Anda di halaman 1dari 31

Sirup PCT

Kelompok 3
S1 B 2015
Formula Sirup
Paracetamol
1. Paracetamol
2. Kollidon K30 10%
3. Propilen Glikol 20%
4. Na Siklamat 0,17%
5. Asam sitrat 0,5 %
6. Aquadest q.s
Master Formula
Jumlah
Jumlah
No. Nama Bahan Skala Fungsi
Skala Lab
Industri
1. Parasetamol 1500 mg 1500 Kg Zat Aktif
Drug
2. Kollidon K30 6g 6 Kg
Carrier
3. Propilenglikol 12 g 13, 5 L Pengawet
4. Na- Siklamat 102 mg 0,102 Kg Pemanis
5. Aquadest 42.19 mL 15, 69 L Pelarut
6. Asam Sitrat 300 mg 300 g Perasa
7.
Alasan Pemilihan
Bahan
Nama Bahan Alasan Pemilihan Bahan
Parasetamol sendiri digunakan sebagai
Paracetamol zat aktif atau zat utama dalam sediaan.
Pemilihan Kollidon K30 karena mampu
sebagai zat pengikat, mampu larut
Kollidon K30 dalam air, bersifat inert dan mampu
mengikat partikel zat menjadi lebih
kompatibel.
Pemilihan propilen glikol berguna untuk
sebagai zat pembasah yang umum
digunakan oleh sediaan sirup.
Digunakan pula sebagai melarutkan
bahan-bahan yang sukar larut dalam air,
menhindari terbentuknya benang –
Propilen Glikol benang atau endapan  kristal yang
terdapat pada leher dan tutup botol
karena sering membuka dan menutup
botol sediaan. Sebagai pengawet yang
efektif, stabil dan tidak toksik dan untuk
menghindari aktivitas mikroba.
Cont..
Pemilihan Natrium Siklamat karena
Na Siklamat bahan ini dapat sebagai pemanis dan
sebagai pengawet.
Air sering kali di gunakan sebagai
pembawa dan pelarut untuk dapat
melarutkan zat aktif . Aquadest tidak
Aquadest berasa, bebas dari iritasi dan kerusakan
aktiftas farmakologi membuatnya ideal
untuk digunakan.
 Pembuatan sediaan ini diberikan warna
putih kekuningan agar terlihat lebih
menarik dalam faktor estetikanya dan
menutupi kestabilan fisik obat. Tujuan
penambahannya yang lain adalah agar
obat berbau harum, menutupi bau zat
Asam Sitrat aktif yang kurang sedap, untuk menutupi
rasa kepahitan dari sediaan
ini, penambahan perasa ini hanya jika
diperlukan, ditambahkan jika sediaan
sirup yang akan di berikan pada pasien
kurang enak atau terlalu pahit.
Dosis Paracetamol
• Dosis oral pada anak-anak
1-5 tahun : 120-250 mg
6-12 tahun : 250-500 mg

• Dosis oral pada dewasa


0,5 g – 1g
Perhitungan Bahan Skala Lab
• Na Siklamat (0-11 mg/kg BB)
4.
 
•   Paracetamol
1.
Dosis :
125 mg 5. Asam Sitrat
Larutan Paracetamol dengan
propilenglikol (1:9)
6. Aquadest
Aquadest untuk Kollidon K30
2. Kollidon K30 (10%)
Aquadest untuk Na-Siklamat
Aquadest untuk asam sitrat
0.3 g X 1 = 0.3 mL
3. Propilen glikol (20%) Aquadest yang dibutuhkan
= 12 g 60 mL-12mL-5mL-0,51mL -0,3 mL=
42.19 mL
Perhitungan Bahan Skala Industri
60 L (1000 botol)
•  
1. Paracetamol
Dosis :
•  
5. Asam sitrat

125 mg X
Larutan Paracetamol dengan
propilen glikol (1:9) 5. Aquadest
Aquadest untuk Kollidon K30

2. Kollidon K30 (10%)


= 6 kg Aquadest untuk Na-Siklamat
102
3. Propilen glikol (20%) Aquadest untuk asam sitrat
300 g X 1 = 300 mL = 0.3 L

4. Na Siklamat Aquadest
= 0,102 kg 60L-13,5L-30L-0,51L-0,3 L = 15,69 L
Keamanan Bahan
•  
• Natrium Siklamat
ADI : 0-11 mg/Kg BB
(BPOM)
= 8,5 mg/5 mL
Acetaminophen (FI IV 649)
Karakteristik Bahan
• Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit
• Kelarutan : larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1N;
mudah larut dalam etanol
• Stabilitas : Terhidrolisis pada ph minimal 5-7 , Stabil pada temperatur
45 C (dalam
0
bentuk serbuk) , Dapat terdegradasi oleh quinominim dan
terbentuk warna pink,coklat dan hitam, relatif stabil terhadap
oksidasi, Menyerap uap air dalam jumlah tidak signifikan pada suhu
25 C dan kelembaban
0
90%, Tablet yang dibuat granulasi basah
menggunakan pasta gelatin tidak dipengaruhi oleh kelembaban
tinggi dibandingkan menggunakan povidon
• Inkompatibel : Inkompatibilitas terhadap permukaan nylon dan rayon
• Penyimpanan : wadah tertutup rapat tidak tembus cahaya

Asam Sitrat (FI III 50; HOPE 181)


• Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa
sangat asam, agak higroskopik, merapuh dalam udara kering dan
panas.
• Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian
etanol, sukar larut dalam eter.
• Stabilitas : Kehilangan air dari kristalisasi udara kering atau ketika
dipanaskan sampai sekitar 40 derajat celcius
• Inkompatibel : Inkompatibel dengan potasium tartrat, alkali dan
bikarbonat, asetat dan sulfida. Termasuk inkompatibel dengan
agen pengoksida.
Natrium Siklamat (HOPE 644; FI III 407)
• Pemerian : hablur atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau hampir
tidak berbau, rasa agak manis walaupun dalam larutan encer.
• Kelarutan : larut dalam 5 bagian air; dalam 250 bagian etanol dan
dalam 25 bagian propilenglikol, praktis tidak larut dalam kloroform
dan eter.
• Stabilitas : dapat terhidrolisis oleh asam sulfur dan sikloheksilamin.
Stabil terhadap panas, cahaya dan udara serta memiliki rentang pH
yang luas.
• Inkompatibel : -
• Penyimpanan : wadah tertutup rapat
Propilenglikol (FI IV 712; HOPE 592)
• Pemerian : cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak
berbau, menyerap air pada udara lembab.
• Kelarutan : dapat bercampur dengan air, aseton dan kloroform; larut dalam
eter dan beberapa minyak essensial; tetapi tidak dapat larut dalam minyak
lemak.
• Stabilitas : Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam wadah tertutup, tapi
pada suhu tinggi, di tempat terbuka, ia cenderung mengoksidasi, menimbulkan
produk seperti propionaldehyde, asam laktat, piruvat asam, dan asam asetat.
Propilen glikol secara kimiawi stabil saat dicampur dengan etanol (95%),
gliserin, atau air; larutan berair bisa disterilisasi dengan autoklaf.
• Inkompatibel : Propilen glikol tidak kompatibel dengan reagen pengoksidasi
seperti kalium permanganate.
• Penyimpanan : wadah tertutup rapat
Kollidon 30 (Polyvinilpyrolidon (Povidon)) (FI III 510; HOPE
508)
Povidone juga digunakan sebagai suspending, stabilizing, atau agen
peningkatan viskositas dalam sejumlah sediaan topical, suspensi
dan larutan. Kelarutan sejumlah bahan aktif dapat ditingkatkan
dengan mencampur dengan povidone.

• Pemerian : Putih sampai krem; Pahit; tidak berbau; Higroskopis


(serbuk).
• Kelarutan : Praktis larut dalam asam, kloroform, etanol, metanol,
keton dan air. Praktis tidak larut dalam eter hidrokarbon dan
minyak mineral.
• Stabilitas : Stabil pada suhu 110 – 130 0C ; Mudah terurai
dengan adanya udara dari luar ; Dapat bercampur dengan
air ; Stabil bila disimpan ditempat kering.
• Inkompatibel : Povidone kompatibel dalam larutan dengan
berbagai macam garam anorganik, resin alami dan sintetis,
dan bahan kimia lainnya. Terbentuk larutan molekuler
dalam larutan dengan sulfathiazole, natrium salisilat, asam
salisilat, fenobarbital, tanin, dan senyawa lainnya.
• Penyimpanan : wadah tertutup rapat dan kedap udara. Tempat
kering
ALAT YANG DIGUNAKAN
(SKALA LABORATORIUM)

Alat Fungsi
Batang Pengaduk Untuk mengaduk / menghomogenkan zat cair
Botol coklat Untuk wadah sediaan cair
Untuk wadah menimbang sediaan cair, bisa juga untuk
Cawan Porselin
meleburkan bahan setengah padat
Erlenmeyer Untuk mencampurkan sediaan yang mudah menguap
Untuk menghomogenkan suatu larutan menggunakan batang
Gelas Kimia (Beaker glass)
pengaduk
Gelas Ukur Untuk mengukur cairan volume tertentu
Kaca Arloji Untuk menimbang bahan yang padat di timbangan
Kertas Perkamen Untuk membungkus sediaan serbuk
Pipet tetes Untuk mengambil sediaan cair dalam jumlah sedikit
Piknometer untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas dari fluida
Sendok tanduk Untuk mengambil sediaan serbuk
Spatel Untuk mengambil sediaan dalam jumlah sedikit
Untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya
Spektrofotometer dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek kaca
atau kuarsa yang disebut kuvet
Timbangan Analitik Untuk menimbang bahan obat
Viskometer Broukfield Untuk mengukur viskositas fluida.
GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN
(SKALA LABORATORIUM)
ALAT YANG DIGUNAKAN
(SKALA INDUSTRI)
Alat Fungsi

Aquademiralisata Alat untuk proses pencucian botol

Oven Double Door Untuk mengeringkan botol

Super mixing tank Untuk proses pencampuran bahan

Untuk menjaga kestabilan suhu produk yang


Double jacket
menggunakan system pemanas dan system pendingin

Ultra thurax mixer Digunakan untuk proses pencampuran bahan

Filter Nybolt mest Untuk menyaring bahan

Climatic chamber untuk menguji stabilitas zat, bahan aktif

Bottle Capping machine. Mesin untuk memasukan sirup dan menutupi botol
GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN (SKALA
INDUSTRI)

Bottle Capping Machine Bottle Washing


Oven Double Door SUPER
Mixing Tank
Double Jacket Climatic
Chamber
BOTTLE
CAPPING Ultra Thurax
MACHINE Mixer
Cara Pembuatan Skala
Lab
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang Kollidon K30 6 g dan dilarutkan dalam aquadest
sebanyak 30 mL
3. Ditimbang Na-siklamat 102 mg dan dilarutkan dalam 0,51 mL
aquadest
4. Ditimbang Paracetamol 1,5 g dan dilarutkan dalam 12 mL
propilen glikol
5. Ditimbang asam sitrat 300 mg dan dilarutkan dalam 0,3 mL
aquadest
6. Dicampur larutan Kollidon, Na-Siklamat dan paracetamol serta
asam sitrat dan diaduk hingga homogen
7. Ditambahkan aquadest 42.49 mL dan diaduk hingga homogen
8. Dimasukkan dalam botol coklat 60 mL dan ditutup dengan
rapat.
Cara Pembuatan Skala Industri
 Siapkan kondisi ruang produksi pada grey area/kelas III. Syarat : jumlah
cemaran partikel/m3 » 0,5 µm, maksimal sebanyak 3,5 juta, cemaran
partikel/m3 » 5 µm sebanyak 20 ribu, jumlah cemaran
mikroba/m3 maksimal 500, efisiensi saringan 95%, pertukaran udara> 30
kali/jam, humidif 55%  pada 70 ⁰F (21,1 ⁰C)

 Siapkan peralatan. Alat sudah dibersihkan dengan aqua typol 0,5%, etanol
75% dan terakhir aqua kembali. Beri label “telah dibersihkan”. Set
peralatan sesuai dengan master formula untuk produk yang akan
diproduksi. Beri label “siap digunakan”.

 Karyawan harus sehat dan tidak berpenyakit menular. Diruang ganti


pakaian, karyawan harus melepas sepatu, mencuci tangan dengan
menggunakan cairan antiseptic khusus, keringkan, lalu ganti pakaian
rumah dengan pakaian khusus produksi, kenakan tutup kepala, sarung
tangan dan serta sepatu khusus. Karyawan masuk ke ruang produksi
melalui airlock khusus karyawan yang telah dilengkapi air shower. Hal ini
untuk mencegah perpindahan mikroba dari luar ke ruang produksi. Masuk
ke ruang produksi, sebelah ujung tidak boleh dalam keadaan terbuka
untuk mencegah aliran udara luar masuk ke ruang produksi

 Botol dan tutup botol dicuci dengan Na pyrophospat 0.5% dengan mesin
cuci otomatis. Cuci dan bilas dengan aqua demineralisata keringkan
PERSIAPAN
 Bahan baku diambil dari gudang bahan baku. Kirim ke ruang
penimbangan kelas III mellalui airlock. Timbang sesuai dengan
master formula. Cek oleh kepala regu dan kepala unit. Setelah
OK kirim ke ruang produksi melalui air lock khusus bahan baku

 Bahan pengemas sekunder diambil dari gudang bahan kemas,


desuai dengan master formula / CPB produk yang akan
diproduksi. Kirim ke ruang packing sekunder (black area). Cetak
no batch dan tanggal ED sesuai master formula. Cek oleh kepala
regu dan kepala unit. Kalau sudah OK baru siap untuk dipakai
mengemas produk

 Semua bahan baku dan bahan pengemas yang diambil dari


gudang penyimpanan masing-masing telah mengalami QC
terlebih dahulu pada masa karantina. Bahan yang dipakai adalah
yang telah lulus QC. Bila tidak memenuhi spesifikasi standar,
maka bahan harus direject, dimusnahakan langsung atau dirusak
terlebih dahulu.
Cara Pembuatan Skala
Industri
1. Dimasukan Kollidon K30, Na Siklamat dan aqadest ke dalam mixing tank
aduk 100 rpm selama 10 menit. Kemudian dialirkan ke super mixer
melalui vakum.
2. Ditambahkan Asam sitrat dimasukkan ke mixing tank aduk 100 rpm
selama 10 menit alirkan ke super mixer melalui vakum.
3. Dimasukan propilen glikol dan zat aktif yang tidak terlarut air
(Paracetamol) kedalam super mixer dan aqua demineralisata ad 15,69 L
dan aduk selama 30 menit.
4. Dialirkan secara berulang campuran yang telah dibuat melalui filter
penyaring (Filter Nybolt mest) secara vakum, sehingga didapat filter yang
jernih.
5. Dialirkan filtrat ke storage tank melalui vakum, beri label “quarantine”
untuk dilakukan IPC oleh QC.
6. Dimasukan sirup kedalam botol kemudian ditutup menggunakan Bottle
Capping machine.
7. Diuji stabilitas zat aktif sediaan menggunakan Climatic chamber.
Penafsiran hasil :
1. Volume rata-rata campuran sirup yang diperoleh dari 10
wadah tidak kurang dari 100% dan tidak satupun  yang
kurang dari 95% dari volume yang tertera di etiket.
2. Jika A volume rata-rata kurang dari 100%, tetapi tidak ada
satupun wadah yang volumenya kurang dari 95% dari yang
tertera di etiket  atau Jika B volume rarta-rata tidak kuarang
dari 100% dantidak lebih dari satu wadah yang volumenya
kurang dari 95%  tetapi tidak kurang dari 90% dari volume
yang tertera pada etiket maka lakukan uji tambahan
terhadap 20 wadah tambahan.

Kriteria penerimaan :
3. Volume rata-rata yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang
dari 100% yang tertera di etiket, dan tidak lebih dari satu
botol yang bervolume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang
dari 90% seperti yang tertera di etiket.
Evaluasi Skala
Evaluasi Sediaan Akhir Lab
1)      Organoleptik (Farmakope Indonesia edisi IV)
Tujuan  : Memeriksa kesesuaian bau, rasa  dan warna dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
Prinsip: Pemeriksaan bau, rasa dan warna menggunakan panca indra.
Syarat  : Bau, rasa dan warna sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

2)      Penetapan pH (Farmakope Indonesia edisi IV)


Tujuan  : Mengetahui pH sediaan.
Prinsip: Pengukuran pH menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi.
Syarat  : pH sediaan sirup sesuai dengan spesifikasi yang telahditetapkan.

3)      Uji Kejernihan (Farmakope Indonesia edisi IV)


Tujuan : Untuk memastikan bahwa larutan yang diuji jernih dan bebas pengotor.
Prinsip: Membandingkan kejernihan larutan uji dengan suspense padanan
(pembanding). Pengamatan dilakukan dibawah 
cahaya yang terdifusi, tegak lurus kea rah bawah tabung
dengan latar belakang hitam.
Alat uji kejernihan : Tabung reaksi alas datar dengan diameter 15 m, tidak
berwarna, transparan dan terbuat dari kaca netral.
Syarat               : Kejernihan sama dengan air atau pelarut yang diamati.
4)      Bobot Jenis (Farmakope Indonesia edisi IV)
Tujuan : Menjamin sediaan memiliki bobot jenis yang sesuai
dengan  spesifikasi yang telah ditetapkan.
Alatnya            : Piknomemeter
Prinsip : Membandingkan bobot sediaan sesuai dengan spesifikasi
bobot air dalam volume dan suhu yang sama.
Syarat        : Bobot jenis sediaan sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan.

5)      Viskositas/ kekentalan (Farmakope Indonesia edisi IV)


Tujuan  : Memeriksa kesesuaian viskositas dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan.
Alat  : Viscometer Hoppler
Prinsip : Mengukur kecepatan bola jatuh melalui cairan dalam
tabung  pada suhu tetap dengan cara menghitung waktu
yang  dibutuhkan oleh bola untuk menetukan jarak
tertentu  melalui cairan pada tabung.
Syarat : Nilai viskositas sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Evaluasi Skala Industri
1) Studi Freeze-thaw cycling
Sirup parasetamol yang diformulasikan dikenai studi beku-cair
dengan exposing mereka secara bergantian pada suhu 4°C dan
40°C (selama 24 jam pada setiap suhu) selama 14 hari. Parameter :
Tidak ada presipitasi dan tidak ada kekeruhan pada formulasi sirup.

2) Uji stabilitas fisik dari sirup


Formula sirup parasetamol yang dipilih menjadi sasaran studi
stabilitas fisik pada kondisi suhu yang berbeda seperti suhu kamar
(25°C), RH 40 ° C / 75% dan 55 ° C untuk jangka waktu 10
minggu Sirup dipelajari untuk parameter fisik seperti warna,
kejelasan, dan presipitasi (jika ada) selama penelitian.

3) Uji stabilitas kimia dari sirup


Formula sirup parasetamol yang dipilih menjadi sasaran studi
stabilitas kimia di kondisi suhu yang berbeda seperti suhu kamar
(25°C), RH 40 ° C / 75% dan 55 ° C untuk jangka waktu 10 minggu.
Untuk penelitian ini, sirup dianalisis untuk kandungan obat pada
waktu yang interval yang berbeda.
4)      Bobot Jenis (Farmakope Indonesia edisi IV)
Tujuan  : Menjamin sediaan memiliki bobot jenis yang sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Alatnya : Piknomemeter
Prinsip: Membandingkan bobot sediaan sesuai dengan spesifikasi bobot air dalam volume
dan suhu yang sama.
Syarat : Bobot jenis sediaan sesuai dengan spesifikasi yang telah  ditetapkan.

5)      Viskositas/ kekentalan (Farmakope Indonesia edisi IV)


Tujuan : Memeriksa kesesuaian viskositas dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Alat : Viscometer Hoppler
Prinsip: Mengukur kecepatan bola jatuh melalui cairan dalam tabung pada suhu tetap
dengan cara menghitung waktu yang dibutuhkan oleh bola untuk menetukan jarak tertentu
melalui cairan pada tabung.
Syarat : Nilai viskositas sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

6)      Volume terpindahkan (Farmakope Indonesia edisi IV)


Tujuan : Sebagai jaminan bahwa sediaan sirup yang dikemas  Dalam wadah dosis ganda
dengan volume yang tertera di  etiket jikadipindah kan dari wadah asli akan memberikan
volume sediaan seperti  tertera di etiket.
Alat : Gelas ukur kering.
Prinsip: Melihat kesesuaian volume sediaan jika dipindahkan dari   wadah asli dengan volume
yang tertera di etiket.
Prosedur : 10 wadah dipilih dan dikocok satu per satu kemudian isi wadah dituang perlahan
dalam gelas ukur didiamkan selama kurang lebih 30 menit. Jika telah bebas gelembung udara
volume dapat di ukur.
Kemasan Primer
Brosur dan Kemasan Sekunder
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai