MK KMB I
S1 KEPERAWATAN NON REG
STIKESHORIZON KARAWANG
Pengertian Batuk Efektif
◦ Menurut Ambarawati & Nasution, (2015)
Batuk efektif merupakan cara untuk melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif
dengan tujuan untuk membersihakan laring, trakea, dan bronchioles dari secret atau benda asing dijalan
nafas.
Terdapat 9,6 juta kasus TB paru di dunia dan 58% kasus terjadi di daerah Asia Tenggara dan
Afrika. Tiga negara dengan insidensi kasus terbanyak tahun 2015 yaitu India (23%), Indonesia (10%), dan
China (10%). Indonesia sekarang berada pada ranking kedua negara dengan beban TB tertinggi di dunia .
Di Indonesia, prevalensi tuberkulosis sebesar 660 per 100.000 penduduk (SPTB 2013-14). Sekitar
1.000.000 kasus tuberkolosis baru per tahun. Insiden TB Resisten Obat: 1.4% pada kasus TB Baru & 13%
pada TB dengan pengobatan ulang.
PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM
PADA PASIEN TB PARU DENGAN PRINSIP PICO
P (PROBLEM)
Batuk efektif adalah aktivitas perawat untuk membersihkan sekresi pada jalan nafas, yang berfungsi untuk meningkatkan
mobilisasi sekresi dan mencegah resiko tinggi retensi sekresi. Sampel penelitian ini berjumlah 24 responden di RSUD
KARAWANG. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh batuk efektif terhadap frekuensi pernapasan pasien TB paru.
I (INTERVENTION)
Intervensi yang dilakukan adalah memberikan tindakan batuk efektif dalam waktu 1x24 jam diharapkan pasien mengalami
pembersihan jalan napas. Dilakukan analisis untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi frekuensi pernapasan pasien
TB paru sebelum dan sesudah melakukan latihan batuk efektif di instalasi rawat inap RSUD KARAWANG.
LANJUTAN ,,,,,
C (COMPARISON)
Terdapat perubahan sesudah dan sebelum melakukan penelitian hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi pernapasan
sebelum melakukan batuk efektif yaitu 23,37x/menit. Setelah dilakukan batuk efektif hasilnya yaitu 19,81x/menit. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara frekuensi pernapasan sebelum melakukan batuk efektif
dan sesudah melakukan batuk efektif.
O (OUTCOME)
Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa batuk efektif berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan pasien TB paru di RSUD
KARAWANG. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi RSUD KARAWANG dan dapat diterapkan oleh perawat
tentang batuk efektif pada pasien TB paru yang mengalami sesak napas agar memiliki frekuensi pernapan yang normal.
TERIMAKASIH