SEDIAAN PIL
Dosen pengampu :
Kelompok 4 :
FAKULTAS FARMASI
BANJARMASIN
2017
I. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karuniaNya sehingga makalah tentang “Sediaan Pil” dapat terselesaikan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Farmasetika Dasar.
Proses penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, masukan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka
kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan dapat memenuhi
harapan kita semua.
II.DAFTAR ISTILAH
III.DAFTAR ISI
DAFTAR ISTILAH……………………………………………………..II
BAB I (PENDAHULUAN)
C. Tujuan ................................................................................... 2
A. RESEP..........................................................................................7
B.SKRINING RESEP.......................................................................7
C. RESEP STANDAR......................................................................8
E. PENIMBANGAN.........................................................................9
F. CARA KERJA...............................................................................9
G. ETIKET........................................................................................10
H. COPY RESEP..............................................................................10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pil merupakan salah satu sediaan farmasi yang sudah lama digunakan.
Sedian pil sudah dikenal sebelum keluarnya produk obat modern, dahulu pil
dibuat dengan cara tradisional akan tetapi untuk saat ini pil lebih mudah dibuat dengan
cara yang lebihmodern. Masyarakat lebih menggemari obat-obat tardisional dalam bentuk
sedian pildari pada sedian yang lain seperti jamu cair dan jamu serbuk, karena pil sangat
evisien dikonsumsi tidak berasa pahit dan cara minum yang sangat mudah dari pada
sedianyang lain. Oleh sebap itu sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat
luas.Tidak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan dalam pembuatanobat-
obat sintesis dan obat-obat modern, seperti halnya pil KB, pil obat magg dan lain-lain.
Sedian pil bisa di buat dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itusedian ini
masih diajarkan dan di kembangkaan dalam lingkungan sekolah dibidang kefarmasian.
Namun bagi para pembuat yang masih baru pertama membuat terkadang masih
banyak hambatan yang terjadi. Itu disebabkan karena banyak bahan obat yang perlu
diperlakukan secara khusus. Selain itu, banyak juga bahan -bahan yang digunakanuntuk
membuat sediaan pil. Oleh karena itu,cara–cara pembuatan pil harus dipahami oleh para
pembuat.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PIL
Pil (Pilulae) Ialah suatu sediaan berupa massa bulat mengandung satu atau lebih bahan
obat. Boli (menurut F.I III) Ialah pil yang beratnya diatas 300 mg, pembuatan sama dengan
pil.Granula (F.I III) Ialah pil kecil yang beratnya tidak lebih dari 30 mg.(Moh. Anief, 2008 :
80).
Longenzes/tablet hisap menurut ialah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih
bahan obat,umumnya dengan bahan dasar beraroma manis,yang dapat membuat tablet
melarut atau hancur perlahan dalam mulut.Mengandung bahan obat, juga bahan dasar
gelatin,sukrosa, sorbitol atau gula . Umumnya ditunjukan untuk pengobatan iritasi local atau
infeksi mulut atau tenggorokan,tetapi dapat juga mengandung bahan aktif yang ditunjukan
untuk absorbsi sistemik setelah ditelan. (Eric W. Martin, 1971 : 802).
Lozenges terdiri dari dua macam yaitu troches dan pastilles.trochisi (troches)
adalah tablet hisap yang dibuat dengan cara kempa tablet, sedangkan pastilles adalah tablet
hisap yang dibuat dengan cara tuang. (Eric W. Martin, 1971 : 802).
+ Pemotongan Pil
1. Massa pil yang sudah jadi dipindahkan ke kertas perkamen, kemudian dibentuk
silinder dengan tangan (ujung silinder harus pipih).
2. Pindahkan ke papan pemotong pil yang sudah diberi penabur, lalu buat silinder
panjang (sesuai jumlah pil yang diminta).
3. Dipotong dengan pemotong pil.
+ Pembulatan Pil
1. Potongan massa pil pindahkan ke alat pembulat pil yang sudah diberi penabur.
2. Pil dibulatkan dengan gerakan memutar ditambah sedikit penekanan.
3. Setelah bulat, masukkan wadah sambil dihitung.
+ Penyalutan Pil
Bila pil perlu disalut, lakukan penyalutan sesuai jenis bahan penyalut yang dipakai.
Tujuan :
· Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan (salut selaput) contoh : garam-
garam ferro disalut tolubalsem.
· Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula), contoh : kloramfenikol, strychnin
· Memperbaiki penampilan pil (salut selaput)
D. KEUNTUNGAN DARI SEDIAAN PIL
a) Bobot pil ideal antara 100, 150 mg, rata-rata 120 mg. Oleh karena sesuatu hal syarat
ini seringkali tidak dapat dipenuhi
b) Syarat yang diberikan pada semua pil yang dipaparkan dalam farmakope dan yang
dapat dianggap berlaku untuk semua pil-pil, yakni pil-pil setelah dimasukkan ke
dalam asam klorida 0,04N pada 37 derajat dan dikocok-kocok keras-keras sampai
hancur.
c) Pada waktu penyimpanan bentuknya tidak boleh berubah, tidak begitu keras sehingga
dapat hancur dalam saluran pecernaan, dan pil salut enteric tidak hancur dalam
lambung tetapi hancur dalam usus halus.
d) Memenuhi keseragaman bobot. Timbang 20 pil satu-persatu,hitung bobot rata-rata,
penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata.
Seperti Natrii Iodium sering terjadi penggumpalan hingga sulit dibuat masa pil
yang baik. Untuk mencegahnya maka perlu diberi air secukupnya biar larutan
setelah itu baru dibuat masa pil.
4. Pil-pil dengan zat-zat higroskopik:
Seperti Kalii Bromidum, Kalii Iodidum dan Natrii Salicylas supaya digerus
halus dan didalam mortar yang panas . Untuk pil yang mengandung zat yang
higroskopis sebagai zat pembasah jangan menggunakan Aqua Glycerinata.
Karena Codeinum base terhitung mudah larut dalam air dan merupakan base
lebih kuat dari garam Ammonium, maka akan bereaksi dan timbul gas
NH3 yang bebas serta membuat pil jadi pecah.
7. Pil-pil yang dapat pecah Karena zat-zat yang terkandung dapat bereaksi hingga
memimbulkan gas yang memecah pil:
Supaya tidak terjadi jangan menggunakan zat pembasah air yaitu dengan
menggunakan zat pengikat yang lain
· Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dengan Acidum Citricum akan
menimbulkan gas CO2
· Pil yang mengandung Meditrenum akan timbul gas CO2 karena terjadi reaksi
antara Iodochloroxychinolin Sulfonas dengan Natrii Bicarbonas
· Pil yang mengandung Ferrum Reductum atau pulveratum dengan asam
seperti Acidum Cutricum akan bereaksi dan timbul gas H2 yang akan
memecah pil.
Akan menghilangkan selaput lendir dari lambung dan usus maka perlu
Hydrargyri Chloridum dalam keadaan yang halus. Untuk itu perlu
penambahan Natrii Chloridum untuk memudahkan Hydrargryi Chloridum
larut dalam air. Penambahan Natrii Chloridum adalah setengah berat Sublimat
dan dilarutkan dulu dengan air sama berat,
9. Pil-pil yang mengandung Diphantoinum Natrium:
Ada dua macam yaitu yang berwarna colkat dan berwarna putih
c. Pil dengan ekstrak kering supaya dibuat keras jangan lembek agar tidak
berubah bentuk
BAB III
PEMBAHASAN RESEP
1. RESEP
S 1 dd pil I
2. SKRINING
a. Administrasi :
- Subcriptio (Paraf Dokter)
-
b. Farmasetik
OTT:-
c. Klinis :
Incompatibilitas : -
Solusi : -
Penggolongan Obat
- Phenobarbital (DG)
-
-
3. Klinis
a. Phenobarbital
- Indikasi : Hipnotikum, sedativum ( Depkes RI 1979 Hal. 481 )
- Kontraindikasi : Depresi pernapasan berat, porfiria
- Efek samping : Mengantuk, alergi
-
4. KHASIAT OBAT :
- Phenobarbitalum(Fenobarbital)(luminal) : Hipnotikum, Sedativum
- Lactosum(laktosa)(Saccharum lactis) : Zat tambahan
-
5. RESEP STANDAR :
Pil Beladon - Fenobarbital
+ Ekstrak Beladon 0,5 t.m 0.025/0,2
+ Fenobarbital 1,5 t.m 0,25/0,5
Bahan dasar pil secukupnya
Campur buat Pil XXX Biji
6. Pemerian
a. Phenobarbital (Depkes RI 1979 Hal. 481)
- Organoleptik (warna,bau,rasa)
Hablur atau serbuk hablur; putih tidak berbau; rasa agak pahit.
- Kelarutan
Sangat sukar larut dalam air; larut dalam etanol (95%) P, dalam eter P, dalam larut
alkali hidroksida dan dalam larutan alkali karbonat
- Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik
- Struktur Kimia
b. Ekstrak Beladon ( Depkes RI 1979 Hal. 108)
- Organoleptik (warna,bau,rasa)
Massa kental; coklat tua.
- Penyimpanan
Simpan dalam wadah berisi zat pengering
7. Perhitungan DM
300𝑚𝑔
Fenobarbital ( ⁄600𝑚𝑔)
1,5 𝑥 1
%1 kali = 𝑥 100% = 0,5 %
300
1,5 𝑥 1
%1 hari = 𝑥 100% = 0,25%
600
20𝑚𝑔
Ekstrak Beladon ( ⁄80𝑚𝑔)
0,5 𝑥 1
%1 kali = 𝑥 100% = 2,5 %
20
0,5 𝑥 1
%1 hari = 𝑥 100% = 0,625%
80
8. Penimbangan
- Saccharum lactis = 125mg (bobot ideal)
0,125 x 30 = 3,75 gram
- Ekstrak beladon
0,5
𝑥 30 = 7,5 𝑔
2
- Fenobarbital
1,5
𝑥 30 = 22,5 𝑔
2
9. Cara kerja
1.
ETIKET
APOTEK UMB
Jl. S. Parman Telp(0522)3363525
APA : Syifa, S.Farm.,Apt
SIPA : 503/224/SIPA/6372/VIII.24/DINKES
Sebelum/Sesudah/Saat makan
Kocok dahulu
Nama/jumlah obat : Pil
Semoga Lekas Sembuh
COPY RESEP
APOTEK BERSAMA
Jl. S. Parman Telp(0522)3363525
APA : Syifa, S.Farm.,Apt
SIPA : 503/224/SIPA/6372/VIII.24/DINKES
SALINAN RESEP
did
Syifa, S.Farm.,Apt