“SEDIAAN KAPSUL”
OLEH :
(184111006)
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan makalah Farmasetika dapat
terselesaikan dengan baik.
Penyusunan makalah ini sebagai salah satu bentuk latihan untuk menghadapi
pembuatan karya tulis yang akan mendatang dan juga supaya melatih tingkat pengembangan
pendapat dan penggunaan bahasa indonesia yang lebih baik lagi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat
penulis harapkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Atas perhatian dan kerjasamanya penulis ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. (Ilmu resep vol.2; hal:135) kapsul banayak digunakan dalam pemakaian
obat dalam karena kapsul dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak pada saat diminum.
Sediaan dalam bentuk kapsul sangat menguntungkan selain karena rasa dan bau yang
tidak mengenakkan, dapat tertutupi sehingga semakin mudah untuk ditelan atau dikonsumsi.
Selain itu juga, lebih cepat mengerjakannya dibanding sediaan lain berupa tablet dan pil yang
memerlukan zat tambahan. Disamping bentuknya yang menarik dan praktis, keuntungan
lainnya dari sediaan kapsul yaitu, dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan
dosis yang berbeda sesuai kebutuhan pasien.
Pada umumnya kapsul terbuat dari gelatin yang mudah larut dalam lambung, tetapi
dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Gelatin terbuat dari tulang sapi, kulit
sapi, kulit babi dan kulit ikan. Pada pembuatan, kapsul berasal dari gelatin dari tulang sapi
dan kulit sapi sedikit digunakan karena mahal, sulit didapat, dan membutuhkan waktu yang
lama untuk pengerjaaannya. Sehingga gelatin yang banyak digunakan dalam pembuatan
kapsul adalah dari kulit babi. Karena murah, mudah didapat, dan membutuhkan waktu cepat
dalam pengerjaannya. Sedangkan gelatin yang terbuat dari kulit ikan masih dalam
pengembangan dan penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut. Cangkang pada umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga
terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. (Ilmu resep vol.2; hal:135)
2.2. Keuntungan dan kerugian Sediaan Kapsul (Ilmu resep vol.2; hal: 138)
1. Keuntungan bentuk sediaan kapsul
a Bentuk menarik dan praktis
b Tidak berasa sehingga dapat menutupi rasa dan bau dari obat yang kurang enak.
c Mudah ditelan dan cepat hancur/larut di dalam perut sehingga bahan cepat
segera diabsorbsi.
d Dokter dapat memberikan resep kombinasi dan bermacam-macam bahan obat
dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.
e Kapsul dapat diisi dengan cepat tanpa mememrlukan bahan penolong seperti
pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan
obatnya.
2. Kerugian bentuk sediaan kapsul
a Tidak dapat digunakan untuk zat-zat mudah menguap karena pori-pori
cangkang tidak dapat menahan penguapan.
b Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis.
c Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul.
d Tidak dapat digunakan untuk balita.
e Tidak bisa dibagi (misalnya ½ kapsul).
2.3. Macam-macam Bentuk Sediaan Kapsul (Ilmu resep vol.2; hal: 136)
1. Berdasarkan bentuknya
Kapsul dalam sediaan farmasi dibedakan menjadi dua, yaitu kapsul keras
(capsul durae, hard capsul) dan kapsul lunak (capsulae molles, soft capsul).
Kapsul juga dapat mengandung zat warna yang diizinkan atau zat warna
dan berbagai oksidasi besi dan bahan opak, seperti titanium dioksida, bahan
pendispersi, bahan pengeras seperti sukrosa, dan pengawet. Biasanya biasanya
bahan ini mengandung air antara 10-15%. Kapsul cangkang lunak yang dibuat
dari gelatin ( kadang-kadang disebut gel lunak) memiliki dinding sedikit lebih
tebal dibandingkan dengan kapsul cangkang keras dan dapat diplastisasi dengan
penambahan senyawa poliol, seperti sorbitol atau gliserin. Kapsul lunak dapat
mengandung pigmen atau pewarna, bahan opak sseperti titanium dioksida,
pengawet, pengharum, dan pemanis/sukrosa 5% cangkang gelatin lunak umunya
mengandung air sebesar 6-13%, berbentuk bulat atau silindris atau bulat telur
(disebut pearles atau globula).
Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam
ukuran yang dinyatakan dalam nomor kode. 000 ialah ukuran terbesar dan 5 merupakan
ukuran terkecil.
Ukuran hewan : 10 11 12
Umumya nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien.
Ada juga kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang ( dikenal sebagai
ukuran OE) yang memberikan kapasitas isi lebih besar tanpa peningkatan diameter.
Penting bagi kita untuk mampu memilih ukuran kapsul yang tepat atau memilih ukuran
kapsul yang terkecil yang masih dapat menampung bahan obat yang dimasukkan ketika
menyiapkan resep dokter di apotek.
Dalam menyiapkan resep untuk meracik obat dalam bentuk sediaan kapsul,
ukuran kapsul hendaknya dicatat guna memudahkan jika diperlukan pembuatan ulang.
Selain itu, perlu diperhatikan pula warna kapsulnya. Sebaiknya, racikan obat untuk
penyakit berbeda dimasukkan dalam kapsul dengan warna atau bentuk yang berbeda.
Hal ini berfungsi untuk menghindari terjadinya kesalahan meminum obat tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut. Kapsul memiliki beberapa keuntungan dan kerugian seperti
mempunyai keuntungan memiliki yang bentuk menarik, dapat menutupi rasa dan bau
dari obat yang kurang enak dan lebih mudah diabsorbsi di dalam tubuh dibandingkan
bentuk padatan seperti tablet. Sedangkan kerugian bentuk sediaan kapsul seperti tidak
dapat digunakan untuk zat-zat mudah menguap karena pori-pori cangkang tidak dapat
menahan penguapan, tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis, tidak dapat
dibagi (misalnya ½ kapsul).
Bentuk dari kapsul sendiri dibedakan menjadi dua yaitu kapsul keras dan kapsul
lunak. Kapsul lunak mempunyai ciri-ciri bagian tubuh dan tutup, bentuk kosong,
digunakan secara oral, bentuk hanya satu macam. Sedangkan kapsul lunak memiliki
ciri-cirisudah menjadi satu kesatuan, selau sudah terisi, memiliki bentuk yang beragam,
dan bisa digunakan secara oral, vaginal, dan topikal.
Ukuran kapsul ada dua yaitu ukuran kapsul dan ukuran hewan. Ukuran kapsul
memiliki ukuran 000 00 0 1 2 3 4 5, sedangkan ukuran hewan 10 11 12. Semakin besar
nomor ukuran kapsul semakin kecil ukuran dari kapsul itu sendiri. Ukuran kapsul
memiliki daya tampung kapsul dan volume kapsul sehingga mempermudahkan dalam
pemilihan ukuran kapsul sesuai dengan berat sediaan serbuk yang dibuatkan.
3.2. Saran
1. Agar diharapkan mengembangkan lebih lanjut makalah sediaan kapsul yang lebih
sempurna dari sebelumnya.
2. Agar pembaca makalah selanjutnya tidak terpacu pada makalah ini saja melainkan
mencari referensi lain untuk menambah kesempurnaan pembuatan makalah
selanjutnya.
3. Kritikan dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah dikemudian hari.
4. Pembaca dapat memanfaatkan semaksimal mungkin materi ini sehingga dapat
mengerti dan memahami tentang sediaan kapsul dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1997. Ilmu meracik obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Saptaning, Agustina. 2014. Ilmu resep vol.2. Jakarta: EGC
Seotopo, Seno. 20014. Ilmu resep teori jilid 1. Jakarta: Demenekes RI
Widodo, Hendra. 2012. Ilmu meracik obat untuk apoteker. Jember: D-Medika