Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AGAMA ISLAM

HAKIKAT, MARTABAT DAN TANGGUNG JAWAB


MANUSIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Agama Islam

DOSEN PENGAMPU :

IMMADUDDIN, S. Pd.I

DISUSUN OLEH :

ANJELIANA (19.052)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


STIKES BINALITA SUDAMA MEDAN
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫ال‬
َ ‫علَى َخي ِْر اْألَن َِام‬
‫سيِ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫س ِل ُم‬ َ ُ‫ َون‬.‫ان َواْ ِإل ْسالَ ِم‬
َ ُ‫ص ِل ْي َون‬ ْ ‫ْال َح ْمدُ ِهللِ الَّذ‬
ِ ‫ِي أ َ ْنعَ َمنَا بِنِ ْع َم ِة اْ ِإل ْي َم‬
ُ‫صحْ بِ ِه أَجْ َم ِعيْنَ أ َ َّما بَ ْعد‬
َ ‫علَى ا َ ِل ِه َو‬
َ ‫َو‬

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa
nikman iman dan islam.Salawat dan doa keselamatan terlimpahkan selalu kepada
Nabi Agung Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi
semuanya.Alhamdulillah karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Matakuliah Agama Islam.

Saya menyadari bahwa didalam penyajian tugas makalah ini masih banyak
kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari Dosen Pengampu
tentunya demi menyempurnakan tugas makalah ini agar lebih baik.Akhir kata saya
mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas
makalah ini guna meningkatkan pengetahuan para mahasiswa di bidang Agama
Islam.

Medan, 14 September 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan Masalah ................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pegertian Manusia ..............................................................................3
B. Hakikat Manusia Menurut Ajaran Islam.............................................6
C. Martabat Manusia Menurut Ajaran Islam ...........................................8
D. Tanggung Jawab Manusia Menurut Ajaran Islam ............................12

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ............................................................................................14
Saran ......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iiiiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah PpBb


Berbicara tentang manusia selalu menarik.Karena selalu menarik,maka
masalahnya tidak pernah selesai dalam artian tuntas.Manusia merupakan makhluk
yang paling menakjubkan,makhluk yang unik multi dimensi,serba meliputi,sangat
terbuka,dan mempunyai potensi yang agung.Manusia dalam pandangan kebendaan
(materialis) hanyalah merupakan sekepal tanah di bumi.Dari bumi asal
kejadiannya,di bumi dia berjalan,dari bumi dia makan dan kedalam bumi dia
kembali.
Dalam pandangan orang yang beriman,manusia itu makhluk yang mulia dan
terhormat pada sisi Tuhan.Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang amat baik,
sesudah itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya,para malaikat disuruh sujud (memberi
hormat) kepadanya.Tuhan memberi manusia ilmu pengetahuan dan kemauan,
dijadikan manusia di bumi dan menjadi pusat kegiatan di alam ini.Segala apa yang
ada di langit dan di bumi,semuanya bekerja untuk kepentingan manusia,dan
kepadanya di berikan nikmat lahir dan batin.Al-Qur'an memberi keterangan tentang
manusia dari banyak seginya.Dari ayat-ayat Al-Qur’an,dapat disimpulkan bahwa
manusia adalah makhluk fungsional yang bertanggung jawab,pada surat al-
Mu'minun ayat 115 Allah bertanya kepada manusia sebagai berikut : "Apakah
kamu mengira bahwa kami menciptakan kamu sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami?"
Dari ayat ini,menurut Ahmad Azhar Basyir,terdapat tiga penegasan Allah yaitu :
1. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan,
2. Manusia diciptakan tidak sia-sia, tetapi berfungsi, dan
3. Manusia akhirnya akan dikembalikan kepada Tuhan, untuk
mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang dilakukan pada waktu
hidup di dunia ini, dan perbuatan itu tidak lain adalah realisasi daripada
fungsi manusia itu sendiri.

1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapat yaitu:
A. Apakah yang dimaksud dengan manusia?
B. Bagaimana sebenarnya hakikat manusia itu dalam Ajaran Islam?
C. Bagaimana martabat manusia dalam Ajaran Islam?
D. Apa sajakah tanggung jawab manusia dalam Ajaran Islam?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
A. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan manusia.
B. Memahami bagaimana hakikat manusia dalam Ajaran Islam.
C. Mengetahui martabat manusia itu sendiri dalam Ajaran Islam.
D. Untuk mengetahui apa saja tanggung jawab manusia dalam Ajaran Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN MANUSIA

Beberapa pendapat tentang manusia


a) Carles Darwin : Binatang yang terjadi dari sebab-sebab mekanis.
b) Sigmund Freund : Makhluk yang memiliki perilaku hasil interaksi
antara id, ego, dan super ego.
c) Behaviorism : Homo mechanicus- perilaku manusia yang
terbentuk sebagai hasil pembelajaran dengan lingkungan.
d) Kogniti : Homo sapiens- selalu berusaha memahami
lingkungannya.
e) Humanisme : Homu ludens, berperilaku untuk mempertahankan,
meningkatkan dan mengaktualisasikan diri.
f) Aristoteles : Hewan yang berakal sehat, mengeluarkan pendapat,
dan berbicara berdasar akal pikiran.

Konsep Manusia dalam Islam


a) Historis : bani adam (al-a’raf 31)
b) Biologis : basyar (ar-rum 20)
c) Intelektual : insan (at-tin 4)
d) Sosiologis : naas (al-hujarat 13)
e) Posisional : abd(saba’ 9)
f) Khalifah : (al-baqarah 30)

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna


dibandingkan dengan makhluk lainnya.Karena manusia mempunyai akal dan
pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis,dan bisa membatasi diri dengan
perbuatan yang tidak dilakukan,dan kita dapat memilih perbuatan mana yang baik
(posiitf) atau buruk (negatif) untuk diri kita sendiri.Bukan hanya itu saja,pengertian
manusia secara umum adalah manusia sebagai makhlu pribadi dan makhluk
sosial.Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang
lain.Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.

Adapun beberapa definisi manusia menurut para ahli,yaitu:


1. ABINENO J.I : Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa
abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana.”
2. UPANISADS : Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh
(atman),jiwa,pikiran,dan prana atau badan fisik.
3. I WAYAN WATRA : Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan
trias dinamikanya,yaitu cipta,rasa dan karsa.

3
4. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia
adalah mekhluk yang paling mulia,manusia adalah makhluk yang
berfikir,dan manusia adlah makhluk yang memiliki 3 dimensi
(badan,akal dan ruh),manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi
faktor keturunan dan lingkungan.

Dalam Al-Qur’an diungkapkan proses diciptakannya manusia yang terdapat


di dalam surat Al-Mu’minun ayat 12-14,secara ringkas adalah:
1. Diciptakan dari sari sari patih tanah (sulalatin min thin),lalu menjadi
2. Air mani (nuthfah disimpan dalam rahim),kemudian menjadi
3. Segumpal darah (alaqah),diproses
4. Kami jadikan menjadi segumpaldaging (mudhghah)
5. Tulang Belulang (‘idhaman)
6. Dibungkus dengan daging (lahman)
7. Makhluk yang (berbentuk) lain (janin)
8. Ditiupkan ruh (dari Allah) pada hari ke 120 usia kandungan
9. Lalu lahir sebagai bayi
10. Dia dijadikan pendengaran,penglihatan dan hati
11. Tumbuh anak-anak,lalu dewasa,dan tua
12. Kemudian mati
13. Dibangkitkan (dari kubur) di hari kiamat.

2.2. HAKIKAT MANUSIA DALAM AJARAN ISLAM

Hakikat adalah kebenaran atau sesungguh-sungguhnya atau kenyataan yang


yang sebenar-benarnya.Hakikat (Haqiqat) adalah kata benda yang berarti kebenaran
atau yang benar-benar ada.Kata ini berasal dari kata pokok hak (Al-Haq), yang
berarti milik (kepunyaan) atau benar (kebenaran).Dalam ajaran islam,hakikat
manusia terbagi menjadi 5,yaitu:

1. Manusia adalah makhluk yang paling indah dan sempurna dalam


pencitraannya.
Citra kesempurnaan dan keindahan manusia diwujudkan melalui
penampilan budaya dan peradaban yang terus berkembang.Kebudayaan
adalah hasil ciptaan manusia dan syarat bagi kehidupan
manusia.Kebudayaan menjadikan manusia makhluk berbudaya.Manusia
juga disebut dengan makhluk yang memiliki peradaban (Civil
Society).Melalui peradaban ini manusia dapat mengembangkan pola
pikir,berbuat dan bertindak serta merasakan yang merupakan cerminan dari
kebudayaannya.

4
2. Manusia adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya.
Manusia memiliki jiwa dan raga.Raga manusia termasuk kedalam
derajat terendah sedangkan ruh manusia termasuk kedalam derajat
tertinggi.Hikmah yang terkandung ialah bahwa manusia harus mempunyai
kekuatan dalam dunia ini untuk mencapai kesempurnaan.

3. Manusia adalah khalifah di muka bumi


Manusia sebagai makhluk yang lemah,disisi lain dinobatkan sebagai
“khalifah” (wakil Allah) untuk menjadi saksi-Nya serta mengungkapkan
rahasia-rahasia firman-Nya.Para makhluk yang lain tidak melihat ada
dimensi yang tidak bisa dijangkau olehnya,ia hanya mampu melihat pada
tingkat yang paling rendah dalam diri manusia.Dalam dunia
pendidikan,manusia telah ditugaskan untuk memakmurkan,mengelola atau
mengatur kehidupan dibumi untuk dimanfaatkan bagi kehidupan tanpa
merusak tatanan dan keharmonisannya.Artinya,manusia ditugaskan untuk
membimbing generasi kini dan yang akan datang,serta menjalin
keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Makhluk yang bereiman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan pendidikan diarahkan kepada upaya pembentukan sikap
taqwa.Dengan demikian pendidikan ditujukan kepada upaya untuk
membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
agar dapat menjadi hamba Allah yang taqwa.Diantara ciri mereka yang
taqwa adalah beriman kepada yang ghaib,mendirikan sholat,menafkahkan
sebagian rezeki anugerah Allah,beriman kepada Al-Qur’an dan sunnah serta
keyakinan kehidupan akhirat.

5. Manusia adalah makhluk pemilik Hak Asasi Manusia (HAM)


Manusia dalah menjalani kehidupannya telah dilengkapi dengan hak
dasar (HAM) yang diikrarkan untuk dijalankan bagi sesama manusia.Hak
dasar ini yang mengatur tata kehidupan manusia,sehingga dalam
menjelaskan aktivitas kehidupan tidak mengalami benturan dengan aturan
yang telah ditetapkan.Aturan tersebut antara lain adalah kebebasan dalam
menjalankan/menentukan nasib dalam menjalankan kehidupan.Manusia
juga memiiki kebebasan dalam menjalankan perintah,dalam hal ini tentu
masih dalam bingkai ke empat butir harkan dan martabat manusia (HMM).

5
2.3 MARTABAT MANUSIA DALAM AJARAN ISLAM

Martabat adalah harga diri tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan


yang terhormat.Dan martabat saling berkaitan dengan maqam,maksudnya adalah
secara dasarnya maqam merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap
khalikNya,yang juga merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di
hadapan Tuhannya pada saat dalam perjalanan spritual dalam beribadah kepada
Allah Swt.Maqam ini terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang dalam
hasil ibadahnya yang di wujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan
maqam tersebut,secara umum dalam thariqat naqsyabandi tingkatan maqam ini
jumlahnya ada 7 (tujuh),yang di kenal juga dengan nama martabat tujuh, seseorang
hamba yang menempuh perjalanan dzikir ini biasanya melalui bimbingan dari
seseorang yang alim yang paham akan isi dari maqam ini setiap tingkatnya,
seseorang hamba tidak di benarkan sembarangan menggunakan tahapan maqam ini
sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya pada riyadhah dzikir pada setiap maqam,
ia harus ada mendapat hasil dari amalan pada maqam tersebut.

Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah Swt mesti melalui


beberapa proses sebagai berikut :

1. Taubat;
2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat dan apalagi yang
haram;
3. Merasa miskin diri dari segalanya;
4. Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati terhadap
tuhan yang maha esa;
5. Meningkatkan kesabaran terhadap takdirNya;
6. Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepadaNya;
7. Melazimkan muraqabah (mengawasi atau instropeksi diri);
8. Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah Swt;
9. Meningkatkan hampir atau kedekatan diri terhadapNya dengan cara
menetapkan ingatan kepadaNya;
10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah Swt saja.

Seorang hamba harus melalui beberapa tingkatan maqam di bawah ini,


tetapi melaluinya adalah amalan dzikir pada maqam yang 7 (tujuh), adapun
hasilnya akan dapat di uraikan dengan beberapa maqam sifat, yaitu :

6
 Taubat;
 Zuhud;
 Sabar;
 Syukur;
 Khauf (takut);
 Raja’ (harap);
 Tawakkal;
 Ridha;
 Muhibbah.

2.4 TANGGUNG JAWAB MANUSIA DALAM AJARAN ISLAM

Manusia dapat memilih dua jalan (baik atau buruk),tetapi ia sendiri yang
harus memper tanggung-jawabkan perbuatannya.Manusia tidak membebani orang
lain untuk memikul dosanya,tidak juga orang lain dipikulkan keatas pundaknya.
Tetapi dalam AL-Quran surat Al-An’am ayat 164 dinyatakan bahwah tanggung
jawab tersebut akan dimintai pertanggung jawaban apabila telah memenuhi syarat-
syarat tertentu,seperti pengetahuan,kemampuan,serta kesadaran.Allah tidak
membebani seorang kecuali sesuai dengan kemampuannya (QS Al-Baqarah 2:286).
Dengan kehendak kebijaksanaanNya telah mencipta makhluk-makhluk
yang di tempatkan di alam penciptaanNya. Manusia di antara makhluk Allah dan
menjadi hamba Allah SWT. Sebagai hamba Allah tanggungjawab manusia adalah
amat luas di dalam kehidupannya,meliputi semua keadaan dan tugas yang
ditentukan kepadanya.

Tanggungjawab manusia secara umum digambarkan oleh Rasulullah SAW


di dalam hadis berikut. Dari Ibnu Umar RA katanya; “Saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda yang bermaksud:
“Semua orang dari engkau sekalian adalah pengembala dan
dipertanggungjawabkan terhadap apa yang digembalainya. Seorang laki-laki adalah
pengembala dalam keluarganya dan akan ditanya tentang pengembalaannya.
Seorang isteri adalah pengembala di rumah suaminya dan akan ditanya tentang
pengembalaannya.Seorang khadam juga pengembala dalam harta tuannya dan akan
ditanya tentang pengembalaannya. Maka semua orang dari kamu sekalian adalah
pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaannya.”(Muttafaq ‘alaih).
Allah mencipta manusia ada tujuan-tujuannya yang tertentu.Manusia dicipta untuk
dikembalikan semula kepada Allah dan setiap manusia akan ditanya atas setiap

7
usaha dan amal yang dilakukan selama ia hidup di dunia.Apabila pengakuan
terhadap kenyataan dan hakikat wujudnya hari pembalasan telah dibuat maka tugas
yang diwajibkan ke atas dirinya perlu dilaksanakan.

1. Mengabdikan diri kepada Allah menerusi beriman kepada Allah dan melakukan
amal soleh dalam bentuk yang sempurna.

2. Sebagai hamba,manusia perlu melaksanakan amanah Allah,memelihara serta


mengawal agama Allah serta ajaran Allah SWT.

3. Ke arah melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah ini,manusia hendaklah


menyedari dan memahami bahawa kewajiban berdakwah dengan menyebarkan dan
memperluaskan ajaran Islam ke arah menegakkan syiar Islam serta meninggikan
kalimah Allah di atas muka bumi ini,dengan berperanan menegakkan amar makruf
serta mencegah kemungkaran.
“Dan hendaklah ada di antara kamu satu puak yang menyeru (berdakwah) kepada
kebajikan (mengembangkan Islam). Dan menyuruh berbuat segala perkara yang
baik, serta melarang daripada segala yang salah (buruk dan keji). Dan mereka
yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya. (Ali Imran: 104)

4. Sebagai khalifah Allah,yang dimaksudkan dengan wakil Allah, wajiblah manusia


menjaga agama dengan melaksanakan dua perkara:
i) Menegakkan Islam. Dengan berdakwah kepada manusia seperti yang dilakukan
oleh Rasulullah SAW dan para sahabat RA dan membuktikan kebaikan ajaran Islam
dan hukumnya di samping mempertahankan agamanya dari ancaman musuh.
ii) Melaksanakan Islam. Dengan mengamalkan perintahNya dan meninggalkan
laranganNya, dalam semua urusan termasuk juga urusan kemasyarakatan dan
kenegaraan.

5. Bertanggungjawab menjauh dan memelihara diri dan keluarga daripada masuk


ke dalam neraka.
“Wahai orang-orang yang beriman ! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu
dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu (berhala). Neraka itu dijaga
dan dikawal oleh Malaikat-malaikat yang keras kasar (layanannya), mereka tidak
menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkanNya kepada mereka
dan mereka pula melakukansegala yang diperintahkan.” (At-Tahrim : 6).

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa kompleks.Sedemikian


sempurna manusia diciptakan oleh Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam
karena dalam setiap kehidupan manusia selalu ambil bagian.Kita sebagai manusia
harus menjadi individu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.

Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna,dalam kehidupan yang kita jalani pasti
selalu ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan, oleh karena itu juga
membutuhkan bantuan dari orang lain,karena manusia adalah makhluk sosial sama
seperti yang lain karena manusia tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal agama kita
juga mempunyai banyak maka dari itu kita harus saling menghargai dan mengasihi
karena kita sama-sama makhluk yang diciptakan tidak ada bedanya, selain itu
dalam hidup manusia juga terdapat banyak aturan yang harus kita patuhi sebagai
umat manusia dan manusia telah dianugrahi potensi yang sempurna untuk hidup di
dunia,yaitu akal,nafsu,dan qalbu.Akal diarahkan kepada alam melalui proses
tafakur,sehingga manusia dapat menguasai ilmu dan teknologi sebagai pelaksanaan
tugas kekhalifahannya,dan manusia mempunyai hakikat, martabat, serta tanggung
jawab nya masing-masing.Sementara qalbu yang diarahkan kepada penghayatan
firman-firman Allah melalui prosesdzikir melahirkan keimanan sebagai bentuk
pelaksanaan tugas ke-abdullah-annya.

Penggunaan potensi akal secara terpisah dari qalbu akan melahirkan


materialisme yang kering dan hampa. Sementara penggunaan qalbu terpisah dari
akal melahirkan mistisisme yang statis dan beku. Karena itu, seluruh potensi yang
dimiliki manusia semestinya digunakan secara terpadu. Keterpaduan dalam
penggunaan potensi dan tugas tersebut akan mewujudkan sosok manusia yang utuh
dan sempurna.

3.2 Saran

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda,supaya


menjadi manusia yang berguna di dunia maupun di akhirat,maka penulis
menyarankan agar setiap umat muslim harus tolong-menolong dan janganlah
bercerai-cerai,taatilah peraturan undang-undang dan hukum yang berlaku disetiap
negara,dan jangan lupa kita sebagai umat islam kita harus selalu beribadah kepada
Allah SWT,menaati peraturannya dan menjauhi segala larangannya,perbanyaklah
sedekah dan janganlah meninggalkan sholat dan zakat,karena sholat dan zakat
merupakan tiket menuju jalan kebaikan dan kebenaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Badudu J,S dan Sultan Moh. Zain, 1996.Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta:Pustaka Sinar Harapan

Muchsin,dkk. 1984.Dasar-Dasar Agama Islam.Jakarta:Bulan Bintang.

Trianto.2006.Wawasan Ilmu Alamiah Dasar.Surabaya:Prestasi Pustaka.

Ttps://www.academia.edu

10

Anda mungkin juga menyukai