DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi sebaik-baik nikmat
berupa nikmat iman dan islam. Salawat dan do’a keselamatan terlimpahkan selalu
kepada Nabi Agung Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat-sahabat
Nabi semuanya. Alhamdulillah, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah Keperawatan Komunitas.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................................4
BAB II PERMASALAHAN
2.1. Rumusan Masalah................................................................................................5
2.2. Tujuan Penulisan ................................................................................................5
2.3. Manfaat................................................................................................................6
2.4. Metode.................................................................................................................6
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan........................................................................................................22
4.1. Saran..................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
iiiii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
4
PERMASALAHAN
2.4. Metode
1. Studi Pustaka
2. Internet.
BAB III
PEMBAHASAN
6
3.1. Pengertian
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan
pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek
pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
b. Misi Puskesmas
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
7
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
10
perawatan
2. Penyelenggaraan pelayanan Pelayanan kesehatan dengan 4
kesehatan rujukan dan penunjang kompetensi dasar (kebidanan,
bedah, penyakit dalam, anak)
Pelayanan kesehatan darurat
Pelayanan laboratorium
kesehatan yang mendukung
upaya kesehatan perorangan
dan kesehatan masyarakat
Penyediaan pembiayaan dan
jaminan kesehatan
11
Pencegahan dan
pemberantasan penyakit DBD
Pencegahan dan
pemberantasan penyakit diare
Pencegahan dan
pemberantasan penyakit
fliariasis
12
8. Penyelenggaraan pelayanan Penyediaan obat dan
kefarmasian dan pengamanan perbekalan kesehatan untuk
sediaan farmasi, alat kesehatan pelayanan kesehatan dasar
serta makanan dan minuman Penyediaan dan pemerataan
pelayanan kefarmasian di
saranan pelayanan kesehatan
Pelayanan pengamanan
farmasi alat kesehatan
3. Azas keterpaduan
Setiap upaya diselenggarakan secara terpadu
a. Keterpaduan lintas program
1) UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi, Kespro,
Remaja, Kesehatan Jiwa
b. Keterpaduan lintassektoral
1) Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi, PKK
2) Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama
4. Azas rujukan
a. Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan
1) rujukan kasus
2) bahan pemeriksaan
3) ilmu pengetahuan
3) Tenaga medis
Jumlah tenaga medis yang sangat sedikit mengakibatkan
16
ketidakmampuannya melaksanakan program dari Dinas Kesehatan.
Misalanya program Posyandu yang tidak tepat sasaran. Jumlah tenaga
medis sedikit karena insentif dari pemerintah daerah. Faktor kesejahteraan
pegawai memang hal penting karena berkaitan dengan satu-satunya
pendapatan resmi mereka adalah gaji. Untuk mencapai penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Puskesmas di perlukan pimpinan yang mau
memotivasi pegawainya dengan cara memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Faktor Eksternal
1. Kondisi Geografis
Kondisi geografis Puskesmas umumnya terletak pada daerah
pelosok atau setingkat dengan kecamatan. Dimana kecamatan tiap-tiap
daerah memilki keadaan yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan puskesmas. Memang ada kecamatan-kecamatan yang
hanya dengan satu Puskesmas sudah dapat menjangkau seluruh penduduk.
18
Tetapi ada juga puskesmas yang hanya dapat dijangkau oleh penduduk
yang bermukim di dekatnya karena penduduk yang lain bertempat tinggal
jauh dari Puskesmas. Hal ini terkait pada dana yang tidak cukup untuk
menggunakan alat-alat transportasi atau memang tempat tinggalnya
terpencil sehingga penduduknya lebih senang tinggal di rumahnya
daripada pergi ke Puskesmas.
2. Pemerintah daerah
Peran Pemerintah Daerah yang terkesan gagap ini terlihat atas
pemahaman pembangunan kesehatan yang setengah-setengah dari pihak
legslatif dan eksekutif yang tercermin dari dijadikannya pelayanan
kesehatan sebagai tulang punggung pendapatan daerah. Ini berarti orang
sakit dijadikan tualng punggung pendapatan daerah. Padahal upaya
menyehatkan masyarakat sejatinya termaktub dalam hakikat dan semangat
UU. No.22 dan UU No. 25 tahun 1999 yang pada intinya adalah untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengembangkan demokrasi
menuju peningkatan kesejahteraan rakyat. Disamping itu alokasi anggaran
kesehatan berbagai daerah mencerminkan kurangnya perhatian terhadap
investasi hak-hak dasar pembangunan manusia diantaranya pelayanan
kesehatan dasar.
5. Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek
melayani penyembuhan penyakit yang sudah diderita oleh penduduk
dibandingkan dengan melayani obat-obatan yang dapat digunakan sebagai
upaya pencegahan timbulnya suatu penyakit pada penduduk. Dengan kata
lain pelayanan kesehatan Puskesmas lebih banyak ditekankan pada
tindakan kuratif dibandingkan pada tindakan preventif apalagi promotif.
Selain itu Dinas Kesehatan juga kurang melakukan koordinasi dan
pengawasan terhadap pelaksanaan program-program Puskesmas yang
sudah ada sehingga tidak terwujudnya pelayanan kesehatan di tingkat
basis.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan
pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara
21
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan kesehatan.
Peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan
kesehatan nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan
rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit. Dan struktur organisasi dalam
puskesmas adalah :
1. Kepala Puskesmas
2. Unit Tata Usaha :
3. Data dan Informasi,
4. Perencanaan dan Penilaian,
5. Keuangan, Umum dan Kepegawaian
6. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
7. UKM / UKBM
8. UKP
9. Jaringan pelayanan Puskesmas:
10. Unit Puskesmas Pembantu
11. Unit Puskesmas Keliling
12. Unit Bidan di Desa/Komunitas.
4.2. Saran
1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan
kesehatan dan pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh.
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas.
4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
5. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat
untuk mengubah citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh
masyarakat.
22
DAFTAR PUSTAKA
23