Anda di halaman 1dari 6

JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN

UNIV. HALU OLEO


(JKL - UHO)
JKL - UHO Vol. 1/No.2/Bulan Juli Tahun 2020; e-ISSN: 2723-5203
ANALISIS KADAR FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL
KOTA KENDARI

Analysis of Formaldehyde Preservatives in Salted Fish from Traditional Markets in


Kendari City

Djulita Dwisryatno Oheo1 Ramadhan Tosepu2* Yasnani3


Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo
(imjuly77@gmail.com1, ramadhan.tosepu@uho.ac.id2, yasnani_rahabuddin@gmail.com3)

INFO ARTIKEL Abstrak


Diterima: Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, formalin merupakan bahan kimia yang di
Juni 2020 larang digunakan di dalam makanan karena bersifat karsinogen, menyebabkan depresi
Dipublikasi: susunan saraf, kegagalan peredaran darah, kejang, tidak bisa kencing, muntah darah,
Juli 2020 dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Faktanya masih banyak produsen ikan asin
yang menyalahgunakan formalin sebagai bahan tambahan makanan pada ikan asin
Kata Kunci:
dengan tujuan meningkatkan daya tahan dan mutu ikan. Penelitian ini bertujuan
Formalin, Ikan Asin, untuk mengetahui kandungan dan kadar formalin pada ikan asin yang terdapat pada 3
Pasar Tradisional
Pasar Tradisional Kendari, diidentifikasi dengan melalui uji kualitatif dan kuantitatif.
Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif, menggunakan uji
Keywords: kualitatif dan uji kuantitatif. Hasil analisis kadar formalin menunjukan bahwa 3 dari 9
Formalin, Salted Fish, sampel mengandung formalin dimana semua jenis ikan yang positif adalah ikan teri,
Traditional Market dengan kadar tertintinggi terdapat Pasar Tradisional Mandonga dengan kadar 31,000
*Penulis ppm, 25,500 ppm, dan terendah terdapat pada Pasar Tradsional Baruga dengan kadar
Korespondensi 14,500 ppm. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ikan asin yang dijual di 3 Pasar
Email: Tradisional Kendari pada Tahun 2019 positif mengandung formalin
ramadhan.tosepu@
uho.ac.id
(Ramadhan Tosepu)
Abstract
Formaldehyde preservatives in the Ministry of Health Regulations is a chemical
preservatives prohibited in food because it is carcinogenic, causing nervous system
depression, circulatory failure, seizures, unable to urinate, vomiting blood, and can even
cause death. There are still many producers of salted fishes that abuse formaldehyde as a
food additive in salted fish to increase the durability and quality of fish. This study aimed
to determine the content and levels of formaldehyde in salted fish found from traditional
markets in Kendari, identified through qualitative and quantitative tests. The research
method was descriptive research, using qualitative tests and quantitative tests. The
results of formalin analysis showed that 3 of 9 samples contained formaldehyde where all
positive fish species were anchovies, with the highest levels being the Traditional Market
of Mandonga with levels of 31,000 ppm, 25,500 ppm, and the lowest was found in the
Baruga Traditional Market with levels of 14,500 ppm. The conclusion of this research was
the salted fishes sold in traditional markets in Kendari in 2019 positively contain formalin.

Djulita Dwisryatno Oheo, et al. 76


JKL-UHO (Vol.1, No.2, Juli 2020)
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
UNIV. HALU OLEO
(JKL - UHO)
JKL - UHO Vol. 1/No.2/Bulan Juli Tahun 2020; e-ISSN: 2723-5203
PENDAHULUAN Penggunaan formalin untuk produk perikanan
Potensi sumber daya perikanan juga menjadi fokus tersendiri di Bangladesh.
Indonesia mencapai sekitar 65 juta ton per Penelitian pada tahun 2010 di sejumlah pusat
tahun. Produksi perikanan di Indonesia pada perbelanjaan di negara tersebut menunjukkan
tahun 2004 mencapai 6 juta ton per tahun, 4,1 bahwa 42 persen dari 100 sampel ikan yang
merupakan penangkapan ikan dari laut, 0,5 diteliti mengandung formalin; sementara
penangkapan ikan dari perairan umum, 1,4 penelitian pada tahun 2012 di lima pasar
penangkapan dari budi daya perikanan yang tradisional mengungkap bahwa terdapat
dikelola sendiri. Sedangkan hasil penangkapan sekitar 17 persen sampel ikan yang
ikan di Sulawesi Tenggara yang terpusat di PPS mengandung formalin (3).
Kendari. Pada tahun 2016, produksi perikanan Berdasarkan hasil penyelidikan Badan
tangkap Sulawesi Tenggara menyumbang Pengawasan Obat dan Makanan Republik
149.200 ton atau 2,23% produksi perikanan Indonesia (BPOM RI), terdapat sekitar 20
tangkap nasional (1). produsen formalin yang menjual formalin ke
Ikan asin merupakan salah satu bahan pasar secara eceran dalam skala besar dan luas,
pangan yang sudah lama dikenal oleh dengan jumlah produksi tak kurang dari 800
masyarakat Indonesia, dalam skala nasional ribu ton formalin setiap bulan. Salah satu
ikan asin merupakan salah satu produk produsen diidentifikasi sanggup memproduksi
perikanan yang mempunyai kedudukan formalin 4000 ton per bulan. Sekitar 2.700 ton
penting. Hampir 65% produk perikanan masih dipergunakan sendiri, 300 ton diekspor ke
diolah dan diawetkan dengan cara Malaysia, dan sisanya, sekitar 1.000 ton dijual ke
penggaraman, sehingga ikan asin termasuk pasar setiap bulan, kepada konsumen
dalam 9 bahan pangan pokok yang penting bagi perorangan, toko kimia, dan industri (3).
kehidupan masyarakat. Penggunaan formalin Penyalahgunaan formalin dikarenakan
pada ikan asin bertujuan untuk pengawetan, motif ekonomi. Penggunaan bahan berbahaya
selain itu agar ikan asin tidak ditumbuhi jamur formalin dalam produk makanan akan
dan juga untuk meningkatkan rendemen ikan menyebabkan produk tersebut bertahan lama.
asin.Ikan asin yang mengandung formalin dapat Faktor lain penggunaan bahan tersebut adalah
diketahui lewat ciri-ciri seperti daging kenyal, untuk meningkatkan daya tahan produk,
utuh, lebih putih dan bersih dibandingkan ikan dimana pangan segar dalam suhu kamar hanya
asin tanpa formalin yang berwarna agak coklat. dapat bertahan 1-2 hari, tetapi dengan
selain itu tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan menambahkan formalin dapat bertahan lama
pada suhu 250C, cerah, tidak berbau khas ikan dan sangat menguntungkan penjual. Tujuan
asin, dan tidak dihinggapi lalat di area terbuka penyalahgunaan formalin antara lain untuk
(2). efisiensi karena bahan berbahaya ini harganya
Penyalahgunaan B2 dalam produk murah, mudah didapat dan hanya dengan
makanan bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi menambahkan sedikit saja pada produk
juga umum terjadi di negara-negara makanan sudah bisa mendapatkan hasil yang
berkembang.Shashi Sareen dalam baik dan maksimal (4).
pemaparannya pada acara Food Security Menurut International Proggrame on
Conference tahun 2011 menyoroti permasalahan Chemical Safety, bahwa batas toleransi formalin
keamanan pangan di wilayah ASEAN.Salah satu yang dapat diterima oleh tubuh adalah 0,1
isu yang paling mengemuka adalah masalah miligram perliter atau dalam satu hari asupan
residual dan kontaminan pada makanan akibat yang dibolehkan adalah 0,2 mg. Sementara
pestisida, logam berat, dan zat kimia formalin yang boleh masuk ke tubuh dalam
berbahaya. Setiap negara memiliki faktor-faktor bentuk makanan untuk orang dewasa adalah
risiko utama berkaitan dengan keamanan 1,5 mg hingga 14 mg per hari. Berdasarkan
pangan, diantaranya penggunaan formalin pada standar Eropa, kandungan formalin yang masuk
produk tahu dan mie serta pewarna berbahaya dalam tubuh tidak boleh melebihi 0,66 ppm.
pada jajanan jalanan di Indonesia, penggunaan Formalin memiliki ukuran molekul yang kecil
Boraks dan pewarna pada produk mie di dan bersifat mudah menguap, sehingga sangat
Malaysia, dan penggunaan Boraks pada produk mudah diserap melalui saluran pernafasan. Bila
daging dan olahannya serta ikan di Kamboja. formalin digunakan dalam jangka waktu lama

Djulita Dwisryatno Oheo, et al. 77


JKL-UHO (Vol.1, No.2, Juli 2020)
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
UNIV. HALU OLEO
(JKL-UHO)
JKL - UHO Vol. 1/No.2/Bulan Juli Tahun 2020; e-ISSN: 2723-5203
akan mengakibatkan efek pada organ tubuh HASIL
yaitu luka pada ginjal, paru-paru, kanker pada Tabel 1. Hasil Laboratorium Pemeriksaan
hidung, dan dapat menyebabkan kematian (4). Formalin Ikan Asin Di Tiga Pasar Tradisional
Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Kendari
RI No. 772/ MENKES/PER/IX/1998 dan No. 1168/ Tempat
Kode
Hasil
MENKES/PER/X/1999, formalin merupakan Pengambilan Sampel Jumlah Pemeriksaan
Pedagang
Sampel - +
bahan kimia yang di larang digunakan di dalam 1 Ikan √
makanan karena bersifat karsinogen, 5
Katamba
menyebabkan depresi susunan saraf, kegagalan Ikan Teri √
peredaran darah, kejang, tidak bisa kencing, Pasar Basah Ikan √
Mandonga Rambeng
muntah darah, dan bahkan dapat menyebabkan
2 Ikan √
kematian (5). Rambeng
3 Ikan Teri √
METODE Pasar 1 Ikan √
Jenis penelitian ini menggunakan Andonohu Katamba 2
2 Ikan √
penelitian deskriptif, menggunakan uji kualitatif Katamba
dan uji kuantitatif. Uji kualitatif ini dilakukan Pasar Baruga 1 Ikan Teri √
sebagai langkah awal untuk mengetahui sampel 2
ikan mengandung zat formalin. Sampel yang 2 Ikan √
Katamba
terbukti mengandung formalin akan dilanjutkan Total 9 6 3
dengan tahap kedua yaitu uji kuantitatif dengan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Tabel 2. Hasil Uji Laboratorium Kadar
Tempat pengambilan sampel dilakukan di 3 Kandungan Formalin Pada Ikan Asin Yang
Pasar Tradisional di Kota Kendari yaitu Pasar Dijual Dipasar Tradisional Kendari
Basah Mandonga, Pasar Baruga dan Pasar Kadar
Andonohu. Penelitian uji laboratorium Pasar Kode
Sampel Formalin Ket.
Tradisional Pedagang
dilaksanakan di Laboratorium FMIPA UHO yang (Mg/Kg)
dilaksanakan pada Tanggal 23 November-2 Pasar Basah
1 Ikan Teri 31,000 TMS
Desember Tahun 2019. Penentuan sampel Mandonga 3 Ikan Teri 25,500 TMS
dalam penelitian ini menggunakan teknik Pasar Baruga 1 Ikan Teri 14,500 TMS
purposive sampling dimana sampel diambil
berdasarkan ciri ciri ikan asin yang diduga Keterangan : TMS (Tidak Memenuhi Syarat)
mengandung formalin pada Pasar Tradisional
Kendari dengan jumlah sampel sebanyak 9 PEMBAHASAN
sampel. Adapun jenis ikan asin dalam penelitian Hasil Uji Kadar Kandungan Formalin Pada
ini adalah ikan teri, ikan katamba, ikan Sampel Ikan Asin
rambeng. Penelitian ini menggunakan 9 sampel
ikan asin yang diperoleh dari 3 pasar Tradisional
Kota Kendari dimana ciri sampel yang
digunakan yaitu tekstur keras seperti karet dan
tidak beraroma, warna bagus cerah bening,
cepat kering, tidak dihinggapi lalat, tidak ada
jamur/belatung. Setelah sampel yang dicurigai
mengandung formalin diambil dan diuji
menggunakan pereaksi KMnO 4 cara
pengujiannya dilakukan dengan cara sampel
direaksikan dengan KMnO4 kemudian di
homogenkan dan ditunggu hingga satu jam lalu
diamati perubahan warna yang terjadi. Hasil
positif ditandai dengan warna merah muda
berubah menjadi bening setelah didiamkan
selama satu jam (4).
Hasil identifikasi dari KMN04 dan
dilanjutkan dengan metode spektrofotometri

Djulita Dwisryatno Oheo, et al. 78


JKL-UHO (Vol.1, No.2, Juli 2020)
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
UNIV. HALU OLEO
(JKL-UHO)
JKL - UHO Vol. 1/No.2/Bulan Juli Tahun 2020; e-ISSN: 2723-5203
uv-vis menggunakan pereaksi Nash ditemukan perairan pantai. Ikan teri lebih cepat busuk
bahwa hanya 3 sampel ikan yang mengandung dibandingkan dengan ikan lain yang lebih besar
formalin yang ditemukan di Pasar Basah ukurannya disebabkan karena ikan teri memiliki
Mandonga dan Pasar Baruga dengan kadar susunan struktur dagingnya yang sangat halus.
tertinggi 31 mg/kg, 25,5 mg/kg dan yang Dengan struktur daging teri yang halus
terendah 14,5 mg/kg dimana 3 sampel yang menyebabkan bakteri mudah masuk dan
mengandung formalin semuanya adalah ikan berkembang biak, tingginya kandungan air
teri. Sedangkan 6 ikan lainnya negatif dengan pada ikan teri juga menyebabkan pembusukan
demikian ikan yang mengandung formalin tidak menjadi cepat (7).
hanya bisa ditentukan berdasarkan secara Kebanyakan metode mengeringkan ikan
visual hal ini disebabkan karena keadaan ikan dengan memanfaatkan bantuan sinar matahri
yang sudah tidak bagus lagi karena lamanya ditempat terbuka dianggap kurang efektif,
proses penyimpanan, dan juga tingginya sebab hanya bergantung dari kondisi cuaca dan
kandungan garam yang terdapat pada ikan asin kecepatan aliran udara ridak dapat diatur, dan
sehingga ciri fisik ikan menyerupai ikan yang juga ikan kering yang dihasilkan masih rawan
mengandung Formalin (5). akan kontaminasi dari lalat dan kotoran lainnya
sehingga kualitas mutu ikan teri secara
Karakteristik Ikan Teri Berformalin Yang organoleptik akan menurun. Sebagai contoh,
Didapat Di Pasar Basah Mandonga Dan Baruga dari warna ikan akan berwarna gelap, kualitas
Ikan asin yang mengandung formalin mutu ikan yang rendah dapat menurunkan
dapat dilihat dengan ciri-ciri yaitu daging kenyal harga jual dari produk tersebut. Oleh karena itu
dan utuh, warna lebih putih dan bersih masyarakat atau pedagang akan menggunakan
dibandingkan ikan asin yang tidak mengandung bahan pengawet yang berbahaya untuk
formalin yang agak berwarna cokelat, tidak meningkatkan dan mempertahankan mutu ikan
dikerubungi lalat dan baunya hampir netral asin (8).
(hampir tidak lagi berbau amis) (6).
Berdasarkan hasil observasi langsung Nilai Ambang Batas Penggunaan Formalin
yang dilakukan, ikan asin teri yang diperoleh Formalin adalah nama dagang dari
dari Pasar Baruga memiliki ciri-ciri dan campuran formaldehid, metanol dan air.
karakteristik warna putih bersih, daging keras, Formalin yang beredar di pasaran mempunyai
tidak dihinggapi lalat dan tidak terlalu berbau kadar formaldehid yang bervariasi, antara 20% –
amis seperti ikan asin yang tidak berformalin. 40%. Formalin sangat mudah larut dalam air.Jika
Sedangkan ikan teri yang diperoleh dari Pasar dicampurkan dengan ikan misalnya, formalin
Basah Mandonga pada pedagang 1 memiliki ciri dengan mudah terserap oleh daging ikan.
ciri putih bersih, sedangkan pada ikan teri pada Selanjutnya, formalin akan mengeluarkan
pedagang 3 memiliki ciri ciri tidak terlalu bersih, (dehydrating) isi sel daging ikan, dan
agak kecokelatan, daging keras, tidak menggantikannya dengan formaldehid yang
dihinggapi lalat, dan tidak berbau amis. lebih kaku. Akibatnya bentuk ikan mampu
Ikan berdaging tipis pada umumnya lebih bertahan dalam waktu yang lama. Selain itu,
kecil kemungkinan menggunakan formalin karena sifatnya yang mampu membunuh
dibandingkan dengan berdaging tebal, begitu mikroba, daging ikan tidak akan mengalami
juga ikan teri asin teri tergolong ikan berdaging pembusukan (9).
tipis termasuk jarang menggunakan formalin Tubuh manusia pada dasarnya punya
dibandingkan dengan ikan besar. Namun hasil mekanisme alami mendetosifikasi formaldehida
pengujian pada penelitian menunjukkan bahwa dalam jumlah tertentu.Setiap menit, liver
semua ikan teri mengandung formalin daripada mengonversi 22 miligram formaldehida menjadi
ikan asin katamba dan rambeng yang berdaging karbon dioksida.Organisasi Kesehatan Dunia
cukup tebal dan kadar formalin pada ikan asin (WHO) menegaskan, asupan harian yang bisa
teri cukup tinggi. ditoleransi untuk formaldehida dalam air
Berdasarkan hasil pengujian, kadar minum ialah 150 mikrogram per kilogram berat
formalin pada ikan asin teri adalah 31 mg/kg, badan. Menurut International Programme on
25,5 mg/kg dan yang terendah 14,5 mg/kg. Hal Chemical Safety (IPCS), Dalam bentuk air minum
ini disebabkan ikan Teri adalah ikan pelagis yang adalah 0,1 mg per liter atau dalam satu hari
berukuran kecil, pemakan daging dan hidup di asupan yang dibolehkan adalah 0,2 mg.

Djulita Dwisryatno Oheo, et al. 79


JKL-UHO (Vol.1, No.2, Juli 2020)
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
UNIV. HALU OLEO
(JKL-UHO)
JKL - UHO Vol. 1/No.2/Bulan Juli Tahun 2020; e-ISSN: 2723-5203
Sementara formalin yang boleh masuk ke tubuh yaitu dapat menyebabkan kanker pada hidung,
dalam bentuk makanan untuk orang dewasa tenggorokan, mulut, luka pada ginjal, gangguan
adalah 1,5 mg hingga 14 mg per hari. hati dan kemandulan pada wanita (10).
Berdasarkan standar Eropa, kandungan
formalin yang masuk dalam tubuh tidak boleh KESIMPULAN
melebihi 660 ppm (1000 ppm setara 1 mg/liter). 1. Berdasarkan hasil penelitian identifikasi
Berdasarkan hasil uji klinis, dosis kandungan formalin pada ikan asin yang
toleransi tubuh manusia pada pemakaian dijual di Kota Kendari Sulawesi Tenggara
secara terus-menerus (Recommended Dietary dari 3 pasar Tradisional sebanyak 9 sampel,
Daily Allowances/RDDA) untuk formalin sebesar didapatkan hasil yang positif mengandung
0,2 miligram per kilogram berat badan. formalin sebanyak 3 sampel dan 6 sampel
Misalnya berat badan seseorang 50 kilogram, yang negatif, dimana semua sampel positif
maka tubuh orang tersebut masih bisa adalah ikan teri.
mentoleransi sebesar 50 dikali 0,2 yaitu 10 2. Kadar tertinggi formalin terdapat pada ikan
miligram formalin secara terus-menerus. teri yang yang dijual di Pasar Basah
Sedangkan standar United State Environmental Mandonga yaitu 31 mg/kg, sedangkan pada
Protection Agency/USEPA untuk batas toleransi pedagang 3 yang ada di Pasar Basah
formalin di udara, tercatat sebatas 0.016 ppm Mandonga adalah 25,5 mg/kg dan terendah
(9). ikan teri di Pasar Baruga yaitu 14,5 mg/kg.
Hasil uji laboratorium ini mencerminkan
bahwa masih tingginya tingkat ikan asin yang SARAN
mengandung bahan yang berbahaya di pasaran 1. Bagi pemerintah khususnya BPOM Kota
yang dapat membahayakan kesehatan Kendari dapat dijadikan sebagai masukan
konsumen jika dikonsumsi secara terus- untuk terus memperketat pengawasan
menerus pada dosis yang rendah formalin juga terhadap mutu dan keamanan makanan
sudah memunculkan efek gangguan kesehatan dalam hal ini penggunaan formalin
berupa sakit perut akut disertai muntah- Khususnya pada makanan yang
muntah, timbulnya depresi syaraf serta diperdagangkan dipasar Tradisional.
terganggunya peredaran darah. Sedangkan 2. Kepada para produsen ikan asin agar
pada dosis yang tinggi, formalin dapat sebaiknya tidak lagi menggunakan bahan
menyebabkan diare berdarah, kencing darah, berbahaya untuk dijadikan bahan campuran
muntah darah, dan akhirnya menyebabkan pembuatan ikan asin yang dapat
kematian. membahayakan kesehatan konsumen dan
Penelitian Badan Pengawasan Obat dan beralih pada penggunaan bahan yang lebih
Makanan (BPOM) Kota Kendari (2016), aman
melakukan pemeriksaan pada makanan- 3. Kepada para konsumen agar lebih cerdas
makanan yang diduga mengandung bahan dan memperbanyak informasi dalam
tambahan makanan (food additive) di memilih bahan makanan khususnya ikan asin
antaranya identifikasi formalin pada sampel yang mengandung formalin dan tanpa
tahu, bakso dan mie basah berjumlah 88% , formalin, serta lebih sadar akan pentingnya
methanol yellow 24%, pengawet nipagin 57%, kesehehatan.
pengawet nipasol 57% dan rohodamin 10% 4. Kepada Instansi terkait perlu diadakan
menggunakan metode Chem- kit formalin, penyuluhan dan pengawasan tentang
dengan demikian, data ini menunjukkan bahwa bahaya formalin kepada produsen ikan asin
baik masyaratkat maupun pedagang harus lebih dan masyarakat agar ikan asin yang
memperhatikan ciri-ciri makanan yang mengandung formalin tidak beredar lagi di
dikonsumsi dan yang diperdagangkan baik itu pasar-pasar khususnya pasar-pasar
dari pasar Tradisional maupun Pasar Modern Tradisional Kota Kendari.
agar terhindar dari bahaya makanan yang 5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk
mengandung bahan toksik tersebut seperti melanjutkan uji Kuantitatif untuk
formalin. Formalin yang apabila dikonsumsi mengetahui kadar kandungan formalin dan
dapat mengakibatkan efek akut seperti mual melakukan uji penelitian penurunan kadar
muntah, radang paru, kerusakan jaringan dan formalin pada ikan asin agar dapat di
luka pada saluran pernafasan serta efek kronik

Djulita Dwisryatno Oheo, et al. 80


JKL-UHO (Vol.1, No.2, Juli 2020)
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
UNIV. HALU OLEO
(JKL-UHO)
JKL - UHO Vol. 1/No.2/Bulan Juli Tahun 2020; e-ISSN: 2723-5203
aplikasikan dengan mudah oleh para Spektrofotometri Di Kecamatan Tampan
konsumen. Pekanbaru. (Doctoral Dissertation,
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
DAFTAR PUSTAKA Riau).
1. Sholeh K. 2017. Gambaran Potensi, Produksi,
Dan Pemasaran Produk Perikanan Dan
Kelautan Provinsi Sulawesi Tenggara
[Internet]. Kementerian Kelautan Dan
Perikanan. Tersedia pada: https://kkp.go.id/
2. Ma’ruf H, S Sangi M, D Wuntu A.2017.Analisis
Kandungan Formalin Dan Boraks Pada Ikan
Asin Dan Tahu Dari Pasar Pinasungkulan
Manado Dan Pasar Beriman Tomohon.Jurnal
MIPA UNSRAT. 6(2):5.
3. BPOM RI. 2004. Food Watch "Sistem
Keamanan Pangan Terpadu, Bahan
Tambahan Ilegal-Boraks, Formalin dan
Rhodamin B".
4. Alfina. 2006. Analisa Kadar Formalin Pada
Ikan Segar Yang Dijual Di Pasar Inpres Pasar
II Kisaran Kecamatan Kota Kisaran Barat
Kabupaten Asahan Tahun 2006.Repositori
Institusi USU.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.2012. Nomor 033 Tahun 2012
Tentang Bahan Tambahan Pangan.
6. Tanjung YA. 2017. Analisis Kandungan
Formalin pada Ikan Asin Serta Pengetahuan
dan Sikap Pembeli di Pasar Tradisional dan
Pasar Modern Kota Medan Tahun
2017.Repositori Institusi USU.
7. Tampubolon YNN. 2019. Analisa Kadar
Formalin Pada Ikan Asin Yang Di
Perjualbelikan Di Pusat Pasar Medan Dengan
Variasi Suhu Perendaman.Politekkes
Kemenkes Medan.
8. Astuti I, Tebai P. 2018.Analisis Formalin Ikan
Teri (Stolephorus sp) Asin Di Pasar
Tradisional Kabupaten Gorontalo.Gorontalo
Fisheries Journal.1(1):43.
9. Girsang DY, Rangga A, Susilawati. 2014.
Kasus Distribusi Dan Penggunaan Formalin
Dalam Pengawetan Komoditi Ikan Laut
Segar (Studi Kasus Di Kota Bandar
Lampung).Jurnal Teknologi Industri Hasil
Pertanian. 19(3):11.
10. Antoni S. 2011.Analisa Kandungan Formalin
Pada Ikan Asin Dengan Metoda

Djulita Dwisryatno Oheo, et al. 81


JKL-UHO (Vol.1, No.2, Juli 2020)

Anda mungkin juga menyukai