DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
ANJELIANA (19.052)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi sebaik-baik nikmat
berupa nikmat iman dan islam.Salawat dan doa keselamatan terlimpahkan selalu
kepada Nabi Agung Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat-sahabat
Nabi semuanya.Alhamdulillah karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah Farmakologi yang berjudul
Bentuk Sediaan Obat.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan Masalah...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bentuk Sediaan Obat.........................................................................3
2.2. Pengertian Macam-macam Bentuk Sediaan Obat...............................................3
2.3. Macam-macam Sediaan Padat, Semi Padat dan Cair..........................................5
2.4. Alasan Dibuat Bentuk Sediaan Obat...................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sedian farmasi yang beraneka ragam jenisnya tentulah harus dipertibangkan
dan di perhatikan dalam mendesainnya sehingga di dapat suatu sediaan yang
stabil, efektif dan aman. Tahapan yang tidak kalah pentingnya dari proses sediaan
farmasi adalah preformulasi sediaan farmasi.
Pengkajian preformulasi ini berpusat pada sifat – sifat fisika kimia zat aktif
serta bahan tambahan obat yang dapat mempengaruhi penampilan obat dan
perkembangan suatu bentuk sediaan farmasi.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapat yaitu:
A. Apakah yang dimaksud dengan bentuk sediaan obat?
B. Apa saja macam-macam bentuk sediaan obat?
C. Apa saja macam-macam sediaan padat,sediaan semi padat dan sediaan
cair?
D. Mengapa dibuat bentuk sediaan obat?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
A. Untuk mengetahui bentuk sediaan obat.
B. Mengetahui pembagian dari bentuk sediaan obat.
C. Mengetahui macam-macam sediaan obat padat,semi padat dan caair.
D. Untuk mengetahui alasan dibuatnya bentuk sediaan obat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
- Zat pengisi untuk memperbesar volume tablet.Misalnya :
saccharum Lactis, Amylum Manihot, Calcii Phoshas, Calcii Carbonas
dan zat lain yang cocok.
- Zat pengikat ; dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak,
dapat merekat.Biasanya digunakan mucilage Gummi Arabici 10-20 %
(panas), Solution Methylcelloeum 5 %.
- Zat penghancur, dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam
perut.Biasanya digunakan : Amylum Manihot kering, Gelatinum,
Agar- agar, Natrium Alginat.
- Zat pelicin, Dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan.
Biasanya digunakan Talcum 5 %, Magnesii Streras, Acidum
Strearicum.
Pengertian lainnya yaitu merupakan sediaan padat kompak dibuat
secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua
permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau tanpa bahan tambahan.
4
pengeluaran dari kemasan primer juga menjadi pertimbangan yang
harus diantisipasi dalam desain sediaan semi padat, terutama semi
padat steril (contoh: salep mata), terkait dengan viskositas yang
dimiliki oleh sediaan tersebut.
2.3. Macam-macam Sediaan Padat, Sediaan Semi Padat dan Sediaan Cair.
2.3.1. Sediaan Padat (Solid).
Sediaan solid adalah sediaan yang mempunyai bentuk dan tekstur
yang padat dan kompak. Macam-macam sediaan solid pada obat
antara lain: serbuk, tablet, kapsul, pil, suppositoria, ovula, dll.
1) Serbuk adalah campuran keringbahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan. Sediaan serbuk diharapkan tidak higroskopis
sehingga tidak mudah mencair ataupun menguap sehingga
penyimpanan serbuk obat harus terlindung dari lembab, udara,
panas dan oksigen serta memperhatikan homogenitas dalam
pencampuran.
2) Granul yaitu Granulasi dilakukan untuk meningkatkan sifat
aliran yang berarti uniformitas massa dari sediaan, mencegah
pemisahan komponen campuran, meningkatkan karakteristik
dari campuran, mengurangi bahaya lingkungan untuk pekerja
5
karena pembentukan debu dari bahan toksik dan meningkatkan
penampilan produk.
3) Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi. Harus merupakan produk menarik
yang mempunyai identitas sendiri serta bebas dari serpihan,
keretakan, pemucatan, kontaminasi. Harus mempunyai
permukaan yang halus, baik dalam penampilan dan harus
kompak sehingga tidak akan mengalami friabilitas,
pengelupasan dalam wadah dan sanggup menahan guncangan
mekanik selama produksi dan pengepakan. Harus mempunyai
stabilitas kimia dan fisika untuk mempertahankan sediaan dari
pengaruh lingkungan dan penurunan mutu zat berkhasiat.
4) Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Kapsul harus
mudah ditelan dan tidak memiliki rasa dan bau yang tidak enak.
Sifat penting dari bahan aktif adalah ukuran partikel dan
kelarutan, formulasi kandungan kapsul lunak, baik cairan,
larutan dan suspensi yang diisikan ke dalam kapsul harus
homogen.
5) Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan
bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra,
umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.
Supositoria tidak toksik dan tidak merangsang, dapat tercampur
(kompatibel) dengan bahan obat, dapat melepas obat dengan
segera, mudah dituang ke dalam cetakan dan dapat dengan
mudah dilepas dari cetakan, stabil terhadap pemanasan di atas
suhu lebur, stabil selama penyimpanan.
6) Pil adalah sediaan padat yang berbentuk bulat seperti kelereng
yang mengandung satu atau lebih bahan obat.Berat 100 mg (pil
kecil)-500 mg (pil besar).
6
7) Pulvers adalah sediaan padat dari suatu campuran yang terdiri
dari 1 atau lebih bahan obat yang dibuat dalam bentuk terbagi-
bagi,yang kering,halus dan homogen.
7
dari gumpalan partikel-partikel kecil dan bukan molekul-
molekul besar seperti ditemukan pada gel aluminium
hidroksida, magma bentonit dan magma magnesium.
4) Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.
Konsistensi pasta seperti suspensi yang padat karena
mengandung konsentrasi bahan padat yang tinggi sekitar 30-
70%. Pasta umumnya dibuat dengan mencampurkan zat padat
langsung ke dalam sistem yang dikentalkan dengan menggerus
sebagai basis untuk membentuk massa seperti pasta. Pasta
sebagai sediaan memiliki perubahan bentuk plastis dengan
suatu batas mengalir. Pasta mengandung lebih banyak bahan
padat dan oleh karena itu lebih kental dan kurang meresap
daripada salep. Pasta biasanya digunakan karena kerjanya
yang melindungi dan kemampuannya menyerap kotoran serum
dari luka-luka di kulit.
8
5) Ear Drops, Bentuk sediaan : larutan, suspensi, emulsi atau
suspensi digunakan melalui telinga dengan cara diteteskan.
6) Injeksi, Sediaan steril yang disuntikkan dengan cara merobek
jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui selaput
lendir. Memberikan efek sistemik (langsung melalui peredaran
darah).
7) Eye Drops, Sediaan steril larutan atau suspensi mengandung
satu atau lebih bahan obat digunakan pada mata.
8) Ticture merupakan larutan yang mengandung etanol atau
hidroalkohol dibuat dari tumbuhan atau senyawa kimia.
9) Eliksir merupakan sediaan cairan jernih dan rasanya yang
enak,larutan hidroalkoholyang digunakan dalam pemakain
oral.
9
6. Memperlengkap kerja obat yang optimum dari tempat pemberian
secara topical (misalnya salep,krim,tempelan transdermal,obat
mata,telinga dan hidung).
7. Memberikan penempatan obat kedalam salah satu lubang dari
badan (misalnya supositoria melalui anus atau vagina).
8. Memberikan penempatan obat secara langsung kedalam aliran
darah atau kedalam jaringan tubuh (misalnya injeksi).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk tertentu
sesuai dengan kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau lebih dalam
pembawa yang digunakan sebagai obat dalam ataupun obat luar. Ada berbagai
bentuk sediaan obat di bidang farmasi, yang dapat diklasifikasikan menurut
wujud zat dan rute pemberian sediaan. Berdasarkan wujud zat, bentuk sediaan
obat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sediaan bentuk cair (larutan sejati,
suspensi, dan emulsi), bentuk sediaan semipadat (krim, lotion, salep, gel,
supositoria), dan bentuk sediaan solida/padat (tablet, kapsul, pil, granul, dan
serbuk).
Sediaan padat adalah sediaan yang mempunyai bentuk dan tekstur yang
padat dan kompak. Bentuk ini paling banyak beredar di Indonesia disebabkan
karena bentuk “tablet” adalah bentuk obat yang praktis dan ekonomis dalam
produksi, penyimpanan dan pemakaiannya.
3.2. Saran
Diharapkan pemahaman mahasiswa keperawat terhadap bidang ilmu
farmakologi dalam hal ini aspek bentuk sediaan obat dalam kesehatan untuk
terus ditingkat seiringan dengan makin maju teknologi dalam bidang farmasi
yang kita alami saat sekarang ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
11