Anda di halaman 1dari 2

TELAAH JURNAL DENGAN METODE PICO

PERBEDAAN POSTURAL DRAINAGE DAN LATIHAN BATUK EFEKTIF


PADA INTERVENSI NABULIZER TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI
BATUK PADA ASMA BRONCHIALE ANAK USIA 3-5 TAHUN

Problem:

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 20 pasien dengan anak usia 3-5 tahun
yang menderita asma bronchiale di RSIA Humana Prima selama periode Februari
dan Maret 2012 yang dikelompokkan menjadi dua yaitu Kelompok Perlakuan
terdiri dari 10 orang (n=10) dan Kelompok Kontrol terdiri dari 10 orang (n=10)

Intervention:

Penelitian ini menerapkan metode pre post test control design. Sampel di
ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Sebelum diberikan
intenvensi, dilakukan pengukuran frekuensi batuk dengan menggunakan
quesioner untuk menentukan tingkat keberhasilan dari intervensi yang diberikan.
Subjek yang memenuhi kriteria lalu menjalani terapi uap dengan menggunakan
nebulizer dengan cara pasien duduk tegak dan rilex, nafas tenang dan pelan
dengan tarik nafas melalui mulut, tahan nafas, lalu keluarkan melalui hidung.
Masker digunakan untuk anak kecil yang belum kooperatif. Waktu kurang lebih
15-20 menit. Jika ada broncial obstruksi pertama-tama dapat diberikan terlebih
dahulu bronchodilator (pre treatment inhalasi). Sekret jangan ditelan / terteguk
pasien, gunakan tempat sputum dengan tissue. Perhatikan tanda-tanda tak biasa
seperti pertusis, cyanosis, dll. Kemudian dilakukan postural drainage yaitu suatu
bentuk pengaturan posisi pasien untuk membantu pengaliran mucus sehingga
mucus akan berpindah dari segmen kecil ke segmen besar dengan bantuan
gravitasi dan akan memudahkan mucus di ekspectorasikan dengan bantuan batuk..
Pengolahan data dan analisa data menggunakan uji Paired sample test dan
Independent sample test.

Comparation:

1. “ Perbedaan Postural Drainage Dan Latihan Batuk Efektif Pada Intervensi


Nabulizer Terhadap Penurunan Frekuensi Batuk Pada Asma Bronchiale
Anak Usia 3-5 Tahun”
Hasil penelitian :
Hipotesis I dan II dengan menggunakan uji Paired sample test dapat
diketahui bahwa pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol
terdapat penurunan frekuensi batuk yang signifikan setelah hasil uji
membuktikan bahwa nilai p= 0,000 (p0,05). Kesimpulannya adalah Tidak
ada beda pengaruh yang signifikan antara pemberian nebulizer dan batuk
efektif dengan pemberian nebulizer dan postural drainage terhadap
penurunan frekuensi batuk pada Asma Bronchiale.
2. “Pemberian Latihan Batuk Efektif Dengan Intervensi Nebulizer Terhadap
Penurunan Frekuensi Batuk Pada Asuhan Keperawatan An. A Dengan
Asma Bronchial Di Ruang Melati II Rumah Sakit Dr. Moewardi
Surakarta.”
Kesimpulan:
Pemberian latihan batuk efektif dengan intervensi nebulizer terhadap
penurunan frekuensi batuk yang dilakukan selama 3 hari pada An. A
dengan asma beonchiale di ruang inap anak melati II Rumah Sakit Dr.
Moewardi Surakarta mampu menurunkan frekuensi batuk. Hasil analisa
dari implementasi berupa penilaian dari frekuensi batuk 20 (berat) yang
sebelumnya menjadi frekuensi batuk 3 (ringan).

Outcome :

Dari hasil penelitian ini tidak didapatkan perbedaan pengaruh yang signifikan
antara pemberian nebulizer dan batuk efektif dengan pemberian nebulizer dan
postural drainage terhadap penurunan frekuensi batuk pada Asma Bronchiale.
Akan tetapi dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan untuk
menurunkan frekuensi batuk pada anak dengan asma bronchial dilakukan dengan
tindakan postural drainage yang dapat dilakukan pada semua usia anak,
sedangkan latihan batuk efektif hanya dapat dilakukan pada anak usia 3-5 tahun.
Tindakan latihan batuk efektif dapat diterapkan ditempat pelayanan kesehatan
karena mudah dilakukan dan pasien juga dapat melakukan teknik ini secara
mandiri ketika sudah diajarkan

Anda mungkin juga menyukai