Pengaruh penyimpanan terhadap profil formaldehida, Anissah et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3
Available online: journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi
Cara sitasi: Anissah U, Barokah GR, Ariyani F. 2019. Pengaruh penyimpanan terhadap profil formaldehida
alami dan kemunduran mutu pada ikan beloso. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 22(3): 535-547.
Abstrak
Ikan beloso (Saurida tumbil) merupakan spesies ikan hasil tangkapan yang dikonsumsi dalam bentuk
segar dan olahan. Ikan beloso diketahui memiliki kandungan formaldehida alami relatif tinggi dan pada
umumnya mengalami peningkatan selama penyimpanan. Formaldehida merupakan senyawa kimia yang
dapat membunuh bakteri pembusuk, patogen dan kapang. Senyawa ini bersifat karsinogenik sehingga
berbahaya bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai profil formaldehida
dan kemunduran mutu ikan beloso selama penyimpanan suhu beku. Bahan utama dalam penelitian
ini adalah ikan beloso segar yang diambil dari TPI Cituis, Tangerang, Banten. Pengambilan sampel dan
analisis dilakukan satu kali setiap bulan selama 4 bulan. Sampel dianalisis profil formaldehida (analisis
formaldehida, TMA, TMAO dan DMA) dan profil kemunduran mutunya (TVB-N, derajat keasaman, angka
lempeng total dan organoleptik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan beloso memiliki kandungan
formaldehida 8,62±3,4 ppm yang meningkat pada bulan penyimpanan pertama kemudian mulai menurun
pada penyimpanan selanjutnya, kandungan TMA dan TMAO cenderung meningkat selama penyimpanan.
Hasil analisis kemunduran mutu ikan beloso selama penyimpanan menunjukkan bahwa kandungan TVB-N
meningkat. Kesegaran ikan beloso yang disimpan dalam keadaan beku secara organoleptik hanya mampu
bertahan sampai 3 bulan, sedangkan nilai pH dan total bakteri daging ikan beloso mengalami kenaikan
seiring dengan lamanya waktu penyimpanan.
Kata kunci : formaldehida, ikan beloso (Saurida tumbil), kemunduran mutu, penyimpanan, suhu beku
Abstract
Greater lizardfish (Saurida tumbil) is known to contain endogenous formaldehyde content. Formaldehyde
can kill spoilage bacteria, pathogens, and molds. However, this compound is also carcinogenic. The present
research was conducted to determine the profile of endogenous formaldehyde and deterioration in the
quality deterioration of greater lizardfish during frozen storage. The sample was provided from TPI Cituis,
Tangerang, Banten. Sampling and analysis to determine the formaldehyde profile and fish deterioration
were conducted once in a month for four months. The samples were then analyzed for formaldehyde profiles
(formaldehyde, TMA, TMAO, and DMA) and quality deterioration profiles (TVB-N, acidity, TPC, and
organoleptic plates). The results showed that greater lizardfish had 8.62±3.4 ppm formaldehyde content,
which increased in the first-month storage and then decreased in subsequent months. The content of TMA
and TMAO increased during frozen storage. Greater lizardfish quality deterioration analysis during storage
showed the increasing of TVB-N content. Based on the organoleptic score, greater lizardfish can be stored
for up to three months. The pH value and total bacteria of greater lizardfish increased in line with storage
time.
mutu ikan beloso selama penyimpanan beku Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan
dengan parameter yang lebih lengkap. Hasilnya Bioteknologi Kelautan dan Perikanan untuk
diharapkan dapat memberikan gambaran dianalisis dan dilakukan penyimpanan dalam
mengenai penurunan kualitas ikan beloso yang suhu beku (-18˚C). Rancangan percobaan
disimpan dalam kondisi beku dan dalam jangka yang digunakan pada penelitian ini adalah
waktu tertentu. rancangan acak lengkap dengan tiga kali
ulangan. Pengambilan sampel dan analisis
BAHAN DAN METODE untuk mengetahui kemunduran mutu ikan
Bahan dan Alat dilakukan satu kali setiap bulan selama
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018. empat bulan. Parameter yang dianalisis pada
Bahan utama yang digunakan adalah ikan penelitian ini adalah TVB, TMA, dan TMAO
beloso dengan berat ±250-350 g/ekor. Sampel (AOAC 2005), formaldehida, DMA (Benjakul
ikan diperoleh dari TPI Cituis, Kabupaten et al. 2004), ALT (BSN 2015) serta sensori
Tangerang, Banten sesaat setelah ikan (BSN 2011, BSN 2013), sedangkan analisis
didaratkan dari nelayan one day fishing. proksimat (AOAC 2005) dan asam amino
Bahan kimia yang digunakan adalah (Shumilina et al. 2015) hanya dilakukan
trichloroacetic acid (TCA) (Merck), pada awal penyimpanan. Data dianalisis
formaldehida 37% (Merck), H3BO3 (Merck), menggunakan perangkat lunak Microsoft
K2CO3 (Merck), KOH (Merck), asetil aseton Excel dan disajikan secara deskriptif dengan
(Merck), ammonium asetat (Merck), DMA. menampilkan nilai rata-rata beserta standar
HCl(Merck), HCl (Merck), sodium asetat deviasinya.
anhydrous (Merk), toluene (Merck), cupri sulfat
(Merck), KH2PO4 (Merck), karbon disulfida HASIL DAN PEMBAHASAN
(Merck), ammonia pekat (Merck), NaOH Komposisi Kimia Daging Ikan Beloso
(Merck), PCA (Oxoid), petri dispossible, Hasil analisis proksimat ikan beloso
amino acid standard (Sigma-aldrich). dalam penelitian ini (Table 1) menunjukkan
Alat yang dipakai adalah blender bahwa kandungan protein ikan yaitu 20,34%.
(Phillips HR 1603), cawan Conway, Nilai kadar air, kadar abu, dan kadar protein
inkubator (Memmert IN55 plus, Germany), sampel ikan beloso pada penelitian ini lebih
spektrofotometer UV-Vis (Perkin Elmer tinggi daripada hasil pengujian sampel ikan
Lambda 25, USA), autoclave (Hirayama, beloso yang dilakukan oleh Supriyanti et al.
Japan), timbangan (Mettler Toledo, USA), (2013). Perbedaan habitat hidup dari ikan
biosafety cabinet (Esco, Singapore), hotplate sangat berpengaruh terhadap kandungan
(Velp, Italy), vorteks (Thermo, England), kimia didalam dagingnya seperti proksimat,
colony counter, gas chromatoghraphy (GC) asam amino dan asam lemak (Aziz et al. 2013).
(Agilent/7890A, USA), dan pHmeter (Mettler Kandungan lemak dan protein pada
Tolledo 1120, USA). daging ikan memiliki peranan dalam
pembentukan formaldehida alami pada
Metode Penelitian fase setelah kematian. Ikan beloso dalam
Sampel ikan diambil dari lokasi dalam penelitian memiliki kadar protein lebih dari
kondisi segar dan dibawa ke laboratorium 20% sehingga masuk dalam kategori ikan
dengan kadar protein tinggi (Stansby 1967). pembentukan asam lemak bebas yang pada
Dalam kompleks protein daging ikan terdapat tahap lebih lanjut dapat diuraikan menjadi
senyawa TMAO hasil degradasi dari senyawa kolin kemudian menjadi TMAO.
kolin dalam matriks protein daging ikan
yang dapat terurai menjadi formaldehida Profil Senyawa Amina, Formaldehida,
dan DMA selama proses kemunduran mutu dan Asam Amino pada Daging Ikan
ikan. Kadar lemak sampel ikan beloso pada Beloso Selama Penyimpanan Beku
penelitian yaitu 0,53%. Angka ini berbeda
dengan kadar lemak ikan beloso yang Trimetilamin oksida (TMAO)
didapatkan pada penelitian yang dilakukan Trimetilamine oksida (TMAO)
oleh Supiryanti et al. (2013) yaitu 5,6% biasanya terdapat pada kelompok ikan laut
berat basah. Menurut Stansby (1962), ikan (Jaman et al. 2015) dan kekerangan yang
digolongkan sebagai ikan berlemak rendah memiliki peran penting dalam fungsi
jika mengandung lipid kurang dari 2%; ikan fisiologis dalam sistem osmoregulasi pada
berlemak sedang mengandung 2-5% lipid saat ikan hidup. Kandungan TMAO pada
dan ikan berlemak tinggi mengandung lipid ikan bervariasi tergantung pada jenis spesies,
di atas 5%. Menurut kategorisasi tersebut, habitat dan perubahan musim (Sotelo dan
maka sampel ikan beloso pada penelitian ini Rahbein 2000, Seibel danWalsh 2002, Bennion
dan penelitian Mulye et al. (2015) tergolong dan Daggett 2004).
ikan berlemak rendah, sedangkan ikan Hasil penelitian ini menunjukkan
beloso pada penelitian yang dilakukan oleh bahwa kandungan TMAO ikan beloso
Supriyanti et al. (2013) tergolong ikan berlemak cenderung meningkat selama disimpan
tinggi. Perbedaan kandungan lemak tersebut dalam kondisi penyimpanan beku (Figure 1).
dapat diakibatkan oleh lingkungan tempat Peningkatan kandungan TMAO ikan beloso
ikan beloso tersebut berkembang dan juga yang signifikan terjadi pada bulan pertama
ketersediaan makanan di lingkungan perairan penyimpanan. Hal ini disebabkan masih
tersebut (Ramlah et al. 2016). Kandungan terdapatnya senyawa lipoprotein pada matriks
lemak daging ikan berkaitan secara tidak daging ikan yang dapat diuraikan melalui
langsung pada pembentukan formaldehida aktivitas enzimatis. Degradasi senyawa
selama proses kemunduran mutu. Menurut lipoprotein pada penyimpanan suhu rendah
Barokah et al. (2018) kandungan lemak secara enzimatis masih dapat terjadi, sehingga
daging juga berkorelasi tidak langsung pada senyawa lipoprotein tersebut kemudian
pembentukan formaldehida ikan selama diuraikan menjadi kolin dan selanjutnya
proses kemunduran mutu dengan cara diuraikan menjadi TMAO oleh enzim
30 25
Trimethyl Amine Oxide (TMAO)
25 20
20
(mg/100g)
15
15
10
10
5 5
0 0
0 1 2 3 4
Figure 1 Trimetilamine oxide (TMAO) ( ) and trimetilamine (TMA)( )of greater lizardfish
during frozen storage
dehidrogenase (Yasuhara dan Shibamoto bahwa perubahan kadar TVB dan TMA pada
1995). Hal tersebut mengakibatkan terjadinya daging ikan selama penyimpanan dengan
peningkatan kandungan TMAO pada daging es mengalami peningkatan seiring dengan
ikan. Kecepatan proses perombakan TMAO lamanya waktu penyimpanan.
pada ikan tergantung pada beberapa faktor,
diantaranya kondisi penyimpanan, suhu Formaldehida (FA)
penyimpanan, integritas daging ikan dan Formaldehida pada ikan secara alamiah
spesies (Parkin danHultin 1982). terbentuk melalui reaksi reduksi trimetilamin
oksida (TMAO) menjadi formaldehida secara
Trimetilamin (TMA) enzimatik dengan bantuan enzim TMAO-
Trimetilamin (TMA) merupakan salah ase dengan hasil samping dimetilamin
satu basa volatil yang terbentuk dari reduksi (DMA) (Murtini et al. 2014). Beberapa
TMAO oleh bakteri pembusuk. Kandungan penelitian terdahulu (Murtini et al. 2014,
TMA ikan beloso pada penelitian terus Rachmawati et al. 2007) juga menyatakan
meningkat selama penyimpan beku (Figure bahwa kandungan formaldehida dapat
1). Kecepatan peningkatan kandungan terbentuk secara alami dalam tubuh
TMA tinggi hingga bulan penyimpanan ikan sebagai hasil dari proses deteriorasi
kedua kemudian cenderung menurun protein. Nilai FA pada ikan beloso selama
dan stabil pada bulan-bulan berikutnya. penyimpanan suhu beku disajikan pada
Pola perubahan TMA ini sejalan dengan Figure 2. Terbentuknya formaldehida pada
penelitian yang dilakukan oleh Jitesh et al. 2011, penelitian ini (Figure 2) memiliki pola yang
Murtini et al. 2014, Arbajanti 2017, sama dengan kadar TMAO (Figure 1) yaitu
Barokah et al. 2018, Nurhayati et al. 2019, konsentrasi meningkat pada bulan pertama
dan Joshi et al. 2015 yang menyatakan bahwa kemudian menurun pada bulan penyimpanan
nilai TMA pada butiran daging ikan kering selanjutnya. Hal ini terjadi karena pada bulan
jenis S.tumbil ditemukan meningkat selama pertama penyimpanan, jumlah TMAO yang
3 bulan masa penyimpanan. Hal tersebut tereduksi menjadi formaldehida jauh lebih
terjadi karena pada saat ikan membusuk kecil daripada jumlah TMAO yang terbentuk
senyawa-senyawa TMA mulai terbentuk dari senyawa lipoprotein pada matriks daging
terutama pada ikan-ikan air laut, serta basa- ikan beloso (Yasuhara dan Shibamoto 1995).
basa volatil yang menguap. Senyawa-senyawa Pada penyimpanan selanjutnya, seluruh
tersebut akan meningkat lebih cepat dengan senyawa lipoprotein daging ikan beloso telah
semakin tingginya suhu penyimpanan. diuraikan menjadi TMAO.
Kadar TMA berhubungan dengan perubahan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sensori selama penyimpanan (Ibrahim dan terjadi pembentukan formaldehida alami
Dewi 2008). Fluktuasi yang terjadi selama pada ikan beloso selama penyimpanan beku.
pembentukan TMA pada ikan beloso Pola pembentukan formaldehida alami
kemungkinan disebabkan oleh aktivitas pada ikan beloso meningkat hingga bulan
mikroba yang kurang optimum dalam penyimpanan pertama kemudian mulai
menguraikan senyawa TMAO dalam kondisi menurun pada bulan-bulan penyimpanan
penyimpanan beku (Gram dan Dalgaard selanjutnya. Hal tersebut diduga terjadi karena
2002). Jacobsen et al. (2010) menyatakan sifat formaldehida yang bebas dan sangat
bahwa laju pembentukan TMA pada ikan reaktif. Faktor utama yang mempengaruhi
selama fase kemunduran mutu sejalan dengan kandungan formaldehida yang terbentuk
laju perombakan TMAO. Peningkatan kadar tergantung pada waktu dan fluktuasi suhu
TVB paralel dengan peningkatan TMA selama pada kondisi penyimpanan (Lee et al. 2007).
pembusukan. Hal ini disebabkan oleh adanya Kandungan formaldehida alami ikan
peningkatan aktivitas bakteri pembusuk beloso sebelum penyimpanan pada penelitian
setelah kematian ikan sehingga reduksi ini 8,6±3,4 ppm. Arbajayanti (2017) dan
TMAO menjadi TMA meningkat (Jinadasa Nurhayati et al. (2019) menyatakan bahwa
2014). Benjakul et al. (2003) juga menyatakan kandungan formaldehida alami ikan beloso
50 50
45 45
Formaldehi da (mg/kg)
35 35
30 30
25 25
20 20
15 15
10 10
5 5
0 0
0 1 2 3 4
Time of Storage (Month)
Figure 2 Formaldehide (FA) ( ) and dimetilamine (DMA)( )of greater lizardfish during frozen
storage
tercatat sebesar 0 ppm pada saat kondisi kemudian meningkat hingga bulan ke-
segar. Penelitian lain (Nuraini et al. 2017) 3. Menurut Khidhir (2011) dimetilamin
menyatakan kandungan formaldehida diproduksi secara autolisis selama
ikan beloso segar sebesar 0,22±0,00 ppm. penyimpanan beku dan berhubungan dengan
Perbedaan kandungan formaldehida alami membran dalam otot ikan. Pembentukan
ikan dengan spesies yang sama dipengaruhi DMA akan lebih tinggi pada ikan dengan
oleh waktu dan suhu penyimpanan (Li et al. penanganan yang kasar serta terjadinya
2007). fluktuasi suhu selama masa penyimpanan
dingin. Kandungan DMA yang terbentuk
Dimetilamin (DMA) pada ikan beloso lebih rendah dibandingkan
Dimetilamin (DMA) merupakan dengan kandungan formaldehidanya. Secara
bagian dari basa volatil yang diproduksi umum, kadar DMA meningkat seiring
oleh enzim selama penyimpanan. dengan lamanya waktu penyimpanan, sama
Dimetilamin dan formaldehida terbentuk halnya dengan formaldehida. Hasil penelitian
secara alami sebagai hasil samping reduksi menyatakan bahwa kadar DMA dan FA
TMAO oleh enzim endogenus TMAO-ase ditemukan meningkat pada filet ikan cod
(Murtini et al. 2014). Kandungan DMA yang disimpan beku dengan suhu -20°C dan
pada ikan segar hasil tangkapan berkisar -30°C (Leblanc dan Leblanc 2007). Kadar
antara 0,2 mg/100 g (Oehlenschlanger 2002). formaldehida dan DMA ikan beloso selama
Kandungan DMA tiap spesies jenis ikan penyimpanan beku dengan penyiangan
berbeda-beda bergantung pada kandungan lebih tinggi daripada tanpa penyiangan
dan aktivitas enzim TMAO-ase atau TMAO (Nurhayati et al. 2019).
dimetilase yang berperan dalam mengubah Analisis DMA dapat dianggap sebagai
TMAO menjadi DMA dan formaldehida penanda yang efektif untuk kesegaran ikan
secara ekuimolar kuantitatif (Huss 1995). namun penggunaannya terbatas untuk
Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa jenis ikan yang mengandung TMAO
fluktuasi kadar DMA selama penyimpanan dan enzim TMAO-ase. Aplikasi analisis
beku. Akan tetapi secara umum kadar DMA DMA sebagai penanda kesegaran ikan dapat
ikan beloso cenderung meningkat seiring diaplikasikan pada ikan cod (Gadus morhua),
dengan lamanya waktu penyimpanan beku haddock (Melanogrammus aeglefinus) dan
(Figure 2). Kandungan DMA ikan beloso whiting (Merlangius merlangus). Selain
selama penyimpanan beku relatif tidak itu, analisis DMA dapat digunakan untuk
berubah pada penyimpanan bulan pertama menguji kualitas ikan gadoid yang disimpan
pada suhu beku (Etienne et al. 2005).
Table 2 Amino acid profile of greater lizardfish asam amino histidina, metionina, lisina, dan
Amino acid mg/g sisteina merupakan jenis asam amino yang
paling mudah berinteraksi dengan senyawa
Alanine 2.96 ± 0.23 golongan aldehid dan keton. Kandungan
Aspartic Acid 0.16 ± 0.01 asam amino histidina pada sampel ikan
Cystine 0.54 ± 0.07 beloso tergolong rendah. Beberapa jenis asam
Glutamic acid amino esensial pada daging ikan beloso juga
memiliki kandungan yang cukup rendah. Hal
Glycine 2.05 ± 0.17
tersebut diakibatkan karena laju pertumbuhan
Valine 2.22 ± 0.24 bakteri yang cukup rendah karena adanya
Histidine 1.62 ± 0.15 proses pembentukan formaldehida alami
Isoleucine 2.09 ± 0.23 pada matriks daging ikan beloso.
Leucine 5.41 ± 0.53
Profil Kemunduran Mutu Ikan
Lysine 5.44 ± 0.61
Methionine 7.74 ± 0.58 Total volatile base (TVB)
Phenylalanine 4.70 ± 0.40 Pengujian TVB merupakan metode
Proline 2.01 ± 0.16 pengukuran untuk menentukan kesegaran
Serine 2.00 ± 0.18 ikan yang didasarkan pada akumulasi
senyawa -senyawa basa seperti amonia (NH3),
Threonine 2.04 ± 0.17 TMA, DMA, dan senyawa volatil lainnya yang
mudah menguap. Komponen basa volatil
Asam Amino pada ikan, terakumulasi pada daging sesaat
Komposisi asam amino pada daging setelah mati (Jinadasa 2014). Hasil analisis
ikan digunakan untuk mengetahui reaksi menunjukkan kandungan TVB-N ikan beloso
antara gugus formaldehida serta gugus meningkat setelah disimpan dalam kondisi
protein. Analisis kandungan asam amino ini penyimpanan beku (Figure 3). Suwetja (2011)
juga dilakukan untuk mengetahui kemiripan menyatakan bahwa suhu penyimpanan dapat
komposisi asam amino yang terdapat pada mempengaruhi kandungan TVB-N pada
daging ikan yang mengandung fomaldehida daging ikan. Liu et al. (2010) menjelaskan
alami. Hasil analisis asam amino ikan beloso bahwa TVB merupakan senyawa hasil
disajikan pada Table 2. Berdasarkan hasil degradasi protein yang menghasilkan
analisis, asam amino leusina, metionina sejumlah basa yang mudah menguap seperti
dan lisina merupakan asam amino yang amonia, histamin, hidrogen sulfida dan
kandungannya cukup tinggi pada matriks trimetilamin. Kandungan TVB-N pada ikan
daging ikan beloso. Menurut Viljanen (2005) beloso yang meningkat pada penyimpanan
70
Total Volatile Base-N (mg/100g)
60
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4
Time of storage (Month)
Figure 3 Total volatile base-nitrogen (TVB-N) of greater lizardfish during frozen storage.
160
140
Figure 4 Total plate count (TPC) of greater lizardfish during frozen storage.
cumi yang disimpan dalam suhu beku selama bulan penyimpanan dan menurun pada
empat bulan (Farida et al. 2018). penyimpanan berikutnya kemudian relatif
stabil. Berdasarkan penilaian panelis, ikan
Organoleptik beloso ditolak setelah tiga bulan penyimpanan
Ikan merupakan bahan pangan dengan kondisi bola mata agak cekung, kornea
yang mudah mengalami kerusakan dan agak keruh, pupil agak keabu-abuan, agak
kemunduran mutu. Kerusakan ini dapat terjadi mengilap spesifik jenis ikan, warna insang
secara biokimiawi maupun mikrobiologi. Ikan cenderung gelap, bau asam, tekstur lunak
yang telah mati akan mengalami perubahan dan kurang elastis. Hasil pengamatan sensori
biokimia dan fisikokimia yang mengakibatkan ini serupa dengan penelitian pengamatan
turunnya kesegaran ikan. Interval waktu sensori ikan beloso dalam penyimpanan beku
terjadinya perubahan yang menyebabkan yang dilakukan oleh Nurhayati et al. (2019).
pembusukan ditentukan oleh fase post mortem Pengamatan sensori terhadap kemunduran
(Munandar et al. 2009). mutu ikan beloso yang disimpan dalam suhu
Kesegaran ikan beloso dalam penelitian chilling (Arbajayanti 2017) menyatakan bahwa
ini diamati secara sensori baik sebelum ikan beloso sudah dalam kondisi busuk pada
penyimpanan maupun selama masa penyimpanan hari ke-9 yang ditandai dengan
penyimpanan suhu beku (Figure 5). Kondisi tekstur daging ikan menjadi lunak. Hasil
ikan beloso sebelum penyimpanan memiliki ini berbeda untuk ikan hasil budidaya yang
kesegaran baik/cukup dengan nilai rata- mempunyai kesegaran prima pada saat akan
rata tujuh yang berlangsung sampai satu dilakukan penyimpanan. Analisis kesegaran
9.0
8.0
7.0
6.0
Score of acceptance
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0 1 2 3 4
Time of storage (month)
sampel ikan hasil budidaya dapat diperoleh Arbajayanti RD. 2017. Pembentukan
dalam keadaan hidup kemudian dimatikan formaldehid alami pada ikan beloso
dan segera dilakukan penyimpanan. (Saurida tumbil) selama penyimpanan
suhu chilling. [Skripsi].Bogor (ID):
Perbandingan kemunduran mutu Institut Pertanian Bogor.
penyimpanan ikan beloso Ariyani F, Setyawan A,Ibrahim R. 2008.
Penyimpanan ikan beloso mempengaruhi Persentasi residu formalin dalam ikan
kecepatan kemunduran mutunya. Hasil dari kembung (Rastreliger neglectus) setelah
penelitian yang dilakukan dan beberapa perlakuan perendaman dan pemanasan.
hasil penelitian terdahulu (Nurhayati et al. [Prosiding]. Malang (ID): Fakultas
2019, Arbajayanti 2017, Nuraini et al. 2017) Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Brawijaya.
kecepatan penurunan kualitas ikan yang Ariyani F, Wibowo S, Januar HI, Andayani
diawetkan. Hal ini terlihat secara nyata pada F, Barokah GR, Anissah U, Putri AK.
pengamatan organoleptik. Pada pengawetan 2018. Riset kandungan formaldehida
suhu chilling, ikan mulai tercium bau busuk alami pada pada ikan demersal. [Laporan
mulai hari keenam (Arbajayanti 2017) Teknis]. Jakarta (ID) : Balai Besar Riset
sedangkan pada pengawetan suhu beku, Pengolahan Produk dan Bioteknologi
ikan layak dikonsumsi hingga penyimpanan Kelautan dan Perikanan.
selama 3 bulan. Pengawetan ikan beloso pada Aziz AF, Nematollahi, Siavash, Dehkordi.
suhu chilling diketahui bahwa TMAO-ase 2013. Proximate composition and fatty
(U) meningkat sedangkan TMAO-ase protein acid profile of edible tissues of Capoeta
menurun (Nuraini et al. 2017). Pengawetan damascina (Valenciennes, 1842) reared
suhu beku dan chilling tidak menyebabkan in freshwater and brackish water. Journal
perubahan pH secara signifikan sedangkan of Food Composition and Analysis 32 :150-
nilai TVB dan TMA meningkat, akan tetapi 154.
nilai DMA dan FA tidak menunjukkan Begum M, Pollen AA, Newaz AW, Kamal M.
pola yang konsisten (Nurhayati et al. 2019, 2011. Shelf life of giant freshwater prawn
Arbajayanti 2017, Nuraini et al. 2017). (Macrobrachium rosenbergii) under
different storage conditions. Journal of the
KESIMPULAN Bangladesh Agricultural University. 9(1):
Ikan beloso merupakan jenis ikan 159-168.
hasil tangkapan yang memiliki kandungan Barokah GR, Putri AK, Anissah U, Murtini JT.
formaldehid alami relatif tinggi. Daging 2018. Pembentukan formaldehida alami
ikan beloso memiliki kompleks protein dan penurunan mutu ikan kerapu cantik
dengan senyawa TMAO yang dapat terurai (Epinephelus fuscogatus x E. microdon)
secara enzimatis menjadi formaldehida dan selama penyimpanan pada suhu beku.
DMA selama proses kemunduran mutu Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi
ikan. Korelasi kandungan formaldehida Kelautan dan Perikanan. 13 (1) : 71 – 78.
alami dan senyawa DMA pada ikan beloso Benjakul S, Visessanguan W, Tanaka M. 2004.
tidak memperlihatkan pola yang konsisten. Induced formation of dimethylamine
Peningkatan indikator pembusukan secara and formaldehyde by lizardfish (Saurida
mikrobiologi dan sensori menunjukkan ikan micro pectoralis) kidney trimethylamine-
beloso hanya dapat bertahan hingga tiga bulan N-oxide demethylase. Food Chemistry,
dalam penyimpanan beku. 84(2), 297–305. doi:10.1016/S0308-
8146(03)00214-0.
DAFTAR PUSTAKA Benjakul S, Visessanguan W, Tanaka M. 2003.
[AOAC] Association of Analytical Partial purification and characterization
Communities. 2005.Official Methods of of trimethylamine-N-oxide demethylase
Analysis.Washington (US): Benjamin from lizardfish kidney. Comparative
Franklin Station.
Biochemistry and Physiology Part B 135 fish preservation: Food safety concern
(2003) 359-371. in local market of Bangladesh. Procedia
Bennion BJ, Daggett V. 2004. Counteraction Food Science. 6: 151–158. doi: 10.1016/j.
of urea-induced protein denaturation profoo.2016.02.037.
by trimethylamine N-oxide: A chemical Huss HH. 1995. Quality and quality changes in
chaperone at atomic resolution. fresh fish. FAO Fisheries Technical Paper
Proceedings of the National Academy of No: 348.
Sciences of the United States of America. Ibrahim K, Dewi EN. 2008. Pendinginan ikan
101(17):6433-6438. bandeng (Chanos chanos Forsk.) dengan
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2011. es air laut serpihan (sea water flake ice)
Petunjuk Pengujian Organoleptik dan dan analisis mutunya. Jurnal Saintek
atau Sensori pada Produk Perikanan Perikanan 3(2):27-32.
SNI 2346:2011. Jakarta (ID): Badan Irianto HE, Giyatmi S. 2009. Teknologi
Standardisasi Indonesia. Pengolahan Hasil Perikanan. Jakarta(ID):
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2013. Universitas Terbuka.
Ikan Segar SNI 2729:2013. Jakarta (ID): Jacobsen C, Nielsen HH, Jorgensen B, Nielsen
Badan Standardisasi Indonesia. J. 2010. Chemical processes responsible
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2015. for quality deterioration in fish. Di
Cara Uji Mikrobiologi - Bagian 3: dalam : Skibsted LH, Risbo J, Andersen
Penentuan Angka Lempeng Total (ALT) ML, editor. Chemical Deterioration and
pada Produk Perikanan SNI 2332.3.2015. Physical Instability of Food Beverages.
Jakarta (ID): Badan Standardisasi Denmark (DK) : Wood Head Publishing.
Indonesia. Jaman N, Hoque MS, Chakraborty SC, Hoq
Eskin NAM. 1990. Biochemistry of Foods. ME, SealH P. 2015. Determination
Second Edition. San Diego (US): of formaldehyde content by
Academic Press. spectrophotometric method in some fresh
Etienne M, Ifremer, Nantes. 2005. Methods water and marine fishes of Bangladesh.
for Chemical Quality Assessment-Volatile International Journal of Fisheries and
Amines as Criteria for Chemical Quality Aquatic Studies. 2(6 B): 94–98.
Assessment. France(FR): Seafoodplus. Jinadasa BKK. 2014. Determination of quality
Farber L. 1965. Freshness Test. Borgstorm G of marine fishes based on total volatile
(editor). Fish as Food Vol IV. New York base nitrogen test (TVB-N). Journal
(US) : Academic Press. Nature and Science. 12(5):106-111.
[FAO] Food and Agricultural Organization Jitesh SB, Syed ZM, Hitendra PL, Ashok DR,
of the United Nations. 1987. Species Anil KS, Balakrishnan G. 2011. Effect of
identification sheets : synodontidae egg albumen (protein additive) on surimi
(Lizardfishes). Hush HH (ed). prepared from lizardfish (Saurida tumbil)
[FAO] Food and Agricultural Organization during frozen storage. International
of the United Nations. 2019. Saurida Journal of The Bioflux Society. 4(3): 306-
tumbil (Bloch, 1795). Species Fact Sheets. 312.
Fisheries and aquaculture department. Joshi BN, Koli JM, Sharangdher ST. 2015.
[Internet]. [diunduh 2019 Mei 17]. Development of edible texturised dried
Tersedia pada: http://www.fao.org/ fish granules from low-value fish (Saurida
fishery/species/2984/en. tumbil). International Journal of Sciences
Gram L, Dalgaard. 2002. Fish spoilage and Applied Research. 2(8):69-77
bacteria—Problems and solutions. Khidhir ZK . 2011. Comparative Quality
Current Opinion in Biotechnology. 13(3) Assessments of Five Local Fresh Fish in
: 262–26. Sulaimani City Markets. [Thesis]. Turki
Hoque MS, Jacxsens L, Meulenaer B, (TR): College of Veterinary Medicine,
Alam AKMN. 2016. Quantitative risk University of Sulaimani.
assessment for formalin treatment in Leblanc EL, Leblanc RJ. 2007. Effect of
frozen storage temperature on free and ikan beloso (Saurida tumbil). Jurnal
bound formaldehyde content of cod Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.
(Gadus morhua) fillets. Journal of Food 20(3):549-558.
Processing and Preservation. 12(2):95-113. Nurhayati T, Abdullah A, Sari SN. 2019.
Doi:10.1111/j.1745-4549.1988.tb00070. Penentuan formaldehid ikan beloso
Leelapongwattana K, Benjakul S, (Saurida tumbil) selama penyimpanan
Visessanguan W, Howell NK. 2007. Effect beku. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
of thrimethylamine-N-oxide demethylase Indonesia. 22(2): 236-245.
from lizardfish kidney on biochemical OehlenschlagerJ. 2002. Identifying heavy
changes of haddoct natural actomyosin metals in fish. Bremmer HA(editor).
stored at 4 and -10˚C. European Food Safety and quality issues in fish processing.
Research and Technology. 226 (4), 833- Cambridge (UK):Woodhead Publishing
841. Limited.
Leelapongwattana K, Benjakul S, Visessanguan Ozogul F, Ozogul Y. 2000. Comparison of
W, Howell NK.2008. Effect of some methods used for determination of
additives on the inhibition of lizardfish total volatile basic nitrogen (TVB-N) in
trimethylamine-N-oxide demethylase rainbow trout. Turkey Journal of Zoology
and frozen storage stability of minced 24, 113-120.
flesh. International Journal of Food Science Parkin KL, Hultin HO. 1982. Some
& Technology. 43(3) : 448–455. factors influencing the projection of
Li J, Zhu J, Ye L. 2007. Determination dimethylamine and formaldehyde in
of formaldehyde in squid by high- minced and intact red hake muscle. Journal
performance liquid chromatography. of Food Processing and Preservation. 6(2):
Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. 73–97.
16(1):127-130. Rachmawati N, Riyanto R, Ariyani F. 2007.
Mulye VB, Zofair JK, Gohel RM, Kadri, Baraiya Pembentukan formaldehida pada ikan
KG. 2015. Recovery of protein from kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)
lizardfish (Saurida tumbil) surimi-leached selama penyimpanan pada suhu kamar.
water using spray drying technique. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi
Fishery Technology. 52(2015):67-70. Kelautan dan Perikanan. 2(2), 137–143.
Munandar A, Nurjanah, Nurilmala M. 2009. Ramlah E, Soekendarsi, Hasyim Z , Hasan
Kemunduran mutu ikan nila (Oreochromis MS. 2016. Perbandingan kandungan
niloticus) pada penyimpanan suhu gizi ikan nila Oreochromis niloticus
rendah dengan perlakukan cara kematian asal Danau Mawang Kabupaten Gowa
dan penyiangan. Jurnal Pengolahan Hasil dan Danau Universitas Hasanuddin
Perikanan Indonesia. 7(2):88-101. Kota Makassar. Jurnal Biologi Makassar
Murtini JT, Riyanto R, Priyanto N, Hermana I. (Bioma). 1(1): 39-46.
2014. Pembentukan formaldehida alami Riyadi PH. 2006. Pemanfaatan ikan beloso
pada beberapa jenis ikan laut selama sebagai bahan baku pembuatan pasta
penyimpanan dalam es curai. Jurnal ikan dengan penambahan tepung garut.
Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan Jurnal Saintek Perikanan. 2(1): 8-21.
Perikanan. 9(2):143-151. Riyanto R, Kusmarwati A, Dwiyitno. 2006.
Noordiana N, Fatimah AB, Farhana Y. 2011. Pembentukan formaldehida pada ikan
Formaldehyde content and quality kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) selama
characteristics of selected fish and penyimpanan pada suhu kamar. Jurnal
seafood from wet markets. International Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan
Food Research Journal. 18:125-136. dan Perikanan. I(2): 111-116.
Nuraini A, Nurhayati T, Nurilmala M. Sari SN. 2017. Pembentukan formaldehida
2017. Aktivitas trimethylamine-n- alami ikan beloso (Saurida tumbil) pada
oxide demethylase (TMAOase) dalam penyimpanan suhu freezing. [Skripsi].
pembentukan formaldehida alami pada Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Seibel BA, Walsh PJ. 2002. Trimethylamine Susanto E, Agustiani TW, Ritanto EP, Dewi EN,
oxide ac cumulation in marine animals: Swastawati F. 2011. Changes in oxidation
relationship to acylglycerol storage. The and reduction potential (Eh) and pH of
Journal of Experimental Biology. 306: tropical fish during storage. Journal of
297–306. Coastal Development. 14(3):223-234.
Shumilina E, Ciampa A, Capozzi F, Rustad Suwetja. 2011. Biokimia Hasil Perikanan.
T, Dikiy A. 2015. NMR approach Jakarta (ID): Media Prima.
for monitoring post mortem changes in Dinas Perikanan TPI Cituis. 2018. Jumlah
altantic salmon fillets stored at 0 and 4˚C. Hasil Produksi Ikan TPI Cituis. Banten
Food Chemistry. 185 (2): 12-22. (ID): Dinas Perikanan.
Sotelo CG, Rehbein H.2000. TMAO- Viljanen K, Kivikari R,Heinonen M. 2004.
degrading enzymes. Haard NF, Simpson Proteinlipid interactions during liposome
BK (editors). Seafood Enzymes. New York oxidation with added anthochyanin and
(US): Marcel Dekker. others phenolic compounds. Journal of
Stansby ME. 1962. Proximate Composition of Agriculture and Food Chemistry. 52: 1104-
Fish. Di dalam Fish In Nutrition. London 1111.
(UK): FAO Fishing News. [WHO] World Health Organization. 2002.
Standsby ME. 1967. Fish Oils. The AVI Formaldehyde: Concise International
Publishing Company, Inc. Wesport, Chemical Assessment Document 40.
Connecticut. Di dalam Salamah E, Geneva (CH): Wissenschaftliche
Hendarwan, Yunizal 2004. Studi Tentang Verlagsgesellschaft.
Asam Lemak Omega-3 dari Bagian- Yasuhara A, Shibamoto T. 1995. Quantitative
Bagian Tubuh Ikan Kembung Laki- analysis of free and bound formaldehyde
Laki (Rastrelliger kanagurta). Buletin formed from various kinds of fish
Teknologi Hasil Perikanan. 8(2): 34:40. flesh during heat treatment. Journal of
Supriyanti F, Dwiyanti G, Muliani P. 2013. Agriculture and Food Chemistry. 43:94-97.
Surimi dari ikan beloso (Saurida tumbil) Yasui A, Lim Y. 1987. Changes in chemical
dan analisis kandungan gizinya. Jurnal and physical properties of lizardfish meat
Sains dan Teknologi Kimia. 4(2): 125-134. during ice and frozen storage. Nippon
Shokuhin Kogyo Gakkaishi. 34(1): 54-60.