Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KDK (Konsep Dasar Keperawatan)

MODEL KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA


HENDERSON

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: KDK

DOSEN PENGAMPU :

Hj.Ns.ERIYANI, S.Kep,Ners, M.Kep

Ns.HAVIJA SIHOTANG, S.Kep,Ners, M.Kep

DISUSUN OLEH :

ISNAINI HAZIZAH (19.050)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


STIKES BINALITA SUDAMA MEDAN
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi nikmat berupa nikmat
iman dan islam.Salawat dan doa keselamatan terlimpahkan selalu kepada Nabi
Agung Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi
semuanya.Alhamdulillah karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan
(KDK).

Penulis menyadari bahwa didalam penyajian tugas makalah ini masih


banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari Dosen
Pengampu tentunya demi menyempurnakan tugas makalah ini agar lebih
baik.Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu
Hj.Ns. ERIYANI, S.Kep,Ners, M.Kep beserta Ns.HAVIJA SIHOTANG,
S.Kep,Ners, M.Kep yang telah memberikan tugas makalah ini guna meningkatkan
pengetahuan para mahasiswa di bidang Keperawatan.

Medan, 27 Februari 2020

ii
DAFTAR ISI
i

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan Masalah...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Biografi Virginia Henderson...............................................................................3
2.2. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson...........................................3
2.3. Model Keperawatan Virginia Henderson............................................................4
2.4. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan............................................7
2.5. Konsep Utama Teori Henderson.........................................................................8
2.6. Pegertian Psikologi dan Perilaku Manusia..........................................................9
2.7. Keyakinan dan Tata Nilai Teori Henderson......................................................10
2.8. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan.....................................11
2.9. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson.........................................................11
2.10. Karakteristik Bekerja Menurut Teori Virginia Henderson..............................12

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan........................................................................................................13
3.2. Saran..................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu,
saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk
kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan individu akan dapat
melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan, keinginan, atau
pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996). Proses
keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan.
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua
orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini :
fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama
perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan
mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955
bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan
Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar
belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat membantu klien
melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966.
         Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah
model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat
yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan
dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.
      Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai
yang dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan
mulai dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang
kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan
mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang
dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga

1
kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat
melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.

1.2.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapat yaitu:
A. Bagaimana biografi Virginia Henderson?
B. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?
C. Bagaimana model keperawatan menurut Virginia Henderson ?
D. Apa hubungan antara model dengan paradigma keperawatan ?
E. Apa saja konsep utama teori Virginia Henderson ?
F. Bagaimana keyakinan dan tata nilai teori Henderson?
G. Bagaimana penegasan-penegasan teoritis Henderson?
H. Bagaimana aplikasi teori Henderson dalam Proses Keperawatan?
I. Bagaimana tujuan keperawatan menurut Henderson?
J. Bagaimana karakteristik bekerja menurut teori Virginia Henderson?

1.3.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
A. Untuk mengetahui bagaimana biografi Virginia hendeson.
B. Memahami definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson.
C. Mengetahui model keperawatan menurut Virginia Henderson .
D. Untuk mengetahui hubungan antara model dengan paradigma
keperawatan.
E. Mengetahui konsep utama teori Virginia Henderson.
F. Mengerti keyakinan dan tata nilai teori Henderson.
G. Memahami penegasan-penegasan teoritis Henderson.
H. Untuk mengetahui aplikasi teori Henderson dalam Proses Keperawatan.
I. Mengetahui tujuan keperawatan menurut Henderson.
J. Mengetahui karakteristik bekerja menurut teori Virginia Henderson.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Biografi Virginia Henderson


Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik
dengan keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu
personel militer yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan
di Sekolah Perawat Militer di Washington, D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian,
ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan keperawatan tahun 1926.
Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale UniversitySchool of Nursing. Ia
menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of America, Pace
University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan Yale
University. Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of
Nursing (1960), Basic Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and
Practice of Nursing (1939).

2.2. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson

Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi


keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan
prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan
Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole. Henderson sendiri
kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi
fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai
aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses
meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat
ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu. Di
samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang
dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa

3
tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya
secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung
pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter
sewaktu mengunjungi pasien.

2.3. Model Keperawatan Virginia Henderson

Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah
memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia
membuat model konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan
mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup
berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal kinerja. Pertanyaan
ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih sering melakuakan
instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi
unik dalam keperawatan.
Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif
dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:
A. Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
B. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan
fungsi fisik semata
C.  Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien
merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu
D. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan
kesehatan
E. Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan,
perubahan sosial tidak diragukan lagi memainkan peranan besar dalam
perkembangan pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah
suatu kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh besar pada
pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh
karena itu inisiatifnya diarahkan pada memberikan perhatian lebih
pada aspek-aspek psikososial dari perawatan pasien. Virginia

4
Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual
oleh International Council of Nurses (ICN).
F. Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi
keperawatan berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima
secara umum :“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu
individu, sehat atau sakit, dalam hal memberikan kesehatan atau
pemulihan (kematian yang damai) yang dapat ia lakukan tanpa
bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. Dan
melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya
mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”
G. Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak
melakukan penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan
teori-teori Thorndyke dan definisinya sendiri tentang keperawatan,
Henderson memberi tugas keperawatan menjadi empat belas jenis
tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian
asuhan keperawatan menjadi empat belas kebutuhan manusia ini
menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
1. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola
kebutuhan pasien yang harus dipenuhi
2. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada
posisi pasien sebanyak mungkin.Sayangnya, tidak selalu
memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri
pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal
tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan pasien
sulit untuk dipenuhi.
H. Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada
semua kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat
membantu pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut,
diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh karena itu Henderson
menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap
situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh adalah :
1) Rumah sakit umum

5
2) Rumah sakit jiwa
3) Institusi untuk penderita cacat mental
4) Rumah perawatan
5) Keperawatan distrik
6) Perawatan di rumah

Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di


rumah sakit umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan
asuhan. Dalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode
skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan
mengklarifikasi hal-hal berikut :
A. Urutan aktifitas yang harus dilakukan
B. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
C. Perubahan-perubahan yang harus dibuat
D. Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson
sebagai berikut :
E. Fungsi unik dari keperawatan
F. Upaya pasien ke arah kemandirian
G. Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
H. Perencanaan asuhan yang akan diberikan

Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan.


Perawat menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru
ketika profesi mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih
kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi pada pasien
juga menandai era baru tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi
perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Penggunaan kerangka
kerja berdasarkan kebutuhan untuk membimbing pemberian asuhan dan terutama
penekanan pada kebutuhan untuk merencanakan asuhan merupakan prinsip yang
sama pentingnya, karena menandai mulainya perawat berpikir secara konstruktif
tentang pekerjaannya.Secara umum, aktifitas keperawatan harus didukung atau
ditentukan oleh tindakan terapeutik dari dokter.

6
2.4. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
2.4.1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan
raga adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya
dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk
memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
2.4.2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor
eksternal dan kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan
manusia.

2.4.3. Sehat dan Sakit


Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson
dihubungkan dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah
ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien)
untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah
kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai
simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan
kemandirian.

2.4.4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik
apakah ia sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung.
Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh
kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan
Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu
untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh
profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson
menjelaskannya lebih lanjut.

7
2.5. Konsep Utama Teori Henderson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.
1.         Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai,
serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan
dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen
penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai
berikut :
1.      Bernapas secara normal
2.  Makan dan minum dengan cukup.
3.  Membuang kotoran tubuh.
4.  Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5.  Tidur dan istirahat.
6.  Memilih pakaian yang sesuai.
7.  Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan
menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.
8.  Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
9.  Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan
emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
11.  Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12.  Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13.  Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14.  Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang
menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta
menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.

8
        Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga,
mereka merupakan satu kesatuan (unit).
Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus
asuhan keperawatandipengaruhi oleh :
1. Usia
2. Kondisi emosional (mood dan temperamen)
3. Latar belakang sosial dan budaya
4. Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif;
status mental.
5. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan
kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk menjalankan
fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
6. Kesehatan.
 Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat
berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian
dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan
kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang
cukup.

2.6. Keyakinan dan Tata Nilai Teori Henderson

Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki


keterkaitan hidup secara individual selama daur kehidupan, dari fase
ketergantungan hingga kemandirian sesuai dengan usia, keadaan, dan lingkungan.
Perawat merupakan penolong utama klien dalam melaksnakan aktifitas penting
guna memelihara dam memulihkan kesehatan klien atau mencapai kematian yang

9
damai. Bantuan ini dinerikan oleh perawat karena kurangnya pengetahuan,
kekuatan, atau kemauan klien dalam melaksanakan 14 komponen kebutuhan
dasar.

2.7. Penegasan-Penegasan Teorotis
2.7.1. Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
1. Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
2. Perawat sebagai helper (penolong).
3. Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan
sepertipengganti apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya
menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan fisik,
kemauan atau pengatahuan. Selama kondisi pemulihan (convalescence),
perawat membantu pasien meraihatau mendapatkan kembali
kemandiriannya. Henderson menyatakan kemandirian adalah yang relatif.
Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita
berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan, bukan
bergantung dalam sakit. Perawat harus bisa mencermati tidak hanya
kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga kondisi-kondisi tersebut dan
kondisi patologis yang merubahnya.
Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu.
Henderson percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-
reaksi fisiologis dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.
Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah
berupa kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat
harus menjaga hari-hari pasien senormal mungkin. Menjadikan sehat
adalah tujuan penting alinnya oleh si perawat.

2.7.2. Hubungan Perawat Dokter


Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para
dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien

10
bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan
rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat
saling bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat
dan anggota tim lainnya saling membantu menjalankan program
perawatan penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-
pekerjaan milik orang lain. Henderson mengingatkan kita tidak seorang
pun di dalam tim memberi beban kepada anggota lainnya, dimana
siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya
tersebut.

2.8. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan


Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik
keperawatan  menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi
asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini
terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula bergantung pada orang lain
menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari kondisi bergantung
(dependent) menjadi mandiri (independent) dengan mengkaji, merencanakan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan
dasar.

2.9. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson


Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan
kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya
secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang
sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas
kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut
Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai
kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam
memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan,
kemauan dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh
kemandiriannya. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi

11
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan,
melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.

2.10. Karakteristik Bekerja Menurut Teori Virginia Henderson


Henderson menulis definisi dari keperawatan sebelum pengembangan
konsep dan teori tentang keperawatan. Niatnya adalah untuk mengidentifikasi
fungsi-fungsi khusus perawat untuk melakukan dan menjelaskan dasar teoritis
dalam praktik keperawatan.
Teori ini dapat menjadi konsep sedemikian rupa untuk menciptakan cara
berbeda dalam memandang suatu fenomena tertentu.Henderson menggunakan
konsep kebutuhan dasar manusia, biophysiology, budaya, dan komunikasi
interaksi. Konsep-konsep yang dipinjam dari disiplin lain daripada yang unik
untuk keperawatan. Di satu sisi, orang mungkin melihat koleksi-konsep ini
sebagai teori tingkat menengah sejak menggambarkan praktik keperawatan adalah
tujuan utama dari Henderson.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam
definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat
digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar
perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh
dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu
kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk
publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan
Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik
untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan
hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada
tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas
apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain
fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi
keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus
dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar akademis
tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan untuk
mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.

3.2. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang
teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang
teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam
makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori
ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan. 

13
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran ECG.

Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :


Penerbit Buku Kedokterran ECG.

Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik


KeperawatanProfesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG.

Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran ECG.

Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan


praktikkeperawatan. New York:Macmillan.

14

Anda mungkin juga menyukai