Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN
“PENENTUAN KADAR TABLET PEPEVERIN HCL SECARA
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis”

OLEH:

NAMA : AHMAD FAIZ SAPUTRA

STAMBUK :15020220105

KELAS : C11

KELOMPOK : 2 (DUA)

PJ MATERI : DHEVY TRY PUTRY

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI
1. Jelaskan prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis ! (3 literatur)
2. Jelaskan bagian-bagian spektrofotometer UV-Vis beserta fungsinya
3. Diketahui : Berat sampel = 50 mg dan volume larutan = 100 mL.
Hitunglah :
a. Buatlah pengenceran dalam 10 mL menjadi 20,40, 60, 80, dan 90
ppm
b. Berapa konsentrasi larutan jika yang dipipet dari larutan stok
sebanyak 3 mL dan 5 mL
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan
spektrofotometer UV-Vis ! (2 literatur)
5. Tuliskan rumus penetapan kadar !
JAWABAN
1. Berikut prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis
a. Adapun prinsip dari spektrometer adalah cahaya yang berasal dari
lampu diteruskan melalui lensa menuju ke monokromator,
kemudian cahaya akan diubah cahaya yang awalnya polikromatis
menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas cahaya
dilewatkan pada sampel yang mengandung zat konsentrasi
dengan tertentu. Cahaya yang terbentuk ada yang diserap
(diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang
dilewatkan kemudian diterima oleh detektor. Cahaya yang diterima
dihitung dan untuk mengetahui cahaya yang diserap sampel.
Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang
terkandung dalam sampel, sehingga akan diketahui konsentrasi
zat dalam sampel secara kuantitatif (noer & ritonga, 2021).
b. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi yang terjadi
antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar
dengan materi yang berupa molekul. Hukum Lambert-Beer
menyatakan bahwa konsentrasi zat dalam larutan berbanding
lurus dengan absorbansi (A) dari larutan. Bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu materi, maka sebagian cahaya
tersebut diserap, sebagian dipantulkan, dan sebagian lagi
teruskan (I) (ritonga, ahmad, & sitti, 2022).
c. Prinsip kerja dari Spektroskopi UV–Vis dengan melibatkan
pengukuran fraksi radiasi elektromagnetik yang dapat diserap atau
diteruskan oleh sampel yang kemudian senyawa teridentifikasi
secara kualitatif dengan membandingkan spektrum penyerapan
dengan spektrum senyawa yang diketahui (Rahmi., Dkk, 2019).
2. Berikut bagian-bagian spektrofotometer UV-Vis
a. Sumber cahaya
sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar
polikromatis dengan berbagai macam rentang panjang gelombang.
Sumber yang digunakan adalah lampu wolfram, keunggulannya
yaitu energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada
berbagai panjang gelombang.
b. Monokromator
adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya
polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang
tertentu (monokromatis) yang berbeda (terdispersi).
c. Kuvet
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
konsentrasi reagen yang dibaca pada spektrofotometer. Kuvet
berbentuk jajaran genjang lebih tepat untuk pengukuran karena
cahaya akan jatuh dengan sudut tegak lurus pada permukaan
kuvet.
d. Detektor
peranan detektor penerima memberikan respon terhadap
cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan
mengubah cahaya menjai sinyal listrik yang selanjutnya akan
ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum atau angka
digital.
(noer & ritonga, 2021)
3. Diketahui :
Berat sampel = 50 mg
Volume larutan = 100 mL
mg
a. Ppm =
l
50 mg
Ppm =
100 ml
50 mg
Ppm =
0,1 L
Konsentrasi 20 ppm
20 ppm
x 10 ml=0,4 mL
500 ppm
Konsentrasi 40 ppm
40 ppm
x 10 ml=0,8 mL
500 ppm
Konsentrasi 60 ppm
60 ppm
x 10 ml=1,2 Ml
500 ppm
Konsentrasi 80 ppm
80 ppm
x 10 ml=1,6 mL
500 ppm
Konsentrasi 90 ppm
90 ppm
x 10 ml=1,8 mL
500 ppm
b. Konsentrasi larutan jika yang di pipet dari larutan stok sebanyak
3ml dan 5 ml
Diketahui BS = 50 mg
Volume larutan = 100 mL = 0,1 L
mg
Ppm =
L
50 mg
= 0,1 L = 500 ppm

Pengenceran :
a. Dalam 3 mL = V1 × M1 = V2 × M2
3 mL × 500 ppm = 100 mL ×
1500 = 100 mL . M2
1500× ppm
M2 =
100 mL
M2 = 15 ppm
b. Dalam 5 mL = V1 × M1 = V2 × M2
5 mL × 500 ppm = 100 mL × M2
2500 = 100 mL . M2
2500× ppm
M2 =
100 mL
M2 = 25 ppm

4. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan


spektrofotometer UV Vis
 Faktor-faktor pertama
a. Hipsokromik (pergeseran biru): pergeseran panjang
gelombang (λ) maksimal ke arah λ yang lebih pendek.
b. Batokromik (pergeseran merah): pergeseran panjang
gelombang maksimal ke arah λ yang lebih panjang.
c. Hiperkromik: peningkatan intensitas (absorbansi) ke arah yang
lebih tinggi.
d. Hipokromik: peningkatan intensitas (absorbansi) ke arah yang
lebih rendah.
(rohman, irnawati, & octa riswanto, 2023)
 Faktor-faktor kedua
a. Hipsokromik (pergeseran biru): pergeseran panjang
gelombang maksimal ke arah panjang gelombang yang lebih
pendek.
b. Batokromik (pergeseran merah): pergeseran panjang
gelombang maksimal ke arah panjang gelombang yang lebih
panjang.
c. Hiperkromik: peningkatan intensitas (absorbansi).
d. Hipokromik. penurunan intensitas (absorbansi).(gandjar &
rohman, 2018)

5. Rumus penetepan kadar (Satriawan Dodi, dkk, 2023)

Vtr x Bes x Nks x 100 %


Kadar% =
Bs x 0,1 N
6.
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, I. G., & Rohman, A. (2018). Spektroskopi Molekuler Unutk
Analisis Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Noer, Z., & Ritonga, S. I. (2021). Alat-Alat Laboratorium Untuk Kategori Ii.
Bogor: Guepedia.
Rahmi, Ishmaturrahmi, Lelifajri, Mustafa, I., & Susilawati. (2019).
Pemanfaatan Pasir Besi Untuk Pembuatan Kitosan Magnetik.
Aceh: Syiah Kuala University Press.
Ritonga, H., Ahmad, L. O., & Sitti, W. O. (2022). Aplikasi Simultan Foliar
Spray Fretilizer TiO2 Dan Hidrogel Sebagaoi Permbelah Tanah.
Pekalongan: PT. Nasya Expanding Manegement.
Rohman, A., Irnawati, & Octa Riswanto, F. D. (2023). Analisis Farmasi
Dengan Spekroskopi Uv-Vis Dan Kemometrika. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai