Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN

STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

DISUSUN OLEH :

ZANITA WAHYU SUPRAPTO

071221040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

TAHUN 2023
ANALISA SINTESA

TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

1. Diagnosa Medis
Pneumonia
2. Diagnosa Keperawatan
Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005) yang berhubungan dengan hambatan upaya nafas
yang ditandai dengan pasien mengatakan mengeluh sesak nafas.
DS :
- Pasien mengatakan mengeluh sesak nafas
- Pasien mengatakan batuk sejak 1 bulan yang lalu

DO :

- Pasien tampak sesak nafas


- Pasien tampak batuk
- Terpasang NRM 10 liter/menit
3. Tindakan Kepreawatan Gawat Darurat & Kritis
Pneumonia adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah
dengan tanda dan gejala seperti batuk dan sesak napas. Hal ini disebabkan oleh
adanya patogen infeksius seperti virus, bakteri dan mikoplasma (jamur) serta
menghirup zat asing berupa eksudat paru (cairan) dan koagulasi (bercak keruh).
Oksigen berperan sangat penting dalam proses metabolisme tubuh. Hal ini diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh, karena berkurangnya kebutuhan oksigen
dalam tubuh dapat merusak otak dan, jika terus berlanjut dalam jangka waktu yang
lama akan menyebabkan kematian (Khasanah, 2017).
Sebagai perawat, dukungan kesehatan yang dapat diberikan pada pasien
pneumonia yang bersihan jalan napasnya tidak efektif adalah dengan memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan pendekatan pencegahan, penyembuhanm
pemulihan, dan kolaborasi. Batuk yang efektif penting untuk menghilangkan masalah
pernapasan akibat penumpukan sekret dan agar pasien tidak kesulitan mengeluarkan
sekret. Berdasarkan penjelasan ini, para peneliti tertarik untuk menyelidiki
implementasi batuk efektif pada pasien Pneumonia (Agustina et al., 2022).
4. Patofisiologis Diagnosa Medis
Virus, jamur, bakteri, aspirasi

Terhirup

Bronchiolus

Alveoulus

Proses peradangan

Eksudat & serous masuk


dalam alveoli

Compliance paru menurun

Frekuensi nafa menurun

Pola Nafas Tidak Efektif


(D.0005)

5. Analisa Tindakan Keperawatan


Penatalaksanaan batuk efektif adalah batuk yang menekankan teknik yang
diilhami oleh tujuan merangsang pembukaan sistem kolateral. Meningkatkan
distribusi ventilasi. Meningkatkan volume paru-paru; memfasilitasi irigasi jalan
napas. Dengan demikian, batuk dapat secara efektif meningkatkan mobilisasi sekresi
dan mencegah risiko tinggi retensi sekresi (pneumonia, atelektasis, demam). Batuk
yang efektif membantu pasien untuk batuk dengan baik, sehingga pasien dapat
menghemat energi dan malaise serta menghasilkan sputum yang maksimal (Agustina
et al., 2022).
6. Efek Samping
Latihan batuk efektif berpengaruh terhadap frekuensi pernafasan. Frekuensi
napas yang tinggi pada pasien pneumonia dapat diatasi dengan pemberian latihan
batuk efektif. Hasil kegiatan terlihat ada perubahan frekuensi napas pasien dimana
semua pasien mampu melakukan teknik latihan batuk efektif serta mampu
mendemonstrasikan gerakan latihan batuk efektif dengan baik dan benar agar
frekuensi napas berada pada batas nomal. Diharapkan kegiatan pemberian latihan
batuk efektif ini dapat diterapkan dan dapat dijadikan sebagai intervensi oleh perawat
tentang latihan batuk efektif pada pasien pneumonia (Agustina et al., 2022).
7. Referensi

Agustina, D., Pramudianto, A., & Novitasari, D. (2022). Implementasi Batuk Efektif
Pada Pasien Pneumonia dengan Masalah Gangguan Oksigenasi. JKM : Jurnal
Keperawatan Merdeka, 2(1), 30–35. https://doi.org/10.36086/jkm.v2i1.1153

Khasanah, F. (2017). Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumonia di RSUD


Banyumas [Universitas Muhammadiyah Purwokerto].
http://repository.ump.ac.id/3904/

Anda mungkin juga menyukai