1. Jelaskan arti “zat gizi” serta apa saja yang termasuk zat gizi!
Zat gizi adalah molekul-molekul yang ada pada makanan yang dibutuhkan oleh seluruh
makhluk hidup agar mendapatkan energi, dapat tumbuh dan berkembang, serta dapat juga
bereproduksi. Zat gizi dicerna dan kemudian dipecah menjadi bagian dasar untuk digunakan
oleh makhluk hidup. Terdapat dua jenis utama zat gizi, yaitu macronutrients dan
micronutrients.
a) Macronutrients memiliki beberapa kategori, yaitu :
1) Karbohidrat, karbohidrat adalah tipe zat gizi yang digunakan untuk membentuk
energi bagi tubuh. Karbohidrat menjadi sumber utama tubuh untuk mendapatkan
energi. Unit dasar dari karbohidrat adalah monosakarida. Contoh dari monosakarida
sendiri adalah glukosa atau gula. Glukosa dapat berdiri sendiri dan juga dapat
membentuk rantai panjang seperti yang dapat kita temukan pada kentang. Contoh
lain makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi, sereal, roti, gandum, ubi,
dan lain-lain.
2) Protein, protein adalah tipe macronutrients yang digunakan oleh tubuh untuk
membentuk struktur sel tubuh. Protein sangat penting digunakan untuk membentuk
jaringan, seperti jaringan otot. Protein terbentuk dari monomer kecil yang disebut
asam amino. Terdapat 20 asam amino yang membentuk berbagai jenis protein
dalam tubuh. Badan kita dapat membentuk asam amino sesuai dengan
kebutuhannya, tetapi ada 9 asam amino yang kita butuhkan dari luar tubuh. Asam
amini tersebut dikenal dengan asam amino esensial. Asam amino esensial dapat kita
dapatkan dengan mengonsumsi daging, ikan, telur, dan lain-lain.
3) Lemak, lemak atau lipid adalah macronutrients yang memberikan kita cadangan
energi selain karbohidrat. Lemak memiliki rantai karbon dan hidrogen yang panjang,
yang mana memberikan banyak energi yang ada dalam ikatan kimia. Lemak penting
bagi tubuh untuk menjadi bantalan organ, melindungi sel, dan mengirimkan sinyal
pada hormon dalam tubuh kita. Makanan yang kaya akan lemak adalah minyak dan
mentega/butter.
b) Micronutrients memiliki beberapa kategori, yaitu :
1) Vitamin, vitamin membantu makhluk hidup melalui reaksi kimia pada tubuh. Secara
umum, vitamin harus ada pada makanan karena tubuh makhluk hidup tidak
memproduksinya. Terdapat 13 vitamin esensial untuk tubuh. Mereka dibagi menjadi
dua kategori yaitu :
- Larut dalam air, seperti vitamin C dan seluruh jenis vitamin B
- Larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K
2) Mineral, sama seperti vitamin, mineral harus terdapat dalam menu makanan karena
tubuh tidak memproduksinya secara alami. Banyak mineral sangat penting pada
fungsi tubuh dan harus sering dikonsumsi dalam jumlah yang besar, seperti kalsium,
potasium, dan zat besi.
2. Jelaskan arti “Gizi Kesehatan Masyarakat”
Gizi Kesehatan Masyarakat atau dalam bahasa Inggris Public Health Nutrition adalah sebuah
ilmu yang membantu mempromosikan status kesehatan dari sebuah negara dengan
mengubah sistem nutrisi makanan. Gizi Kesehatan Masyarakat berfokus pada masalah diet
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Gizi Kesehatan Masyarakat adalah sebuah ilmu dan seni
untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia, dan mempromosikan kesehatan melalui
media nutrisi. Tujuan dari para tenaga kesehatan terutama sarjana Gizi Kesehatan
Masyarakat adalah agar semua orang memiliki hidup yang lebih baik dan sejahtera dengan
membuat makanan mereka lebih sehat dan disertai dengan pilihan-pilihan yang sesuai
dengan ketentuan nutrisi.
3. Bagaimana pengaruh gizi terhadap kesehatan masyarakat pada khususnya dan pada sumber
daya manusia pada umumnya?
Gizi tentunya memiliki pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia yang tentunya
juga akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Pada kesehatan masyarakat itu sendiri,
gizi menjadi fundamental untuk kehidupan manusia yang produktif. Karena pada nyatanya,
fokus kesehatan masyarakat itu termasuk pada akses yang minimal, esensial, dan memadai
untuk makanan yang aman bagi seluruh manusia. Sehingga, gizi tentunya sangat
berpengaruh bagi kelangsungan kesehatan masyarakat yang mana sesuai dengan tujuan
kesehatan masyarakat itu sendiri; membuat masyarakat hidup sehat dan sejahtera. Status
nutrisi itu sendiri merupakan besaran dari kondisi kesehatan individual yang terpengaruh
dari makanan yang dimakan. Mengacu pada WHO, kesehatan tidak hanya dinilai dari tidak
adanya penyakit namun juga kesehatan mental dan fisik yang sempurna, yang memiliki
keterkaitan langsung dengan produktivitas dan performa individu. Status gizi yang baik
hanya dapat dilihat ketika individu dengan keluarga dan orang di sekitarnya mendapatkan
makanan yang aman. Keamanan pangan telah dinyatakan sebagai akses bagi semua orang
sepanjang waktu untuk makanan yang dibutuhkan bagi kehidupan yang sehat (FAO/WHO,
1992a).
Pernyataan tentang kelaparan dan malnutrisi di beberapa negara berkaitan dengan
tingkatan pada pembangunannya (OMNI, 1998). Hubungan antara nutrisi dan sumber daya
manusia telah dideskripsikan pada International Conference on Nutrition (ICN) pada 1992
yang diadakan di Roma, yang mana pada World Declaration and Plan of Action for Nutrition,
menyatakan bahwa kesejahteraan nutrisi dari semua orang adalah sebuah pre-kondisi untuk
pembangunan masyarakat dan sebuah kunci objektif pada progres pertumbuhan manusia.
Gizi memainkan peran yang sangat penting pada perkembangan sumber daya manusia sejak
defisiensi yang mengarah kepada malnutrisi, yang menyebabkan perubahan mental dan fisik
manusia, yang menghasilkan kesehatan masyarakat yang buruk dan juga menyebabkan
performa kerja sumber daya manusia yang buruk juga. Selain itu, kelaparan pada anak juga
menyebabkan dampak serius pada kesulitan belajar, performa pembelajaran anak yang
menurun, yang jika terus menerus terjadi tentunya akan mengancam masa depan sumber
daya manusia sebuah negara dan menyebabkan negara tersebut kesejahteraan dan
ekonominya akan ikut terancam.
Dalam 1000 HPK, terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang penting bagi otak anak,
yang memberikan dampak dalam pertumbuhan anak tersebut ke depannya. Kondisi gizi
anak dalam periode emas ini akan menentukan kondisi fisik dan kognitif anak. Selama proses
kehamilan, gizi ibu hamil harus seimbang dan beragam, agar tercapai kondisi nutrisi yang
sehat. Ketika hamil, ibu harus menghindari zat-zat yang tidak baik bagi tubuh seperti soda,
rokok, alcohol dan lainnya. Dalam 1 jam pertama bayi lahir, diharapkan anak menerima
IMD(Inisiasi Menyusui Dini). IMD sendiri merupakan proses meletakkan bayi baru lahir pada
dada atau perut sang ibu. Tujuan dari IMD adalah agar bayi secara alami dapat mencari
sendiri sumber air susu ibu (ASI) dan menyusu secara mandiri. IMD ini sangatlah bermanfaat
karena bayi akan mendapatkan kolostrum yang kaya akan zat kekebalan tubuh pada tetesan
ASI pertama ibu. IMD juga karena membantu mempercepat proses pemulihan ibu pasca
persalinan. Selanjutnya, ASI secara eksklusif akan diberikan sampai 6 bulan usia anak. Hal ini
sendiri ditegaskan lewat Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012 yang melarang pemberian
susu formula bagi bayi 0-6 bulan.
Pemberian ASI sendiri cukup akan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Di usia 6 bulan
kehidupannya, anak akan memasuki fase makan untuk pertama kali. Dalam fase ini, anak
akan mengenal makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI).
Dengan menjalani 1000 HPK dengan baik, pemerintah berharap agar sumber daya manusia
yang lahir akan menjadi sehat dan berkualitas, serta dapat menghindari kejadian burden
disease di Indonesia. Namun jika 1000 HPK tidak dijalankan dengan baik, ada berbagai
masalah kesehatan yang mungkin timbul bagi anak, diantaranya :
1. Menghambat pertumubuhan dan perkembangan dari sel-sel otak.
Periode 1000 HPK sendiri sangatlah krusial untuk ibu dan anak dikarenakan pada
periode ini, sel-sel pada otak tumbuh dan berkembang dengan cepat dan berdampak
bagi kehidupan ke depannya. Jika dalam periode 1000 HPK kondisi gizi bayi tidak
tercukupi, bayi akan memiliki sel-sel otak yang tumbuh secara terhambat. Bayi yang
kurang gizi selama dikandung akan lahir dengan berat badan rendah, kurus, kecil, dan
kekurangan imunitas
2. Penurunan kecerdasan kognitif yang menurunkan produktifitas ketika anak tumbuh
dewasa
3. Kondisi perkembangan organ tidak sempurna, menyebabkan peningkatan potensi
terjadinya penyakit kronis seperti sakit ginjal, stroke, penyakit jantung, dll
4. Masalah gizi, khususnya stunting
Jika ibu berhasil mengupayakan 1000 hari pertama kehidupan anak dengan baik, anak akan
tumbuh dengan baik dan menghindari risiko-risiko tersebut. Namun Gerakan ini masih belum
secara luas dilaksanakan dan diketahui masyarakat, disebabkan kurangnya pengetahuan dan
pengalaman akan pemberian gizi dan makanan yang tepat bagi bayi.
Tingkat gizi sendiri akan memberikan dampak besar dalam manusia. Manusia dalam
hidupnya akan melakukan berbagai cara agar kebutuhan gizinya tercukupi. Gizi yang tidak
optimal akan mengganggu produktivitas individu, karena daya tahan tubuh yang rendah. Hal
ini dinilai mempengaruhi pendapatan per kapita sebuah negara. Tidak hanya itu, angka
kematian akibat rendahnya asupan gizi juga dinilai akan memberatkan angka harapan hidup.
Turunnya kemampuan kognitif yang terjadi karena kurang asupan gizi juga akan
menyebabkan potensi Pendidikan rendah yang berujung pada meningkatnya angka
pengangguran.
Pangan yang baik sangatlah penting bagi manusia karena kandungan gizi di dalamnya akan
memberikan pertumbuhan yang baik pula. Bagi negara, sumber daya manusia adalah aset
penting yang akan memberikan kemajuan. Pemberian Pendidikan sebagai hak anak tidak
cukup jika tidak dijembatani dengan pemberian gizi yang benar. Gizi yang memadai
mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas kerja, menyebabkan program
pembangunan negara bekerja seperti yang diinginkan.
Gizi yang baik juga akan menekan pengeluaran negara terhadap pelayanan Kesehatan.
Kenaikan jumlah penyakit yang dialami akibat kekurangan gizi menjadi tugas sekaligus beban
bagi pemerintah karena biaya pengobatan yang dikeluarkan. Apabila angka penyakit akibat
gizi berkurang, pengeluaran negara terhadap pelayanan Kesehatan pun akan berkurang.
REFERENSI
Longdom (no date) Public Health Nutrition | List of High Impact Articles | PPts | Journals | Videos.
Available at: https://www.longdom.org/scholarly/public-health-nutrition-journals-articles-ppts-list-
298.html (Accessed: 20 November 2020).
FAO .nd. Incorporating Nutrition Considerations into Development Policies and Programmes.
Available at: http://www.fao.org/3/y5343e/y5343e04.htm (Accessed: 20 November 2020).
Mustikaningsih, D., Supadi, J., Jaelani, M., Mintarsih, S. and Tursilowati, S., 2020. EFEKTIVITAS
PENDIDIKAN GIZI MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT CARD TERHADAP PENINGKATAN
PENGETAHUAN TENTANG PEDOMAN GIZI SEIMBANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR. [online]
Ejournal.poltekkes-smg.ac.id. Available at: <http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jrg/article/view/4371/1240> [Accessed 22 November 2020].
Husnah, H. (2017). NUTRISI PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala,
17(3), 179–183. https://doi.org/10.24815/jks.v17i3.9065
Azwar, A. (2004). Kecenderungan masalah gizi dan tantangan di masa datang. Disampaikan Pada
Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Hotel Sahid Jaya.