Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN TEKNOLOGI THERMAL DALAM PROSES

PENGEMASAN IKAN LEMURU (SARDINELLA LEMURU) KALENG


Pendahuluan
Ikan Lemuru merupakan ikan yang sering ditemukan pada perairan bali.
Berdasarkan Belvi, 2006. Musim ikan lemuru di Selat Bali tiap tahunnya mempunyai
pola yang tidak banyak berubah, walaupun ada pergeseran pada akhir musim yaitu akhir
bulan Oktober atau November sampai Maret. Sesuai dengan “Species Identification Sheet
for Fishery Purpose” dalam Dwiponggo (1982) dalam Belvi (2006).
Phylum : Chordata
Sub phylum :Vertebrata
Kelas : Pisces
Family : Clupeidae
Genus : Sardinella
Species : Sardinella lemuru.
Menurut Hendra Saputra (2008) dalam Laili (2018), didalam 100 g ikan
lemuru mengandung 20g protein, 76g air, 3g Lemak, 20mg Kalsium, 100mg
Fosfor, 112kkal Energi. Kadar asam lemak ω-3 pada minyak ikan lemuru dapat
mencapai 19,37%, dengan jenis asam lemak ω-3 yang dominan adalah EPA
(eicosapentaenoic acid, C20:5ω–3) mencapai 14,46%, sedangkan kadar DHA
(docosahexaenoic acid) 4,60% (Suseno et al. 2014). Minyak lemuru dihasilkan
sebagai hasil samping pengalengan ikan lemuru (Purwanto et al. 2015).
Ikan Lemuru mengandung asam lemak omega-3 yang sering digunakan
sebagai fortifikan pada produk makanan, seperti; Fortifikasi tepung ikan lemuru
terhadap omega-3 pada Tempe kedelai, FORTIFIKASI MINYAK IKAN HASIL
SAMPING PENGALENGAN LEMURU PADA BAKSO SAPI DAN NUGGET
AYAM
Tempe dengan penambahan tepung lemuru 4,5% kandungan asam linoleat
dan kandungan asam oleat lebih seimbang serta adanya proses fermentasi pada
tempe dengan tepung lemuru mengakibatkan adanya enzim-enzim pencernaan
yang dihasilkan oleh kapang selama proses fermentasi, sehingga protein, lemak
dan karbohidrat menjadi lebih mudah dicerna.
Kemasan merupakan salah satu cara atau metode untuk memberikan
perlindungan pada pangan yang telah dihasilkan baik dalam bentuk bungkusan
atau menempatkan produk kedalam suatu wadah. Hal ini dilakukan agar produk
dapat terhindar dari pencemaran (senyawa kimia dan mikroba), kerusakan akibat
fisik (gesekan dan benturan), senyawa lingkungan (oksigen, uap air) dan
gangguan binatang seperti serangga, sehingga mutu keamanan produk tetap
terjaga seta disimpan dalam kurun waktu yang lebih lama.
Pengolahan hasil perikanan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan nilai tambah, memperpanjang masa simpan, seta
memeperluas jangkuan pemasaran. pada dasarnya, pengolahan hasil perikanan
prinsipnya adalah untuk melindungi ikan dari kerusakan, dan mendiversifikasikan
produk olahan hasil perikanan (Sutriyati, et al., 2004 dalam Lapene, 2021).
Pengawetan makanan dalam kaleng diartikan sebagai suatu upaya
meningkatkan masa simpan produk makanan dengan suhu thermal sterilisasi
sekitar 110°C-120°C menggunakan bantuan kemasan hermetis kaleng.
Pembahasan
-proses pengalengan ikan lemuru
-Berdasarkan penrapan GMP (tata cara produksi untuk memastikan
penjagaan mutu produk) dan SSOP (mengenai Sanitas dan Hygiene dalam
pengolahannya)
-jenis2 media pengahantar panasnya (ada saus tomat, minyak nabati)
-alat yang digunakan dan deskripsinya
-
-bahan kemasan kalengnya.
-sifat, kemampuan/kelebihan, dan kekurangannya
-
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Vatria, B. 2006. Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru Fish Canning).
Jurnal berlian. Vol. 5(3); 174-181.

Anda mungkin juga menyukai