OLEH :
2021
PEMANFAATAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur proses pengolahan frozen breaded shrimp yang
baik. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diambil dari referensi jurnal
terkait pengolahan frozen breaded shrimp. Proses pengolahan frozen breaded shrimp dimulai
dari proses penerimaan bahan baku, pencucian 1, sortasi, pencucian 2, penyiangan, pencucian 3,
seasoning, breading, pembekuan, pengemasan, dan penyimpanan. Kemasan yang digunakan ada
2 yaitu kemasan primer (plastic vacuum), kemasan sekunder (karton). Sistem penyimpanan
menerapkan FIFO (first in first out). Jenis sumber daya yang digunakan adalah adalah sumber
daya manusia dan tenaga listrik.ketertelusuran produk frozen breaded shrimp.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Udang yang mempunyai mutu prima atau baik sekali, yaitu udang yang benarbenar masih
segar, belum ada perubahan warna, transparan dan tidak ada
kotoran atau noda-nodanya.
2. Udang yang mempunyai mutu baik. Udang ini mutunya dibawah prima,
ditandai dengan adanya kulit udang yang sudah tampak pecah-pecah atau
retak-retak, tubuh udang lunak tetapi warnanya masih baik dan tidak terdapat
kotoran atau noda-nodanya.
3. Udang bermutu sedang. Pecah-pecah pada kulit udang lebih banyak daripada
udang yang bermutu baik. Udang sudah utuh lagi, kakinya patah, ekornya
hilang atau sebagian tubuhnya putus. Daging udang sudah tidak lentur lagi,
pada permukaan tubuhnya sudah tampak banyak noda berwarna hitam atau
merah gelap.
4. Udang yang bermutu rendah (jelek dan rusak). Kulit udang banyak yang pecah
atau mengelupas, ruas-ruas tubuh sudah banyak yang putus dan udang sudah
tidak utuh lagi
Susunan tubuh udang mempunyai hubungan erat dengan masa simpannya. Bagian
kepala merupakan bagian yang sangat berpengaruh terhadap daya simpan karena bagian
kepala mengandung enzim pencernaan dan bakteri pembusuk (Purwaningsih, 1995).
Kerusakan biokimiadisebabkan oleh kerusakan enzim yang ada dalam tubuh udang. Enzim
tersebut menguraikan atau membongkar senyawa-senyawa makromolekul dan mudah
menguap sehingga timbul bau busuk atau tidak sedap (Hadiwiyoto 1993).
Sebagai salah satu jenis bahan makanan yang terhitung mudah sekali
mengalami kemunduran mutu, maka penanganan udang memerlukan perhatian
yang menyeluruh dan perlakuan yang cermat. Dari segi kemunduran mutu ada
atau tidaknya kepala mempengaruhi daya simpan udang segar karena bagian
kepala terdapat insang dan isi perut yang merupakan salah satu sumber bakteri
pembusuk dan enzim-enzim pencernaan (Moeljanto 1992). Salah satu cara untuk
menghambat proses penurunan mutu udang segar adalah dengan pembekuan yang
merupakan cara yang paling baik untuk penyimpanan jangka panjang. Apabila
cara pengolahan dan pembekuan dilakukan dengan baik dan bahan mentahnya
masih segar, maka dapat dihasilkan udang beku yang bila dicairkan mendekati
sifat-sifat udang segar (Moeljanto 1992)
2.2 Pengolahan Frozen Breaded Shrimp
Udang berlapis tepung (Breaded) merupakan salah satu diversifikasi dari udang yang telah
melalui beberapa perlakuan salah satunya perendaman dalam larutan garam kemudian
pembalutan dengan roti (halus dan kasar) kemudian dilakukan pembekuan dalam IQF
(Individual Quick Frezer). Syarat mutu udang berlapis tepung dapat dilihat pada Tabel 4.
Prosedur kerja:
KESIMPULAN
Indonesia sebagai negara maritime memiliki potensi yang sangat besar di sektor Kelautan
dan Perikanan. Salah satu potensi tersebut adalah udang yang memiliki nutrisi yang tinggi serta
memiliki aroma khas yang istimewa, udang tersebut dapat diolah kembali menjadi Frozen
breaded shrimp, pengolahan tersebut membuat tekstur udang lebih terisi dan memiliki cita rasa
yang enak, pembekuan dilakukan agar daya simpan produk lama. Frozen breaded shrimp juga
sangat cocok untuk oleh ibu karir dikarenakan instan dan mudah dimasak.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standirasasi Nasional. 2009. Petunjuk Teknis Skema Sertifikasi Produk Udang
Berlapis Tepung (Breaded) Beku. Jakarta
Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Departemen Kelautan dan
Perikanan. [DJP2HP] Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. 2009.
Ilyas, 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan, Teknik Pendinginan Ikan. C.V
Paripurna. Jakarta