Disusun Oleh:
Kelompok 2
FAKULTAS FARMASI
Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Padat ini berisi tentang teori sediaan
padat,preformulasi, metode pembuatan granul sampai tablet dan evaluasinya. Melalui
pembuatan laporan praktikum ini kami dapat belajar mengenai sediaaan padat karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing teknologi sediaan padat kami
Bapak Apt.Heri Wijaya, M.Si
Kami menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih terdapat kekurangan,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing
teknologi sediaan padat kami, Bapak Apt.Heri Wijaya, M.Si. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih dan selamat membaca karya kami ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan masalah....................................................................................................4
C. Tujuan Praktikum....................................................................................................5
A. Pengertian Tablet
Kempa.....................................................................................................................6
B. Komposisi Tablet
Kempa.....................................................................................................................7
C. Metode Pembuatan Tablet Kempa..........................................................................8
a) Tablet kempa
langsung.....................................................................................................8
b) Kriteria kempa langsung............................................................................8
c) Keuntungan dan kerugian tablet kempa.....................................................9
d) Tablet kempa,berdasarkan tujuan penggunaannya...................................10
e) Evaluasi.....................................................................................................10
1. Massa kempa
2. Tablet
f) Kerusakan tablet.......................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pembuatan tablet di gunakan tiga metode yaitu granulasi basah, granulasi
kering, dan kempa langsung. Metode kempa langsung merupakan proses pembuatan tablet
dengan cara langsung mengkompresi zat aktif dan zat aditif, tidak ada proses lain selain
penimbangan dan pencampuran sebelumnya.Untuk obat yang tidak tahan terhadap suhu dan
kelembapan tinggi proses granulasi akan merusak stabilitas nya dan dapat di buat menjadi
tablet dengan cara kompresi langsung. Namun metode kompresi langsung hanya dapat
menggunakan material dengan pemadatan dan fluiditas yang baik. Selain itu juga harus
memperhatikan tekanan pada saat proses pengepresan, karena jika tekanan selama proses
pengepresan terlalu tinggi akan menyebabkan tablet menutup atau pecah. Menurut penelitian
Voigt (1984) tekanan kompresi juga mempengaruhi kekompakan dan waktu dekomposisi
tablet.
Sediaan dalam bentuk tablet di gunakan untuk mengahantarkan obat melalui mulut di
lokasi yang di inginkan dalam bentuk yang sesuai dalam jumlah yang sesuai atau pada waktu
yang tepat dan untuk melindungi keutuhan bahan kimia.
Asetosal merupakan obat yang di berikan dalam dosis besar kepada orang dewasa,
sehingga perlu di buat untuk bentuk tablet untuk memudahkan biaya produksi yang lebih
murah di bandingkan formulasi sirup. Karena bubuk asetosal memiliki fluiditas dan
karakteristik yang baik di udara lembab bubuk asetosal secara bertahap di hidrolisis menjadi
asam salisilat dan asam asetat,sehingga proses pembuatan tablet seragam dan padat. Dan juga
di rekomendasikan agar pasien menggunakan asetosal untuk mencegah agregrasi platelet pada
infark miokard dan angina tidak stabil,dan untuk mencegah serangan iskemik atau kasar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa asetosal terpilih sebagai zat aktif dalam pembuatan tablet kempa langsung?
2. Sebutkan komposisi dari tablet, terdiri apa saja dalam pembuatan tablet kempa langsung?
3. Sebutkan prinsip metode kempa langsung?
4. Jelaskan perbedaan metode kempa langsung dan tablet kempa?
C. TUJUAN
Dapat mengetahui dan menguasai cara pembuatan tablet dengan cara cetak langsung sesuai
dengan sifat aliran dan komprebilitas zat aktif yang terkandung di dalam nya
Dan membuat asetosal 100mg dengan metode kempa langsung dan menggunakan avicel 102
dan laktosa sebagai pengikat. Dan dapat melakukan evaluasi kualitas tablet asetosal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Bahan pengisi
Untuk mendapatkan berat yang di inginkan,terutama apabila bahan
obat dalam jumlah yang kecil. Bahan pengisi harus bersifat inert. Bahan
bahan yang umum di gunakan sebagai bahan pengisi antara lain
laktosa,sukrosa,manitol,sorbitol,avicel 102,bolus alba dan kalsium sulfat.
3. Bahan pengikat
Agar tablet tidak pecah/retak dan dapat merekat. Zat pengikat lebih
efektif jika di tambahkan larutan di bandingkan dalam bentuk kering. Bahan
pengikat yang di gunakan laktosa
Bahan umumnya yang di gunakan dalam membuat tablet kempa langsung
ada metilselulosa, karboksimetilselulosa dan pasta pati terhidrolisis. Bahan
pengikat kering yang paling efektif adalah selulose
mikrokristal(kemenkes.2014:58).
4. Bahan penghancur
Zat penghancur yang membantu hancurnya tablet setelah di telan.
Bahan penghancur yang paling banyak di gunakan adalah pati dan selulosa
yang di modifikasi secara kimia,selulose mikrokristalin dan povidon di
hubungkan silang.
5. Bahan pelicin
Untuk mengurangi gesekan selama penekanan tablet. Di gunakan
untuk mencegah gumpalan tablet menempel pada cetakan.
6. Bahan pewarna
Pewarna dan lak yang di perbolehkan sering di tambahkan ke
formulasi tablet agar dapat menambah nilai estetika atau meningkatkan
pengenalan produk. Misal, perwarna nabati.
f) Evaluasi
1. Evaluasi massa kempa;
a. Kecepatan alir dan sudut istirahat dengan menggunakan alat flow tester
b. Kelembapan dengan menggunakan alat moisture analyzer
c. Bobot jenis
2. Evaluasi tablet;
a. Organoleptis
b. Keseragaman bobot
c. Keseragaman ukuran
d. Waktu hancur
e. Kekerasan tablet
f. Friabilitas
g) Kerusakan Tablet
Kerusakan pada tablet terdapat tujuh macam, yaitu
binding,sticking,whiskering,spilitting,capping,mottling,dan crumbling.
a. Binding, kerusakan pada tablet akibat massa yang akan di cetak melekat pada
dinding ruang cetakan.
b. Sticking /picking,perlekatan yang terjadi pada punch atas dan punch bawah
akibat pemukaan punch tidak licin,ada lemak pada pencetak,zat pelicin kurang,
atau massa basah.
c. Whiskering, terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruang cetakan atau terjadi
pelelehan zat aktif pada tekanan tinggi, akibatnya pada penyimpanan dalam botol,
sisi-sisi yang berlebih akan lepas dan menghasilkan bubuk.
d. Spiltting, lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet terutama pada bagian
tengah
e. Capping, membelahnya tablet di bagian atas
f. Mottling, terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada permukaan tablet
g. Crumbling, tablet menjadi retak dan rapuh.
BAB III
PREFORMULASI
BM :180,16
Pemerian :Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau atau hampir tidak
berbau; rasa asam.
Kelarutan :Agak sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol (95%) P; larut dalam
kloroform P dan dalam eter P.
Penetapan Kadar Asetosal: Prosedur penetapan kadar asetosal yang tertera dalam
Farmakope Indonesia, menunjukkan bahwa asetosal dapat ditentukan kadarnya dengan
metode asidi-alkalimetri. Metode analisis ini merupakan metode titrasi tidak langsung, yang
dilakukan dengan mereaksikan asetosal dengan larutan baku natrium hidroksida berlebih.
Sisa larutan natrium hidroksida yang belum bereaksi dititrasi dengan larutan asam klorida.
Pemerian: Serbuk yang memiliki waktu alir yang baik, putih sampai agak putih / tidak
berbau.
Kelarutan: Larut dalam sebagian etanol 95% P, praktis tidak larut dalam air.
Pemerian: Serbuk kristalin dengan partikel berpori; berwarna putih; tidak ada dan tidak
berasa.
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam udara larutan asam dan sebagian besar pelarut organik.
4. Mg Stearat
Pemerian: Serbuk ringan berwarna agak putih; bau samar asam siporat; rasa khas
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam etanol, etanol 95% eter dan udara.
6. Aerosil
Pemerian: Terhidrat sebagian amorf terdapat dalam bentuk granul seperti kaca dengan
berbagai ukuran.
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam solven organic aor dan asam kecuali HCL larut dalam
larutan panas alkali hidroksida membentuk diporae kaloid.
Konsentrasi: 2-10%
PH: 3,8-4,2
7. Talk
Pemerian: Serbuk hablur sangat halus mudah melekat pada kulit bebas dari butiran warna
putih atau kelabu.
PROSEDUR PEMBUATAN
R/ acetosal 100 mg
Explotab 2,5%
Avicel Qs
Mg stearat 1%
Talk 2%
Aerosol 0,5%
Perhitungan Bahan
Talk 2% = 2% x 90 g = 1,8 g
PROSEDUR PEMBUATAN
c. Tambahkan talkum dan Mg stearat melalui ayakan mesh 40 aduk homogen selama 5 menit.
d. Lakukan evaluasi terhadap campuran masa 3 meliputi uji aliran granul dan uji
kompresibilitas (bulk density)
e. Cetak dengan masih tablet singgle punch dengan bobot rata-rata tablet 300 dan 200 mg dan
diameter 10 mm.
f. Lakukan evaluasi terhadap tablet meliputi uji kekerasan, kerenyahan, waktu hancur dan
keseragaman ukuran (ketebalan dan diameter).
BAB VI
A. Hasil
a. Kadar lembab
5 g−4,6 g
% lembab = x 100 %=8 %
5g
Tidak memenuhi persyaratan granul yaitu 2-4%
b. Sifat alir
c. Kompresibilitas
100 ml−76 ml
Kp = x 100 %=24 %
100 ml
Tidak memenuhi syarat karena lebih dari 20%
d. Keseragaman bobot
Data yang di dapat
Penimbangan 20 tablet = 6.011 mg = 6,011 g
Bobot rata rata 1 tablet = 300,55 mg
Tablet ke Berat Tablet ke Berat
(mg) (mg)
1 298 11 300
2 302 12 300
3 300 13 300
4 300 14 320
5 297 15 300
6 318 16 297
7 300 17 300
8 300 18 300
9 303 19 276
10 300 20 300
e. Keseragaman ukuran
Data yang di dapat
Kecuali dinyatakan lain, diameter tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 4/3
kali tebal tablet. Tebal tablet pada umumnya tidak lebih besar dari 50% diameter.
rata-rata diameter = 10 mm
rata-rata ketebalan = 6 mm
range diameter = 4/3 x 6 – 3x 6 = 8 – 18
range ketebalan = 50/100 x 10 = 5
rata rata ketebalan 6 tidak memenuhi syarat ketebalan
f. Kekerasan
Data yang di dapat
g. Freabilitas
Data yang di dapat
2765 mg−2706 mg
F= x 100 %=2,13 %
2765 mg
Tidak memenuhi persyaratan freabilitas tablet karena tidak kurang dari 1%
h. Waktu hancur
Data yang di dapat
B. Kemasan
BAB VII
PEMBAHASAN
BAB VIII
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Journal of Healthcare Technology and Medicine Vol. 6 No. 1 April 2020 Universitas Ubudiyah
Indonesia e-ISSN : 2615-109X
https://www.academia.edu/26051064/PEMBUATAN _TABLET_DENGAN_METODE
_KEMPA_LANGSUNG
Voigt, R. Buku pelajaran teknologi farmasi. Penerjemah: Soedani noerono.Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.