Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Apotek

KELOMPOK 6
SERLY MARSELINA

SHERLY SEPTIA NURFADLI

SILVI ALFITRI

SRI RAHMADANI

SURYANTI SUARDI

SYAFIRA RAMADANI

TRILTY WINDY

UMY KALSUM

USWATUN HASANAH

HARLITA APRILIA
Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris),
berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana.
Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur,
membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar
usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Manajemen apotek merupakan manajemen farmasi yang mana


diterapkan di dalam apotek. Walaupun apotek itu kecil pasti terdapat
sistem manajemen yang terdiri atas beberapa tipe manajemen seperti
manajemen keuangan, manajemen pembelian, manajemen penjualan,
manajemen persedian, manajemen pemasaran serta manajemen khusus.
Pengertian Apotek

Menurut Kepmenkes RI No 1332/Menkes/SK/X/2002


tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek
dalam pasal) 1 ayat (a) : "Apotek adalah suatu tempat
tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan
pekerjaan kefarmasian yang dimaksud diatas adalah
pembuatan, termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat
serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
PENGELOLAAN APOTEK

A. Pengelolaan Apotek
Menurut Permenkes RI No.26 /MenKes/per/1/1981 dalam bab 2 pasal 3 pengelolaah
Apotek meliputi:
1. Pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan
penyerahan obat atau bahan obat
2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan kesehatan di bidang
Farmasi lainnya
3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi meliputi:
a. Pengelolaan informasi diberikan baik kepada dokter, tenaga kesehatan, masyarakat.
b. Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan bahaya dan mutu oba
serta perbekalan farmasi lainnya
 
B. Pelayanan Apotek
Apotek wajib melayani resep Dokter, Dokter gigi, dan Dokter
hewan atas tanggung jawab APA dengan kewajibannya ;
1. Melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian
profesinya yang dilandasi pada kepentingan masyarakat.
2. Apoteker idak diizinkan mengganti obat generik yang di tulis
dalam resep dengan obat paten.
3. Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat dalam resep,
apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat
yang tepat.
4. Pemberian informasi mengenai penggunaan obat yang tepat aman
dan rasional.
C. Pelayanan Kefarmasian

Pelayanan resep ada 2, yaitu;


1) Pelayanan resep, dengan prosedur
a. Pasien menyerahkan resep.
b. AA mengecek keabsahan, ketersediaan
obat, memberi nomor resep.
05
c. Kasir memberi harga obat.
d. Pasien membayar harga obat.
04
e. Resep dilayani oleh bagian peracikan, 03 2) Pelayan resep kredit, dengan prosedur
pemberian etiket dan wadah.
f. Obat diserahkan kepada pasien. 02 a. Pasien menyerahkan resep.
b. AA meminta identitas pasien dan memberi
  01 nomor resep.
c. Resep dilayani oleh bagian peracikan diberi
etiket dan wadah.
d. Obat diserahkan pada pasien.
e. Pasien diminta menandatangani serta menulis
nama nomor resep pegawai dan alamat.
PENGELOLAAN OBAT DAN NON OBAT

Yang termasuk obat:


A. Obat Bebas
B. Obat Bebas Terbatas
C. Obat Keras

Non obat
a, Obat Wajib Apoteker (OWA)
b. Obat narkotik
c. Obat psikotropik
d,. ALKES dan PKRT
ADMINISTRASI PEMBELIAN
A. Perencanaan
Perencanaan kebutuhan / perbekalan farmasi disusun berdasarkn obat yang diresepkan
dokter. Obat bebas dan barang swalayan disusun berdasarkan kebutuhan dan iklan. Pengadaan
obat dan non obat dalam apotek disesuaikan dengan kecepatan penjualan barang dengan
sumber pembelian adalah PBF yang ditunjuk / dipercaya.
B. Pemesanan
Dilakukan oleh APA berdasarkan tingkat kebutuhan dan keadaan keuangan apotek. Prosedur
pembelian;
1. Petugas pembelian membuat surat pesanan (SP) dan Bon Permintaan Barang Apotek
(BPBA) ke PBF yang ditunjuk dan disahkan oleh APA.
2. SP dan BPBA dibuat rangkap 2; Lembar 1 untuk PBF, lembar 2 untuk apotek dan disimpan
sebagai arsip.
 
C. Penyimpanan
Metode Penyimpanan;
1. FIFO (First in First Out)
Barang masuk lebih dulu harus dikeluarkan lebih dulu.
2. LIFO (Last in First Out)
Barang masuk terakhir harus dikeluarkan lebih dahulu.
D. Pelaporan Pembelian
1. Kartu stok, untuk mencatat ketersediaan obat.
2. Buku defecta, untuk mencatat barang yang hampir atau habis.
3. AP dan BPBA, untuk mencatat permintaan barang dari peracikan yang kemudian
diserahkan pada bagian pemberian (PBF).

E. Pelaporan Penggunaan Pengeluaran
1. Laporan penjualan harian (LPH)
2. Laporan penggunaan narkotik dan psikotropik.
3. Stock Opname
F. Pembelian
G. Harga Obat
Macam-macam metode;
a. Harga standar
 Harga yang ditetapkan lebih dahulu untuk jangka pendek buka untuk jangka panjang.
b. FIFO
 Menurut harga lama waktu obat itu dibeli walaupun harga sudah naik.
c. LIFO
 Menurut pembelian harga terakhir.

H. Administrasi
Mengarsipkan surat masuk dan keluar
I. Kontrol pemasukan uang
J. Evaluasi Apotek Akhir Tahun
ADMINISTRASI PENJUALAN

A. Penjualan Narkotik
1) Dilayani bila ada resep asli dan sah.
2) Jumlah narkotik yang keluar dipotong di kartu stok dan di entri di komputer.
3) Pasien membubuhkan paraf dibalik resep.

B. Penjualan Tunai

C. Penjualan Kredit

D. Penjualan Bebas / HV
Pelayanan non resep meliputi ; obat bebas, obat bebas terbatas dan alkes.

E. Laporan Penjualan
Ditulis pada nota penjualan

 
ADMINISTRASI PERSONALIA
A. PSA (Pemilik Sarana Apotek)
a. Bertanggung jawab pada jalannya apotek.
b. Mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan.
c. Mendorong karyawan agar giat bekerja.
d. Memilih dan menempatkan karyawan sesuai keahlian.
e. Merekrut calon karyawan.
f. Sama dengan APA.
g. Mengatur keuangan apotek.

B. APA (Apoteker Pengelola Apotek)


a. Bertanggung jawab atas segala kegiatan apotek.
b. Membuat rencana anggaran, keuangan unit tiap tahun.
c. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan di apotek.
d. Meningkatkan produktivitas karyawan.
e. Layanan informasi kepada pasien dan masyarakat.
C.  AA (Asisten Apoteker)

Secara Umum, AA Bagian Pelayanan


a. Menginventarisir, mensistematika dan
Dipimpin AA senior
menganalisa resep yang masuk.
b. Menentukan jenis obat dalam resep dan a. Koordinasi dan pengawasan kerja
diberi etiket. bawahannya, mengatur jadwal dinas dan
c. Evaluasi dan menyusun konsep rencana bembagian tugas harian.
kebutuhan obat. b. Mengatur dan mengawasi kelengkapan obat
d. Menghubungi dokter bila resep kurang jelas. sesuai persyaratan farmasi.
c. Membina dan memberi pengarahan tentang
AA Bagian Kasir
pelaksanaan teknis farmasi kepada
Bertanggung jawab kepada APA bawahannya.
a. Menerima setoran penjualan tunai harian d. Mengatur dan mengawasi penyediaan dan
beserta bukti setoran. penyimpanan obat / non obat.
b. Mengatur pembayaran uang atas persetujuan e. Memeriksa ulang resep yang telah dilayani.
APA / PSA. f. Membuat laporan narkotik-psikotropik
c. Menyimpan uang dan setor ke bank.  
d. Membuat buku kas harian.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai