Anda di halaman 1dari 19

BIOFARMASI

TABLET
KONVENSIONAL
KELOMPOK 15

Clarisya Pramirusanti Putri 20330714


Devina Gressanta S 20330718
Suci Desriana RS 20330728
TABLET KONVENSIONAL

bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan
farmasetika yang sesuai

JENIS KOMPONEN METODE

•Pengikat (Binder)
•Tablet Kempa •Granulasi Basah
•Penghancur (Disintegrant)
•Tablet Cetak Langsung •Granulasi Kering
•Pengisi (Filler)
•Cetak Langsung
•Lubrikan
•Glidant
•Antiadheren
•Pewarna
•Pemberi rasa
•Pemanis
KERUGIAN

• Tidak dapat menutupi rasa dan bau yang tidak akseptebel


• Tidak dapat lepas terkendali ataupun lepas lambat
• Frekuensi penggunaan lebih banyak sehingga menurunkan
kepatuhan pasien

KEUNTUNGAN

• Pembuatan lebih sederhana dan waktu yang tidak


lama dibandingkan sediaan tablet nonkonvensional
• Harga lebih ekonomis
• Dapat digunakan untuk bahan aktif yang memiliki
waktu paruh lama
• Dapat digunakan untuk bahan aktif yang bersifat
immediate release
EVALUASI TABLET KONVENSIONAL-GRANUL

Indeks Kompresibilitas Hausner


Tipe Aliran
(%) (Carr’s Index) Rasio
1 – 10 Baik Sekali 1,00 – 1,11
11 – 15 Baik 1,12 – 1.18
16 – 20 Cukup Baik 1,19 – 1,25
21 – 25 Cukup 1,26 – 1,34
26 – 31 Buruk 1,35 – 1,45
32 – 37 Sangat Buruk 1,46 – 1,59
>38 Sangat, sangat buruk >1,60
EVALUASI TABLET KONVENSIONAL-TABLET
SISTEM PENCERNAAN

• Diameter 10 cm dan volume 1,5 L (kosong)


• 25-30 cm dan volume sd 4 L (tidak kosong)
• Terletak dibagian superior kiri rongga abdomen di bawah diafragma
• Memiliki lapisan submukosa yang mengandung pembuluh darah dan
saluran limfe
• Menghasilkan HCl
BIOFARMASETIK TABLET

ADME
Absorbsi
• Umumnya secara difusi pasif, karena itu absorpsi mudah
terjadi bila obat dalam bentuk nonion dan mudah larut dalam
lemak.
• Tidak terion mudah untuk di absorbs karena mudah larut
lemak (membrane mukosa memiliki lipid bilayer)
• Faktor kecepatan pengosongan lambung, pergerakan saluran
cerna dan aliran darah ketempat absorpsi, semuanya
mempengaruhi laju dan jumlah absorpsi obat
Distribusi
• Ikatan protein plasma (kompleks protein sukar melewati
Farmakokinetik membran sel)
ADME
Metabolisme
• Umumnya di hati untuk dinonaktifkan sehingga dapat
diekskresikan
Ekskresi
Farmasetik Farmakodinamik • Prinsip berbanding terbalik dengan absorbsi
Liberasi dan Disolusi
Adapun aspek-aspek biofarmasi yang
Menurut Indijah dan Fajri (2016) faktor formulasi
mempengaruhi terapetik suatu obat menurut
sediaan yang dapat mengubah efek obat dalam
tubuh yaitu Indijah dan Fajri (2016) diantaranya yaitu:

Formulasi obat dan pharmaceutical availability (FA)


Bentuk Fisik Zat Aktif (Amorf,
Kristal, Kehalusan) Biological availability (BA)

Kesetaraan teurapeutis
Keadaan kimiawi (ester,
garam kompleks dan
sebagainya) Bioassay

Zat pembantu (zat pengisi, zat Standardisasi serta cara pemberian


pelekat, zat pelicin, zat
pelindung, dan sebagainya)
Aspek Biofarmasetik ditinjau dari Fisiko-Kimia Obat

Kelarutan Stabilitas

Sifat
Hidrofilisitas Partikel
/ Lipofilisitas dan
Serbuk

Bentuk
garam dan Formulas
polimorf i
KASUS JURNAL

“Pengaruh Kombinasi Magnesium Stearat dan Talkum sebagai Lubrikan


terhadap Profil Disolusi Tablet Ibuprofen”
F
O
R
M
U
L
A
Secara umum pada sediaan-sediaan obat yang penggunaanya
melalui oral, bahan obatnya harus larut lebih dahulu dal
am cairan pencernaan sebelum diabsorpsi melalui dinding
usus.

PENDAHULUAN Ibuprofen memiliki kelarutan pr

aktis tidak larut dalam air yaitu


Lubrikan berfungsi mengurangi g
0,049 mg/mL esekan selama proses pengempa

an tablet dan juga untuk menceg

ah massa tablet melekat pada cet

akan.
Pembuatan Granul Evaluasi Granul

Prosedur Penambahan Lubrikan

Evaluasi Tablet Pencetakan Tablet


  W
ρ mampat =
Vt 1
  d −b
Bobot Jenis ρ nyata=
¿¿
  ρ mampat
Faktor Hausner FH =
ρ nyata

x 100%
Evaluasi Gr Kompresibilitas  

anul Porositas   x 100%

Kecepatan Alir Serbuk Kecepatan Peraliran=¿¿


 

  tinggi puncak tumpukan


Penentuan Sudut Longsor tan α=
jari − jari tumpukan
Keseragaman Bobot

Keseragaman Ukuran

Kerapuhan Tablet

Evaluasi Ta Kekerasan Tablet

blet Waktu Hancur

Penetapan Kadar

Penentuan Laju Disolusi


Kombinasi magnesium stearat dan talkum
sebagai lubrikan dapat mempengaruhi pro
fil disolusi tablet ibuprofen.

Kesimpulan Jur
nal Dari data disolusi pada menit ke 60 diperole
h:
Formula I ( 95,7209% )
Formula II ( 97,6474% )
Formula III ( 99,9373% ) – paling baik
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, Tablet konvensional merupakan tablet yang
dibuat dengan pembuatan lebih sederhana dan membutuhkan waktu yang tidak lama. Dalam
metode pembuatan tablet, dibagi menjadi tiga, yaitu Granulasi basah, Granulasi Kering dan
kempa langsung. Evaluasi dalam sediaan tablet dimulai dari organoleptis yang dilakukan
secara visual, kemudian lanjut ke friabilitas, keseragaman bobot, kekerasan tablet, waktu
hancur, keseragaman ukuran, keseragaman kandungan, penetapan kadar bahan aktif dan
pengujian disolusi yang dilakukan dengan menggunakan media sesuai dengan bahan aktif yang
terkandung dalam sediaan tablet tersebut. Yang termasuk dalam aspek biofarmasi yang dapat
mempengaruhi terapetik obat yaitu dimulai dari formulasi obat yang benar, biological
avaibility, kesetaraan teurapeutis, bioassay dan standardisasi
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai