terapi
nutrisi, food combining, terapi jus) terapi urin, terapi
aroma,hidroterapi colon dan terapi sentuhan
modalitas; akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing,
dan terapi lainnya.
• Terapi komplementer adalah terapi yang menunjang
pengobatan alternative atau diluar medis (Andarwulan,
2021).
• Terdapat beberapa jenis terapi komplementer untuk
pencegahan maupun penyembuhan penyakit, salah satunya
yaitu jenis terapi komplementer diet nutrisi (Artana, 2017).
Contoh terapi nutrisi seperti mengonsumsi buah segar dan
sayuran (Stianto et al., 2021)
• Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi
adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan
makanan untuk membentuk energi, mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi
normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan
kebutuhan nutrisi.
Kandungan Nutrisi

Berbagai Jenis Zat Gizi Makro

1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi makro yang berfungsi sebagai sumber energi utama bagi sel-sel dalam
tubuh untuk menjalankan fungsinya secara normal. Tubuh akan mengubah karbohidrat menjadi
glukosa yang dapat digunakan langsung maupun dijadikan cadangan energi.
2. Protein
Zat gizi lainnya yang dibutuhkan dalam jumlah besar adalah protein. Zat gizi makro ini dicerna
menjadi asam amino yang berperan dalam pembentukan jaringan dalam tubuh.
3. Lemak
Zat yang kerap dihindari oleh banyak orang ini sebenarnya termasuk dalam kelompok zat gizi
makro yang diperlukan oleh tubuh. Apabila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, lemak berfungsi
sebagai cadangan energi dan pelindung organ tubuh, serta berperan dalam pengaturan suhu.
Berbagai Jenis Zat Gizi Mikro
1. Vitamin
Vitamin termasuk ke dalam kelompok zat gizi mikro yang
diperlukan oleh tubuh. Anda dapat memperoleh vitamin dari
sayur, buah, kacang-kacangan, daging, ikan, maupun suplemen
tambahan.
2. Mineral
Sama halnya dengan vitamin, mineral juga merupakan sumber
zat gizi mikro. Mineral terkandung dalam berbagai makanan,
seperti makanan laut, daging, buah, sayur, dan kacang-
kacangan.

Keseimbangan zat gizi mikro dan zat gizi makro sangat penting
untuk menjaga kesehatan serta kelancaran fungsi tubuh Anda.
Kekurangan atau kelebihan mikronutrien maupun makronutrien
bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti
infeksi, penyakit kardiovaskular, dan malnutrisi.
Kebutuhan Nutrisi
· Kebutuhan Kalori
· Kebutuhan Protein
· Kebutuhan Lemak
· Kebutuhan Vitamin & mineral
· Kebutuhan Cairan

Komposisi Diet :
KH : 45-50%
Lemak : 35-40%
Protein : 10-15%
Kekurangan Nutrisi
Tandan klinis :
1. Berat badan 10 – 20 % dibawah normal
2. Tinggi badan dibawah ideal
3. Lingkar kulit trisep
4. Lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
5. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
6. Nafsu makan berkurang.

Kelebihan Nutrisi
Tanda klinis:
1. Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal)
3. Lipatan kulit trisep lebih dari 15mm pada pria dan 25mm pada
wanita
4. Perubahan pola makan
DIET DAN NUTRISI SEBAGAI PENCEGAHAN DAN
PENGOBATAN

• Proses pemulihan tubuh dari suatu penyakit bisa dengan


memenuhi kebutuhan nutrisi. Pendekatan inilah yang menjadi
fokus utama pada terapi komplementer ini.
• Pasien perlu menambahkan jenis makanan tertentu yang kaya
vitamin, mineral, serat, atau minyak sehat. Selain lewat
makanan, kebutuhan nutrisi juga bisa pasien penuhi dengan
suplemen.
• Sebuah penelitian menunjukkan hasil bahwa terdapat
hubungan antara makanan dan minuman dalam pencegahan
penyakit kronis yang diderita oleh seseorang. Adanya
pemenuhan nutrisi level optimal atau dikenal dengan istilah
Optimal Daily Allowance (ODA), teruji mampu mencegah dan
menangani penyakit kronis yang disebabkan oleh tingginya
radikal bebas dalam tubuh.
• Peran nutrisi dalam hal ini yakni mencegah dan mengatasi
stress oksidatif yang dipicu radikal bebas sehingga dapat
membantu mencegah terjadinya penyakit kronis. Sementara
itu dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai
pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas
pengobatan dan mengatasi efek samping dari pengobatan di
saat yang bersamaan. Dengan demikian terdapat hubungan
antara kesehatan yang prima dengan peningkatan kualitas
hidup.

Anda mungkin juga menyukai