Anda di halaman 1dari 25

MASALAH

PEMBUATAN
TABLET
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK III

 MULPI ALPIA ANNISA PUTRI (P0713251191021)


 MUSDALIPAH KARTIKA (PO713251191022)
 NAHDATUL AULIA ARIFIN (PO713251191023)
 NINING PRATIWI (PO713251191024)
 NIRWANA ALANG (PO713251191025)
 NITA NAVRIANI (PO713251191026)
 NUR AFNI SITI AULIA (PO713251191027)
 NUR AMALIA PERTIWI (PO713251191028)
 NURAINI (PO713251191029)
 NURUL FATIKA BADARUDDIN (PO713251191030)
Tablet merupakan sediaan farmasi
yang paling banyak digunakan
dibandingkan dengan sediaan obat
dalambentuk lain karena mudah dan
praktis dalam penggunaannya Tablet yang ideal umumnya harus bebas dari kerusakan/
cacat secara visual ataupun fungsional. Kemajuanteknologi dan
inovasi dalam pembuatan tablet tidak menjamin dapat
mengurangi masalah kerusakan tablet selama proses
pembuatan, bahkan sebaliknya dengan kemajuan teknologi dan
inovasi dalam pembuatantablet sering kali menyebabkan
meningkatnya masalah, terutama karena kompleksitas
pencetakan tablet dan atau semakin besarnya tuntutan kriteria
penerimaan dari kualitas tablet yang diinginkan.
Kerusakan fisik tablet disebabkan oleh karena granul atau
massa cetak tablet yang tidak memadai dan atau karena
pengaturan mesin yang salah. Sedangkan cacat fungsional
tablet disebabkanoleh formulasi yang salah Untuk dapat
memecahkan permasalahan selama proses pembuatan tablet Masalah umum yang sering kali
tersebutmembutuhkan pengetahuan mendalam mengenai dijumpai selama proses pembuatan tablet
proses granulasi, proses pengempaan tablet, danpengalaman yang dikenal sebagai “visual defect
yang cukup dalam hal proses pembuatan tablet tablet”, dan cara memperbaikinya.
Masalah Dalam Proses Pembuatan Tablet

/ L a minasi 6. Chip
ping / C
ng
1.Cappi r acking

e le katan)
ing ( P 7. Whisk
2. Bind er ing

Add
dan F i lming 8. Kesa Ti
ing, Picking, n Ganda tle
3. Sti c k (Doubl
e Impr
ession)

e rc ak) 9. Varia
k- b si keser
ttli ng (berca agaman
4. Mo kandun
gan

si b obot tablet.
5. Varia
Capping adalah pemisahan sebagian atau
keseluruhan bagian atas atau bawah tablet
dari badan tablet, dalam hal ini tablet lepas.
Penyebab terjadinya capping dan laminasi
Langkah-langkah berikut dapat kita jadikan acuan
adalah sebagai berikut:
untuk mengatasi masalah capping dan laminasi
a. Terjeratnya udara di antara partikel-partikel
tersebut, yaitu:
atau granul yang masuk ke lubang kempa
a. Menyemprot granul dengan air atau campuran air-
selama pukulan kempa dan tidak lolos
gliserin (bila granul tidak cukup lembab).
sampai tekanan kempa dibebaskan dan
b. Mengganti prosedur granulasi.
kemudian memuai ketika tekanan
c. cMengeringkan kembali granul (bila granul terlalu
dibebaskan.
lembab).
b. Perubahan bentuk formulasi selama dan
d. Meningkatkan jumlah pengikat atau melakukan
setelah mengalami pengempaan.
regranulasi dengan pengikat yang lebih sesuai.
c. Kurangnya kohesi cenderung terjadi pada
e. Menambahkan pengikat kering, misalnya amilum
proses granulasi yang terlalu kering
terpragelatinasi, gom arab, serbuk sorbitol, PVP,
d. Kandungan fines yang terlalu banyak.
silika hidrofilik atau serbuk gula.
e. Pada alat cetak, permukaan punch yang
f. Meningkatkan jumlah atau mengganti lubrikasi atau
cekung atau sisi miring secara berangsur
mengurangi lubrikasi.
membelah ke dalam dan membentuk cakar
g. Mengurangi diameter punch atas sebesar 0,0005 –
yang dapat menarik mahkota tablet.
0,002 inci. Kondisi ini tentu tergantung pada ukuran
f. Penyetelan mesin tablet yang tidak benar.
h. Menggunakan punch yang lebih sempit atau kecil
g. Lubang kempa menjadi aus sehingga
(jika terdapat udara berlebihan dalam granul).
menimbulkan seperti cincin dalam area
pengempaan.
2. Binding (Pelekatan)

Binding adalah kondisi di mana


proses pengeluaran tablet ke luar dari
lubang kempa mengalami kesulitan
Untuk mengatasi masalah binding dapat dilakukan dengan cara
berikut :
Binding dapat disebabkan oleh a. Meningkatkan lubrikasi.
beberapa faktor seperti: b. Menggunakan lubrikan yang lebih efisien dan tepat. Misalnya pada
pembuatan tablet asetosal dengan Mg stearat akan lengket.
a. Kurang lubrikan atau lubrikan Seharusnya yang digunakan asam stearat (yang mikronize karena
fungsi lubrikan adalah antar partikel sehingga kalau halus akan
kurang efektif terselimuti oleh lubrikan).
c. Menyempurnakan distribusi lubrikasi dengan pengayakan melalui
b. Granul terlalu dingin atau terlalu
saringan pengayak mesh no.30 dan mencampur dengan sebagian
panas atau kurang kering debu (fines) yang diayak dari granulasi.
d. Mengurangi ukuran granul.
c. Die atau matris sudah usang atau e. Meningkatkan kandungan lembab dari granul.
f. Mengempa pada suhu dan atau kelembaban yang lebih rendah.
kurang pemolesan g. Menggunakan lubang kempa yang dipersempit.
d. Kandungan air (aspek kadar air) h. Mengurangi jumlah air namun jangan sampai berada di bawah
optimum. Jika terjadi sampai berada di bawah optimum,
tinggi akan menyebabkan kemungkinannya tablet menjadi kurang baik. Selain itu dapat juga
diatasi dengan menambahkan pembasah ke dalam larutan pengikat,
penempelan pada die. yaitu bahan pembantu yang tidak menguap tetapi basah. Contoh
Propilen glikol atau gliserin.
3. Sticking, Picking, dan Filming

Sticking Picking

Sticking adalah kondisi dimana permukaan


tablet tumpul, tergores, atau berbintik. Picking
adalah suatu bentuk dari sticking ketika bagian
kecil granul melekat pada permukaan punch dan
bertambah massa granul yang melekat setiap
putaran mesin tablet. Hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya lubang pada permukaan tablet.
• Sticking

Penyebab terjadinya sticking


(Fatmawaty, 2015) :
Upaya untuk mengatasi sticking adalah
a. Granul terlalu basah (kurang kering)
dengan melakukan hal-hal sebagai
atau pemanasan kurang sempurna
berikut :
b. Tekanan pengempaan mesin tablet
a. Pemanasan dilakukan secara sempurna.
kurang
b. Pemeliharaan dan kalibrasi alat.
c. Punch sudah usang/aus atau butuh
c. Perhatikan suhu ruang ketika
pemolesan
melakukan pencetakan tablet.
d. RH ruangan pencetakan terlalu
tinggi
• Picking

Upaya untuk mengatasi picking adalah


Penyebab terjadinya picking: dengan melakukan hal-hal sebagai
a. Kelembapan granul terlalu tinggi
berikut :
b. Lubrikan terlalu sedikit atau tidak
a. Lakukan pengeringan dengan
tepat
optimal
c. Terdapat zat yang memiliki titik
b. Menambah jumlah lubrikan, dan zat
leleh rendah, namun jumlah yang
adsorben seperti silica koloid
cukup banyak dalam formula
c. Penambahan zat yang memiliki titik
tablet
leleh tinggi dan gunakan lubrikan
d. Suhu ruang terlalu tinggi
yang memiliki titik leleh tinggi
d. Atur dan kendalikan suhu ruang
• Filming

Filming adalah bentuk lambat dari picking.


Penyebab umum dari sticking, picking dan filming
sebagian besar disebabkan karena kelembapan
berlebihan dalam proses granulasi, suhu tinggi atau
permukaan punch yang sudah aus. Hal ini dapat
diatasi dengan menurunkan kandungan lembab,
penambahan adsorben atau penambahan zat pelicin
4. Mottling (bercak-bercak)

Mottling adalah keadaan dimana


distribusi warna tablet tidak merata dan pada
permukaan tablet terdapat bagian-bagian
yang terang dan gelap.
Penyebab dari terjadinya
masalah ini adalah : Upaya untuk mengatasi mottling adalah
a. Obat atau hasil peruraian
dengan melakukan hal-hal sebagai
mempunyai warna yang
berbeda dengan bahan berikut :
tambahan dan tidak tercampur
a. Pencampuran bahan harus homogen.
dengan homogen
b. Terjadi migrasi warna selama b. Perbandingan suhu larutan dengan suhu
proses pengeringan granul
serbuk tidak terlalu tinggi pada saat
c. Bahan tambahan yang berupa
larutan berwarna tidak terbagi proses pencampuran.
merata, hal ini disebabkan
karena larutan panas dicampur
dengan serbuk dingin.
5. Variasi bobot tablet.

Bobot tablet ditentukan oleh jumlah


granul dalam lubang kempa sebelum sediaan
tablet dikempa. Oleh karena itu, setiap hal
yang dapat mengubah proses pengisian
lubang kempa dapat merubah bobot tablet
dan menimbulkan variasi bobot.
Penyebab adanya variasi dari bobot tablet Kejadian adanya variasi terhadap bobot tablet
adalah: dapat diatasi dengan cara berikut ini:
a. Aliran granul kurang baik.
b. Distribusi ukuran granul yang tidak tepat. a. Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul
Akibatnya mungkin saja timbul porositas yaitu dengan memperbaiki ukuran granul,
tinggi yang tidak dapat menjamin
keseragaman bobot karena adanya distribusi pengikat, proses granulasi, dan perbaikan
baru pada saat pencetakan. pencampuran massa cetak.
c. Sistem pencampuran yang tidak benar.
d. Kejadian adanya variasi terhadap bobot tablet b. Validasi mesin tablet yaitu dengan perbaiki mesin
dapat diatasi dengan cara berikut ini : tablet
e. Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul
yaitu dengan memperbaiki ukuran granul, c. Kecepatan aliran dapat menyebabkan bobot
pengikat, proses granulasi, dan perbaikan tablet yang berbeda-beda. Penyebab kecepatan
pencampuran massa cetak.
f. Validasi mesin tablet yaitu dengan aliran: kandungan air tinggi sehingga adesivitas
memperbaiki mesin tablet. tinggi dan aliran menjadi kurang, porositas
g. Mesin harus terkunci baik terutama pons
bawah karena dapat berubah-ubah sehingga tinggi, udara terjebak banyak karena fines dan
bobot berbeda-beda. pengikat yang tidak cocok atau kurang.
Jumlahfines meningkat, porositas
6. Chipping / Cracking

Chipping Cracking

Chipping adalah kondisi atau keadaan


dimana bagian bawahnya rusak atau
terkelupas, sedangkan cracking adalah
kondisi atau keadaan dimana tablet pecah.
Upaya untuk mengatasi Chipping/
Cracking adalah dengan melakukan
Pecahnya tablet ini lebih sering
hal-hal sebagai berikut (Kasture, 2008) :
terjadi di bagian atas-tengah. a. Mengganti punch

Disebabkan karena ekspansi b. Mengatur ulang alat pencetak tablet


c. Menambah zat pengikat atau melalui
yang dibedakan dari capping atau
proses granulasi basah
laminasi. d. Memperkecil ukuran granul
7. Whiskering

Kondisi tablet pada penyimpanan


dalam botol-botol, sisi-sisi yang
lebih akan lepas dan menghasilkan
bubuk.
Cara mengatasi :

Terjadi karena pencetak tidak pas a. Memasang mesin pencetakan dengan

dengan ruang cetakan, terjadi benar dan pas

pelelehan zat aktif saat pencetakan b. Tekanan pada saat pencetakan dibuat

pada tekanan tinggi. tidak terlalu tinggi atau normal


c. (Fatmawaty, 2019).
8. Kesan Ganda (Double Impression)

Kesan ganda terjadi pada


permukaan tablet yang dibuat
dengan punch yang berlogo.
Solusi untuk mengatasi hal tersebut
adalah (Rana et al, 2013):
a. Menggunakan kunci yang sesuai
Penyebab utama kesan
untuk punch agar tidak terjadi free
ganda adalah adanya free rotation.
rotation salah satu punch b. Menggunakan alat yang terbaru
karena pada alat yang baru terdapat
selama pengeluaran tablet
fitur anti-turning, agar mencega free
(Siregar, 2010). rotation.
9.Variasi keseragaman kandungan

Buruknya keseragaman kandungan


diakibatkan oleh hal-hal berikut ini,
Untuk mengatasi terjadinya
yaitu:
variasi terhadap keseragaman
a. Aliran granul yang jelek
kandungan dapat dilakukan
b. Pencampuran pregranulasi tidak
dengan cara-cara berikut ini.
benar, maka tentukan dulu
homogenitas zat aktif dalam granul a. Perbaikan ukuran granul
(di pabrik) meliputi pencampuran,
c. Kadar fines tinggi maka porositas perubahan pengikat, dan
tinggi (bobot berbeda-beda) granulasi.
d. Kandungan air yang tinggi sehingga b. Kalibrasi mesin.
aliran kurang baik
e. Kondisi mesin tidak benar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai