2017
[Nutmeg Shells Liquid Smoke Application for Yellowstripe Scad Fish Processing]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat kimia ikan selar asap yang diasap dengan
menggunakan bahan pengasap asap cair cangkang pala. Penelitian ini menggunakan
Rancangan acak lengkap dengan perlakuan variasi konsentrasi dan lama perendaman. Ikan
selar asap yang diasap dengan perlakuan lama perendaman 30 menit, 40 menit dan 50 menit
pada masing-masing konsentrasi larutan asap cair yaitu 10%, 15%, 20%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ikan selar asap yang direndam selama 40 menit dengan konsentrasi
larutan asap cair 15 % mengandung kadar air terendah sedangkan kadar protein tertinggi
dibandingkan dengan ikan selar asap yang direndam selama 30 menit dan 50 menit.
Kata kunci: asap cair, cangkang pala, ikan selar, pengasapan cair
ABSTRACT
This study aims to analyze chemical features of scad, Caranx sp., smoked using nutmeg shell
liquid smoke. It used Complete Randomized Design under variation of liquid smoke
concentrations and immersion duration. the former applied 30 minutes, 40 minutes, and 50
minutes immersion and the latter used 10%, 15%, and 20%. Results showed that 40 minutes
immersion in 15% liquid smoke had the lowest water content and the highest protein content.
9
J. Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 5 No. 1 Th. 2017
suatu senyawa yang terkadang kompleks Beberapa kajian yang dilakukan oleh
sifatnya. Senyawa-senyawa tersebut dapat menunjukkan bahwa pengasapan pada
digolongkan sebagai protein, lipida, berbagai produk pangan merupakan
karbohidrat, garam mineral, zat warna, metode pengawetan yang tidak hanya
vitamin dan air. Komponen yang paling meningkatkan daya simpan tetapi juga
banyak terdapat dalam daging ikan adalah memberikan cita rasa dan warna yang
diinginkan pada produk asap karena
air, protein dan lemak (Hadiwiyoto, 2000)
adanya senyawa fenol dan karbonil. Para
melaporkan bahwa antara produk ikan pengolah ikan selar asap hanya
asap, kadar protein dan kadar lemak yang berdasarkan cara-cara yang diajarkan turun
meningkat dikarenakan berkurangnya temurun dan belum mengenal sentuhan
kadar air selama proses pengasapan. teknologi yang dapat diterapkan untuk
Dari sudut pandang ilmu fisika, meningkatkan mutu ikan selar asap yang
proses pengeringan (fase awal pengasapan) dihasilkan, misalkan pengunaan asap cair.
merupakan akibat dari migrasi kandungan Menurut Zaitzev and Mamaev
air yang terjadi dalam 2 tahap yaitu (1997) mengatakan bahwa konsentrasi
penguapan air pada permukaan ikan asap, waktu optimal pengasapan dan suhu
kemudian dilanjutkan dengan difusi air pengasapan pada pengasapan tradisional
dari dalam daging menuju ke permukaan tidak konsisten dan sulit dikontrol.
ikan (Cheftel, 1977). Salah satu faktor Disamping itu terdapat potensi resiko
yang mempengaruhi migrasi air adalah bahaya bagi kesehatan manusia terkait
komposisi kimia dari daging ikan terutama dengan adanya kandungan hidrokarbon
kandungan lemak pada ikan. Kecepatan aromatic polisiklik (HAP). Senyawa HAP
difusi air dari daging ikan akan lebih cepat dapat terbentuk pada proses pirolisis kayu.
dari pada bagian lemak ikan. Pada kasus Senyawa HAP yang paling bersifat
ikan salmon liar, fenomena penguapan air karsinogenik adalah Benzo(a)piren.
dipermukaan lebih tinggi disebabkan oleh Pszczola (1995) penggunaan asap cair
kadar air tersedia pada fillet daging lebih mempunyai beberapa keuntungan antara
tinggi. lain : Aman karena dapat mengurangi
Proses kemunduran mutu tidak dapat kandungan senyawa PAH (Polisiklik
dihentikan secara total tetapi yang Aromatik Hidrokarbon), mempunyai
dilakukan adalah memperlambat proses aktifitas antioksidan dan dapat
dengan cara pengolahan dan pengawetan. menghambat pertumbuhan bakteri.
Salah satu teknik pengawetan dan Pengasapan yang dapat menggantikan
pengolahan adalah dengan cara proses pengasapan langsung adalah dengan
pengasapan Zaitzev and Mamaev (1997). metode pengasapan cair. Oleh karena itu
Pengasapan ikan di Sulawesi Utara perlu dilakukan penerapan metode
umumnya dilakukan secara tradisional, pengasapan cair. Penggunaan asap cair
yakni menggunakan metode pengasapan mempunyai banyak keuntungan
panas langsung yang bertujuan untuk dibandingkan dengan pengasapan secara
mengawetkan dan memberi cita rasa pada tradisional, yaitu lebih muda diaplikasikan,
ikan asap. Menurut Girard (1992), proses lebih cepat, memberikan
pengasapan ikan dan bahan pangan karakteristik yang khas pada produk akhir
lainnya yang semula bertujuan untuk berupa aroma, warna dan rasa serta
memperpanjang masa simpan produk, penggunaannya tidak mencemari
telah mengalami perkembangan tujuannya lingkungan.
yaitu untuk memperoleh kenampakan
tertentu (Swastawati et al. , 2007).
10
J. Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 5 No. 1 Th. 2017
11
J. Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 5 No. 1 Th. 2017
keras akan berbeda komposisinya dengan 30 menit, 40 menit dan 50 menit. Sebanyak
asap yang dihasilkan dari pembakaran 9 ekor ikan selar yang digunakan masing
kayu yang lunak. Kayu yang mengandung masing diasap menggunakan bahan
damar atau resin tidak baik untuk pengasap asap cair cangkang pala dengan
digunakan untuk pengasapan ikan karena konsentrasi 10%, 15% dan 20%. Produk
menimbulkan bau dan rasa yang kurang ikan selar yang sudah direndam selama 30
enak dan Cardinal et al., (2006). menit, 40 menit dan 50 menit pada
konsentrasi larutan asap cair 10%, 15%
METODOLOGI dan 20 % selanjutnya dianalisis kadar air,
kadar protein, kadar lemak dan kadar abu.
Bahan dan alat
Bahan yang digunakan dalam
Metode analisis
penelitian ini adalah ikan selar (Selaroides
Analisis kimia yaitu: kadar air, kadar
sp), asap cair hasil pirolisis cangkang pala.
protein, kadar lemak dan kadar abu,
Ikan selar yang digunakan sebanyak 27
ditentukan sesuai dengan metode AOAC
ekor (3 kg). Bahan yang digunakan untuk
(2005)
analisis kimia yaitu : H2SO4, NaOH 30%,
H3BO3 2%, Indikator BCG+MM, HCl
Analisis kadar air (Thermogravimetri)
0,05%, Selenium, Akuades.
Cawan kosong dikeringkan dalam
Peralatan untuk proses pembuatan
oven selama kurang lebih satu jam
ikan selar asap cair meliputi : ember
kemudian didinginkan dalam desikator
plastik, pisau, jam. Alat laboratorium yang
dan kemudian ditimbang sampai diperoleh
digunakan untuk analisis : timbangan
berat yang konstan sampai diperoleh
digital, labu Kjeldahl, labu erlemeyer,
cawan konstan, setelah itu sampel
gelas ukur, oven listrik, desikator, cawan
ditimbang sebanyak yang dibutuhkan
poselin, cawan petri, tabung reaksi, pipet
kemudian dimasukkan ke dalam cawan
tetes dan perangkat soxhlet.
konstan kemudian dimasukkan ke dalam
oven selama semalam dengan suhu 110 oC
Pembuatan ikan asap cair
kemudian didinginkan dalam desikator
Ikan selar di cuci bersih dan dibuang
dan ditimbang berat sampel setelah
insang dan isi perut kemudian di rendam
semalam di dalam oven.
dalam asap cair dengan lama perendaman
Kadar Air % = (Berat cawan kosong + Berat sampel) – (Berat cawan + Sampel) x 100 %
Berat Sampel
12
J. Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 5 No. 1 Th. 2017
Kadar Protein (%) = (Volume Sampel – Volume Blanko) x NHCl x 14 x FP x Konversi Protein x 100%
Berat Sampel (mg)
Analisis kadar lemak (Ekstraksi ditimbang dan diisi dengan n-heksan +50
Soxhlet) mL. Setelah itu dilakukan ekstraksi selama
Sampel ditimbang sebanyak yang 5 jam. Kemudian pelarut dalam labu
dibutuhkan dan dimasukkan ke dalam diuapkan di atas hotplate dan dikeringkan
gulungan kertas saring kemudian sampel dalam oven pada suhu 105oC. Setelah itu
dalam gulungan kertas saring diimasukkan didinginkan dalam desikator dan ditimbang
ke dalam alat Soxhlet. Setelah itu dipasang berat labu beserta isinya.
alat kondensor pada bagian atas. Kemudian
dipasang labu lemak yang telah dioven,
Berat lemak :
Kadar Lemak (%) = (Berat Labu + Lemak) – (Berat Labu Kosong) x 100%
Berat Sampel
Kadar Abu (%) = (Berat Cawan + Abu) - Berat Cawan Kosong x 100%
Berat Sampel
13
J. Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 5 No. 1 Th. 2017
Tabel 1. Kandungan kimia ikan selar asap menggunakan bahan pengasap asap cair hasil
pirolisis cangkang pala
Parameter Kimia
Perlakuan
Konsentrasi Kadar Air Kadar Protein Kadar Lemak
Lama Kadar Abu (%)
asap cair (%) (%) (%)
Pengasapan
10 % 73,90 ± 0,87 85,91 ± 3,16 6,58±4,17 1,30±0,10
30 menit 15 % 73,24 ± 0,57 81,62±3,83 9,40±2.02 1,20±0,13
20 % 72,74 ± 0,54 77,91±1,44 13,52±1,45 1,20±0,05
10 % 74.13 ± 1,08 79,70±3,10 14,46±4,16 1,43±0,12
40 menit 15 % 72,22 ± 0,14 86,24±4,11 13,24±2,04 1,26±0,13
20 % 72.82 ± 0,75 77,89±1,24 14,76±1,44 1,25±0,02
10 % 73,65 ± 0,91 81,80±3,08 8,17±4,20 1,23±0,11
50 menit 15 % 73,00 ± 0,47 78,64±4,10 10,22±1,98 1,44±0,09
20 % 72,50 ± 0,46 75,41±1,32 11,87±1,40 1,16±0,03
Komposisi kimia ikan selar asap (2010) melaporkan bahwa kaitan antara
yang di asap menggunakan asap cair produk ikan asap, kadar protein, kadar
cangkang pala : Hasil analisis kadar air lemak dan kadar abu yang meningkat
ikan selar asap yang di asap dengan asap dikarenakan berkurangnya kadar air
cair pada perendaman 40 menit dengan selama proses pengasapan.
konsentrasi lama perendaman 15 % paling Hasil analisis kadar lemak ikan selar
rendah yaitu 72,22%, dan kadar protein asap cair pada perendaman lama
tertinggi yaitu 86,24 %. sedangkan pada pengasapan 30 menit kadar lemak terendah
lama waktu perendaman 50 menit pada pada konsentrasi larutan asap cair 10 %
konsentrasi larutan asap cair 20 % kadar dan tertinggi pada lama perendaman 40
air 72,50 % dan kadar protein 75,41 %. menit dengan konsentrasi larutan asap cair
Perbedaan kadar air relatif hampir sama. 20 %. Hal ini disebabkan karena lama
Fruentes et al., (2010) melaporkan bahwa waktu proses perendaman yang berbeda.
rata-rata kadar air ikan cakalang yang Fuentes et al., (2010) melaporkan bahwa
diasap menggunakan kayu jenis beech rata-rata kadar lemak ikan cakalang yang
yang terdapat di Spanyol berkisar antara diasap menggunakan kayu jenis beech
56,6% sampai 66,2%. yang terdapat di Spanyol berkisar antara
Hasil analisis kadar protein tertinggi 1,4% sampai 3,8%.
pada lama perendaman 40 menit pada
konsentrasi larutan asap cair 15 %, dan
kadar protein terendah pada lama
perendaman 50 menit dengan konsentrasi
larutan asap cair 20 %. Ahmed et al.,
14
J. Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 5 No. 1 Th. 2017
Kadar abu tertinggi pada lama Drying, Burt, J.R (Ed). Elsevier
perendaman 50 menit pada konsentrasi Applied Science, London, pp:41-52.
larutan asap cair 15 %, dan kadar abu
terenda pada lama perendaman 50 menit Bratzler LJ, Spooner ME, Weathspoon JB,
dengan konsentrasi larutan asap cair 20 %. Maxey, JA. 1969. Smoke Flavour as
Kadar abu yang tinggi tergantung pada related to phenol, carbonil and acid
makanan, variasi komposisi dapat terjadi content to bologna. J. Food Sci.
antara spesies, antar individu dalam suatu 34:146.
spesies dan antara bagian tubuh satu sama
lain (Nurjanah et al., 2009). Ahmed et al., Cardinal MJ, Cornet T, Serot, Baron R.
(2010) melaporkan bahwa kaitan antara 2006. Effects of the smoking
produk ikan asap, kadar protein, kadar process on odour characteristics of
lemak dan kadar abu yang meningkat smoked herring (Clupea harengus)
dikarenakan berkurangnya kadar air and relationships with phenolic
selama proses pengasapan. compound content. J. Food
Chemistry, 96(1): 137 - 146.
KESIMPULAN
Cheftel JC, Cheftel H. 1977. Traitments
Dari hasil penelitian yang telah physiques. in introduction a la
dilakukan dapat disimpulkan bahwa ikan biochimie et a la technologie des
selar asap yang diasap dengan perlakuan aliments. Technique et
lama perendaman 30 menit, 40 menit dan Documentation Lavoisier Paris. 199 -
50 menit pada masing-masing konsentrasi 219.
larutan asap cair 10 %, 15 % dan 20 %.
menunjukkan bahwa ikan selar asap yang Darmadji P. 1996. Aktivitas anti bakteri
direndam selama 40 menit dengan asap cair yang diproduksi dari
konsentrasi larutan asap cair 15 % bermacam-macam limbah pertanian.
mengandung kadar air terendah dan kadar Jurnal AGRITECH, 16 (4): 19 - 22
protein tertinggi dibandingkan dengan ikan
selar asap yang direndam selama 30 menit Darmadji P. 2002. Optimasi pemurnian
dan 50 menit. asap cair dengan metode redistilasi.
Jurnal Teknologi dan Industri
DAFTAR PUSTAKA Pangan 13 (3): 267 - 271.
Ahmed EO, Ali ME, Kalid RA, Taha HM, Darmadji P, Yudiana HT. 2006. Kadar
Mohammed AA. 2010. investigating Benzopyren Selama Proses
the quality changes of raw and hot Pemurnian Asap Cair dan Simulasi
smoked Oreochromis niloticus and Akumulasinya pada Proses
Clarias lazera. Pakistan Journal of Perendaman ikan. Prosiding Seminar
Nutrition. Nasional PATPI, Yogyakarta, 2 - 3
Agustus 2006.
AOAC. 2005. Official Methods of
Analysis 18thed. Washington DC. Darmadji. P. 2000. Aktivitas anti bakteri
asap cair yang diproduksi dari
Bligh EG, Shaw SJ, Woyewoda AD. 1998. bermacam-macam limbah pertanian.
Effects of Drying and Smoking on Agritech, 16 (4): 19 - 22.
Lipids of Fish. In : Fish Smoking and
15
J. Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 5 No. 1 Th. 2017
16
J. Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 5 No. 1 Th. 2017
17