Anda di halaman 1dari 12

ENZIM

ILHAM FAUZAN
DIII FARMASI 2A
PENDAHULUAN
Enzim adalah sebuah senyawa protein yang tersusun dari komponen protein dan juga katalitik
yang memiliki guna untuk mempercepat suatu proses metabolisme pada tubuh organisme.
Kata enzim ini berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti ragi. Percobaan fermentasi
alkohol yang dilakukan oleh Louis Pasteur menjadi tonggak atas kaitanya dengan penemuan
enzim. Enzim merupakan sebuah senyawa yang tersusun atas protein (apoenzim) serta juga
senyawa non protein (cofactor).
Sifat katalitik merupakan ciri khas enzim yang membedakan antara enzim dengan protein
lainnya. sifat katalitik tersebut diperoleh dari gugus cofactor yang bisa berupa senyawa organik
(koenzim serta gugus prostetic), ataupun senyawa anorganik (ion logam).
CARA KERJA ENZIM
Cara kerja enzim di dalam suatu reaksi metabolisme pada tubuh organisme ialah dengan
menurunkan energi aktivasi yakni energi yang dibutuhkan untuk dapat memulai suatu reaksi.
Dengan meminimalkan “cost” maka proses yang berlangsung juga akan dapat lebih cepat. Energi
aktivasi didalam suatu reaksi kimia tersebut dapat diperumpakan ialah sebagai “biaya jalan”
dalam sebuah proses produksi. Semakin rendah “biaya jalannya”, maka makin akan cepat
prosesnya.
Selain dari itu, keuntungan menggunakan enzim ialah selain lebih “murah” juga proses reaksi
tetap berlangsung sebagaimana seharusnya, karena enzim inilah yang membantu proses
metabolisme tidak ikut bereaksi.
Adapun cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia ialah dengan berinteraksi bersama
substrat, setelah itu substrat tersebut akan diubah menjadi sebuah produk. Apabila terbentuk
produk, enzim akan melepaskan “diri’ dari substrat tersebut. Hal tersebut dikarenakan enzim
tidak bereaksi dengan substratnya.
TEORI GEMBOK DAN KUNCI
Emil Fischer pada 1894 ialah yang menemukan teori ini. Menurut beliau , enzim akan berikatan
dengan substrat yang mempunyai bentuk yang sama (spesifik) dengan sisi aktif dari enzim.
Dengan kata lain, hanya substrat yang punya bentuk yang cocok secara spesifik yang bisa
berhubungan dengan enzim.
Oleh karena itulah kenapa disebut sebagai teori gembok dan kunci, yang mana enzim
diilustrasikan sebagai kunci dan substrat diistilahkan dengan gembok. karena Gembok dan kunci
akan memiliki kecocokan sisi yang sama untuk bisa membuka ataupun sebaliknya.
MODEL TEORI GEMBOK DAN
KUNCI
TEORI INDUKSI
Daniel Koshland pada 1958 adalah yang menggungkan teori ini, enzim mempunyai sisi aktif yang
fleksibel. Meski demikian, sisi aktif enzim tersebut memiliki titik – titik pengikatan yang sama /
spesifik. Sehingga hanya substrat yang memiliki titik – titik pengikatan yang spesifik sama yang
akan menginduksi sisi aktif dari enzim sehingga pas (membentuk seperti substrat).
Teori induksi yang dikemukakan oleh Daniel Koshland pada 1958 merupakan sebuah teori yang
paling banyak diakui oleh para peneliti untuk dapat menjelaskan cara kerja enzim.
MODEL TEORI INDUKSI
FUNGSI ENZIM
1. Enzim mempunyai peranan yang sangat penting didalam suatu reaksi kimia. Seperti yang
dijelaskan Fungsi enzim ialah untuk mempercepat suatu reaksi kimia pada tubuh
oprganisme. Tanpa enzim, maka proses metabolisme baik anabolisme maupun katabolisme
akan terganggu.
2. Selain dari hal itu, sifat enzim yang tidak ikut bereaksi dengan substrat inilah yang sangat
paling menguntungkan dalam sebuah percepatan reaksi kimia pada tubuh organisme.
STRUKTUR ENZIM
APOENZIM
Struktur enzim yang pertama adalah Apoenzim. Apoenzim disebut juga apoprotein. Apoenzim
merupakan bagian protein dari enzim yang bertindak sebagai tempat melekatnya substrat.
Apoenzim juga bersifat thermolabil (peka terhadap suhu tinggi), dan berfungsi menentukan
kekhususan dari enzim. 
Apoenzim sangat menentukan fungsi biokatalisator dari enzim. Bagian ini akan rusak pada suhu
terlampau panas atau bersifat termolabil. Apoenzim memiliki sisi yang berhubungan langsung
dengan substrat, yakni sisi aktif dan sisi alosterik.
sisi aktif pada apoenzim merupakan sisi yang berkaitan dengan substrat atau zat yang akan
dijadikan produk. Bagian ini mengikat molekul substrat sehingga terjadilah proses katalis.
Sementara sisi alosterik pada apoenzim merupakan sisi yang berkaitan dengan kofaktor. Sisi ini
dapat dipengaruhi oleh inhibitor nonkompetetif yang berstruktur sama dengan kofaktor.
KOFAKTOR
Komponen enzim lainnya adalah kofaktor. Kofaktor merupakan komponen enzim yang bukan
protein, tidak seperti apoenzim. Sifat kofaktor pada enzim dapat mengubah-ubah bentuk sisi
aktif sehingga dapat ditempeli oleh substrat tertentu.
Kofaktor memiliki dua komponen utama yakni koenzim dan gugus prostetik. Perbedaan koenzim
dan gugus prostetik berdasarkan bentuk ikatan antara senyawa organik dengan enzim.
1. Koenzim, merupakan kofaktor senyawa organik yang berikatan secara non-kovalen dengan
enzim. Sifat-sifat koenzim antara lain tahan panas, mengandung ribose dan fosfat,  larut
dalam air dan bisa bersatu dengan apoenzim untuk membentuk holoenzim.
2. Gugus prostetik, merupakan kofaktor senyawa organik yang berikata secara kovalen dengan
enzim. Gugus prostetik dapat berupa senyawa organik tertentu, vitamin, atau ion logam.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai