DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi nikmat berupa nikmat
iman dan islam.Salawat dan doa keselamatan terlimpahkan selalu kepada Nabi
Agung Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi
semuanya.Alhamdulillah karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan
(KDK).
ii
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan Masalah...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Biografi Virginia Henderson...............................................................................3
2.2. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson...........................................3
2.3. Model Keperawatan Virginia Henderson............................................................4
2.4. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan............................................7
2.5. Konsep Utama Teori Henderson.........................................................................8
2.6. Pegertian Psikologi dan Perilaku Manusia..........................................................9
2.7. Keyakinan dan Tata Nilai Teori Henderson......................................................10
2.8. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan.....................................11
2.9. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson.........................................................11
2.10. Karakteristik Bekerja Menurut Teori Virginia Henderson..............................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat
melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapat yaitu:
A. Bagaimana biografi Virginia Henderson?
B. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?
C. Bagaimana model keperawatan menurut Virginia Henderson ?
D. Apa hubungan antara model dengan paradigma keperawatan ?
E. Apa saja konsep utama teori Virginia Henderson ?
F. Bagaimana keyakinan dan tata nilai teori Henderson?
G. Bagaimana penegasan-penegasan teoritis Henderson?
H. Bagaimana aplikasi teori Henderson dalam Proses Keperawatan?
I. Bagaimana tujuan keperawatan menurut Henderson?
J. Bagaimana karakteristik bekerja menurut teori Virginia Henderson?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
A. Untuk mengetahui bagaimana biografi Virginia hendeson.
B. Memahami definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson.
C. Mengetahui model keperawatan menurut Virginia Henderson .
D. Untuk mengetahui hubungan antara model dengan paradigma
keperawatan.
E. Mengetahui konsep utama teori Virginia Henderson.
F. Mengerti keyakinan dan tata nilai teori Henderson.
G. Memahami penegasan-penegasan teoritis Henderson.
H. Untuk mengetahui aplikasi teori Henderson dalam Proses Keperawatan.
I. Mengetahui tujuan keperawatan menurut Henderson.
J. Mengetahui karakteristik bekerja menurut teori Virginia Henderson.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya
secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung
pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter
sewaktu mengunjungi pasien.
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah
memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia
membuat model konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan
mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup
berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal kinerja. Pertanyaan
ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih sering melakuakan
instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi
unik dalam keperawatan.
Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif
dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:
A. Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
B. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan
fungsi fisik semata
C. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien
merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu
D. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan
kesehatan
E. Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan,
perubahan sosial tidak diragukan lagi memainkan peranan besar dalam
perkembangan pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah
suatu kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh besar pada
pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh
karena itu inisiatifnya diarahkan pada memberikan perhatian lebih
pada aspek-aspek psikososial dari perawatan pasien. Virginia
4
Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual
oleh International Council of Nurses (ICN).
F. Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi
keperawatan berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima
secara umum :“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu
individu, sehat atau sakit, dalam hal memberikan kesehatan atau
pemulihan (kematian yang damai) yang dapat ia lakukan tanpa
bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. Dan
melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya
mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”
G. Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak
melakukan penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan
teori-teori Thorndyke dan definisinya sendiri tentang keperawatan,
Henderson memberi tugas keperawatan menjadi empat belas jenis
tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian
asuhan keperawatan menjadi empat belas kebutuhan manusia ini
menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
1. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola
kebutuhan pasien yang harus dipenuhi
2. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada
posisi pasien sebanyak mungkin.Sayangnya, tidak selalu
memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri
pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal
tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan pasien
sulit untuk dipenuhi.
H. Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada
semua kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat
membantu pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut,
diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh karena itu Henderson
menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap
situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh adalah :
1) Rumah sakit umum
5
2) Rumah sakit jiwa
3) Institusi untuk penderita cacat mental
4) Rumah perawatan
5) Keperawatan distrik
6) Perawatan di rumah
6
2.4. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
2.4.1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan
raga adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya
dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk
memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
2.4.2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor
eksternal dan kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan
manusia.
2.4.4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik
apakah ia sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung.
Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh
kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan
Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu
untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh
profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson
menjelaskannya lebih lanjut.
7
2.5. Konsep Utama Teori Henderson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.
1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai,
serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan
dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen
penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan
menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan
emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang
menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta
menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
8
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga,
mereka merupakan satu kesatuan (unit).
Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus
asuhan keperawatandipengaruhi oleh :
1. Usia
2. Kondisi emosional (mood dan temperamen)
3. Latar belakang sosial dan budaya
4. Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif;
status mental.
5. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan
kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk menjalankan
fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
6. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat
berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian
dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan
kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang
cukup.
9
damai. Bantuan ini dinerikan oleh perawat karena kurangnya pengetahuan,
kekuatan, atau kemauan klien dalam melaksanakan 14 komponen kebutuhan
dasar.
2.7. Penegasan-Penegasan Teorotis
2.7.1. Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
1. Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
2. Perawat sebagai helper (penolong).
3. Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan
sepertipengganti apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya
menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan fisik,
kemauan atau pengatahuan. Selama kondisi pemulihan (convalescence),
perawat membantu pasien meraihatau mendapatkan kembali
kemandiriannya. Henderson menyatakan kemandirian adalah yang relatif.
Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita
berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan, bukan
bergantung dalam sakit. Perawat harus bisa mencermati tidak hanya
kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga kondisi-kondisi tersebut dan
kondisi patologis yang merubahnya.
Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu.
Henderson percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-
reaksi fisiologis dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.
Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah
berupa kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat
harus menjaga hari-hari pasien senormal mungkin. Menjadikan sehat
adalah tujuan penting alinnya oleh si perawat.
10
bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan
rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat
saling bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat
dan anggota tim lainnya saling membantu menjalankan program
perawatan penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-
pekerjaan milik orang lain. Henderson mengingatkan kita tidak seorang
pun di dalam tim memberi beban kepada anggota lainnya, dimana
siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya
tersebut.
11
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan,
melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam
definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat
digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar
perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh
dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu
kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk
publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan
Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik
untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan
hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada
tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas
apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain
fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi
keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam
pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus
dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar akademis
tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan untuk
mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.
3.2. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang
teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang
teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam
makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori
ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14