Disusun oleh :
NIM : P07131219051
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia
serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah untuk mata kuliah Imunologi Gizi dengan
tepat waktu.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Imunitas pada Diabetes Melitus. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
dalam didalam makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat dimasa
yang akan datang, megingat tidak ada sesuatu tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi sesiapapun yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan masa depan.
A. Pengertian Gizi
Gizi sangat vital untuk kesehatan dan tumbuh kembang manusia. Gizi yang baik terkait dengan sistem
kekebalan yang lebih kuat, risiko penyakit menular yang lebih rendah, serta umur panjang.
Gizi adalah persediaan bahan-bahan atau makanan yang dibutuhkan organisme maupun sel-sel untuk
bertahan hidup. Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan dan medis, gizi dapat merujuk pada ilmu atau
praktik konsumsi serta penggunaan makanan. Tak hanya tentang metabolisme, gizi pun berbicara
mengenai bagaimana penyakit yang dapat dicegah atau diminimalkan dengan makanan yang sehat.
Dengan demikian, pengertian gizi juga berfokus pada bagaimana cara kita mengenali proses munculnya
penyakit yang disebabkan oleh faktor bahan pangan. Mulai dari pola makan yang buruk, intoleransi
terhadap makanan, hingga alergi makanan.
Pada dasarnya, terdapat dua jenis zat gizi yang penting bagi tubuh manusia, yaitu makronutrien dan
mikronutrien.
Makronutrien
Makronutrien berarti nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh tubuh. Jenis gizi ini dibagi
lagi menjadi makronutrien yang menyumbang energi dan yang tidak.
Makronutrien energi meliputi karbohidrat, protein, dan lemak. Apa sebenarnya ketiga nutrisi ini?
1. Karbohidrat
Karbohidrat memiliki molekul-molekul yang terdiri atas monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Polisakarida dianggap lebih baik daripada monosakarida. Kenapa?Pasalnya,
polisakarida lebih kompleks sehingga butuh waktu lama untuk diserap ke dalam aliran darah dan
tidak memicu lonjakan gula darah yang besar.Karena itu, semakin kompleks karbohidrat yang
Anda konsumsi, nutrisi yang Anda dapatkan akan semakin baik. Contoh karbohidrat kompleks
adalah gandum utuh, nasi merah, dan biji-bijian. Sedangkan jenis karbohidrat sederhana
meliputi nasi putih, roti putih, dan pasta.
2. Protein
Protein disusun oleh 20 jenis asam amino. Sebagian asam amino disebut esensial karena tidak
bisa diproduksi oleh tubuh, sehingga harus didapatkan melalui makanan. Sementara sebagian
lainnya termasuk nonesensial sebab bisa diproduksi sendiri oleh tubuh.Isoleucine, histidine,
leucine, lysine, methionine, phenylalanine, tryptophan, threonine, dan valine merupakan
contoh asam amino esensial. Sementara asam amino nonesensial meliputi aspartic acid, cysteine,
glutamic acid, alanine, arginine, asparagine, glutamine, glycine, proline, serine, dan tyrosine.Ahli
gizi merekomendasikan makanan berprotein seperti ikan, gandum utuh, kacang-kacangan, dan
daging unggas.
3. Lemak
Lemak sejatinya termasuk salah satu gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi dengan
baik. Mulai dari membantu organ-organ dalam menghasilkan hormon, melumasi persendian,
menyerap vitamin tertentu, dan menjaga kesehatan otak. Banyak orang menghindari asupan
lemak karena takut akan terkena penyakit, padahal Anda dapat mengganti dengan lemak sehat
seperti alpukat, keju, telur, kacang, minyak kelapa untuk memenuhi kebutuhan lemak dalam
tubuh.
Memahami pengertian gizi tentu belum lengkap tanpa mengetahui makronutrien. Nutrisi ini
berupa serat dan air. Meski tidak menyediakan energi, mereka tetap penting untuk tubuh manusia.
1. Serat
Sebagian besar serat terdiri atas karbohidrat. Nutrisi ini penting untuk mendukung pertumbuhan
bakteri baik dalam sistem pencernaan. Seperti yang sudah diketahui, sumber serat berasal dari
sayur dan buah-buahan.
2. Air
Apa Anda pernah mendengar kalimat ‘sekitar 70 persen tubuh manusia terdiri dari air’? Kalimat
ini memang tepat.Air sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh. Kebutuhan air tiap orang juga
berbeda-beda dan dipengaruhi oleh banyak hal. Misalnya ukuran tubuh, usia, aktivitas fisik, suhu
lingkungan, kondisi kesehatan, dan pola makan. Meski begitu, orang dewasa umumnya
dianjurkan untuk minum setidaknya 2 liter air setiap hari.
Mikronutrien
Mikronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, dan terdiri atas
berbagai mineral serta vitamin. Mari simak pengertian gizi berupa mineral dan vitamin di bawah
ini:
1. Mineral
Di samping oksigen, karbon, hidrogen, dan nitrogen, tubuh juga memerlukan mineral dari
makanan. Terdapat berbagai mineral yang penting untuk proses biokimia manusia.
Misalnya, kalium, klorida, natrium, kalsium, fosfor, magnesium, zinc, zat besi, mangan,
tembaga, iodin, selenium, dan molibdenum.Dalam pola makan seimbang, kebutuhan
mineral akan tercukupi dengan baik. Mineral juga terkadang ditambahkan ke produk
tertentu agar dapat memenuhi kebutuhan Anda. Proses penambahan ini disebut
fortifikasi.
2. Vitamin
Vitamin tidak dapat diproduksi secara cukup, sehingga manusia perlu memperolehnya
dari bahan pangan. Vitamin terbagi menjadi dua kelompok besar, yakni vitamin yang
larut dalam air (seperti vitamin A, D, E, K) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin
B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12, dan C).Vitamin larut air akan keluar lebih cepat
melalui urine setelah dikonsumsi. Karena itu, vitamin jenis ini perlu dikonsumsi dengan
lebih teratur.Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak mudah menumpuk di tubuh
karena sulit dihilangkan dengan cepat. Penumpukan vitamin secara berlebihan ini disebut
hipervitaminosis.
Makanan dan gizilah yang menjadi sumber energi ini. Air, lemak, protein, dan karbohidrat juga harus
dipenuhi dengan cukup agar organ-organ tubuh bisa bekerja sebagaimana mestinya. Kecukupan vitamin
dan mineral pun harus diperhatikan supaya kesehatan selalu terjaga. Untuk memenuhi gizi tersebut, Anda
perlu menerapkan pola makan sehat dan seimbang, sekaligus menghindari jenis bahan pangan tertentu
yang baik untuk tubuh. Misalnya, mengonsumsi variasi sayur, buah, biji-bijian utuh (whole grain), serta
nasi merah, dan membatasi konsumsi makanan tinggi garam, makanan yang digoreng, atau berlemak.
Anda harus memastikan asupan gizi dari makanan terpenuhi, guna mencegah kondisi kekurangan gizi.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan nutrisi dalam jumlah semestinya. Sebagai akibatnya,
beragam masalah kesehatan bisa muncul. Mulai dari gangguan pencernaan, masalah kulit,
bahkan demensia.
Hubungan antara makanan dan kesehatan tubuh sudah diketahui sejak berabad-abad yang lampau.
Pada zaman pemerintahan raja Nebukadnezar di kerajaan Babilonia diceritakan, bahwa pada suatu masa
raja bermaksud mendidik empat orang pemuda untuk dijadikan kesatria. Keempat pemuda itu mendapat
kehormatan sedemikian rupa dari raja Nebukanezar setiap hari mendapat makanan berupa daging dan
anggur dari istana. Akan tetapi, keempat calon kesatria itu khawatir jangan-jangan mereka tidak dapat
memenuhi harapan raja untuk menjadi kesatria yang ketangkasannya melebihi ketangkasan kesatria
lainnya yang tidak mendapat layanan makanan istimewa dari istana raja. Oleh karena itu, keempat
pemuda tadi memutuskan untuk menolak hidangan makanan berupa daging dan anggur itu, dan sebagai
gantinya mereka memakan makanan yang terdiri dari berbagai jenis kacang dan air. Pada latihan terakhir
ternyata keempat pemuda tadi jauh lebih tangkas dan gagah daripada kesatria lainnya. sungguhpun faktor
ketekunan berlatih dalam hal ini memegang peranan penting, namun jelas terlihat pada waktu itu bahwa
makanan yang baik akan memberikan kekuatan jasmani yang sempurna.
Ada sebuah kejadian lagi di zaman purba yang ada hubungannya dengan pengaruh makanan
terhadap kesehetan tubuh. Hipocrates, seorang pelopor dunia kedokteran Yunani dalam tahun 460
sebelum Masehi, telah berhasil mengobati dan menyembuhkan orang-orang yang menderita rabun senja
dengan jalan memberikan hati hewan sebagai makanan ekstra kepada para penderita penyakit itu. Ratusan
tahun kemudian berulah ditemukan, bahwa penyakit rabun adalah penyakit yang diakibatkan kurangnya
vitamin A dalam tubuh penderita. Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan pula bahwa hati hewan
adalah jenis bahan makanan yang mengandung vitamin A dalam jumlah yang sangat banyak. Penyakit-
penyakit yang timbul akibat makanan kurang baik seperti makanan yang dimakan tidak cukup gizinya,
atau makan makanan yang kadar zat gizinya tidak seimbang, disebut penyakit gangguan gizi. Penyakit
gangguan gizi yang pertamakali dikenal adalah penyakit skorbut atau disebut juga sariawan. Vasco de
Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia tahun 1497 telah kehilangan lebih dan separuh awak
kapalnya yang meninggal akibat menderita penyakit skorbut. Penyakit itu ditandai oleh pembengkakan
gusi, gigi mudah tanggal, dan gangguan pencernaan. Baru pada permulaan abad ke-20 para ahli
kedokteran dapat memastikan penyebab penyakit itu adalah karena kekurangan vitamin C.
Dr. Eijkman, seorang dokter bangsa Belanda yang bertugas mengawasi kesehatan para narapidana di
Jakarta tahun 1897 menemukan burung dara yang diberi makan sisa makanan narapidana tersebut,
menderita penyakit radang saraf (polyneuritis). Dr. Takaki dari angkatan laut kerajaan Jepang ke Eropa
melihat bahwa sebagian dari awak kapal yang berlayar bersamanya memperlihatkan gejala radang saraf.
Gejala itu hilang setelah ransum awak kapal tersebut diganti dengan sejenis gandum (barley). Baru pada
tahun 1901, Dr. Grijns dapat memastikan bahwa gejala polyneuritis itu timbul akibat kekurangan vitamin
B1.
Perkembangan yang pesat dari ilmu gizi dan berbagai ilmu lainnya terutama setelah Perang Dunia II,
telah berhasil menemukan berbagai penyakit gangguan gizi lain seperti xerophthalmi, yaitu penyakit
akibat kekurangan kalori dan protein, penyakit akibat kekurangan zat besi, kekurangan yodium dan
sebagainya serta cara menanggulanginya.
Para ahli kesehatan anak memperkirakan bahwa sebagian besar kematian bayi dan anak di seluruh dunia
adalah akibat tidak baiknya mutu makanan mereka sehingga pertumbuhan tubuh anak-anak terhambat dan
daya tahan tubuh mereka terhadap serangan penyakit infeksi menjadi sangat lemah.
Gizi seseorang juga dapat berpengaruh terhadap prestasi kerja dan produktivitas. Ada hipotesa yang
menyebutkan bahwa kerja otot akan menjadi lebih berhasil guna pada saat setelah makan. Suatu
percobaan yang sangat terkenal yang dilakukan oleh Ancel Keys untuk melihat pengaruh kecukupan
makanan terhadap produktivitas kerja yaitu “Minnesota Starvation Study”.
Oleh karena itu, perlu sekali diperhatikan kecukupan makanan para buruh yang bekerja di pusat-pusat
industri ataupun perkebunan untuk memperoleh produktivitas kerja yang maksimal. Percobaan tersebut
bahkan juga menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecukupan pangan penduduk di suatu daerah
dengan kejadian-kejadian kriminalitas seperti pencurian, perampokan, dan sebagainya.
Yang paling banyak menarik perhatian para ahli gizi dan ahli kesehatan anak dewasa ini adalah pengaruh
gizi terhadap perkembangan mental anak. Hal ini sehubungan dengan terhambatnya pertumbuhan sel otak
yang terjadi pada anak yang menderita ganguan gizi pada usia sangat muda bahkan sejak dalam
kandungan.
Untuk memasyarakatkan pola makan sehat, ahli gizi tak hanya bisa ditemui langsung, mereka juga sering
kali dimintai pendapat dalam berbagai majalah, tabloid, atau situs kesehatan. Berikut adalah beberapa
saran ahli gizi tentang makanan sehat dan cara terbaik dalam mengonsumsinya:
Beberapa ahli gizi menyarankan untuk tidak terlalu banyak dan terlalu sering mengonsumsi daging olahan
seperti hot dog, daging asap, sosis, kopi yang dicampur gula, margarine, kue atau camilan kemasan,
makanan kaleng, atau sereal yang ditambah gula. Mengapa? Karena makanan tersebut dapat
meningkatkan risiko penyakit kanker, kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), diabetes, dan
penyakit ginjal. Berbagai makanan cepat saji juga merupakan makanan yang perlu dibatasi.
Beberapa tips sehat dari ahli gizi juga bisa diterapkan dalam keseharian Anda, misalnya memilih asupan
karbohidrat yang baik, pilih makanan yang mengandung lemak sehat dan hindari lemak jenuh. Perbanyak
asupan serat baik dari sayuran, buah-buahan (terutama yang berwarna cerah), atau dari gandum utuh.
Batasi minuman dengan pemanis, sebagai gantinya, Anda bisa minum susu atau jus buah segar. Batasi
asupan makanan yang asin atau banyak mengandung garam. Selain itu, disarankan untuk selalu
mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral, dan air putih.
Diabetes melitus tipe 1 (DM tipe 1) adalah jenis diabetes yang terjadi karena pankreas tidak mampu
menghasilkan insulin.Insulin merupakan hormon yang diperlukan tubuh untuk menyalurkan glukosa
(gula) dalam darah ke dalam sel-sel untuk dipakai sebagai sumber energi. Jika tubuh tidak mendapatkan
kadar insulin yang cukup, maka glukosa akan menumpuk dalam darah dan menyebabkan berbagai
komplikasi.Ada dua jenis utama diabetes yakni diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2. Keduanya memiliki
gejala serupa, dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang sama. Meskipun begitu, dua tipe ini
adalah kondisi yang sangat berbeda.Diabetes melitus tipe 2 umumnya disebabkan oleh gaya hidup tidak
sehat yang. Sementara itu, diabetes melitus tipe 1 dipicu oleh faktor genetik dan kondisi medis seperti
penyakit autoimun. Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak, meskipun dapat dialami juga oleh
berbagai kalangan usia.Diabetes melitus tipe 1 tidak bisa disembuhkan. Namun, penyakit ini dapat
dikendalikan melalui pengelolaan kadar gula darah dengan insulin, diet dan gaya hidup sehat untuk
mencegah komplikasi.
Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan kelainan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar
glukosa dan resistensi insulin.1,2 Pasien DMT2 umumnya lebih rentan terhadap infeksi, terumata yang
kendali glikemiknya buruk.3-5 Hal tersebut dapat disebabkan oleh penurunan fungsi imun pada DMT2.
Beberapa penelitian yang mengevaluasi fungsi imun pada pasien DMT2 mendapatkan adanya gangguan
imunitas alami maupun imunitas adaptif. Beberapa gangguan tersebut antara lain berupa penurunan
sekresi sitokin interleukin 1 (IL-1) dan IL-6 oleh sel neutrofil maupun monosit, penurunan mobilisasi,
kemotaksis dan fagositosis oleh sel-sel fagosit, penurunan respons sel T, dan gangguan imunitas humoral
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar gula darah melebihi
normal dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh kekurangan
hormon insulin secara relatif maupun absolut. Ganguan tersebut apabila dibiarkan tidak terkendali dapat
terjadi komplikasi metabolik akut maupun komplikasi vaskuler jangka panjang, baik mikro angiopati
maupun makro angiopati. Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia)
2006 seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dl dan pada
tes sewaktu >200 mg/dl (Hasdiani, 2012).
Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan oleh terjadinya resistensi insulin perifer atau produksi insulin
berkurang yang disebut sebagai sekresi insulin. hormon insulin di dalam tubuh penderita diabetes milletus
tipe 2 masih tersedia dalam jumlah yang cukup, namun insulin ini tidak bisa masuk ke dalam pembuluh
perifer, karena insulin tidak bisa diserap oleh pembuluh darah, maka kadar gula dalam darah menjadi
tinggi (Marewa, 2015). Pada diabetes miletus terjadi berbagai gangguan metabolik, salah satunya mineral
zinc. Penderita diabetes melitus tipe 2, kadar Zinc lebih lebih rendah dibandingkan yang non DM, karena
adanya gangguan absorpsi. Sedangkan Zinc sangat di perlukan oleh tubuh, diantaranya pada metabolisme
glukosa dan lipid, fungsi hormon, serta untuk pertumbuhan (Lubis, 2016).
Peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol (hiperglikemia) pada penderita diabetes,
menyebabkan respons sistem imun melambat saat terpapar kuman penyakit. Kondisi hiperglikemia juga
cenderung menguntungkan bagi kuman, karena kadar glukosa tinggi meningkatkan kemampuan kuman
untuk tumbuh dan menyebar lebih cepat.
Hiperglikemia juga meningkatkan peluang infeksi dengan cara menghambat aliran darah ke setiap sudut
permukaan tubuh. Dengan adanya luka terbuka, infeksi lebih mudah terjadi karena distribusi nutrisi yang
diperlukan untuk penyembuhan dan melawan kuman menjadi terhambat. Permukaan kulit yang
kekurangan nutrisi akan menjadi lebih mudah kering dan permukaan jaringan yang mudah dilalui kuman
penyakit ke dalam tubuh.
Diabetes yang ditandai dengan kenaikan insulin dan kadar gula darah dapat memicu berbagai kerusakan
organ dan gangguan fungsi tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh pun dapat menurun dan penderitanya
cenderung lebih rentan terkena berbagai jenis penyakit lainnya.
Daya tahan tubuh penderita diabetes, khususnya diabetes tipe 2, rentan menurun karena tubuh mengalami
peradangan kronis. Ini terjadi akibat peningkatan sitokin yang dipicu oleh penggunaan hormon insulin
yang tidak efektif. Penurunan daya tahan tubuh membuat kamu tidak mampu menangkal penyakit dengan
optimal. Selain itu, gangguan aliran darah karena sudah kebanyakan kadar gula membuat tubuh penderita
diabetes lebih rentan mengalami infeksi.
The American Diabetes Association (ADA) menekankan bahwa perhitungan karbohidrat dapat membantu
mengelola gula darah pada penderita diabetes tipe 2 --apalagi bagi pasien yang sudah menggunakan
suntik insulin.
4. Olahraga teratur.
Rutin berolahraga merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Maka, orang
diabetes sangat dianjurkan untuk berolahraga secara teratur atau selalu aktif bergerak. Olahraga
dengan intensitas yang rendah sekalipun mampu meningkatkan asupan oksigen dan melancarkan
aliran darah.
Diabetes disebabkan oleh pankreas yang tidak memproduksi cukup insulin, atau sel-sel tubuh tidak
merespons dengan baik terhadap insulin yang diproduksi. Terdapat tiga jenis utama diabetes mellitus,
yaitu:
Diabetes Melitus Tipe 1, disebabkan karena pankreas gagal untuk memproduksi insulin yang cukup
karena kehilangan sel beta. Jenis ini sebelumnya disebut sebagai "diabetes mellitus tergantung insulin"
(IDDM) atau "diabetes remaja". Hilangnya sel beta disebabkan oleh respons autoimun. Penyebab respons
autoimun ini tidak diketahui.
Diabetes Melitus Tipe 2, dimulai dengan resistensi insulin, suatu kondisi yang mana sel-sel gagal
merespons insulin dengan baik. Seiring perkembangan penyakit, kekurangan insulin juga dapat terjadi.
Bentuk ini sebelumnya disebut sebagai "diabetes mellitus non-dependen insulin" (NIDDM) atau "diabetes
onset dewasa". Penyebab paling umum taitu kombinasi dari berat badan berlebihan dan kurang olahraga.
Diabetes Gestasional adalah bentuk utama ketiga, dan terjadi ketika wanita hamil sebelumnya tanpa
riwayat diabetes, lalu mengalami kadar gula darah tinggi saat hamil.
Diabetes melitus tipe 1 harus dikelola dengan suntikan insulin. Pencegahan dan pengobatan diabetes tipe
2 melibatkan menjaga pola makan yang sehat, olahraga fisik secara teratur, berat badan normal, dan
menghindari penggunaan tembakau. Diabetes tipe 2 dapat diobati dengan Antidiabetik
oral seperti sensitizer insulin dengan atau tanpa insulin. Kontrol tekanan darah dan menjaga perawatan
kaki dan mata secara baik merupakan langkah penting bagi penderita penyakit ini. Insulin dan beberapa
obat oral dapat menyebabkan gula darah rendah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_melitus
https://hellosehat.com/diabetes/tipe-1/infeksi-penderita-diabetes/
www.sehatq.com/penyakit/diabetes-melitus-tipe-1
www.enervon.co.id/article/266/5-cara-meningkatkan-daya-tahan-tubuh-bagi-penderita-diabetes/
https://yakusaaa.co.id/2019/06/pengaruh-gizi-terhadap-kehidupan-manusia.html
www.alodokter.com/perhatikan-anjuran-makanan-dari-ahli-gizi-berikut