Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA

DISUSUN OLEH :

Sumiyati 071221008

Maria Silvia H 071221011

Lailatul Khoeriyah 071221012

Krista Tina A 071221013

Isti Agustin 071221014

Anisa Indiyana 071221015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2022
Kasus

Pada saat dilakukan kunjungan rumah didapatkan data keluarga yang memiliki anak
berusia 2 tahun. Ibu dan ayah dari balita bekerja semua, dan sehari-hari anak diasuh oleh
neneknya. Tiap hari anak jarang diajak bicara neneknya karena neneknya juga berjualan
dirumah. Saat ini anak belum bisa mengucapkan dua kata dengan jelas. Anak terlihat lincah
dan berat badannya juga kelihatan berisi.
A. Pengertian

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,


jumlah,ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik.

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan ( skill) dalam strukturdan


fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan. Termasuk sel-sel jaringan tubuh,organ-organ
dan sistem organ yang berkembang sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya (soetjiningsih, 1995)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak


terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi
organ.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang


Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
anak (soetjiningsih, 1995) , yaitu:
1. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang
telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai
dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor
genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik,
jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik yang bermutu hendaknya
dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir
yang optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan
oleh faktor genetik ini. Sedangkan di negara berkembang, gangguan pertumbuhan
selain diakibatkan oleh faktor genetik, juga Faktor lingkungan yang kurang
memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini
dapat menyebabkan kematian anak-anak sebelum mencapai usia balita.
Di samping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan
kromosom seperti Sindrom Down, sindrom Turner
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, sedangkan lingkungan yang kurang baik akan
menghambat. Lingkungan ini merupakan lingkungan "bio-fisiko- psiko-sosial"
yang mempengaruhi individu setiap hari mulai dari konsepsi sampai akhir
hayatnya.
Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu
a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam
kandungan (faktor pranatal)
1) Gizi Ibu pada waktu hamil
2) mekanis
3) toksin atau zat kimia
4) endokrin
5) radiasi
6) infeksi
7) stress
8) imunitas
9) anoksia embrio
b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah
lahir(faktor postnatal)
1) lingkungan biologis
a) ras
b) jenis kelamin
c) umur
d) gizi
e) perawatan kesehatan
f) kepekaan terhadap penyakit
g) penyakit kronis
h) fungsi metabolisme
i) hormon
2) Faktor fisik
a) cuaca
b) musim
c) keadaan geografis suatu daerah
d) sanitasi
e) keadaan rumah
f) radiasi
3) Faktor psikososial
a) stimulasi
b) motivasi belajar
c) norma
d) kelompok sebaya
e) sekolah
f) cinta dan kasih sayang
g) kualitas interaksi antara anak dan orang tua
4) Faktor keluarga dan adat istiadat
a) pekerjaan
b) pendapatan keluarga
c) pendidikan ayah/ibu
d) jumlah saudara
e) jenis kelamin dalam keluarga
f) stabilitas rumah tangga
g) kepribadian ayah ibu
h) adat istiadat atau norma-norma
i) agama
j) urbanisasi
k) kehidupan politik dalam masyarakat
C. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Menurut Nursalam (2005 : 32-33) menjelaskan bahwa pada umumnya
pertumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu:
1. Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan dewasa.
Sebagaimana pada usia 2 tahun besar kepala hampir seperempat dari panjang
badan keseluruhan, kemudian secara berangsur-angsur proporsinya berkurang.
2. Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru yang ditandai dengan
lepasnya gigi susu dan timbulnya gigi permanen, hilangnya reflexprimitif pada
masa bayi, timbulnya tanda seks sekunder, dan perubahan lainnya.
3. Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditanda dengan adanya masa-masa
tertentu yaitu masa pranatal, bayi dan adolesensi, dimana terjadi pertumbuhan
cepat. Dan masa prasekolah dan masa sekolah dimana pertumbuhan berlangsung
lambat
D. Tahapan tumbuh kembang anak
1. Umur 0 - 3 bulan
a. Mengangkat kepala setinggi 45 derajat
b. Menggerakan kepala dari kiri/kanan ke tengah
c. Melihat dan menatap wajah anda
d. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
2. Umur 3-6 bulan
a. Berbalik dari telungkup ke telentang
b. Mengangkat kepala setinggi 90 derajat
c. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
d. Menggenggam pensil
e. Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
3. Umur 6-9 bulan
a. Duduk (sikap tripoid sendiri)
b. Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
c. Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
d. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain
e. Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada
saat bersamaan
4. Umur 9-12 bulan
a. Mengangkat badannya ke posisi tidur
b. Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegang di kursi
c. Dapat berjalan dengan dituntun
d. Mengulurkan lengan/ badan untuk meraih mainan yang diingankan
e. Menggenggam erat pensil
f. Memasukkan benda ke mulut
g. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal
5. Umur12-18 bulan
a. Bendiri sendiri tanpa berpegangan
b. Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
c. Berjalan mundur 5 langkah
d. Memanggil orang tua dengan
6. Umur 18-24 bulan
a. Berdiri sendiri tanpa berpeganagan 30 detik
b. Berjalan tanpa terhuyung-huyung
c. Bertepuk tangan, melambai-lambai
d. Menumpuk 4 buah kubus
e. Memungut benda kecil dengan dengan ibu jari dan jari telunjuk
7. Umur 24-36 bulan
a. Jalan naik tangga sendiri
b. Dapat bermain menendang bola kecil
c. Mencoret-coret pensil pada kertas
d. Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata
e. Dapat menunujukkan 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
f. Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih
8. Umur 36-48bulan
a. Berdiri 1 kaki 2 detik
b. Melompat kedua kaki diangkat
c. Mengayuh sepeda roda tiga
d. Menggambar garis lurus
e. Mengenal 2-4 warna
9. Umur 48-60 bulan
a. Senang bertanya-tanya sesuatu
b. Menjawab pertanyaan dengan kata- kata ynag benar
c. Bicaranya mudah dimengerti
d. Bisa membandingkan/ membedakan sesuatu dari ukurandan bentuknya
e. Menyebut angka, menghitung jari, menyebut nama-nama hari
f. Berpakaian sendiri tanpa dibantu
g. Menggosok gigi tanpa dibantu
10. Umur 60-72 bulan
a. Berjalan lurus
b. Menggambar orang lengkap
c. Menangkap bola kecil dengan kedua tangkap
d. Menggambar segi 4
e. Mengerti arti lawan kata
f. Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata
E. Patofisiologi
Patofisiologi Gangguan Tumbuh Kembang pada anak dipengaruhi karena adanya
faktor lingkungan keluarga. dengan kesibukan orangtuanya yang bekerja tanpa
memperhatikan proses tumbuh kembang anak, sehingga mengakibatkan anak tersebut
mengalami gangguan tumbuh kembang dan menimbulkan dampak keterlambatan
bicara. Peran orang tua sangat diperlukan dalam hal ini, untuk mengajak atau
mengajarkan anak berkomunikasi 1-2 kata
F. Asuhan Keperawatan pada Anak Gangguan Tumbuh Kembang
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan suatu kegiatan guna untuk mengumpulkan data secara
sistematis dengan tujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional pada
saat ini dan waktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respons klien saat
ini dan waktu sebelumnya menyeleksi terapi keperawatan yang cocok, dan
mengevaluasi respons klien terhadap terapi. (Potter, 2005).
Pengkajian juga berupa proses pengumpulan, pengaturan, validasi dan
dokumentasi data. Pengkajian juga berupa proses yang dilakukan pada semua
fase dalam proses keperawatan. (Kozier, Erb, Breman, & Shirlie, 2011)
Data Subyektif :
Pada anak yang mengalami gangguan bahasa :
a. Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata ?
b. Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu
kalimat ?
c.  Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata baru ?
d. Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat yang
diucapkan dalam kalimat yang diucapkan ? Siapa yang mengasuh di rumah ?
e. Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah ? Apakah pernah
diajak mengucapkan kata-kata.
f. Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam menyusun kata-kata ?

 Pada anak yang mengalami gangguan bicara :

a. Apakah anak anda sering gugup dalam mengulang suatu kata ?


b. Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin
mengungkapkan suatu ide ?
c. Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata,
menggoyangkan kepala, atau mengulang suatu frase jika diberikan kata-kata
baru yang sulit diucapkan ?
d. Apa yang anda lakukan jika hal di atas ditemukan ?
e. Apakah anak anda pernah/sering menghilangkan bunyi dari suatu kata ?
f. Apakah anak anda sering menggunakan kata-kata yang salah tetapi
mempunyai bunyi yang hampir sama dngan suatu kata ?
Data Obyektif:
a. Kemampuan menggunakan kata-kata. 
b. Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan
bahasa, malas bicara).
c. Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa.
d. Umur anak.
e. Kemampuan membuat kalimat. 
f. Kemampuan mempertahankan kontak mata
g. Kehilangan pendengaran (Kerusakan indra pendengaran).
h. Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Hambatan komunikasi verbal : Penurunan, perlambatan, atau ketiadaan
kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim, dan/menggunakan sistem
simbil. (T. Heather Herdman, edisi ke-11)
Batasan Karakteristik : Sulit bicara, Sulit mengungkapkan kata-kata, Ketidaktepatan
verbalisasi, Tidak dapat bicara

Diagnosa Intervensi Rasional


Gangguan Edukasi orang tua : fase anak - Untuk dapat menggali
komunikasi verbal (12399) efektivitas dan kemampuan
D.0119 serta usaha yang telah
- Identifikasi pemahaman dilakukan oleh orang tua
- Pengikutsertaan keluarga
keluarga tentang membesarkan
terhadap perawatan anak
anak secara langsung
- Minta ortu menjelaskan -  Untuk meningkatkan
perilaku anak pendekatan anatara anak
- Ajarkan teknik pengasuhan dan orang tua dan efektivitas
dan keterampilan komunikasi komunikasi sehingga anak
- Jelaskan tahapan tumbuh merasa lebih nyaman.
kembang anak - Agar ortu memahami tingkat
petumbuhan dan
perkembangan seusia
anaknya

Risiko gangguan Promosi Komunikasi defisit - Untuk mengetahui cara


perkembangan bicara (I.13492) komunikasi pada anak
D.0107 - Agar anak tetap nayaman
- Identifikasi perilaku emosional saat belajar berbicara
- agar anak sedikit demi
- Gunakan metode komunikasi
sedikit bisa mengungkapkan
alternatif (menggambar) beberapa kata
- anjurkan bicara perlahan -  Untuk meningkatkan
- Ajarkan keluarga proses pendekatan anatara anak
kognitif, anatomis, dan dan orang tua dan efektivitas
fisiologis yang berhubungan komunikasi
dengan kemampuan bicara
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai