PENDAHULUAN
Ikan asin merupakan salah satu produk olahan ikan yang banyak di
mudah diperoleh dan lebih awet hingga 2 bulan jika, penyimpanan ikan asin
baik (Yulisa dkk, 2014). Di Kota Jayapura penjualan ikan asin yang beredar
saat ini lebih banyak dijual di Pasar Youtefa. Hasil survey awal pada tanggal
25 April 2020 dengan 5 pedagang ikan asin di pasar Youtefa Kota Jayapura
banyak ikan asin yang di datangkan dari luar Papua seperti ikan asin puri,
selar kuning, ikan terbang, tenggiri dan lalosi dari Makasar, sementara ikan
asin kembung dan lemuru dari Buton, serta ikan asin kakap dan nila merah
dari merauke.
Makasar (2015), ditemukan 56% sampel ikan asin dari total 812 sampel yang
Penelitian Noprianti (2019), bahwa dari 24 sampel ikan asin selar yang
manusia. Karena, formalin bersifat komulatif serta dapat menekan fungsi sel
1
2
dan menyebabkan iritasi lambung, alergi, kanker dan perubahan fungsi sel dan
dilakukan penelitian terkait hal serupa, namun sudah cukup lama yaitu pada
tahun 2017, hasil penelitian dari 8 sampel ikan asin puri dan lalosi yang
ikan asin ini. Berdasarkan penelitian yang ditemukan oleh peneliti dari 9
sampel ikan asin Puri, kakap, kembung, selar kuning, lalosi, tenggiri, lemuru
dan nila merah terdapat 8 ikan asin yang mengandung formalin. Berdasarkan
pengawet ikan asin, mengingat ikan asin yang di jual di datangkan dari luar
Selain itu pada survey awal yang di lakukan oleh peneliti di pasar
Youtefa Kota Jayapura ikan asin yang di jual memiliki ciri – ciri ikan asin
yang sama dengan ciri – ciri ikan asin yang berformalin, diantaranya ikan asin
padat, kering, berwarna bersih dan sangat cerah, tidak berbau khas ikan asin
serta tidak di hinggapi lalat (Anton, 2012). Berdasarkan uraian latar belakang
“Identifikasi Kandungan Zat Formalin Pada Ikan Asin yang beredar di Pasar
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ikan asin yang
kandungan zat formalin pada ikan asin yang beredar di Pasar Youtefa Kota
Jayapura
kandungan zat formalin pada ikan asin yang beredar di Pasar Youtefa Kota
Jayapura
b. Bagi Masyarakat
c. Bagi Peneliti
formalin pada ikan asin dengan uji organoleptik dan uji kualitatif dengan
1.1
Kandungan Zat Formalin Pada Ikan Asin Yang Beredar Di Pasar Youtefa
5
\
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pasar tradisional youtefa adalah suatu tempat atau proses interaksi antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang atau jasa
dan perikanan, salah satunya yaitu produk ikan asin yang diperdagangkan
dan dipasok dari berbagai daerah di Papua seperti merauke. Ada juga
produk ikan asin yang berasal dari luar Papua seperti dari Makasar dan
Buton
penggaraman untuk memperpanjang daya tahan dan daya simpan ikan. Ikan
penting, hampir 65% produk perikanan masih diolah dan diawetkan dengan
khusus yakni, perubahan sifat – sifat daging seperti bau, rasa, bentuk, dan
6
7
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Famili : Scombridae
Genus : Rastrellinger
(a) (b)
Gambar 2.1 (a) Ikan Kembung Basah (b) Ikan Kembung Kering
(Siregar, 2011)
7
8
satu, dua sirip perut, sirip anal dan sirip ekor bercagak. Ikan ini di
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Famili : Clupeidae
Genus : Stelephorus
Spesies : Stelephorus sp
8
9
(a) (b)
Gambar 2.2 (a) Ikan Puri atau Teri Basah (b) Ikan Puri atau
Teri Kering (Siregar, 2011)
ikan ini memiliki bentuk kecil agak pipih. Bagian kepala ikan ini
ikan teri ini berkisar 2-3 gram bahkan lebih tergantung dengan
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
9
10
Subphylum : Vertebrata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Carangidae
Genus : Selaroides
(a) (b)
Gambar 2.3 (a) Ikan Selar Kuning Basah (b) Ikan Selar Kuning
Kering (Siregar, 2011)
bentuk tubuh yang jorong memanjang dan pipih tegak, dengan bentuk
terdapat bintik hitam besar dibagian atas tutup insang, sisi tubuh
bagian atas berwarna kebiruan dan diikuti dengan garis kuning dan
ikan berwarna biru dan terdapat garis kuning dibagian punggung. Ikan
selar kuning ini merupakan ikan pelagis yang hidup di bagian dekat
10
11
perenang cepat dan kuat. Penyebaran ikan ini adalah semua laut
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Lutjanidae
Genus : Lutjanus
(a) (b)
Gambar 2.4 (a) Ikan kakap Basah (b) Ikan kakap Kering
(Siregar, 2011)
memanjang. Kepala dari ikan ini juga memiliki bentuk yang gepeng
11
12
gerigi yang berkontur kasar. Ikan ini mempunyai gigi – gigi yang
posisi rahang atas sebelah paling luar. Ukuran tubuh dari kakap
gerombolan yang cukup besar. Ikan dewasa dari jenis ikan ini
sumber protein hewani yang cukup tinggi dan dapat di cerna dengan
umur, habitat dan pakan. Salah satu contoh spesies ikan yang
memiliki nilai gizi yang tinggi adalah ikan lalosi merah (Caesio
chrysozona)
sebagai berikut :
12
13
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Lutjunidae
Genus : Caesio
(a) (b)
Gambar 2.5 (a) Ikan Lalosi Basah (b) Ikan Lalosi Kering
(Adawyah, 2007)
mencapai 25 cm, tapi pada umumnya 20 cm. Bentuk tubuh ikan ini
tubuhnya terdapat garis sisi yang tidak terputus – putus. Tulang pipi
yang tajam, tetapi tidak terlalu kuat. Sirip dubur ditunjang oleh tiga
13
14
duri keras yang tajam, tetapi terlalu kuat dan memiliki mulut kecil
sekali didalam mulut. Rahang memiliki satu atau lebih barisan gigi –
gigi kecil yang tajam dan langit – langit bergigi atau tidak.
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Beloniformes
Famili : Exocoetidae
Genus : Cypselurus
(a) (b)
Gambar 2.6 (a) Ikan Terbang Basah (b) Ikan Terbang Kering
(Adawyah, 2007)
14
15
kulit biru dengan perut berwarna putih, sirip dada sangat panjang dan
lebar, dan sirip ekor membentuk huruf V. Mata ikan terbang relatif
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Subphylum : Vertebrata
Class : Pisces
Ordo : Percomorphi
Famili : Scombridae
Genus : Scomberomorus
15
16
(a) (b)
Gambar 2.7 (a) Ikan Tenggiri Basah (b) Ikan Tenggiri Kering
(Adawyah, 2007)
ini cukup luas mencakup wilayah Indo – Pasifik, Barat dari Afrika
Utara dan laut merah sampai ke perairan Indonesia. Ciri – ciri ikan
lebar dengan ujung runcing, gigi pada rahang gepeng dan tajam.
Kingdom : Animalia
16
17
Subphylum : Vertebrata
Class : Osteichthyes
Subkelas : Acanthoptherygii
Ordo : Percomorphi
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
(a) (b)
Gambar 2.8 (a) Ikan Nila Merah Basah (b) Ikan Nila Merah
Kering (Adawyah, 2007)
dengan ikan nila jantan normal. Secara morfologi ikan nila memiliki
bentuk tubuh pipih lebar, tubuhnya lebih kecil dari pada panjang
tubuh, sisik besar dan kasar, serta kepala relatif kecil. Berdasarkan
jenis siripnya, ikan nila merah memiliki sirip dada, sirip perut, sirip
punggung, sirip ekor dan sirip anal. Selain itu ada gurat sisi pada
ikan nila tidak terputus. Bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping
17
18
garis yang memanjang di atas sirip dada. Sirip punggung dan sirip
merah jantan memiliki ukuran sisik yang lebih besar dari pada ikan
nila betina. Alat kelamin ikan nila merah jantan berupa tonjolan yang
agak runcing yang berfungsi sebagai muara saluran urin dan saluran
sperma yang terletak di depan anus. Jika diurut perut ikan nila merah
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Pisces
Subkelas : Teleostel
Ordo : Clupelformes
Famili : Clupeidae
Genus : Sardinella
18
19
Spesies : Sardinella sp
(a) (b)
Gambar 2.9 (a) Ikan Lemuru Basah (b) Ikan LemuruKering
(Adawyah, 2007)
dengan bagian perut agak membulat dan sisik duri agak tumpul serta
19
20
dari pada jenis – jenis bahan pengawet atau tambahan lainnya. Hal ini
berikut:
1. Pembersihan ikan
2. Penggaraman
berikut :
20
21
a) Penggaraman Kering
berukuran kecil
b) Penggaraman Basah
21
22
c) Pengaraman campuran
terus diaduk hingga rata dan seluruh tubuh ikan tertutup garam.
3. Pencucian
ditiriskan dalam keranjang yang sama sampai air tidak menetes lagi.
22
23
4. Penjemuran
sinar matahari
2.3 Formalin
dagang dari dari campuran formaldehid, metanol dan air dengan rumus kimia
23
24
bahan baku industri plastik dan digunakan juga pada berbagai macam
a. Sifat Formalin
tidak berwarna atau hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk,
dan alkohol, tetapi tidak bercampur dengan kloroform dan eter. Sifat
formalin mudah larut dalam air dikarenakan adanya elektron bebas pada
b. Fungsi Formalin
24
25
dalam tubuh yaitu akan bereaksi secara kimia dengan semua zat di dalam
sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang
Ridawati, 2013)
mengiritasi mata, hidung dan apabila uap dihirup dapat terjadi iritasi
saluran napas yang parah, antara lain dapat menyebabkan batuk, spasmus
laring, bronkhitis dan pneumonia, dapat pula timbul asma pada inhalasi
25
26
sangat cerah, bau khas ikan asin hilang dan tidak di hinggapi lalat.
Sedangkan ikan asin yang tidak mengandung formalin memiliki ciri – ciri
teksturnya padat, kurang kering, warnanya bersih, cerah, bau khas ikan
asin, di hinggapi lalat dan daya tahan ikan asin tanpa bahan pengawet
(a) (b)
Gambar 2.15 (a) Ikan Asin Mengandung Formalin (b) Ikan Asin
Tidak Mengandung Formalin (Siregar, 2011)
26
27
peradagan pada organ dalam tubuh kita yang terjadi apabila tubuh sudah
fisik makanan seperti tekstur, warna, bau yang dapat teramati lebih detail
analisis kualitatif formalin dalam bahan makanan agar diketahui ada atau
tidaknya formalin.
tekstur, rasa, warna, dan bau. Ikan hasil pengolahan dan pengawetan
mempunyai ciri – ciri khusus yakni perubahan sifat – sifat daging seperti
bau, rasa, bentuk dan tekstur. Menurut SNI (2016), menyatakan bahwa
ciri – ciri ikan asin yang mengandung formalin yaitu teksturnya padat,
kering, warnanya bersih, sangat cerah, bau khas ikan asin hilang dan
27
28
bersih, cerah, bau khas ikan asin, di hinggapi lalat dan daya tahan ikan
asin tanpa bahan pengawet biasanya memiliki daya tahan tidak lebih dari
1 sampai 2 bulan.
dan minuman, tes kit sudah terbukti keakuratannya dan sudah banyak
digunakan untuk mengikat formalin agar terlepas dari bahan. Dan reagen
jika terdapat formalin. Prinsip kerja tes kit formalin yaitu adanya
28
29
ciri khusus yaitu perubahan sifat – sifat daging seperti bau, rasa, bentuk dan
ikan asin berformalin. Berdasarkan survei awal pada tanggal 25 April 2020
29
30
didatangkan dari luar Papua seperti Makasar dan Buton, namun ada beberapa
menggunkan tes kit formalin. Tes organoleptik ini menggunakan panca indra
dalam pengujiannya, aspek yang diuji meliputi bau, warna, tekstur, dan
bentuk. Sedangkan uji kualitatif dengan menggunakan tes kit formalin, tes ini
yang bisa menentukan apakah ikan asin ini mengandung formalin atau tidak.
Hasil pemeriksaan uji organoleptik pada ikan asin yaitu bahwa ciri –
ciri ikan asin yang mengandung formalin yaitu teksturnya padat, kering,
warnanya bersih, sangat cerah, bau khas ikan asin hilang dan tidak di
memiliki ciri – ciri teksturnya padat, kurang kering, warnanya bersih, cerah,
bau khas ikan asin, di hinggapi lalat dan daya tahan ikan asin tanpa bahan
pengawet biasanya memiliki daya tahan tidak lebih dari 1 sampai 2 bulan.
Sedangkan hasil pemeriksaan pada uji kualitatif dengan menggunakan tes kit
30
31
warna ungu, maka formalin dalam ikan asin menandakan uji positif. Apabila
tidak ada perubahan warna, maka hasil uji negatif (Medika, 2013).
Ikan asin
2.7Definisi Operasional
31
32
sampel
menggunakan
panca indera
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
uji laboratorium yaitu untuk mengidentifikasi formalin pada ikan asin yang
a. Waktu
b. Lokasi
Jayapura
Jayapura (USTJ)
a. Populasi Penelitian
33
34
b. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah sebagian dari 9 jenis ikan asin yang
a. Alat
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca
tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, dan gelas ukur
b. Bahan
ikan asin (ikan asin selar kuning, kembung, puri, nila merah, lemuru,
lalosi, ikan terbang, tenggiri dan kakap), tes kit formalin merk Labstest
sampel ikan asin (ikan asin selar kuning, puri, kembung, tenggiri, lalosi,
ikan terbang, nila merah, lemuru dan kakap), yang meliputi : tekstur,
1. Negatif
c) Bau : khas
2. Positif
sebagai berikut :
formalin
yaitu data hasil uji organoleptik (tekstur, warna dan bau), dan uji kualitatif
37
Pengamatan
Tekstur, warna dan bau Amati terjadinya perubahan warna
Hasil
Analisa
Kesimpulan
Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil
asin yang beredar di pasar youtefa Kota Jayapura yang telah di lakukan
yaitu ikan asin selar kuning, puri, kakap, kembung, ikan terbang, lalosi,
tenggiri, lemuru dan nila merah yang di beli dari beberapa pedagang
dan uji kualitatif diperoleh hasil yang ditunjukan pada tabel 4.1
asin yang di jual dipasar Youtefa Kota Jayapura pada uji organoleptik
terdapat 7 (77,7%) ikan asin yang positif serta 2 (22,3%) ikan asin yang
formalin terdapat 8 positif (88,8%) ikan asin serta 1(11,2%) ikan asin
yang negatif.
38
39
4.2 Pembahasan
ikan asin yaitu ikan asin selar kuning, puri, ikan terbang, lalosi, tenggiri
kembung dari Buton, serta ikan asin kakap dan nila merah dari
organoleptik dengan cara melihat tekstur, warna dan aroma dari 9 jenis
sampel ikan asin. Didapatkan ikan asin yang positif sebanyak 7 (77,7%)
yaitu pada ikan asin puri, selar kuning, ikan terbang, tenggiri, lalosi
yang di datangkan dari Makasar, serta ikan asin lemuru dari Buton, dan
ikan asin kakap dari Merauke. Sedangkan ikan asin yang negatif
sebanyak 2 (22,3%) yaitu ikan asin kembung yang berasal dari Buton
dan ikan asin nila merah yang berasal dari Merauke. Pada uji
tenggiri, lalosi, lemuru dan ikan terbang positif formalin dimana ikan
asin tersebut memiliki hasil tekstur padat, kering, warnanya bersih dan
sangat cerah serta aromanya tidak berbau khas dan agak tengik serta
ikan asin tersebut tidak dihinggapi lalat sedangkan sampel ikan asin
kembung dan nila merah memilki hasil tekstur padat kurang kering,
warnanya bersih dan cerah serta aromanya berbau khas ini dikarenakan
40
daging ikan tebal sehingga kurang kering mengakibatkan bau khas ikan
asin tercium dan bisa juga dikarenakan ikan tersebut terdapat formalin
tekstur dari ikan asin tersebut. Menurut Hastuti (2010), uji fisik
sulit untuk dibedakan jika menggunakan panca indera. Oleh karena itu
memiliki ciri – ciri tekstur padat, kering, bersih, sangat cerah spesifik
sampel ikan asin positif berformalin yaitu pada sampel ikan asin selar
Makasar, Ikan asin kembung dari Buton serta ikan asin kakap dan nila
merah dari Merauke. Pada sampel ikan asin tersebut setelah di uji
waktu < 1 menit dan tidak hilang dalam waktu 1 jam. Hal ini sesuai
Pada sampel ikan asin lemuru dari Buton hasil uji negatif,
Hal ini sesuai dengan teori Medika (2013), yang menyatakan bahwa
terdeteksi. Namun, uji tes kit ini juga memiliki kekurangan dimana
dan hanya dapat bertahan dalam waktu 3 bulan setelah reagen dibuka.
mendapatkan hasil yang cepat. Oleh karena itu tes kit formalin paling
ikan asin teri jengki, ikan asin teri medan, ikan asin teri nasi, ikan asin
42
bobara kecil, ikan asin jambrong, ikan asin layer, ikan asin peda yang
bening menjadi ungu saat diamati. Hal ini merupakan suatu kondisi
gangguan kesehatan secara kronis dan akut. Secara kronis gejala yang
boleh melebihi 660 ppm (1000 ppm setara 1mg/ L). Sementara itu,
ikan asin adalah agar ikan asin lebih tahan lama hingga bertahun –
tahun, tidak mudah berjamur dan harga formalin yang sangat murah
pembuat ikan asin lebih untung dan tidak mengalami kerugian. Selain
5.1 Kesimpulan
Ikan Asin Yang Beredar Di Pasar Youtefa Kota Jayapura dari tanggal 1 –
30 Mei 2020 dapat disimpulkan bahwa dari 9 sampel ikan asin yang diuji,
5.2 Saran
45
DAFTAR PUSTAKA
Anissa Nabilla Adwiria, Yanti Rosita, Ertati Suarni, 2019. Uji Fisik dan Uji
Laboratorium Kandungan Formalin dalam Ikan Asin yang Dijual di Pasar
Tradisional Seberang Ulu I Palembang. Jurnal Universitas Muhamadiyah
Palembang Vol 1. No.2 : 1-5
Anton S, 2012. Analisa Kandungan Formalin Pada Ikan Asin Dengan Metode
Spektrofotometri Di Kecamatan Tampan Pekanbaru. Jurnal Agrointek Vol
4 No. 2 : 15-17
Baihaqi, Taty Sulastri, Sudding, 2014. Analisis Kandungan Formalin Pada Ikan
Asin Katamba Yang Beredar Di Kota Makassar. Jurnal Chemica Vol.15
No. 2 : 16-23
Fryisia, 2015. Identifikasi Formalin Pada Berbagai Jenis Ikan Asin Yang Beredar
Di Pasar Tradisional X Yogyakarta. Jurnal Akfarindo Vol 1. No.1 : 42-46
Hasnah, 2018. Identifikasi Kandungan Formalin Pada Ikan Asin Yang Di Jual Di
Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Karya Tulis Ilmiah : Politeknik
Kesehatan Kendari Jurusan Analis Kesehatan
Matondang. R. A. 2015. Studi Kandungan Fomalin Dan Zat Pemutih Pada Ikan
Asin Di Beberapa Pasar Di Kota Bandung. Jurnal Perikanan Kelautan Vol
1 No. 2 : 70-77
46
47
Minarsih, Endang 2017. Identifikasi Zat Fornalin Pada Ikan Asin Yang Di Jual
Di Pasar Tradisional Youtefa Abepura. Karya Tulis Ilmiah : Universitas
Sains dan Teknologi Jayapura
Nopianti, 2019. Analisis Cemaran Mikroba dan Formalin Terhadap Ikan Selar
(Selaroides sp) Asin di Beberapa Pasar Tradisional di Kota Makasar.
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian ISSN 2476-8995 Vol 5 No. 2 : 1-
13
Sri Hastuti, 2010. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Formaldehid Pada Ikan Asin
di Madura. Jurnal Agrointek Vol 4 No.2 : 132-137
Wardani I.R, Mulasari S.I, 2016. Identifikasi Formalin Pada Ikan Asin Yang
Dijual Di Kawasan Pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap. Jurnal
Kesmas, Vol.10.No.1, Maret 2016, pp. 15-24 ISSN : 1978 – 0575
Yulisa Nadya, Eni Karmila Asni, Miftah Azrin, 2014. Uji Formalin Pada Ikan
Asin Gurami Di Pasar Tradisional Pekan Baru. Jurnal FK Vol1 No.2 : 51 -
57
Lampiran 1 Kode Sampel Ikan Asin Yang Beredar Di Pasar Youtefa Kota
Jayapura
48
Lampiran 2 Hasil Uji Organoleptik Pada Ikan Asin Yang Beredar Di Pasar
Youtefa Kota Jayapura
49
Lampiran 3 Hasil Uji Kualitatif Dengan Menggunakan Tes Kit Formalin
Pada Ikan Asin Yang Beredar Di Pasar Youtefa Kota Jayapura
Keterangan:
Kontrol Positif (+) = Bewarna ungu
Kontrol Negatif (-) = Tidak terjadi perubahan warna
50
Lampiran 4 Dokumentasi Foto – Foto Penelitian Uji Organoleptik Pada Ikan
Asin
1. Kegiatan Pra Analitik
Gambar 1 Pembelian sampel ikan asin selar kuning, puri, kakap, kembung,
tenggiri, lalosi, nila merah, lemuru dan ikan terbang
Gambar 2 Sampel ikan asin selar kuning, puri, kakap, kembung, lalosi, ikan
terbang, nila merah, lemuru dan tenggiri
51
2. Kegiatan Analitik
Gambar 3 Pengujian organoleptik mulai dari warna, tekstur dan aroma pada
sampel ikan asin selar kuning, puri, kakap, kembung, lalosi, ikan
terbang, nila merah, lemuru dan tenggiri
52
Gambar 5 Pemotongan sampel ikan asin Gambar 6 Penghalusan ikan asin
diblender
53
Gambar 9 Ikan asin dilarutkan Gambar 10 Proses Penyaringan
dalam 25 ml aquadest filtrat
dan dihomongenkan
54
3. Kegiatan Pasca Analitik
Kontrol Positif (+) & Kontrol Negatif (-) Uji Kualitatif Tes Kit Formalin
Gambar 13 Hasil uji kualitatif ikan asin Gambar 14 Hasil uji kualitatif
dengan menggunakan tes kit ikan asin dengan
formalin sebelum menggunakan tes kit
formalin sesudah
55
Gambar 13 Hasil uji kualitatif ikan asin Gambar 14 Hasil uji kualitatif
dengan menggunakan tes kit ikan asin dengan
formalin sebelum menggunakan tes kit
formalin sesudah
56