Disusun Oleh :
Alya Khairunnissa (2306273993)
Ana Margaretha Que (2306315485)
Liv Tiffany Sutedja (2306225445)
Maria Theodora Pandisurya (2306209542)
Morin Kristiani Panggabean (2306157841)
Nadaa Nabila (2306157822)
Thrasya Varelie (2306157885)
Trifosa Rehuel Alfasan (2306157803)
BAB 1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang ...............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB 2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
B. Definisi Gizi Kesehatan Masyarakat...............................................................................7
C. Pengaruh Gizi terhadap Kesehatan Masyarakat pada Khususnya dan pada Sumber
Daya Manusia pada Umumnya............................................................................................8
D. Posisi Gizi pada SDGs (Sustainable Development Goals)........................................... 10
F. Masa 1000 HPK dan Akibatnya jika Kurang Maksimal................................................16
G. Pengaruh Gizi Terhadap Kualitas Suatu Negara...........................................................18
BAB 3
PENUTUP...............................................................................................................................19
A. Kesimpulan....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian zat gizi serta apa saja yang termasuk zat gizi ?
2. Apa pengertian gizi kesehatan masyarakat ?
3. Bagaimana pengaruh gizi terhadap kesehatan masyarakat pada khususnya dan pada
sumber daya manusia pada umumnya ?
4. Apa saja posisi gizi pada SDGs (sustainable development goals) ?
5. Apa masalah triple burden bidang gizi ?
6. Apa yang dimaksud dengan 1000 HPK ?
7. Bagaimana pengaruh gizi terhadap kualitas suatu negara ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari zat gizi serta apa saja yang termasuk zat gizi
2. Mengetahui definisi gizi kesehatan masyarakat
3. Menjelaskan pengaruh gizi terhadap kesehatan masyarakat pada khususnya dan pada
sumber daya manusia pada umumnya
4. Menjelaskan posisi gizi pada SDGs (sustainable development goals)
5. Mengetahui masalah triple burden bidang gizi
6. Mengetahui definisi dari 1000 HPK
7. Menjelaskan pengaruh gizi terhadap kualitas suatu negara
BAB 2
PEMBAHASAN
Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-
proses kehidupan. Berikut adalah yang termasuk jenis zat gizi:
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi yang berperan dalam menghasilkan energi yang utama dalam
tubuh. Fungsi karbohidrat dalam tubuh karbohidrat berperan sebagai penghasil energi
utama sehingga kebutuhan tubuh akan karbohidrat diperhitungkan akan fungsinya sebagai
penghasil energi. Selain berfungsi dalam menghasilkan energi karbohidrat juga sebagai
pemberi rasa manis pada makanan, mengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran
feses dan sebagai penghemat protein.
Sumber Karbohidrat :
Sumber utama karbohidrat yaitu bahan makanan pokok seperti beras, jagung, sagu,
gandum.
2. Protein
Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang di butuhkan oleh tubuh dan memiliki
peran penting dalam membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh, peran
penting ini tidak dapat digantikan oleh zat gizi lainnya. Protein di perlukan oleh tubuh
untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan, mengatur keseimbangan air,
serta untuk membentuk antibodi. Adapun jenis-jenis protein yaitu protein enzim, protein
structural, protein hormone, protein antibodi, protein transport, protein pengikut dan
protein penggerak. Masing-masing jenis protein memiliki fungsi yang berbeda-beda
untuk tubuh.
3. Lemak
Lemak termasuk salah satu sumber energi yang sangat penting di butuhkan khususnya
manusia guna melakukan aktivitas sehari-hari. Manusia mempunyai tubuh yang
membutuhkan kadar lemak yang seimbang. Hal ini untuk membuat agar cadangan energi
tetap ada. Lemak merupakan suatu molekul yang terdiri atas okigen, hidrogen, karbon,
dan terkadang terdapat nitrogen serta forforus. Lemak tidak mudah larut dalam air maka
dari itu untuk melarutkan lemak di butuhkan pelarut khusus seperti choloroform.
4. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen,
danterkadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
agarmetabolisme, pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal. Jenis nutrien
ini merupakan zat-zat organik yang dalam jumlah kecil ditemukan pada berbagai macam
makanan. Vitamin tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi.
Sumber Vitamin :
Sumber Vitamin dapat ditemukan pada sayur sayuran, buah-buahan, daging, telur, ikan,
kacang serta biji bijian.
5. Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan . Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh
manusia. Sumber paling baik mineral adalah makanan hewani, kecuali magnesium yang
lebih banyak terdapat di alam makanan nabati.
Gizi istilah dalam kesehatan masyarakat mengacu pada gizi sebagai komponen
dari cabang kesehatan masyarakat , ”gizi dan kesehatan masyarakat” berkonotasi
eksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dan gizi masyarakat mengacu pada cabang
kesehatan masyarakat yang berfokus pada promosi kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat dengan menyediakan layanan berkualitas dan program berbasis
masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari komunitas yang
berbeda dan populasi. Gizi masyarakat meliputi program promosi kesehatan, inisiatif
kebijakan dan legislatif, pencegahan primer dan sekunder, dan kesehatan di seluruh
rentang hidup.
a. Tanpa Kelaparan
b. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi dan
mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Tujuan ini sejalan dengan
prioritas pembangunan Indonesia yang termaktub ke dalam prioritas ketahanan
pangan dan penciptaan lapangan kerja. Kekurangan pangan banyak terjadi
dikarenakan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah kemiskinan,
ketidakstabilan sistem pemerintahan, penggunaan lingkungan yang melebihi
kapasitas, diskriminasi dan ketidakberdayaan seperti pada anak-anak, wanita,
dan lansia, terbatasnya subsidi pangan, meningkatnya harga-harga pangan,
menurunnya pendapatan riil dan tingginya tingkat pengangguran. Hal ini
menyebabkan meningkatnya penderita kekurangan gizi baik anak anak di
bawah lima tahun (balita) sampai lansia.
c. Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Beban ganda malnutrisi dapat terjadi akibat konsumsi pangan yang tidak cukup
dan kerawanan pangan, beban penyakit, akses terhadap pelayanan kesehatan, dan
lingkungan yang tidak mendukung, praktik pemberian makan dan pengasuhan yang
tidak adekuat, serta akar masalah dan isu yang terkait seperti kemiskinan dan
ketidakmerataan, tren demografi dan urbanisasi, desentralisasi, gender, kepercayaan
Dampak Triple Burden of Malnutrition Kondisi balita stunting dapat berdampak
terhadap penurunan produktifitas saat usia muda, dan meningkatkan risiko terkena
penyakit tidak menular saat dewasa (The World Bank, 2015). Adapun wasting dapat
menyebabkan menurunnya kecerdasan, produktifitas, kreatifitas, kualitas SDM, serta
meningkatkan risiko kematian anak (Hendrayati, 2013). Selain itu, dampak obesitas
diantaranya menyebabkan kondisi sindrom metabolik, diabetes melitus tipe II,
penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit liver, dislipidemia, dan lain-lain (NHLBI,
2018). Sementara anemia (terlebih pada ibu hamil) dapat meningkatkan risiko
kehamilan abortus, prematur, gangguan proses persalinan (perdarahan), gangguan
masa nifas (kurangnya daya tahan terhadap infeksi dan stres, produksi ASI rendah),
dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, cacat bawaan, BBLR,
kematian perinatal, dll) (Irianto, 2014).
Masalah gizi bersifat kompleks dan saling terkait, dapat terjadi mulai sebelum
kelahiran sampai dapat menjadi sikus. Ibu yang mengalami berat badan kurang
cenderung melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan dengan
risiko kematian yang lebih tinggi. Berat badan berlebih dan obesitas pada ibu juga
meningkatkan risiko kematian bayi. Sementara bayi BBLR cenderung mengalami
kekurangan gizi pada masa kanak-kanak. Kekurangan gizi dan kegemukan selama
masa kanak-kanak dikaitkan dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas. Kurang
gizi dapat menyebabkan kematian balita dan meningkatkan resiko penyakit menular
seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut. Pada saat yang sama, anak yang
gemuk cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang mengalami berat badan
berlebih dan mengalami penyakit tidak menular yang berkaitan dengan pola makan
seperti diabetes tipe dan penyakit kardiovaskular. Remaja putri yang mengalami
malnutrisi lebih rentan untuk menjadi wanita dewasa yang juga terkena malnutrisi dan
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. dan diwariskan ke generasi
selanjutnya. Dengan demikian, ia akan mewariskan masalah gizi dari satu generasi ke
generasi berikutnya (Bappenas, 2019).
Berdasarkan studi literatur dan pengkajian internal yang dilakukan ILMAGI, berikut
beberapa tantangan dalam mengoptimalkan program gizi khususnya yang terkait
pemenuhan pangan masyakarat di masa pandemi:
2. Kepercayaan diri dan konsistensi tenaga gizi dan kesehatan untuk berinovasi sesuai
dengan situasi dan kondisi daerah
Dikutip dari laman UNICEF Indonesia (2020), seorang tenaga gizi di Klaten, Jawa
Tengah mengatakan bahwa “Tantangan terbesar adalah meyakinkan diri kita sendiri
untuk terus melakukan pekerjaan. Tidak mudah bagi kita untuk menghalau ketakutan
yang ada“. Ditengah pandemi COVID-19, upaya perbaikan gizi di Indonesia harus
tetap menjadi prioritas. Dengan adanya skema Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) dan protokol kesehatan menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga gizi untuk
melakukan inovasi yang berbasis bukti agar tujuan dan indikator program gizi dapat
tercapai.
Hubungan gizi dengan pembangunan bersifat timbal balik, yang artinya bahwa
gizi akan menentukan keberhasilan suatu bangsa, begitupula sebaliknya kondisi suatu
bangsa dapat mempengaruhi status gizi masyarakatnya
Gizi dalam kaitannya dengan pembangunan suatu bangsa berkaitan dengan
sumber daya manusia, karena gizi sebagai sentra untuk pembangunan manusia.
Seseorang yang hidup didukung dengan gizi yang cukup sesuai kebutuhan akan
tumbuh dan berkembang secara optimal dan menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas (fisik yang sehat, cerdas, kreatif, produktivitas tinggi).
Dikutip juga dari (Sugihartono 2015), bahwa apabila semua penduduk suatu
bangsa memperoleh gizi yang cukup sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal maka akan terlahir penduduk yang memiliki kualitas yang baik, dan sumber
daya manusia yang berkualitas ini merupakan unsur utama dalam pembangunan suatu
bangsa
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan bergizi adalah makanan yang cukup kwalitas dan kawantitasnya serta
mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat gizi.
Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh, di antaranya karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air. Revolusi Hijau adalah suatu istilah untuk menggambarkan
sebuah transformasi agrikultural yang membawa peningkatan produksi secara
signifikan di banyak negara berkembang sekitar tahun 1940-1960. Pangan merupakan
kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup dan
kehidupan. Pangan sebagai sumber zat gizi menjadi landasan utama manusia untuk
mencapai kesehatan dan kesejahteraan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Syafrizar, Wilda Welis, S.P., M. 2008. Ilmu Gizi UNP. Available at:
http://repository.unp.ac.id/490/1/ILMU%20GIZI.pdf N. Saparudin. 2023. Zat Gizi Mikro
Lepre, B. et al. (2022) ‘Global Architecture for the nutrition training of health professionals:
A scoping review and blueprint for next steps’, BMJ Nutrition, Prevention & Health,
5(1), pp. 106–117. doi:10.1136/bmjnph-2021-000354.
Yekti, Rahayu. 2020. SDGs (Sustainable Development Goals) Dan 1000 Hari Pertama
Kehidupan. Available.
The World Bank. 2015. Beban Ganda Malnutrisi bagi Indonesia. Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI.
NHLBI. 2018. Overweight and Obesity.
Gunardi, H. (2021) “Optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan: Nutrisi, Kasih Sayang,
Stimulasi, dan Imunisasi Merupakan Langkah Awal Mewujudkan Generasi Penerus yang
Unggul”, e-Journal Kedokteran Indonesia, 9(1), p. 1. doi: 10.23886/ejki.9.2.1.
dr., Sugihartono, Anung, M.Kes. (2015). Status Gizi Pengaruhi Kualitas Bangsa. [online]
Sehat Negeriku. Tersedia di:
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20150210/2111924/status-gizi-pengaruhi-
kualitas-bangsa/ [Diakses 4 Nov. 2023].