Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KADAR FORMALIN DIKAITKAN DENGAN JUMLAH KOLONI

BAKTERI PADA IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DAN TAHU YANG


BEREDAR DI PASAR-PASAR TRADISIONAL DI KOTA MANADO

Y. Y. E. Oessoe1), Imelda Ngantung2)

1) Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado


2) Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Manado

Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado


Jl. Kampus UNSRAT Manado, 95115.
*Email: yyengelhard@yahoo.co.id

Abstract
Formalin is not a food preservation but is still often found in food product.
This situation encourages research with purpose to identify and determine
the formalin levels on skipjack fish and tofu from traditional markets in
Manado and calculate the number of bacterial colonies in that food
product.
This research uses purposive sampling method and continued with
laboratory test. The results showed that skipjack fish was containing
formalin in the location of Karombasan and Bahu market whereas at
Bersehati market was not detected. Tofu which was circulating in some
traditional markets in Manado, did not contain of formalin. The average
formalin levels of skijack fish sold in the Karombasan market were 3.27
ppm while average formalin levels in skipjack fish at the Bahu market
were 2.16 ppm. The results of Total plate Count ( TPC) test on skipjack
fish showed that in the fish containing high formalin level had low TPC
detected bacterial value, on the other hand the fish with low formalin
levels obtained high TPC bacterial values. The bacterial TPC value in
skipjack and tofu had exceeded the maximum permitted limit.

Keywords: Skipjack fish, tofu, formalin conten, Total Plate Count (TPC)

PENDAHULUAN Penambahan formalin pada tahu diduga


dilakukan setelah produk tersebut selesai
Salah satu isu penting dan menarik dalam diproduksi. Tujuan penambahan bahan
bidang pangan saat ini yaitu penggunaan pengawet pada produk di tingkat produsen
formalin untuk pengawetan beberapa yaitu untuk memperpanjang masa simpan.
produk pangan, termasuk di dalamnya Penambahan bahan pengawet ini mungkin
ikan dan tahu. Tindakan ini sangat tidak juga dilakukan di tingkat pedagang dengan
tepat, sebab formalin bukanlah bahan maksud mengawetkan produk yang tersisa
pengawet makanan. atau tidak dijual. Formalin juga sering
ditambahkan pada ikan dengan tujuan
Analisis Kadar Formalin Dikaitkan……..Y. Y. E. Oessoe dan I. Ngantung

mempertahankan kesegaran ikan. asam cuka, kalsium sulfat (batu tahu) dan
Penambahan formalin pada ikan diduga kunyit untuk memberi warna kuning jika
dilakukan sesaat setelah ikan ditangkap diperlukan (Kastyanto, 1999).
ataupun pada produk ikan yang dijual di Secara tradisional pengusaha
pasar. industri tahu mengawetkan tahu dengan
Formalin adalah nama dagang cara merebus. Tahu yang baru diproduksi
untuk larutan formaldehida di dalam air juga sering direndam dalam air bersih
dengan kadar 36-40%. Rumus molekul untuk mencegah terjadinya pengeringan
dari formalin yaitu CH2O dan secara dan menghalangi pencemaran mikroba
sistematis dinamakan metanal. pembusuk dari udara (Winarno, 1997).
Formaldehida dalam udara bebas Sekarang ini marak ditemui
berwujud gas tetapi dapat larut dalam air. dipasaran tahu yang mengandung
Formaldehida biasanya dijual dalam kadar formalin. Pengusaha atau pedagang tidak
larutan 37 % dan menggunakan merek lagi menggunakan lemari es atau
dagang formalin atau formol (Winarno, pengawetan suhu dingin yang lain untuk
1997). memperpanjang masa simpan dari tahu
Pada tahun 2007, Balai Besar karena akan meningkatkan biaya
Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) produksinya. Sebaliknya mereka sengaja
di Manado menemukan adanya menambahkan pengawet yang dilarang
penggunaan formalin pada bakso dan mie. dengan maksud untuk meningkatkan
Pemeriksaan terhadap 26 sampel bakso keuntungan.
ditemukan 3 sampel positif mengandung Bahan pangan seperti ikan
formalin dan dari 28 sampel mie, cakalang dan tahu sangat dekat dengan
ditemukan 3 sampel positif formalin. konsumen pangan di kota Manado.
Ikan cakalang (Katsuwonus Produk-produk tersebut dijumpai dengan
pelamis) sering disebut skipjack tuna mudah di pasar-pasar tradisional di kota
dengan nama lokal cakalang. Cakalang Manado. Bagaimana keberadaan formalin
termasuk kelompok ikan pelagis yang pada ikan cakalang dan tahu yang di pasar
hidup pada kedalaman 0-260 m. ikan ini tradisional kota Manado serta sejauh mana
memiliki ukuran maksimum 110 cm dampak penggunaan formalin terhadap
dengan berat 34,5 Kg dan hidup di daerah jumlah koloni bakteri pada ikan cakalang
iklim tropis (Anonimous, 2016). dan tahu masih memerlukan suatu kajian
Banyak faktor yang turut ilmiah. Hal penting lainnya ialah
mempengaruhi kemunduran mutu Pemerintah dalam hal ini Balai besar
kesegaran ikan. Secara umum faktor- Pengawas Obat dan Makanan di Manado
faktor tersebut tersebut yaitu faktor memandang perlu mengetahui keamanan
internal dan faktor eksternal. Faktor produk ikan cakalang dan tahu untuk
internal menyangkut sifat ikan itu sendiri, kemudian melakukan tindakan yang tepat,
sedangkan faktor eksternal berkaitan guna melindungi masyarakat sebagai
dengan lingkungan dan perlakuan manusia konsumen pangan.
(Wibowo dan Yunizal 2015). Penelitian ini bertujuan
Tahu merupakan produk olahan mengetahui keberadaan / mengidentifikasi
dari biji kedelei yang dibuat dengan cara dan menetapkan kadar formalin pada ikan
pengendapan dari bubur kedelai cakalang dan tahu di pasar tradisional di
(Nuryati,2013). Pada umumnya kedelai kota Manado serta menghitung jumlah
kuning dipergunakan sebagai bahan baku koloni bakteri pada ikan cakalang dan tahu
pembuatan tahu. Bahan - bahan lain yang yang teridentifikasi mengandung formalin
dibutuhkan dalam pembuatan tahu yaitu : maupun yang tidak mengandung formalin.

71
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 10, Nomor 2, Juni 2019

BAHAN DAN METODE terhadap pedagang ikan cakalang dan tahu


di beberapa pasar tradisional di Kota
Bahan Manado. Sampel yang diambil selanjutnya
Bahan yang digunakan yaitu : dianalisis di Laboratorium untuk uji kimia
sampel ikan cakalang segar dan tahu dari (Identifikasi dan penetapan kadar,
Pasar bersehati, Pasar Karombasan dan menggunakan metode Analisa PPOMN
Pasar Bahu di Kota Manado. Selain itu 2000a dan metode analisa PPOMN 2006 )
bahan untuk analisa laboratorium yaitu : dan uji Mikrobiologi ( menentukan Angka
Asam fosfat, Aquadestilata, asam Lempeng Total ( ALT) dari ikan cakalang
kromatropat, larutan asam sulfat, larytan dan tahu, menggunakan metode analisa
formalin, larutan HCl, larutan Na2CO3, PPOMN 2000c ).
media Pepton Dilution Fluid (PDF) dan
Plate Count Agar ( PCA ). HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat
Alat yang digunakan yaitu Formalin Dan Angka Lempeng Total
timbangan analitik, alat destilasi, labu (ALT) Bakteri Pada Ikan Cakalang
ukur, tabung reaksi, pipet volume, kurs Formalin ditemukan pada ikan
porselen, tanur, spektrofotomer UV-vis, cakalang yang dijual di beberapa lokasi
stomaker, cawan petri, autoklaf dan pasar tradisional di Kota Manado. Hasil
incubator. pengukuran kadar formalin pada ikan
cakalang yang berasal dari beberapa pasar
Metode Penelitian
tradisional ditampilkan pada Tabel 1.
Penelitian ini diawali dengan
melakukan sampling secara purposive

Tabel 1. Kadar Formalin Pada Ikan Cakalang yang Berasal dari Tiga Lokasi Pasar Sesuai
Hasil Pengujian di Bulan Februari – April
Kadar Formalin ( ppm)
No Nama Lokasi
Feb Maret April Rata rata
1 Pasar Karombasan 2.33 5.04 2.45 3.27
2 Pasar Bahu 4.08 2.4 0 2.16
3 Pasar Bersehati 0 0 0 0

Tabel 1 menjelaskan bahwa dari Berdasarkan data pada Tabel 1


tiga lokasi pasar yang dijadikan tempat maka dapat dipahami bahwa terdapat
pengambilan sampel, dua diantaranya perbedaan kondisi dari tiga lokasi pasar
yakni di pasar Karombasan dan Bahu yang menjadi tempat pengambilan sampel.
ditemukan adanya ikan cakalang yang Penjual ikan cakalang di Pasar
berformalin. Rata-rata kadar formalin Karombasan dan Pasar Bahu diduga
tertinggi, ditemukan pada ikan cakalang mempergunakan formalin untuk
yang berasal dari Pasar Karombasan. pengawetan ikan, sedangkan penjual ikan
Pengujian mendapatkan hasil – (negatif) di Pasar Bersehati tidak menggunakan
atau tidak terdeteksi adanya formalin pada formalin. Perbedaan ini terjadi karena
ikan cakalang yang berasal dari Pasar tingkat pemahaman tentang bahaya
Bersehati. penggunaan formalin pada ikan belum

72
Analisis Kadar Formalin Dikaitkan……..Y. Y. E. Oessoe dan I. Ngantung

memadai atau belum merata dikalangan untuk setiap lokasi pasar. Perubahan atau
penjual. naik turunnya kadar formalin yang
Selama 3 (tiga) bulan pengujian ditemukan pada ikan cakalang dari seluruh
sejak bulan Februari sampai April, lokasi pasar, digambarkan pada grafik .
diperoleh kadar formalin yang berbeda

Gambar 1. Gambaran Formalin pada Ikan Cakalang dari Pasar Karombasan, Pasar Bahu
dan Pasar Bersehati Sesuai Pengujian Periodik Bulan Februari – April

Berdasarkan hasil pengujian pada Bahu yang berkisar antara 2,33-5,04 ppm
bulan April yang menunjukkan bahwa atau setara dengan 2,33 mg/Kg – 5,04
ikan cakalang berformalin hanya mg/Kg, maka nampak ikan cakalang yang
ditemukan di Pasar Karombasan, maka dijual di kedua lokasi pasar tersebut masih
ada kecenderungan keadaan atau jumlah dapat ditoleransi untuk dikonsumsi.
ikan berformalin di Kota Manado, Meskipun demikian, sesuai PERMENKES
menurun seiring berjalannya waktu.Hal ini No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang
dapat pula diartikan adanya peningkatan bahan tambahan makanan, formalin
pemahaman penjual ikan tentang bahaya dilarang penggunaannya pada bahan
formalin, seiring berjalannya waktu. makanan.
The United States Enviromental Ditemukannya ikan cakalang yang
Protection Agency menetapkan nilai berformalin di Pasar Karombasan dan
Aceptable Daily Intake (ADI) untuk Bahu tentunya menimbulkana dugaan
formalin yakni 0,2 mg/KG berat badan. pelanggaran penjual ikan yang
Nilai ADI yang hampir sama ditetapkan menambahkan formalin ke ikan. Meskipun
pula oleh WHO. Organisasi ini demikian hal itu belum dapat dipastikan
menetapkan ADI untuk formalin yakni dengan mempertimbangkan kadar
1,5-14 mg/hari untuk orang dewasa. formalin pada ikan yang relatif rendah dan
Berdasarkan nilai ADI 0,2 mg/KG berat terjadinya penguraian senyawa Trimetil
badan yang ditetapkan US EPA, maka Amin Oksida (TMAO) dalam ikan.
dapat diperhitungkan jika seorang Setelah ikan mati, Trimetil Amin Oksida (
konsumen dengan berat badan 70 Kg, TMAO) akan terurai oleh enzim reduktase
konsumen tersebut dapat ditoleransi untuk menjadi TMA dan kemudian terurai lagi
mengkonsumsi ikan dalam sehari dengan menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana
jumlah formalin di dalamnya tidak yaitu Dimethil amin (DMA), Monomethil
melebihi 14 mg. Dibandingkan dengan amin (DMA) dan formaldehida (FA).
kadar formalin yang ditemukan pada ikan Pemecahan TMAO menjadi TMA dan
cakalang dari Pasar Karombasan dan Pasar senyawa turunan lainnya termasuk

73
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 10, Nomor 2, Juni 2019

formaldehida merupakan reaksi penting Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/1998


dalam ikan yang berlangsung secara tentang bahan tambahan makanan,
enzimatis (Suwetja, 2007). formalin dilarang penggunaannya. Tabel 2
Sifat formalin sebagai pengawet memperlihatkan Angka Lempeng Total
dapat mempengaruhi keberadaan bakteri (ALT) pada ikan cakalang yang diperoleh
pada ikan cakalang, meskipun sesuai pada setiap lokasi pasar.

Tabel 2. Angka Lempeng Total Bakteri Ikan Cakalang Sesuai Pengujian di Bulan
Februari – April dengan Lokasi Pengambilan Sampel di Pasar Karombasan,
Pasar Bahu dan Pasar Bersehati.
Angka LempengTotal (kol/g)
No Nama Lokasi
Februari Maret April Rata-rata
6 5 5
1 Pasar karombasan 3,2 x 10 2,3x10 3,9x10 1,3x106
7 7 7
2 Pasar Bahu 4,5x10 4,6x10 8,3x10 5,7x107
3 Pasar Bersehati 9,1x107 9,9x107 6,2x107 8,3x107

Data yang ditampilkan pada tabel 2 ALT bakteri ikan cakalang dari pasar
tentang ALT bakteri, erat hubungannya bersehati, lebih tinggi dibandingkan
dengan data Tabel 1, menyangkut kadar dengan nilai ALT bakteri ikan cakalang
formalin pada ikan cakalang dari tiga dari Pasar Bahu dan Pasar Karombasan.
lokasi pasar yang berbeda selama tiga Hal ini disebabkan ikan cakalang dari
bulan pengujian. Pasar Bersehati, tidak mengandung
Tabel 2 menunjukkan nilai ALT formalin.
untuk ikan di Pasar Karombasan selama Menurut SNI 01-2339-1991
tiga bulan pengujian berturut-turut yaitu : tentang metode pengujian mikrobiologi
3,2x106; 2,3x105; 3,9x105 Kol/g. Jika produk perikanan, maka batas maksimum
dibandingkan dengan kadar formalin ikan ALT yang diizinkan adalah 5x105 kol/g.
cakalang di Pasar Karombasan selama tiga Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai
bulan pengujian yang ditampilkan pada ALT bakteri dari ikan cakalang yang
Tabel 1 yaitu 2,33 ppm; 5,04 ppm; 2,45 diperoleh dari ketiga lokasi pasar, maka
ppm, maka nampak pada ikan cakalang menunjukkan nilai ALT bakteri yang
yang berkadar formalin rendah, di peroleh melebihi batas maksimum yang diizinkan.
nilai ALT bakteri yang tinggi. Pada saat di Hal ini disebabkan kondisi masing-masing
temukan formalin dengan kadar yang lebih pasar yang masih kurang memperhatikan
tinggi maka diperoleh nilai ALT bakteri faktor sanitasi, sehingga sangat mudah
yang rendah. terjadi kontaminasi mikroba. Dengan
Hasil uji ALT bakteri pada ikan kondisi demikian menyebabkan bakteri
cakalang dari lokasi Pasar Bersehati cepat tumbuh dan berkembang biak.
selama tiga bulan pengujian sepertui yang
ditampilkan pada Tabel 2 menunjukkan Formalin dan Angka Lempeng Total
hasil yang bervariasi. Nilai ALT bakteri (ALT) Bakteri pada Tahu
ini selama tiga bulan pengujian ini, Hasil Pengujian kandungan
diperoleh dari ikan cakalang yang tidak formalin pada tahu dari ketiga lokasi pasar
mengandung formalin. Perbedaan nilai selama tiga bulan secara periodic
ALT bakteri pada ikan cakalang dari pasar mendapatkan hasil negatif atau tidak
Bersehati, disebabkan perbedaan kondisi ditemukan adanya formalin pada seluruh
pasar pada setiap bulan pengamatan. Nilai sampel tahu. Hal ini sesuai dengan

74
Analisis Kadar Formalin Dikaitkan……..Y. Y. E. Oessoe dan I. Ngantung

Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/1988 dilakukan uji ALT bakteri pada tahu


tentang Bahan Tambahan Makanan, yang (Tabel 3).
menyatakan formalin dilarang
penggunaannya, meskipun demikian telah

Tabel 3. Angka Lempeng Total Bakteri pada Tahu Sesuai Pengujian di Bulan Februari –
April dengan Lokasi Pengambilan Sampel di Pasar Karombasan, Pasar Bahu dan
Pasar Bersehati
Angka Lempeng otal (kol/g)
No Nama Lokasi
Februari Maret April Rata-rata
8 8 8
1 Pasar Karombasan 1,4x10 1,1x10 1,2x10 1,2x108
7 7 7
2 Pasar Bahu 9,7x10 6,5x10 7,1x10 7,7x107
3 Pasar Bersehati 8,1x107 5,7x107 6,1x107 6,6x107

Berdasarkan keseluruhan data pada Tabel ALT bakteri yang rendah, sebaliknya
3 maka dapat dilihat bahwa nilai ALT pada ikan cakalang yang rendah kadar
bakteri tertinggi selama tiga bulan formalinnya, diperoleh nilai ALT
pengujian selalu diperoleh pada produk bakteri yang tinggi.
tahu dari pasar Karombasan. Selanjutnya
nilai ALT bakteri terendah selalu pada DAFTAR PUSTAKA
tahu dari lokasi pasar Bersehati. Perbedaan
nilai ALT bakteri pada tahu dari masing- Anonimous,2016.Katsuwonus.pelamis.htt
masing lokasi pasar dapat disebabkan oleh p:/animaldiversity.ummz.umich.ed
perbedaan tingkat sanitasi dari lokasi u/site/accounts/information/Katsu
pasar. Meskipun demikian, penelitian ini wonus pelamis.html.
tidak menelusuri hal itu dengan data-data
Kastyanto,F.W.1999. Membuat tahu.
yang lebih terinci.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia (SNI)
01-3142-1992 tentang produk tahu, MAPPOM. 2000a. Identifikasi
menetapkan batas maksimum Angka Formaldehida Dalam Makanan.
Lempeng Total (ALT) 1,0 x 106 Kol/g. Metode Analisis Pusat Pengujian
Jika dibandingkan dengan data pada Tabel Obat dan Makanan Nasional.
3, maka nampak nilai ALT bakteri pada Badan POM. Jakarta.
tahu telah melebihi batas maksimum yang
diizinkan. Hal ini disebabkan kondisi MAPPOM. 2000b. UJi Angka Lempeng
lokasi pasar yang rentan terhadap Total Dalam Makanan dan
kontaminasi mikroba. Minuman. Metode Analisis Pusat
pengujian Obat dan Makanan
KESIMPULAN Nasional. Badan POM. Jakarta.

1. Sebagian ikan cakalang segar yang MAPPOM. 2006. Penetapan Kadar


beredar di pasar- pasar tradisional di Formalin Dalam Makanan. Metode
Kota Manado mengandung formalin, Analisis Pusat Pengujian Obat dan
sedangkan produk tahu tidak Makanan Nasional. Badan POM.
mengandung formalin. Jakarta.
2. Pada ikan cakalang dengan kadar
formalin yang tinggi di peroleh nilai

75
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 10, Nomor 2, Juni 2019

Nuryati, S. 2013. Pengaruh Jenis kedelai, SNI. 1992. Mutu dan Cara Uji
Lama Perendaman dan Tahu.Badan Standarisasi Nasional.
Penambahan Asam Asetat terhadap Jakarta.
Kualitas Tahu. Balai Industri
Semarang. Suwetja, I.K. 2007. Biokimia Hasil
Perikanan. Universitas Sam
SNI.1991. Metode Pengujian Ratulangi. Manado
Mikrobiologi Produk Perikanan,
Penentuan Total Aerobic plate Wibowo, S dan Yunizal. 2015.
Count (TPC). Badan Standarisasi Penanganan Ikan Segar. Adicita
Nasional. Jakarta. Karya Nusa. Yogyakarta.

76

Anda mungkin juga menyukai