Anda di halaman 1dari 12

ANALISA EVIDENCE BASED PRACTICE

" PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF PADA INTERVENSI


NEBULIZER DALAM MENGATASI KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN
JALAN NAPAS ANAK ASMA USIA PRA SEKOLAH (3 – 5 TAHUN)
"

“Ditulis untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah keperawatan Anak”

OLEH :
RISKA AULIA RAHMA
23131515

DOSEN PEMBIMBING : Ns.Hidayatul Hasni,M.Kep

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
ANALISIS EVIDENCE BASED PRACTICE

Nama Mahasiswa : Riska Aulia Rahma


NIM : 23131515
Ruangan Paktek : Ruang Anak

1. Pertanyaan Klinis
Bagaimana manajemen hipertermi pada asuhan keperawatan anak kejang demam?

TABEL ANALISIS PICO

Unsur PICO Analisis kata kunci Kata kunci

P (problem) Ketidakefektifan Bersihan Jalan Ketidakefektifan Bersihan


Napas Anak Asma Usia Prasekolah Jalan Napas, Anak Asma,
(3 – 5 Tahun) Usia Prasekolah (3 – 5
Tahun)

I (intervention) Penerapan Latihan Batuk Efektif Penerapan ,Latihan Batuk


Pada Intervensi Nebulizer Efektif, Nebulizer

C (comparison) - -

O (outcome) Mengatasi Ketidakefektifan Bersihan Ketidakefektifan Bersihan


Jalan Napas Anak Asma Usia Jalan Napas ,Anak Asma,
Prasekolah (3 – 5 Tahun) Usia Prasekolah (3 – 5
Tahun)

2. Temuan Penelusuran EBN I

Judul Artikel : Penerapan Latihan Batuk Efektif Pada Intervensi Nebulizer Dalam
Mengatasi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Anak Asma Usia Prasekolah (3 – 5 Tahun)

Referensi
Wartini, Immawati, Dewi, T. (2021). Penerapan Latihan Batuk Efektif Pada Intervensi
Nebulizer
Dalam Mengatasi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Anak Asma Usia Prasekolah (3
– 5 Tahun). Jurnal Cendikia Muda.
Analisis Singkat Artikel :

Peneliti Wartini, Immawati,dan Tri Kesuma Dewi

Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental.


Rancangan penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-
posttest design.

Rancangan ini menggunakan satu kelompok sampel yang diukur


efektifitas jalan nafas ( Frekuensi nafas, SpO2, Bunyi nafas
tambahan, retraksi otot bantu pernafasan , dan suhu tubuh )
sebelum di lakukan penerapan latihan batuk efektif pada intervensi
nebulizer ( pretest) dan sesudah dilakukan penerapan latihan batuk
efektif pada intervensi nebulizer ( post test).

Intervensi Intervensi yang diberikan adalah Penerapan Latihan Batuk Efektif


Pada Intervensi Nebulizer

Hasil Berdasarkan hasil penelitian mengatakan bahwa dengan uji Paired


Sample test yang dilakukan pada 20 pasien asma bronciale yang
dikelompokkan menjadi kelompok perlakukan (nebulizer dan
postural drainage) sebanyak 10 orang dengan kelompok kontrol
(nebulizer dan latihan batuk efektif) 10 orang 11. Perubahan rerata
frekuensi batuk pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah
intervensi lebih besar dibandingkan dengan perubahan rerata nilai
frekuensi batuk pada kelompok kontrol. Terdapat penurunan
frekuensi batuk yang signifikan setelah hasil uji membuktikan
bahwa nilai p= 0,000 (p <0,05). Intervensi nebulizer dan batuk
efektif memberikan efek bermakna terhadap pengurangan frekuensi
batuk yang sangat bermakna pada asma bronchiale11.

Kekuatan dan Kekuatan :


kelemahan 1. Pada bagian dalam pembahasan jurnal peneliti menjelaskan
hasil penelitian dengan tersusun rapi secara rinci tentang
hasil yang diperoleh peneliti selama penelitian.

Kelemahan :
1. Peneliti tidak menjelaskan saran yang bisa dilakukan
untuk peneliti selanjutnya
3. ProsedurPelaksanaan EBN

Intervensi Penerapan Latihan Batuk Efektif Pada Intervensi Nebulizer Dalam


Mengatasi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Anak Asma Usia
Prasekolah (3 – 5 Tahun)

Pengertian Asma merupakan ganguan radang kronik pada jalan napas yang
ditandai dengan responsivitas jalan napas yang berlebihan, edema jalan
napas, dan produksi mukus. Obstruksi jalan napas akibat asma dapat
diperbaiki sebagian atau seluruhnya. Obstruksi jalan napas dapat
disebabkan karena adanya gangguan pada bersihan jalan napas berupa
kondisi pernapasan yang abnormal, biasanya disebabkan karena
ketidakmampuan untuk batuk efektif, sekresi yang kental atau
berlebihan akibat penyakit infeksi, dan imobilisasi.

Ketidakefektifan bersihan jalan napas adalah ketidakmampuan untuk


membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk
mempertahankan bersihan jalan napas. Pada serangan asma,
pengobatan secara farmakologi dilakukan dengan pemberian
bronkodilator sedangkan pengobatan non farmakologi dapat dilakukan
dengan memberikan penyuluhan tentang asma, menghindari faktor
pencetus dan pemberian fisioterapi seperti nebulasi, latihan napas
dalam, purse lips breathing, dan latihan batuk efektif. Terapi yang
dapat dilakukan adalah menggunakan terapi nebulizer dan latihan
batuk efektif.

Nebulizer merupakan pilihan terbaik pada kasus yang berhubungan


dengan inflamasi terutama pada penderita asma karena nebulizer dapat
merubah obat bronkodilator dari bentuk cair ke bentuk partikel aerosol
atau partikel yang sangat halus. Terapi inhalasi adalah pemberian obat
secara inhalasi (hirupan) ke dalam saluran respiratori. Latihan batuk
efektif merupakan aktivitas yang membersihkan sekresi pada jalan
napas. Tujuan batuk efektif adalah meningkatkan mobilisasi sekresi
dan mencegah risiko tinggi retensi sekresi.
Prosedur tindakan Subyek dalam penerapan latihan batuk efektif ini adalah anak usia
prasekolah (3–5 tahun) yang menderita asma dengan masalah
ketidakefektifan bersihan jalan napas. Anak asma dengan klasifikasi sesak
tingkat IV – V. Penerapan latihan batuk efektif telah dilakukan di
Laboratorium Keperawatan.

Penerapan intervensi yang dilakukan peneliti yaitu, pertama pemberian


terapi bronkodilator dengan memberikan obat ventolin 1 cc, NaCl 1 cc
dan Bisolvon 10 tetes. Kemudian klien melakukan latihan batuk
efektif yaitu dengan melakukan napas dalam 2 kali, yang ketiga
melakukan tarik napas, tahan napas selama 2 – 3 detik. Lalu batukkan
dengan kuat dengan mencondongkan badan kedepan dan ekshalasi
tajam dengan suara “keras”. Batukkan 2 kali, batuk pertama untuk
melonggarkan lendir, batuk kedua mengeluarkan sekret.
Jurnal
Cendikia Muda Volume 1,
Nomor 4, Desember 2021
ISSN : 2807-3649
PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF PADA INTERVENSI
NEBULIZER DALAM MENGATASI KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN
JALAN NAPAS ANAK ASMA USIA PRASEKOLAH (3 – 5 TAHUN)
Wartini1, Immawati2, Tri Kesuma Dewi3
1,2,3
Akademi Keperawatan Dharma
Wacan Metro Metro: (0725) 46685
E-mail:wartinii314@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang:Asma adalah gangguan pada saluran bronkial yang mempunyai ciri
bronkospasme periodik terutama pada percabangan trakeobronkial yang dapat diakibatkan
oleh berbagai stimulan. Obstruksi jalan napas dapat disebabkan karena adanya gangguan
pada bersihan jalan napas berupa kondisi pernapasan yang abnormal, biasanya disebabkan
karena ketidakmampuan untuk batuk efektif. Latihan batuk efektif merupakan aktivitas
yang membersihkan sekresi pada jalan napas. Tujuan:Penerapan bertujuan untuk
menggambarkan latihan batuk efektif pada intervensi nebulizer dalam mengatasi
ketidakefetifan bersihan jalan napas anak asma usia prasekolah (3-5 tahun). Metode:
Karya tulis ini menggunakan desain studi kasus. Subyek dalam penerapan latihan batuk
efektif ini adalah anak usia prasekolah (3–5 tahun) yang menderita asma dengan masalah
ketidakefektifan bersihan jalan napas. Hasil:Penerapan batuk efektif dan nebulizer pada
klien terjadi perbaikan jalan napas. Hasil penerapan menunjukkan adanya perubahan
frekuensi napas yaitu sebelum penerapan 38 x/ menit dan setelah penerapan 24 x/ menit.
Kesimpulan: Penerapan latihan batuk efektif pada intervensi nebulizer dapat mengatasi
masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas dan mampu menurunkan frekuensi napas
menjadi 24 x/menit.

Kata Kunci : Asma, Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas,


Latihan Batuk Efektif, Nebulizer, Usia Prasekolah
(3-5 tahun)
ABSTRACT
Background: Asthma is a disorder of the bronchial tubes characterized by periodic
bronchospasm, especially in tracheobronchial branching which can be caused by various
stimulants. Airway obstruction can be caused due to interference with airway clearance in
the form of abnormal breathing conditions, usually due to the inability to cough
effectively. Effective coughing exercises are activities that clear secretions in the airway.
Objective: The aim of this application is to describe effective cough training as a
nebulizer intervention in overcoming ineffective airway clearance of preschool children
with asthma (3-5 years). Method: This paper uses a case study design. Subjects in the
application of effective cough exercises are preschoolers (3–5 years) who suffer from
asthma with ineffective deep respiratory relaxation. Result: The application of effective
cough and nebulizer to clients improved the airway. The results showed that there was a
change in the frequency of breath, namely before the application of 38 x / minute and after
the application of 24 x / minute. Conclusion: The application of effective cough training to
nebulizer interventions can overcome the problem of ineffective deep respiratory
relaxation and can reduce the respiratory rate to 24 x / minute.

Keywords: Asthma, Ineffective Deep Respiratory Relaxation, Effective Coughing


Exercises, Nebulizer, Preschool Age (3-5 years)
Wartini, Penerapan Latihan Batuk 478
Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 4, Desember 2021

PENDAHULUAN obatan. Faktor lingkungan yang dapat


memprovokasi terjadinya serangan asma meliputi
Asma merupakan ganguan radang kronik pada alergi inhalasi yang didapatkan di rumah atau
jalan napas yang ditandai dengan responsivitas tempat kerja. Iritasi inhalasi dari polusi udara
jalan napas yang berlebihan, edema jalan napas, misalnya asap rokok, asap industri dan asap
dan produksi mukus. Obstruksi jalan napas akibat kendaraan3.
asma dapat diperbaiki sebagian atau seluruhnya.
Tingkat keparahan asma mulai dari periode Asma pada anak terjadi adanya penyempitan
pengendalian yang lama dengan perburukan akut pada jalan napas dan hiperaktif dengan respon
yang jarang terjadi pada beberapa anak hingga terhadap bahan iritasi dan stimulus lain. Dengan
adanya gejala harian yang menetap pada anak adanya bahan iritasi dan stimulus atau allergen,
yang lain. Asma merupakan penyakit kronik otot-otot bronkus menjadi spasme dan zat
yang paling sering terjadi pada masa kanak- antibodi tubuh muncul (immunoglobulin E atau
kanak dan menyerang lebih dari 6 juta anak di Ig E) dengan adanya alergi. Asma juga dapat
Amerika. Asma menyebabkan hampir 13 juta terjadi karena latihan, kecemasan dan udara
anak absen sekolah per tahun1. dingin. Anak yang mengalami asma mudah untuk
inhalasi dan sukar dalam ekshalasi karena edema
Word Health Organization (WHO) mengatakan pada jalan napas. Hal ini dapat menyebabkan
saat ini sekitar 300 juta orang menderita asma di hiperinflasi pada alveoli dan perubahan
seluruh dunia. Terdapat 250.000 kematian yang pertukaran gas. Jalan napas menjadi obstruksi
disebabkan oleh serangan asma setiap tahunnya yang kemudian tidak adekuat ventilasi dan
dengan jumlah terbanyak di negara dengan saturasi O2, sehingga terjadi penurunan pO2
ekonomi sedang-rendah. Prevalensi asma terus (hypoxia)4.
mengalami peningkatan terutama di negara-
negara berkembang akibat perubahan gaya hidup Obstruksi jalan napas dapat disebabkan karena
dan peningkatan polusi udara. Asma berpengaruh adanya gangguan pada bersihan jalan napas
pada disabilitas dan kematian dini terutama pada berupa kondisi pernapasan yang abnormal,
2
anak usia 10 – 14 tahun . biasanya disebabkan karena ketidakmampuan
untuk batuk efektif, sekresi yang kental atau
Asma termasuk dalam 14 besar penyakit yang berlebihan akibat penyakit infeksi, dan
menyebabkan disabilitas di seluruh dunia. imobilisasi. Pada serangan asma, pengobatan
Serangan asma paling banyak dipicu oleh infeksi secara farmakologi dilakukan dengan pemberian
saluran napas bagian atas dan aktivitas fisik, bronkodilator sedangkan pengobatan non
faktor lingkungan, stress emosional dan farmakologi dapat dilakukan dengan memberikan
konsumsi beberapa makanan, minuman dan obat- penyuluhan tentang asma, menghindari faktor

Wartini, Penerapan Latihan Batuk 479


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 4, Desember 2021

pencetus dan pemberian fisioterapi seperti sekresi. Pemberian latihan batuk efektif
nebulasi, latihan napas dalam, purse lips dilaksanakan terutama pada klien dengan
breathing, dan latihan batuk efektif. Terapi yang masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan
dapat dilakukan adalah menggunakan terapi jalan napas dan masalah risiko tinggi infeksi
nebulizer dan latihan batuk efektif5. saluran pernapasan bagian bawah yang
berhubungan dengan akumulasi sekret pada jalan
Nebulizer merupakan pilihan terbaik pada kasus napas yang sering disebabkan oleh kemampuan
yang berhubungan dengan inflamasi terutama batuk yang menurun8.
pada penderita asma karena nebulizer dapat
merubah obat bronkodilator dari bentuk cair ke Tujuan umum penerapan ini adalah untuk
bentuk partikel aerosol atau partikel yang sangat Menggambarkan penerapan latihan batuk efektif
halus6. Terapi inhalasi adalah pemberian obat pada intervensi nebulizer dalam mengatasi
secara inhalasi (hirupan) ke dalam saluran ketidakefetifan bersihan jalan napas anak asma
respiratori. Penggunaan terapi ini sangat luas di usia prasekolah (3-5 tahun).
bidang respirologi. Prinsip farmakologi terapi
METODE
inhalasi yang tepat untuk penyakit respiratori
Rancangan penulisan ini menggunakan desain
adalah obat dapat mencapai organ target dengan
studi kasus (case study) yaitu dengan cara
menghasilkan partikel aerosol optimal agar
meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus
terdeposisi di paru-paru, awitan kerja cepat, dosis
yang terdiri unit tunggal. Subyek penerapan
kecil, efek samping minimal karena konsentrasi
adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai
obat di dalam darah sedikit atau rendah, mudah
9
sampel dalam sebuah penerapan . Subyek dalam
digunakan dan efek terapeutik segera tercapai
penerapan latihan batuk efektif ini adalah anak
yang ditujukan dengan adanya perbaikan klinis.
usia prasekolah (3–5 tahun) yang menderita asma
Alat terapi inhalasi yang banyak digunakan
dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan
adalah nebulizer, yaitu suatu alat yang dapat
napas. Anak asma dengan klasifikasi sesak
mengubah obat cair menjadi aerosol. Bergantung
tingkat IV – V. Penerapan latihan batuk efektif
pada besar kecilnya partikel yang dihasilkan dan
telah dilakukan di Laboratorium Keperawatan
teknik penggunaannya, alat ini dapat digunakan
Akper Dharma Wacana Metro. Waktu penerapan
untuk terapi inhalasi saluran respiratori atas dan
dilakukan pada tanggal 02 Juli 2020.
bawah7.

HASIL
Latihan batuk efektif merupakan aktivitas yang An. ADA berusia 3,2 tahun berjenis kelamin laki-
membersihkan sekresi pada jalan napas. Tujuan laki dirawat di ruang anak dengan keluhan batuk
batuk efektif adalah meningkatkan mobilisasi disertai sesak napas. Batuk sudah dialami sejak 3
sekresi dan mencegah risiko tinggi retensi hari yang lalu, anak juga mengalami demam.

Wartini, Penerapan Latihan Batuk 480


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 4, Desember 2021

Menurut ibunya batuk anaknya ada riak tapi


Dari tabel 2 dapat terlihat bahwa setelah
susah dikeluarkan.
dilakukan penerapan latihan batuk efektif terjadi
perbaikan pada jalan napas pada anak asma.
Tabel 1 Gambaran Efektifitas Jalan Napas
Sebelum Penerapan Latihan Batuk Efektif Frekuensi pernapasan menurun, tingkat saturasi
pada Intervensi Nebulizer oksigen stabil, suara napas tambahan berkurang,
No Observasi Hasil tidak ada retraksi dinding dada, suhu tubuh
normal.
1. Frekuensi pernapasan 38
(x/ mnt)
2. SPO2 (%) 97 PEMBAHASAN
3. Ronchi ++/-
4. Retraksi dinding dada - Hasil pengkajian yang penulis dapatkan adalah
5. Suhu (oC) 38
klien berusia 3,2 tahun berjenis kelamin laki-laki.
Dari tabel di atas diketahui bahwa klien Tanda dan gejala klien sesuai dengan teori di
mengalami masalah ketidakefektifan bersihan atas, klien masuk ke dalam asma episodik yang
jalan napas. Berdasarkan penerapan intervensi jarang. Klien mengalami masalah
yang penulis lakukan yaitu yang pertama terapi ketidakefektifan bersihan jalan napas, klien
bronkodilator dengan memberikan obat ventolin mengalami batuk dan penumpukan sekret.
1 cc, NaCl 1 cc dan Bisolvon 10 tetes. Kemudian
klien melakukan latihan batuk efektif yaitu Ketidakefektifan bersihan jalan napas adalah
dengan melakukan napas dalam 2 kali, yang ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi
ketiga melakukan tarik napas, tahan napas selama atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk
2 – 3 detik. Lalu batukkan dengan kuat dengan mempertahankan bersihan jalan napas. Batasan
mencondongkan badan ke depan dan ekshalasi karakteristik ketidakefektifan bersihan jalan
napas meliputi: dispnea, penurunan suara napas,
tajam dengan suara “keras”. Batukkan 2 kali,
orthopneu,sianosis, batuk tidak efektif, produksi
batuk pertama untuk melonggarkan lendir, batuk
sputum dan perubahan frekuensi dan irama
kedua mengeluarkan sekret.
napas10.

Tabel 2 Gambaran Efektifitas Jalan Napas


Obstruksi jalan napas dapat disebabkan karena
setelah Penerapan latihan Batuk
Efektif pada Intervensi Nebulizer adanya gangguan pada bersihan jalan napas

H Frekuensi SPO2 Ronchi Retraksi Suhu


berupa kondisi pernapasan yang abnormal,
a Pernapasan (%) dinding (oC)
r (x/menit) dada
biasanya disebabkan karena ketidakmampuan
i Pre Post
untuk batuk efektif, sekresi yang kental atau
1 38 32 97 ++/- - 38 berlebihan akibat penyakit infeksi, dan
.
2 32 28 97 ++/- - 37,6 imobilisasi.
.
3 26 24 98 +/- - 37 Pada serangan asma, pengobatan secara
.
farmakologi dilakukan dengan pemberian

Wartini, Penerapan Latihan Batuk 481


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 4, Desember 2021

bronkodilator sedangkan pengobatan non


sekresi dan mencegah resiko tinggi retensi
farmakologi dapat dilakukan dengan
sekresi. Pemberian latihan batuk efektif
memberikan penyuluhan tentang asma,
dilaksanakan terutama pada klien dengan
menghindari faktor pencetus dan pemberian
masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan
fisioterapi seperti nebulasi, latihan napas dalam,
jalan napas dan masalah resiko tinggi infeksi
purse lips breathing, dan latihan batuk efektif.
saluran pernapasan bagian bawah yang
Terapi yang dapat dilakukan adalah
berhubungan dengan akumulasi sekret pada jalan
menggunakan terapi nebulizer dan latihan batuk
napas yang sering disebabkan oleh kemampuan
efektif.
batuk yang menurun.

Adapun perubahan pada jalan napas yang


Setelah dilakukan penerapan batuk efektif dan
dialami klien karena adanya intervensi nebulizer.
nebulizer pada klien terjadi perbaikan pada jalan
Nebulizer merupakan pilihan terbaik pada kasus
napas. Frekuensi pernapasan menurun, tingkat
yang berhubungan dengan inflamasi terutama
saturasi oksigen naik, adanya suara napas
pada penderita asma karena nebulizer dapat
tambahan berkurang, tidak ada retraksi dinding
merubah obat bronkodilator dari bentuk cair ke
dada, suhu tubuh normal.
bentuk partikel aerosol atau partikel yang sangat
halus6. Terapi inhalasi adalah pemberian obat
Hasil penelitian mengatakan bahwa dengan uji
secara inhalasi (hirupan) ke dalam saluran
Paired Sample test yang dilakukan pada 20
respiratori. Penggunaan terapi ini sangat luas di
pasien asma bronciale yang dikelompokkan
bidang respirologi. Prinsip farmakologi terapi
menjadi kelompok perlakukan (nebulizer dan
inhalasi yang tepat untuk penyakit respiratori
postural drainage) sebanyak 10 orang dengan
adalah obat dapat mencapai organ target dengan
kelompok kontrol (nebulizer dan latihan batuk
menghasilkan partikel aerosol optimal agar
efektif) 10 orang11. Perubahan rerata frekuensi
terdeposisi di paru-paru, awitan kerja cepat, dosis
batuk pada kelompok perlakuan sebelum dan
kecil, efek samping minimal karena konsentrasi
sesudah intervensi lebih besar dibandingkan
obat di dalam darah sedikit atau rendah, mudah
dengan perubahan rerata nilai frekuensi batuk
digunakan dan efek terapeutik segera tercapai
pada kelompok kontrol. Terdapat penurunan
yang ditujukan dengan adanya perbaikan klinis.
frekuensi batuk yang signifikan setelah hasil uji
Batuk efektif dilakukan untuk memobilisasi
membuktikan bahwa nilai p= 0,000 (p <0,05).
sekret dan mencegah efek samping dari
Intervensi nebulizer dan batuk efektif
penumpukan sekret, memobilisasi sekret dan
memberikan efek bermakna terhadap
mengeluarkannya, mencegah komplikasi
pengurangan frekuensi batuk yang sangat
pernapasan atelektasis dan pneumonia. Tujuan
bermakna pada asma bronchiale11.
batuk efektif adalah meningkatkan mobilisasi

Wartini, Penerapan Latihan Batuk 482


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 4, Desember 2021

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 20


oksigen naik, suara napas tambahan mulai
orang pasien asma, didapatkan hasil ada
berkurang, tidak ada retraksi dinding dada, suhu
pengaruh latihan batuk efektif pada intervensi
tubuh normal.
nebulizer terhadap penurunan frekuensi
pernapasan pada asma di IGD Rumah Sakit DAFTAR PUSTAKA
Bhayangkara Palembang6. Nilai skor frekuensi
1. Kyle, T & Carman,S. (2015). Buku Ajar
pernapasan mean-median sebelum intervensi Keperawatan Pediatri Edisi 2 Volume 3.
adalah 30 sedangkan mean-median sesudah Jakarta: EGC.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
intervensi sebesar 27 dan nilai tengah 29.
(2018). Hasil Utama Riskerdas 2018.
Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian
Sesuai dengan hasil penelitian di atas, terbukti dan Pengembangan Kesehatan.
3. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2018).
bahwa penerapan latihan batuk efektif berhasil
Peringatan Hari Asma Sedunia 2018 Never
dilakukan dengan indikasi yaitu frekuensi Too Early, Never Too Late.
pernapasan menurun, tingkat saturasi oksigen Worldasthmaday. Diunduh dari
naik, suara napas tambahan mulai berkurang, www.klikpdpi.com. pada tanggal 01 Mei
2020.
tidak ada retraksi dinding dada dan suhu tubuh 4. Somantri, I. (2012). Asuhan Keperawatan
normal. Hal ini disebabkan karena latihan batuk pada Klien dengan Gangguan Sistem
efektif merupakan metode batuk dengan benar, Pernapasan Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika.
dimana pasien dapat menghemat energi sehingga
5. Hidayat, A.A.A & Uliyah, M. (2015).
tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi
secara maksimal. 2. Jakarta: Salemba MedikaAphridasari, J.
(2017). Terapi Inhalasi. Departemen
Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini terdapat UNS.
banyak keterbatasan yang dialami penulis yaitu: 6. Tafdhila & Kurniawati, A. (2019). Pengaruh
Latihan Batuk Efektif pada Intervensi
penulis mengalami keterbatasan dalam
Nebulizer terhadap Penurunan Frekuensi
melakukan pendekatan dengan anak dan faktor Pernapasan pada Asma di Instalasi Gawat
lingkungan yang mempengaruhi dalam Darurat. Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi
pengumpulan data sehingga hasil penelitian dari Science kesehatan. Vol. 11; 117-127.
7. Rahajoe, N.N., Supriyanto, B & Seyanto,
penerapan latihan batuk efektif pada anak yang D.B. (2018). Buku Ajar Respirologi Anak
menderita asma dengan masalah ketidakefektifan Edisi Pertama. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
bersihan jalan napas belum optimal. Indonesia.
8. Muttaqin, A. (2012). Asuhan Keperawatan
KESIMPULAN Klien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan.Jakarta: Salemba Medika.
Penerapan batuk efektif dan nebulizer pada klien
9. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
terjadi perbaikan jalan napas. Hal ini terlihat dari Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
frekuensi pernapasan menurun, tingkat saturasi

Wartini, Penerapan Latihan Batuk 483


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 4, Desember 2021

10. NANDA. (2015). Diagnosis Keperawatan


Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: Penurunan Frekuensi Batuk pada Asma
EGC. Bronchiale Anak Usia 3 – 5 Tahun. Jurnal
11. Putri, H & Soemarno, S. (2013). Perbedaan Fisioterapi. Volume 13. No.1; 1-11.
Postural Drainage dan Latihan Batuk Efektif
pada Intervensi Nebulizer terhadap

Wartini, Penerapan Latihan Batuk 484

Anda mungkin juga menyukai