Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MINGGU 10

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

Anissa Luthfita Yuliana Dewi - 200659504

Riko Setiawan - 2006530545

Syifa Aulia Hudriah - 2006595734

1. Jelaskan arti “zat gizi” serta apa saja yang termasuk zat gizi!
Zat gizi adalah molekul-molekul yang ada pada makanan yang dibutuhkan oleh seluruh
makhluk hidup agar mendapatkan energi, dapat tumbuh dan berkembang, serta dapat juga
bereproduksi. Zat gizi dicerna dan kemudian dipecah menjadi bagian dasar untuk digunakan
oleh makhluk hidup. Terdapat dua jenis utama zat gizi, yaitu macronutrients dan
micronutrients.
a) Macronutrients memiliki beberapa kategori, yaitu :
1) Karbohidrat, karbohidrat adalah tipe zat gizi yang digunakan untuk membentuk
energi bagi tubuh. Karbohidrat menjadi sumber utama tubuh untuk mendapatkan
energi. Unit dasar dari karbohidrat adalah monosakarida. Contoh dari monosakarida
sendiri adalah glukosa atau gula. Glukosa dapat berdiri sendiri dan juga dapat
membentuk rantai panjang seperti yang dapat kita temukan pada kentang. Contoh
lain makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi, sereal, roti, gandum, ubi,
dan lain-lain.
2) Protein, protein adalah tipe macronutrients yang digunakan oleh tubuh untuk
membentuk struktur sel tubuh. Protein sangat penting digunakan untuk membentuk
jaringan, seperti jaringan otot. Protein terbentuk dari monomer kecil yang disebut
asam amino. Terdapat 20 asam amino yang membentuk berbagai jenis protein
dalam tubuh. Badan kita dapat membentuk asam amino sesuai dengan
kebutuhannya, tetapi ada 9 asam amino yang kita butuhkan dari luar tubuh. Asam
amini tersebut dikenal dengan asam amino esensial. Asam amino esensial dapat kita
dapatkan dengan mengonsumsi daging, ikan, telur, dan lain-lain.
3) Lemak, lemak atau lipid adalah macronutrients yang memberikan kita cadangan
energi selain karbohidrat. Lemak memiliki rantai karbon dan hidrogen yang panjang,
yang mana memberikan banyak energi yang ada dalam ikatan kimia. Lemak penting
bagi tubuh untuk menjadi bantalan organ, melindungi sel, dan mengirimkan sinyal
pada hormon dalam tubuh kita. Makanan yang kaya akan lemak adalah minyak dan
mentega/butter.
b) Micronutrients memiliki beberapa kategori, yaitu :
1) Vitamin, vitamin membantu makhluk hidup melalui reaksi kimia pada tubuh. Secara
umum, vitamin harus ada pada makanan karena tubuh makhluk hidup tidak
memproduksinya. Terdapat 13 vitamin esensial untuk tubuh. Mereka dibagi menjadi
dua kategori yaitu :
- Larut dalam air, seperti vitamin C dan seluruh jenis vitamin B
- Larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K
2) Mineral, sama seperti vitamin, mineral harus terdapat dalam menu makanan karena
tubuh tidak memproduksinya secara alami. Banyak mineral sangat penting pada
fungsi tubuh dan harus sering dikonsumsi dalam jumlah yang besar, seperti kalsium,
potasium, dan zat besi.
2. Jelaskan arti “Gizi Kesehatan Masyarakat”
Gizi Kesehatan Masyarakat atau dalam bahasa Inggris Public Health Nutrition adalah sebuah
ilmu yang membantu mempromosikan status kesehatan dari sebuah negara dengan
mengubah sistem nutrisi makanan. Gizi Kesehatan Masyarakat berfokus pada masalah diet
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Gizi Kesehatan Masyarakat adalah sebuah ilmu dan seni
untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia, dan mempromosikan kesehatan melalui
media nutrisi. Tujuan dari para tenaga kesehatan terutama sarjana Gizi Kesehatan
Masyarakat adalah agar semua orang memiliki hidup yang lebih baik dan sejahtera dengan
membuat makanan mereka lebih sehat dan disertai dengan pilihan-pilihan yang sesuai
dengan ketentuan nutrisi.
3. Bagaimana pengaruh gizi terhadap kesehatan masyarakat pada khususnya dan pada sumber
daya manusia pada umumnya?
Gizi tentunya memiliki pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia yang tentunya
juga akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Pada kesehatan masyarakat itu sendiri,
gizi menjadi fundamental untuk kehidupan manusia yang produktif. Karena pada nyatanya,
fokus kesehatan masyarakat itu termasuk pada akses yang minimal, esensial, dan memadai
untuk makanan yang aman bagi seluruh manusia. Sehingga, gizi tentunya sangat
berpengaruh bagi kelangsungan kesehatan masyarakat yang mana sesuai dengan tujuan
kesehatan masyarakat itu sendiri; membuat masyarakat hidup sehat dan sejahtera. Status
nutrisi itu sendiri merupakan besaran dari kondisi kesehatan individual yang terpengaruh
dari makanan yang dimakan. Mengacu pada WHO, kesehatan tidak hanya dinilai dari tidak
adanya penyakit namun juga kesehatan mental dan fisik yang sempurna, yang memiliki
keterkaitan langsung dengan produktivitas dan performa individu. Status gizi yang baik
hanya dapat dilihat ketika individu dengan keluarga dan orang di sekitarnya mendapatkan
makanan yang aman. Keamanan pangan telah dinyatakan sebagai akses bagi semua orang
sepanjang waktu untuk makanan yang dibutuhkan bagi kehidupan yang sehat (FAO/WHO,
1992a).
Pernyataan tentang kelaparan dan malnutrisi di beberapa negara berkaitan dengan
tingkatan pada pembangunannya (OMNI, 1998). Hubungan antara nutrisi dan sumber daya
manusia telah dideskripsikan pada International Conference on Nutrition (ICN) pada 1992
yang diadakan di Roma, yang mana pada World Declaration and Plan of Action for Nutrition,
menyatakan bahwa kesejahteraan nutrisi dari semua orang adalah sebuah pre-kondisi untuk
pembangunan masyarakat dan sebuah kunci objektif pada progres pertumbuhan manusia.
Gizi memainkan peran yang sangat penting pada perkembangan sumber daya manusia sejak
defisiensi yang mengarah kepada malnutrisi, yang menyebabkan perubahan mental dan fisik
manusia, yang menghasilkan kesehatan masyarakat yang buruk dan juga menyebabkan
performa kerja sumber daya manusia yang buruk juga. Selain itu, kelaparan pada anak juga
menyebabkan dampak serius pada kesulitan belajar, performa pembelajaran anak yang
menurun, yang jika terus menerus terjadi tentunya akan mengancam masa depan sumber
daya manusia sebuah negara dan menyebabkan negara tersebut kesejahteraan dan
ekonominya akan ikut terancam.

4. Jelaskan Posisi gizi pada SDGs (suistainable development goals) ?


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang dikenal sebagai Tujuan Global, diadopsi
oleh semua Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015 sebagai ajakan
universal yang bertindak untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet ini dan
memastikan bahwa semua orang dapat hidup damai dan makmur pada tahun 2030.
Terdapat 17 SDGs terintegrasi yaitu, mereka mengakui bahwa tindakan dalam satu bidang
akan mempengaruhi hasil pada orang lain, dan bahwa pembangunan harus
menyeimbangkan keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan. Melalui janji untuk” Leave
No One Behind”, negara-negara telah berkomitmen untuk melacak kemajuan jalur cepat
bagi mereka yang terjauh di belakang terlebih dahulu. Itulah sebabnya SDGs dirancang untuk
membawa dunia ke beberapa 'nol' yang mengubah hidup, termasuk nol kemiskinan,
kelaparan, AIDS dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan. Setiap orang
dibutuhkan untuk mencapai target ambisius ini. Kreativitas, knowhow, teknologi, dan
sumber daya keuangan dari seluruh masyarakat diperlukan untuk mencapai SDGs dalam
setiap konteks.
Jumlah orang yang kurang gizi telah turun hampir setengahnya dalam dua dekade terakhir
karena pertumbuhan ekonomi yang cepat dan peningkatan produktivitas pertanian. Banyak
negara berkembang yang dulunya menderita kelaparan dan kelaparan kini dapat memenuhi
kebutuhan gizi mereka. Asia Tengah dan Timur, Amerika Latin, dan Karibia semuanya telah
membuat kemajuan besar dalam memberantas kelaparan ekstrem. Sayangnya, kelaparan
ekstrem dan malnutrisi tetap menjadi penghalang besar bagi pembangunan di banyak
negara. Ada 821 juta orang yang diperkirakan kekurangan gizi kronis pada 2017, sering
sebagai konsekuensi langsung dari degradasi lingkungan, kekeringan dan kehilangan
keanekaragaman hayati. Lebih dari 90 juta anak di bawah lima tahun sangat kekurangan
berat badan. Kekurangan gizi dan kerawanan pangan yang parah tampaknya meningkat di
hampir semua wilayah Afrika, serta di Amerika Selatan. Maka dibentuknya SDGs bertujuan
untuk mengakhiri semua bentuk kelaparan dan kekurangan gizi pada tahun 2030,
memastikan semua orang - terutama anak-anak - memiliki makanan yang cukup dan bergizi
sepanjang tahun. Ini melibatkan mempromosikan pertanian berkelanjutan, mendukung
petani skala kecil dan akses yang sama ke lahan, teknologi, dan pasar. Ini juga membutuhkan
kerja sama internasional untuk memastikan investasi dalam infrastruktur dan teknologi
untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Adapun tujuan dan target SDGs pada gizi yaitu - Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan
menjamin akses oleh semua orang, khususnya orang miskin dan orang-orang dalam situasi
rentan, termasuk bayi, untuk makanan yang aman, bergizi dan cukup sepanjang tahun.
- Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk kekurangan gizi, termasuk mencapai, pada
tahun 2025, target yang disepakati secara internasional pada stunting dan wasting pada
anak di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil
dan menyusui dan orang tua.
-Pada tahun 2030, dua kali lipat produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan
skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat adat, petani keluarga, penggembala dan
nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan sama dengan tanah, sumber daya produktif
lainnya dan masukan, pengetahuan, jasa keuangan, pasar dan peluang untuk penambahan
nilai dan pekerjaan non-pertanian.
-Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan menerapkan
praktik tangguh pertanian yang meningkatkan produktivitas dan produksi, yang membantu
menjaga ekosistem, yang memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca
ekstrim, kekeringan, banjir dan bencana lainnya dan semakin meningkatkan lahan dan
kualitas tanah.
-Pada tahun 2020, mempertahankan keragaman genetik benih, tanaman dibudidayakan dan
bertani dan peliharaan hewan dan spesies liar yang terkait, termasuk melalui nyenyak
dikelola dan beragam benih dan tanaman bank di tingkat nasional, regional dan
internasional, dan mempromosikan akses dan adil dan merata berbagi manfaat yang timbul
dari pemanfaatan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional terkait, seperti yang
disepakati secara internasional.

5. Jelaskan masalah triple burden bidang gizi di Indonesia?


Pada saat ini masalah gizi gizi di Indonesia cukup mengkhawatirkan, menurut data Global
Nutrition Report 2018, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mengalami
permasalahan gizi yaitu triple burden nutritions yaitu masalah kekurangan gizi
(undernutrition), pendek (stunting), dan kelebihan gizi (overnutritions) atau kegemukan.
kekurangan gizi (undernutrition)
kekurangan gizi (undernutrions) merupakan salah satu kondisi masalah gizi di Indonesia
karena tingginya angka kekurangan gizi pada anak-anak. Kondisi kekurangan gizi ini ditandai
dengan tubuh anak yang sangat kurus. Secara nasional, prevalensi kurus pada anak umur 5-
12 tahun adalah 11,2%, terdiri dari 4% sangat kurus dan 7,2% kurus. Kekurangan gizi juga
adalah masalah kekurangan gizi akut yang disebabkan oleh penurunan berat badan secara
drastis atau kegagalan dalam proses menaikkan berat badan. Anak-anak yang mengalami
masalah kekurangan gizi memiliki risiko kematian yang tinggi.
Pendek(Stunting)
Stunting (pendek) merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita yang berisiko menyebabkan
anak mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal
Menurut WHO (2010), Indonesia masuk dalam kategori wilayah dengan masalah stunting
yang tinggi (30-39%). Hal tersebut dikarenakan prevalensi stunting di Indonesia pada tahun
2018 mencapai angka 30,8%6 Tingginya angka balita stunting di Indonesia menandakan
bahwa hal tersebut masih menjadi permasalahan kesehatan nasional. Stunting juga
ditetapkan dengan nilai z-score tinggi badan menurut usia (z-scoreTB/U) <–2 SD berdasarkan
standar World Health Organization (WHO) Tinggi badan yang rendah pada masa anak-anak
digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak akibat kualitas dan
kuantitas makanan yang tidak cukup dan disertai dengan penyakit infeksi yang dialami anak.
Kelebihan gizi( overweight)
Kelebihan gizi merupakan kondisi kelebihan berat badan yang banyak dialami oleh balita
maupun orang dewasa di Indonesia berdasarkan data riskesdas tahun 2018 kelebihan gizi
pada balita balita prevalensi sebesar 8 persen dan kelebihan gizi penduduk usia diatas 18
tahun dengan prevalensi sebesar 28,9 persen, kelebihan gizi juga merupakan masalah yang
sangat serius karena dapat menyebabkan kematian.
6. Jelaskan yang dimaksud dengan 1000 HPK dan apa akibatnya jika 1000 HPK tidak terlewati
dengan baik!
Yang dimaksud dengan 1000 HPK adalah Gerakan 1000 hari pertama kehidupan. Gerakan ini
dicanangkan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat.
Rentang waktu itu disebut sebagai periode emas anak, dihitung dari 270 hari berada di
kandungan dan 730 hari pertama setelah dilahirkan. Periode ini dimulai sejak ibu hamil dan
mengandung anaknya pada hari pertama sampai 2 tahun lamanya anak dilahirkan.

Dalam 1000 HPK, terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang penting bagi otak anak,
yang memberikan dampak dalam pertumbuhan anak tersebut ke depannya. Kondisi gizi
anak dalam periode emas ini akan menentukan kondisi fisik dan kognitif anak. Selama proses
kehamilan, gizi ibu hamil harus seimbang dan beragam, agar tercapai kondisi nutrisi yang
sehat. Ketika hamil, ibu harus menghindari zat-zat yang tidak baik bagi tubuh seperti soda,
rokok, alcohol dan lainnya. Dalam 1 jam pertama bayi lahir, diharapkan anak menerima
IMD(Inisiasi Menyusui Dini). IMD sendiri merupakan proses meletakkan bayi baru lahir pada
dada atau perut sang ibu. Tujuan dari IMD adalah agar bayi secara alami dapat mencari
sendiri sumber air susu ibu (ASI) dan menyusu secara mandiri. IMD ini sangatlah bermanfaat
karena bayi akan mendapatkan kolostrum yang kaya akan zat kekebalan tubuh pada tetesan
ASI pertama ibu. IMD juga karena membantu mempercepat proses pemulihan ibu pasca
persalinan. Selanjutnya, ASI secara eksklusif akan diberikan sampai 6 bulan usia anak. Hal ini
sendiri ditegaskan lewat Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012 yang melarang pemberian
susu formula bagi bayi 0-6 bulan.
Pemberian ASI sendiri cukup akan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Di usia 6 bulan
kehidupannya, anak akan memasuki fase makan untuk pertama kali. Dalam fase ini, anak
akan mengenal makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI).

Dengan menjalani 1000 HPK dengan baik, pemerintah berharap agar sumber daya manusia
yang lahir akan menjadi sehat dan berkualitas, serta dapat menghindari kejadian burden
disease di Indonesia. Namun jika 1000 HPK tidak dijalankan dengan baik, ada berbagai
masalah kesehatan yang mungkin timbul bagi anak, diantaranya :
1. Menghambat pertumubuhan dan perkembangan dari sel-sel otak.
Periode 1000 HPK sendiri sangatlah krusial untuk ibu dan anak dikarenakan pada
periode ini, sel-sel pada otak tumbuh dan berkembang dengan cepat dan berdampak
bagi kehidupan ke depannya. Jika dalam periode 1000 HPK kondisi gizi bayi tidak
tercukupi, bayi akan memiliki sel-sel otak yang tumbuh secara terhambat. Bayi yang
kurang gizi selama dikandung akan lahir dengan berat badan rendah, kurus, kecil, dan
kekurangan imunitas
2. Penurunan kecerdasan kognitif yang menurunkan produktifitas ketika anak tumbuh
dewasa
3. Kondisi perkembangan organ tidak sempurna, menyebabkan peningkatan potensi
terjadinya penyakit kronis seperti sakit ginjal, stroke, penyakit jantung, dll
4. Masalah gizi, khususnya stunting

Jika ibu berhasil mengupayakan 1000 hari pertama kehidupan anak dengan baik, anak akan
tumbuh dengan baik dan menghindari risiko-risiko tersebut. Namun Gerakan ini masih belum
secara luas dilaksanakan dan diketahui masyarakat, disebabkan kurangnya pengetahuan dan
pengalaman akan pemberian gizi dan makanan yang tepat bagi bayi.

7. Bagaimana pengaruh gizi terhadap kualitas suatu negara?


Status gizi seseorang sangatlah berpengaruh terhadap kualitas kecerdasan seseorang, baik
secara fisik maupun secara kognitif. Gizi adalah salah satu factor penting yang turut
berkontribusi bagi negara. Gizi merupakan syarat fundamental bagi kesejahteraan
manusia. Kecukupan akan pangan dan akses yang mudah terhadap pangan telah dianggap
sebagai hak asasi manusia. Nutrisi yang baik mewakili investasi dalam modal manusia dan
sosial; mapannya sumber daya manusia merupakan penentu utama kesejahteraan rumah
tangga dan masyarakat, yang pada gilirannya menjadi dasar pembangunan.

Tingkat gizi sendiri akan memberikan dampak besar dalam manusia. Manusia dalam
hidupnya akan melakukan berbagai cara agar kebutuhan gizinya tercukupi. Gizi yang tidak
optimal akan mengganggu produktivitas individu, karena daya tahan tubuh yang rendah. Hal
ini dinilai mempengaruhi pendapatan per kapita sebuah negara. Tidak hanya itu, angka
kematian akibat rendahnya asupan gizi juga dinilai akan memberatkan angka harapan hidup.
Turunnya kemampuan kognitif yang terjadi karena kurang asupan gizi juga akan
menyebabkan potensi Pendidikan rendah yang berujung pada meningkatnya angka
pengangguran.

Pangan yang baik sangatlah penting bagi manusia karena kandungan gizi di dalamnya akan
memberikan pertumbuhan yang baik pula. Bagi negara, sumber daya manusia adalah aset
penting yang akan memberikan kemajuan. Pemberian Pendidikan sebagai hak anak tidak
cukup jika tidak dijembatani dengan pemberian gizi yang benar. Gizi yang memadai
mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas kerja, menyebabkan program
pembangunan negara bekerja seperti yang diinginkan.

Gizi yang baik juga akan menekan pengeluaran negara terhadap pelayanan Kesehatan.
Kenaikan jumlah penyakit yang dialami akibat kekurangan gizi menjadi tugas sekaligus beban
bagi pemerintah karena biaya pengobatan yang dikeluarkan. Apabila angka penyakit akibat
gizi berkurang, pengeluaran negara terhadap pelayanan Kesehatan pun akan berkurang.

REFERENSI

"What Are Nutrients? - Definition & Examples." Study.com, 4 January 2016,


study.com/academy/lesson/what-are-nutrients-definition-examples.html

Plus, E. nd. ‘Type of Nutrients’, pp. 1–2.

Longdom (no date) Public Health Nutrition | List of High Impact Articles | PPts | Journals | Videos.
Available at: https://www.longdom.org/scholarly/public-health-nutrition-journals-articles-ppts-list-
298.html (Accessed: 20 November 2020).

FAO .nd. Incorporating Nutrition Considerations into Development Policies and Programmes.
Available at: http://www.fao.org/3/y5343e/y5343e04.htm (Accessed: 20 November 2020).

UNDP. 2020. Sustainable Development Goals | UNDP. [online] Available at:


<https://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainable-development-goals.html> [Accessed
22 November 2020].

Mustikaningsih, D., Supadi, J., Jaelani, M., Mintarsih, S. and Tursilowati, S., 2020. EFEKTIVITAS
PENDIDIKAN GIZI MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT CARD TERHADAP PENINGKATAN
PENGETAHUAN TENTANG PEDOMAN GIZI SEIMBANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR. [online]
Ejournal.poltekkes-smg.ac.id. Available at: <http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jrg/article/view/4371/1240> [Accessed 22 November 2020].

Husnah, H. (2017). NUTRISI PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala,
17(3), 179–183. https://doi.org/10.24815/jks.v17i3.9065

Azwar, A. (2004). Kecenderungan masalah gizi dan tantangan di masa datang. Disampaikan Pada
Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Hotel Sahid Jaya.

Anda mungkin juga menyukai