Anda di halaman 1dari 12

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA


KENDARI

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN


KIMIA ANALISI II
Nama : Muhammad Afdal Nur TTD Asisten
Nim : F201901013
Kelas/Batch : C1/A
Kelompok : 4 (Empat) Nilai
Percobaan : Penetapan Kadar Kloramfenikol
Dalam SediaanSirup
Asisten : Niko Rahmat

A. ALAT DAN BAHAN


1. Alat yang digunuakan
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

a. Kuvet
b. Labuukur 100 ml
c. Labu Erlenmeyer 100 ml
d. Pipet volume 10 ml
e. Spektrofotometriuv –vis
f. Timbangananalitik

2. Bahan yang digunakan


a. Aquadest
b. Etanol
c. Kloramfenikolpalmitat
d. Sirupkloramfenikol

B. PROSEDUR KERJA
1. Preparasi larutan uji
a. Ditetapkan BJ sejumlah sirup yang setara dengan kurang lebih
30 mg kloramfenikol
b. Dimasukan dalam labu ukur 100 ml
c. Ditambahkan aquadest 50 ml
d. Disonifikasi selama 15 menit
e. Diencerkan dengan air suling sesuai batas tanda
f. Dipipet sebanyak 5 ml larutan kedalam labu ukur 100 ml dan
encerkan dengan etanol hingga batas tanda
2. Preparasi larutan blanko ( terdapat dua cara pembuatan )
a. Cara pertama :
 Diencerkan suspense larutan
 Disaring dengan kaca masir G4 menggunakan
penghisap
 Dipipet 5 ml
 Diencerkan dengan etanol hingga 100 ml
b. Cara kedua :
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

 Diencerkan suspense larutan


 Dilakukan sentryfugas selama 60 menit dengan
kecepatan tidak kurang dari 3500 rpm sampai didapat
fltrat yang terpisah baik
 Dipipet 5 ml filtrate dan diencerkan menggunakan
etanol hingga 100 ml
3. Preparasi larutan baku
a. Ditimbang lebih kurang 30 mg baku pembanding
kloramfenikol palmitat
b. Dimasukan dalam labu ukur 50 ml
c. Ditambahkan 25 ml etanol
d. Disonifikasi selama 15 menit kemudian diencerkan dengan
etanol sampai batas tanda dan saring
e. Dipipet 3 ml larutan kedalam labu ukur 50 ml dan encerkan
dengan etano lsampai batas tanda

C. GAMBAR ALAT

Fungsi alat :
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

a. Sumber lampu/cahaya, berfungsi untuk menangkap objek dengan


panjang gelombang yang berbeda.
b. Monochromator, berfungsi memecah cahaya polikromatis menjadi
cahaya tunggal (monokromatis) dengan panjang gelombang tertentu.
c. Wadah sampel, berfungsi untuk menaruh sampel yang akan dianalisis
menggunakan kuvet. Pada spektrofotometer double beam, terdapat 2
tempat kuvet dimana satu digunakan untuk menaruh sampel, sementara
kuvet lainnya digunakan untuk menaruh larutan blanko. Sedangkan
pada spektrofotometer single beam hanya terdapat satu kuvet.
d. Detektor, berfungsi untuk mendeteksi panjang gelombang cahaya yang
telah melewati sampel.
e. Read out, adalah suatu sistem baca yang berfungsi menangkap besarnya
isyarat listrik yang berasal dari detektor.

D. HASIL PENGAMATAN
1. Table HasilPengamatan

Konsentrasi Absorban
2 0,102
4 0,227
8 0,338
10 0,443
12 0,587

2. Gambarkurva
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

3. Perhitungan
nilai yang dicurigai −nilai yang terdekat
Nilai y =
nilai yang terbesar−nilai yang terkecil
0,227−0,338
Nilai y =
0,587−0,102
Nilai y = - 0,22

Nilai dalam absorbansi :


Y = 0,0446x + 0,018 R2= 0,9723
-0,22 = 0,0446x + 0,018
0,238 = 0,0446x
0,238
X= = 5,33 ppm
0,0446

Nilai kadar sampel


Dik :Berat sampel : 30 Mg
Labu takar 250 ml → 0,20050 L
mg sampel
Konsentrasi zat =
L
30
=
0,20050
= 120 ppm
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

Pengenceran 1 = 50 X ( 5 ml larutan dipipet dari larutan sampel induk


diencerkan sebanyak 100 ml larutan )
Pengenceran 2 = 4 X ( 25 ml larutan dipipet dari larutan pengenceran
1, diencerkan kembali dalam 100 ml larutan )
Total pengenceran = 4 X 50 = 200 kali

Konsentrasi zat sebenarnya = pengenceran X konsentrasi


= 200 X 5,33
= 1,066 ppm
1,066 ppm X 100 %
Kadarnya dalam% = =¿ 888,33 %
120 PPM

C. PEMBAHASAN
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

Kloramfenikol adalah obat antibiotik berspektrum luar yang aslinya berasal


dari beberapa streptomycetes, termasuk S. Venezuelae, S. Chloromyceticus, S.
Omyamensis. Penelitiannya untuk penggunaan pada pengobatan infeksi yang
dibuat pada percobaan termasuk yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan
gram negative serta raketsia menunjukkan sifat toksik yang tidak dikehendaki
( Faye, 1996 ).

Gambar struktur kimia kloramfenikol

Kloramfenikol mempunyai aktifitas bakteriostatik dan pada dosis tinggi


bersifat bakterisid. Aktivitas anti bakterinya bekerja dengan menghambat sintesis
protein dengan jalan meningkatkan ribosom subunit 50oS yang merupakan
langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida.Kloramfenikol efektif
terhadap bakteri aerob gram positif dan beberapa bakteri aerob gram negatif
(Andriani, 2013).

Analisis kloramfenikol dapat dilakukan dengan spektrofotometri UV karena


didalam struktur kloramfenikol terdapat kromofor dan auksokrom. Kromofor
merupakan semua gugus atau atom dalam senyawa organik yang mampu
menyerap sinar ultraviolet dan sinar tampak. Sedangkan auksokrom adalah gugus
fungsional yang mempunyai elektron bebas (Gandjar, 2007).

Metode spektrofotometri UV – VIS digunakan untuk mendapatkan banyak


jenis bahan obat. Cara untuk menetapkan kadar sampel adalah dengan
membandingkan absorbansi sampel dengan absorbansi baku atau dengan
menggunakan persamaan liniar yang menyatakan hubungan antara konsentrasi
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

baku dengan absorbansinya dan selanjutnya digunakan untuk menghitung kadar


dalam sampel ( Dachriyanus, 2004 ).

Spektrofotometri UV merupakan metode analisis spektroskopik yang


memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm)
dengan memakai instrumen spektrofotometer. Semua molekul dapat menyerap
radiasi dalam dacerah UV karena mereka mengandung elektron, baik sekutu
maupunmenyendiri, yang dapat dieksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Absorbsi cahaya UV mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-
clektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan
tereksitasi berenergi lebih tinggi. Energi yang terserap kemudian terbuang sebagai
cahaya atau tersalurkan dalam reaksi kimia. Absorbsi cahaya tampak dan radiasi
ultraviolet meningkatkan energi elektronik sebuah molekul, artinya energi yang
disumbangkan oleh foton-foton memungkinkan elektron-elektron itu mengatasi
kekangan inti dan pindalh ke luar ke orbital baru yag lebih tinggi energinya.
Absorbsi untuk transisi elektron seharusnya tampak pada panjang gelombang
diskrit sebagai suatu spektrum garis atau peak tajam namun ternyata berbeda
( Underwood, 1990).

Prinsip dari spektrofotometri UV adalah jika suatu molekul sederhana


dikenakan radiasi elektromagnetik maka molekul tersebut akan menyerap radiasi
elektromagnetik yang energinya sesuai. Sinar yang diserap sebanding dengan
jumlah molekulnya. Sinar akan ditransmisikan menuju detektor dan data yang
dihasilkan adalah data absorbansi (Gandjar, 2007).

Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif.


Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur
absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum
Lambert-Beer. Hukum Lambert-Beer menyatakan hubungan linieritas antara
absorban dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan
transmitan.’
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

Tujuan dari percobaan kali ini yaitu untuk menganalisis kadar kloramfenikol
dalam sediaan sirup dengan metode spektrofotometri UV – VIS dengan cara
mengukur absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.

Pada praktikum kali ini digunakan sampel uji berupa sediaan sirup
kloramfenikol dan larutan baku berupa sediaan serbuk kloramfenikol dan larutan
blanko berupa etanol. Penggunaan larutan baku serbuk karena sediaan ini sudah
diketahui konsentrasinya sedangkan penggunaan larutan uji berupa sirup karena
konsentrasinya atau kadarnya belum diketahui sehingga pengujianpun dilakukan,
penggunaan etanol sebagai larutan blanko yang awalnya sudah digunakan sebagai
pelarut karena etanol sudah memenuhi syarat pada pengujian spektro antara lain :
Dapat meneruskan radiasi dalam daerah panjang gelombang yang sedang
dipelajari ( Underwood, 1990 ).

Alat - alat yang digunakan yang digunakan pada praktikum ini yaitu kuvet,
labu erlenmeyer (pirex), labu ukur 100 ml (pirex), pipet volume 10 ml (pirex) dan
spektrometri Uv-Vis. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu aquadest, etanol,
kloramfenikol palmitat dan sirup kloramfenikol. Adapaun prosedur kerja yang
dilakukan melalui 3 tahap yaitu preparasi larutan uji, preparasi larutan blanko dan
preparasi larutan baku.

Pada tahap prosedur persiapan larutan uji, alat dan perlengkapan disiapkan
terlebih dahulu. BJ kemudian mengukur jumlah sirup yang setara dengan sekitar
30 mg kloramfenikol dan menempatkannya dalam labu ukur 100 ml. Selanjutnya
ditambahkan 50 ml air suling. Bunyi tersebut kemudian ditransmisikan selama 15
menit kemudian diencerkan dengan aquades sampai batas alur. Selanjutnya
larutan dipipet sampai 5 ml, dipindahkan ke labu ukur 100 ml, dan diencerkan
dengan etanol sampai tanda.

Selanjutnya adalah persiapan larutan blanko. Ada dua cara untuk melakukan
ini. Cara pertama adalah menyiapkan alat dan bahan. Suspensi tersebut kemudian
diencerkan dan disaring melalui kaca enamel G menggunakan sedotan. Selain itu,
dibuat pipet 5 ml dan diencerkan dengan etanol hingga 100 ml. Metode kedua dari
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

langkah ini adalah dengan sentrifugasi suspensi pada kecepatan minimal 3500
rpm selama 60 menit sampai filtrat cukup terpisah. Selanjutnya, 5 ml filtrat
dipipet dan diencerkan dengan etanol sampai 100 ml.

Langkah terakhir adalah menyiapkan larutan baku. Pertama siapkan alat dan
bahannya. Selanjutnya, standar referensi kloramfenikol palmitat ditimbang
dengan hati-hati hingga kira-kira 30 mg dan ditempatkan dalam labu ukur 50 ml.
Sampel kemudian disuplai dengan hingga 25 ml etanol. Kemudian direndam
selama 15 menit, diencerkan dengan etanol sampai tanda dan disaring. Kemudian
pipet tambahkan 3 ml larutan ke dalam labu ukur 50 ml dan encerkan dengan
etanol sampai tanda.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada percobaan ini diperoleh data
absorbansi, dengan absorbansi 0,102 pada konsentrasi 2, absorbansi 0,227 pada
konsentrasi 4 dan absorbansi 0, 338 pada konsentrasi 8, pada konsentrasi 10
absorbansi 0, 443 dan konsentrasi 12 memberikan absorbansi 0,587. Juga, hitung
nilai adsorben ketika nilainya 0, 7 dan nilainya × 1,081 ppm.

Pada praktikum kali ini didapatkan hasil untuk larutan uji, larutan blanko
dan larutan pembanding yaitu -0,22 pada replikasi pertama dan untuk replikasi
kedua didapatkan hasil untuk larutan uji sebesar 120 dan untuk larutan blanko dan
larutan pembanding didapatkan hasil -0,22. Hasil yang tidak didapatkan pada
pengukuran ini terjadi karena beberapa factor kesalahan misalnya dari tingkat
kepekatan sampel uji yang tinggi akibat kekurangan proses pengenceran. Adapun
faktor pengenceran larutan uji yang didapatkan yaitu 200 kali dan didapatkan hasil
888,33%. Hal ini tidak sesuai literature yang menyatakan bahwa kandungan
kloramfenikol tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 120% sehingga hasil ini
tidak memenuhi persyaratan kadar ( Dirjen POM, 1979 ).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak sesuaian hasil antara lain


Ketidaktelitian praktikan dalam menimbang sampel,Kurang bersihnya alat-alat
yang digunakan, Kepekatan pada sampel yang tinggi,Ketidak telitian praktikan
dalam menggunakan alat spektrofotometri (Marzuki, 2007)
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

Kesimpulan :

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Kloramfenikol merupakan antibakteri pertama yang berspektrum


luas, dengan mekanisme kerja menghambat sintesis protein dan
bersifat bakteriostatik.
2. Spektrofotometri UV merupakan metode analisis spektroskopik
yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet
dekat (190-380 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer
3. Prinsip dari spektrofotometri UV adalah jika suatu molekul
sederhana dikenakan radiasi elektromagnetik maka molekul
tersebut akan menyerap radiasi elektromagnetik yang energinya
sesuai.
4. Kadar kloramfenikol yang diperoleh adalah 888,33%, hal ini tidak
sesuai denga literature yang menyatakan bahwa kadar
kloramfenikol tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 120%.
5. Faktor yang mempengaruhi hasil yang tidak sesuai dengan literatur
yaitu ketidaktelitian praktikan dalam menimbang sampel, kurang
bersihnya alat-alat yang digunakan, kepekatan pada sampel yang
tinggi serta ketidaktelitian praktikan dalam menggunakan alat
spektrofotometri.

SARAN :

Disarankan untuk praktikan agar lebih teliti dalam melakukan pengujian


serta alat dan bahan yang ada dalam praktikum lebih di lengkapi agar
memudahkan dalam melakukan pengujian.

DAFTAR PUSTAKA
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS II
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI

Andrianı,Lusy.http://andrianilusy.blogspot.com/2013/03/kloramfenikol.html
Diakses pada tanggal 10 November 2013.

Faye, W.O. 1996. “Prinsip-prinsip Kimia Medisinal Jilid II Edisi Kedua”.


Penerjemah: Raslim Rasyid, dkk. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Gandjar,I.G. dan Abdul Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta

Ganjar,I.G. dan Abdul Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.

Marzuki R. 2007. “Bertanam Kacang Tanah Edisi Revisi”. Jakarta: Penebar


Swadaya.

Underwood, A. L dan Day A. R. 1990. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima.


Penerbit Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai