Abstract
Formalin is not a food preservation but is still often found in food product.
This situation encourages research with purpose to identify and determine
the formalin levels on skipjack fish and tofu from traditional markets in
Manado and calculate the number of bacterial colonies in that food
product.
This research uses purposive sampling method and continued with
laboratory test. The results showed that skipjack fish was containing
formalin in the location of Karombasan and Bahu market whereas at
Bersehati market was not detected. Tofu which was circulating in some
traditional markets in Manado, did not contain of formalin. The average
formalin levels of skijack fish sold in the Karombasan market were 3.27
ppm while average formalin levels in skipjack fish at the Bahu market
were 2.16 ppm. The results of Total plate Count ( TPC) test on skipjack
fish showed that in the fish containing high formalin level had low TPC
detected bacterial value, on the other hand the fish with low formalin
levels obtained high TPC bacterial values. The bacterial TPC value in
skipjack and tofu had exceeded the maximum permitted limit.
Keywords: Skipjack fish, tofu, formalin conten, Total Plate Count (TPC)
mempertahankan kesegaran ikan. asam cuka, kalsium sulfat (batu tahu) dan
Penambahan formalin pada ikan diduga kunyit untuk memberi warna kuning jika
dilakukan sesaat setelah ikan ditangkap diperlukan (Kastyanto, 1999).
ataupun pada produk ikan yang dijual di Secara tradisional pengusaha
pasar. industri tahu mengawetkan tahu dengan
Formalin adalah nama dagang cara merebus. Tahu yang baru diproduksi
untuk larutan formaldehida di dalam air juga sering direndam dalam air bersih
dengan kadar 36-40%. Rumus molekul untuk mencegah terjadinya pengeringan
dari formalin yaitu CH2O dan secara dan menghalangi pencemaran mikroba
sistematis dinamakan metanal. pembusuk dari udara (Winarno, 1997).
Formaldehida dalam udara bebas Sekarang ini marak ditemui
berwujud gas tetapi dapat larut dalam air. dipasaran tahu yang mengandung
Formaldehida biasanya dijual dalam kadar formalin. Pengusaha atau pedagang tidak
larutan 37 % dan menggunakan merek lagi menggunakan lemari es atau
dagang formalin atau formol (Winarno, pengawetan suhu dingin yang lain untuk
1997). memperpanjang masa simpan dari tahu
Pada tahun 2007, Balai Besar karena akan meningkatkan biaya
Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) produksinya. Sebaliknya mereka sengaja
di Manado menemukan adanya menambahkan pengawet yang dilarang
penggunaan formalin pada bakso dan mie. dengan maksud untuk meningkatkan
Pemeriksaan terhadap 26 sampel bakso keuntungan.
ditemukan 3 sampel positif mengandung Bahan pangan seperti ikan
formalin dan dari 28 sampel mie, cakalang dan tahu sangat dekat dengan
ditemukan 3 sampel positif formalin. konsumen pangan di kota Manado.
Ikan cakalang (Katsuwonus Produk-produk tersebut dijumpai dengan
pelamis) sering disebut skipjack tuna mudah di pasar-pasar tradisional di kota
dengan nama lokal cakalang. Cakalang Manado. Bagaimana keberadaan formalin
termasuk kelompok ikan pelagis yang pada ikan cakalang dan tahu yang di pasar
hidup pada kedalaman 0-260 m. ikan ini tradisional kota Manado serta sejauh mana
memiliki ukuran maksimum 110 cm dampak penggunaan formalin terhadap
dengan berat 34,5 Kg dan hidup di daerah jumlah koloni bakteri pada ikan cakalang
iklim tropis (Anonimous, 2016). dan tahu masih memerlukan suatu kajian
Banyak faktor yang turut ilmiah. Hal penting lainnya ialah
mempengaruhi kemunduran mutu Pemerintah dalam hal ini Balai besar
kesegaran ikan. Secara umum faktor- Pengawas Obat dan Makanan di Manado
faktor tersebut tersebut yaitu faktor memandang perlu mengetahui keamanan
internal dan faktor eksternal. Faktor produk ikan cakalang dan tahu untuk
internal menyangkut sifat ikan itu sendiri, kemudian melakukan tindakan yang tepat,
sedangkan faktor eksternal berkaitan guna melindungi masyarakat sebagai
dengan lingkungan dan perlakuan manusia konsumen pangan.
(Wibowo dan Yunizal 2015). Penelitian ini bertujuan
Tahu merupakan produk olahan mengetahui keberadaan / mengidentifikasi
dari biji kedelei yang dibuat dengan cara dan menetapkan kadar formalin pada ikan
pengendapan dari bubur kedelai cakalang dan tahu di pasar tradisional di
(Nuryati,2013). Pada umumnya kedelai kota Manado serta menghitung jumlah
kuning dipergunakan sebagai bahan baku koloni bakteri pada ikan cakalang dan tahu
pembuatan tahu. Bahan - bahan lain yang yang teridentifikasi mengandung formalin
dibutuhkan dalam pembuatan tahu yaitu : maupun yang tidak mengandung formalin.
71
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 10, Nomor 2, Juni 2019
Tabel 1. Kadar Formalin Pada Ikan Cakalang yang Berasal dari Tiga Lokasi Pasar Sesuai
Hasil Pengujian di Bulan Februari – April
Kadar Formalin ( ppm)
No Nama Lokasi
Feb Maret April Rata rata
1 Pasar Karombasan 2.33 5.04 2.45 3.27
2 Pasar Bahu 4.08 2.4 0 2.16
3 Pasar Bersehati 0 0 0 0
72
Analisis Kadar Formalin Dikaitkan……..Y. Y. E. Oessoe dan I. Ngantung
memadai atau belum merata dikalangan untuk setiap lokasi pasar. Perubahan atau
penjual. naik turunnya kadar formalin yang
Selama 3 (tiga) bulan pengujian ditemukan pada ikan cakalang dari seluruh
sejak bulan Februari sampai April, lokasi pasar, digambarkan pada grafik .
diperoleh kadar formalin yang berbeda
Gambar 1. Gambaran Formalin pada Ikan Cakalang dari Pasar Karombasan, Pasar Bahu
dan Pasar Bersehati Sesuai Pengujian Periodik Bulan Februari – April
Berdasarkan hasil pengujian pada Bahu yang berkisar antara 2,33-5,04 ppm
bulan April yang menunjukkan bahwa atau setara dengan 2,33 mg/Kg – 5,04
ikan cakalang berformalin hanya mg/Kg, maka nampak ikan cakalang yang
ditemukan di Pasar Karombasan, maka dijual di kedua lokasi pasar tersebut masih
ada kecenderungan keadaan atau jumlah dapat ditoleransi untuk dikonsumsi.
ikan berformalin di Kota Manado, Meskipun demikian, sesuai PERMENKES
menurun seiring berjalannya waktu.Hal ini No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang
dapat pula diartikan adanya peningkatan bahan tambahan makanan, formalin
pemahaman penjual ikan tentang bahaya dilarang penggunaannya pada bahan
formalin, seiring berjalannya waktu. makanan.
The United States Enviromental Ditemukannya ikan cakalang yang
Protection Agency menetapkan nilai berformalin di Pasar Karombasan dan
Aceptable Daily Intake (ADI) untuk Bahu tentunya menimbulkana dugaan
formalin yakni 0,2 mg/KG berat badan. pelanggaran penjual ikan yang
Nilai ADI yang hampir sama ditetapkan menambahkan formalin ke ikan. Meskipun
pula oleh WHO. Organisasi ini demikian hal itu belum dapat dipastikan
menetapkan ADI untuk formalin yakni dengan mempertimbangkan kadar
1,5-14 mg/hari untuk orang dewasa. formalin pada ikan yang relatif rendah dan
Berdasarkan nilai ADI 0,2 mg/KG berat terjadinya penguraian senyawa Trimetil
badan yang ditetapkan US EPA, maka Amin Oksida (TMAO) dalam ikan.
dapat diperhitungkan jika seorang Setelah ikan mati, Trimetil Amin Oksida (
konsumen dengan berat badan 70 Kg, TMAO) akan terurai oleh enzim reduktase
konsumen tersebut dapat ditoleransi untuk menjadi TMA dan kemudian terurai lagi
mengkonsumsi ikan dalam sehari dengan menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana
jumlah formalin di dalamnya tidak yaitu Dimethil amin (DMA), Monomethil
melebihi 14 mg. Dibandingkan dengan amin (DMA) dan formaldehida (FA).
kadar formalin yang ditemukan pada ikan Pemecahan TMAO menjadi TMA dan
cakalang dari Pasar Karombasan dan Pasar senyawa turunan lainnya termasuk
73
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 10, Nomor 2, Juni 2019
Tabel 2. Angka Lempeng Total Bakteri Ikan Cakalang Sesuai Pengujian di Bulan
Februari – April dengan Lokasi Pengambilan Sampel di Pasar Karombasan,
Pasar Bahu dan Pasar Bersehati.
Angka LempengTotal (kol/g)
No Nama Lokasi
Februari Maret April Rata-rata
6 5 5
1 Pasar karombasan 3,2 x 10 2,3x10 3,9x10 1,3x106
7 7 7
2 Pasar Bahu 4,5x10 4,6x10 8,3x10 5,7x107
3 Pasar Bersehati 9,1x107 9,9x107 6,2x107 8,3x107
Data yang ditampilkan pada tabel 2 ALT bakteri ikan cakalang dari pasar
tentang ALT bakteri, erat hubungannya bersehati, lebih tinggi dibandingkan
dengan data Tabel 1, menyangkut kadar dengan nilai ALT bakteri ikan cakalang
formalin pada ikan cakalang dari tiga dari Pasar Bahu dan Pasar Karombasan.
lokasi pasar yang berbeda selama tiga Hal ini disebabkan ikan cakalang dari
bulan pengujian. Pasar Bersehati, tidak mengandung
Tabel 2 menunjukkan nilai ALT formalin.
untuk ikan di Pasar Karombasan selama Menurut SNI 01-2339-1991
tiga bulan pengujian berturut-turut yaitu : tentang metode pengujian mikrobiologi
3,2x106; 2,3x105; 3,9x105 Kol/g. Jika produk perikanan, maka batas maksimum
dibandingkan dengan kadar formalin ikan ALT yang diizinkan adalah 5x105 kol/g.
cakalang di Pasar Karombasan selama tiga Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai
bulan pengujian yang ditampilkan pada ALT bakteri dari ikan cakalang yang
Tabel 1 yaitu 2,33 ppm; 5,04 ppm; 2,45 diperoleh dari ketiga lokasi pasar, maka
ppm, maka nampak pada ikan cakalang menunjukkan nilai ALT bakteri yang
yang berkadar formalin rendah, di peroleh melebihi batas maksimum yang diizinkan.
nilai ALT bakteri yang tinggi. Pada saat di Hal ini disebabkan kondisi masing-masing
temukan formalin dengan kadar yang lebih pasar yang masih kurang memperhatikan
tinggi maka diperoleh nilai ALT bakteri faktor sanitasi, sehingga sangat mudah
yang rendah. terjadi kontaminasi mikroba. Dengan
Hasil uji ALT bakteri pada ikan kondisi demikian menyebabkan bakteri
cakalang dari lokasi Pasar Bersehati cepat tumbuh dan berkembang biak.
selama tiga bulan pengujian sepertui yang
ditampilkan pada Tabel 2 menunjukkan Formalin dan Angka Lempeng Total
hasil yang bervariasi. Nilai ALT bakteri (ALT) Bakteri pada Tahu
ini selama tiga bulan pengujian ini, Hasil Pengujian kandungan
diperoleh dari ikan cakalang yang tidak formalin pada tahu dari ketiga lokasi pasar
mengandung formalin. Perbedaan nilai selama tiga bulan secara periodic
ALT bakteri pada ikan cakalang dari pasar mendapatkan hasil negatif atau tidak
Bersehati, disebabkan perbedaan kondisi ditemukan adanya formalin pada seluruh
pasar pada setiap bulan pengamatan. Nilai sampel tahu. Hal ini sesuai dengan
74
Analisis Kadar Formalin Dikaitkan……..Y. Y. E. Oessoe dan I. Ngantung
Tabel 3. Angka Lempeng Total Bakteri pada Tahu Sesuai Pengujian di Bulan Februari –
April dengan Lokasi Pengambilan Sampel di Pasar Karombasan, Pasar Bahu dan
Pasar Bersehati
Angka Lempeng otal (kol/g)
No Nama Lokasi
Februari Maret April Rata-rata
8 8 8
1 Pasar Karombasan 1,4x10 1,1x10 1,2x10 1,2x108
7 7 7
2 Pasar Bahu 9,7x10 6,5x10 7,1x10 7,7x107
3 Pasar Bersehati 8,1x107 5,7x107 6,1x107 6,6x107
Berdasarkan keseluruhan data pada Tabel ALT bakteri yang rendah, sebaliknya
3 maka dapat dilihat bahwa nilai ALT pada ikan cakalang yang rendah kadar
bakteri tertinggi selama tiga bulan formalinnya, diperoleh nilai ALT
pengujian selalu diperoleh pada produk bakteri yang tinggi.
tahu dari pasar Karombasan. Selanjutnya
nilai ALT bakteri terendah selalu pada DAFTAR PUSTAKA
tahu dari lokasi pasar Bersehati. Perbedaan
nilai ALT bakteri pada tahu dari masing- Anonimous,2016.Katsuwonus.pelamis.htt
masing lokasi pasar dapat disebabkan oleh p:/animaldiversity.ummz.umich.ed
perbedaan tingkat sanitasi dari lokasi u/site/accounts/information/Katsu
pasar. Meskipun demikian, penelitian ini wonus pelamis.html.
tidak menelusuri hal itu dengan data-data
Kastyanto,F.W.1999. Membuat tahu.
yang lebih terinci.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia (SNI)
01-3142-1992 tentang produk tahu, MAPPOM. 2000a. Identifikasi
menetapkan batas maksimum Angka Formaldehida Dalam Makanan.
Lempeng Total (ALT) 1,0 x 106 Kol/g. Metode Analisis Pusat Pengujian
Jika dibandingkan dengan data pada Tabel Obat dan Makanan Nasional.
3, maka nampak nilai ALT bakteri pada Badan POM. Jakarta.
tahu telah melebihi batas maksimum yang
diizinkan. Hal ini disebabkan kondisi MAPPOM. 2000b. UJi Angka Lempeng
lokasi pasar yang rentan terhadap Total Dalam Makanan dan
kontaminasi mikroba. Minuman. Metode Analisis Pusat
pengujian Obat dan Makanan
KESIMPULAN Nasional. Badan POM. Jakarta.
75
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 10, Nomor 2, Juni 2019
Nuryati, S. 2013. Pengaruh Jenis kedelai, SNI. 1992. Mutu dan Cara Uji
Lama Perendaman dan Tahu.Badan Standarisasi Nasional.
Penambahan Asam Asetat terhadap Jakarta.
Kualitas Tahu. Balai Industri
Semarang. Suwetja, I.K. 2007. Biokimia Hasil
Perikanan. Universitas Sam
SNI.1991. Metode Pengujian Ratulangi. Manado
Mikrobiologi Produk Perikanan,
Penentuan Total Aerobic plate Wibowo, S dan Yunizal. 2015.
Count (TPC). Badan Standarisasi Penanganan Ikan Segar. Adicita
Nasional. Jakarta. Karya Nusa. Yogyakarta.
76