Anda di halaman 1dari 9

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN DI TAMBAK

JENEBERANG KELURAHAN PANGKABINANGA KABUPATEN GOWA

*Nurjamilah Zakiyah Ali1


Diajukan sebagai syarat lulus pada mata kuliah Ikhtiologi

*Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Alauddin Makassar

*Corresponding author: Jl. HM. Yasin Limpo 36 Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. 92113
E-mail addresses: 60300119053@uin-alauddin.ac.id

Kata kunci a b s t r a k
Ikan Keanekaragaman ikan diperairan Indonesia sangat melimpah
Keanekaragaman
jumlahnya, salah satunya perairan tambak yang terdapat di Jeneberang
Tambak Jeneberang
Kabupaten Gowa. Ikan sebagai salah satu organisme yang hidup di
perairan perlu dijaga kelestariannya karena memiliki jenis
keanekaragaman yang sangat banyak. Langkah awal yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian ikan yaitu dengan melakukan
identifikasi terhadap keanekaragaman jenis-jenis ikan tersebut. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman
jenis ikan yang berada di tambak Jeneberang Klurhan Pangkabinanga
Kbupaten Gowa. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
dan melakukan survei langsung pada lokasi penelitian. Sehingga
diperoleh 6 jenis spesies yaitu Ikan nila (Oreochromis niloticus), Ikan
gurami (Osphronemus gouramy), Ikan bawel (Colossoma
macropomum), Ikan gabus (Channa striatus), Ikan patin
(Pangasius hypophthalmus) dan Ikan mas (Cyprinus carpio)

1. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan tingkat biodiversitas tertinggi. Secara
geografis wilayah Indonesia berada di antara dua samudra hindia dan samudra pasifik
sehingga membuat keanekaragaman hayati melimpah, hal tersebut juga mengakibatkan
perkembangan prekonomian [1] . Keanekaragaman tersebut memiliki jumlah ikan yang sangat
tinggi, diperkirakan terdapat lebih kurang 8500 jenis ikan, dengan jumlah 800 jenis terdapat
pada perairan air tawar dan payau. Di perairan Indonesia sendiri yang terletak pada bagian
barat memiliki sekitar 99 famili dari keseluruhan 150 famili yang terdapat di Asia Tenggara.
Jumlah jenis ikan air tawar Indonesia berdasarkan koleksi yang berada di Museum Zoologi
Bogor setidaknya berkisar 1300 jenis, hampir 44% ikan di Asia tenggara berada di Negara
Indonesia. Jumlah setiap jenis ikan pada pulau-pulau besar di Indonesia berbeda [2]
Ikan merupakan salah satu biota perairan laut ataupun tawar yang hidup dan
berkembangbiak di alam terbuka dan telah banyak dipelihara oleh masyarakat. Ikan
digolongkan kedalam kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) hidup dalam air dan
memiliki insang yang berfungsi dalam mengambil oksigen terlarut dari air dan sirip
digunakan untuk berenang [3]. Ikan sebagai salah satu organisme yang hidup di perairan perlu
dijaga kelestariannya karena memiliki jenis keanekaragaman yang sangat banyak. Langkah
awal yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian ikan yaitu dengan melakukan
identifikasi terhadap jenis-jenis ikan tersebut [4]
Kegiatan identifikasi berdasarkan keanekaragaman ikan telah banyak dilakukan oleh
para peneliti sebelumnya guna mencari dan mengenali ciri-ciri taksonomi individu yang
sangat bervariasi dan memasukkannya ke dalam suatu takson [4]. Selain itu untuk mengetahui
jumlah spesies serta nama suatu individu atau spesies dengan cara mengamati beberapa

1
karakter atau ciri morfologi spesies tersebut. Banyaknya jumlah spesies dapat dilakukan
dengan mewawancarai pemilik guna mendapatkan hasil dan informasi mengenai jenis
individu ikan yang berada dilokasi pengamatan tambak.
Usaha perikanan dalam budidaya tambak merupakan sebuah kegiatan yang
menggunakan lahan sekitar pesisir sehingga dapat dijadikan sebagai lapangan pekerjaan.
Sulawesi selatan sendiri digolongkan sebagai wilayah produksi melalui tambak dan memiliki
tambak terluas dari total tambak produksi indonesia [5]. Keberadaan sungai jeneberang
tersebut telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar terutama masyarakan
Makassar yang memberikan manfaat dalam bidang transportasi, irigasi, pertanian dan
perikanan. Akan tetapi data terkait keragaman jenis ikan yang terdapat di tambak Jeneberang
masih minim.
Oleh sebab itu perlu dilakukannya pengamatan untuk mengetahui keragaman jenis-
jenis ikan di Tambak sekitar sungai Jeneberang Kelurahan Pangkabinanga Kabupaten Gowa.
Sehingga dari hasil pengamatan tersebut diharapkan dapat menambah serta melengkapi
informasi yang telah ada, sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pengelolaan
dan pengembangan lokasi pengamatan.

2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan
melakukan survei langsung dilokasi, batasan wilayah kajian pengamatan ini yaitu tambak
sekitar sungai Jeneberang yang biasa digunakan masyarakat untuk memancing, adapaun yang
diamati adalah keanekaragaman jenis ikannya. Adapun intrumen pengamatan yang digunakan
adalah alat tulis menulis, camera Hp, alat perekam suara, koesioner dan pakan.
Adapun prosedur pengamatan yaitu menentukan lokasi, melakukan wawancara kepada
salah satu penjaga tambak dengan menanyakan jenis spesies dan jumlahnya menggunakan
koesioner. Melakukan pengambilan sampel menggunakan alat pancing dan jaring. Hasil dan
informasi yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis dan dibuatkan sebuah laporan akhir mata
kuliah Ikhtiologi.

3. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil informasi yang telah didapatkan dengan
mengidentifikasi keanekaragaman jenis ikan di tambak Jeneberang sehingga diperoleh Enam
jenis spesies ikan yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Keanekaragaman jenis ikan di tambak Jeneberang
Famili Nama Ikan Nama Lokal Nama Ilmiah Jumlah
Bibit Awal
(2021)
Cichlidae Ikan nila Ikan nila Oreochromis
10.000
niloticus
Osphronemidae Ikan gurami Ikan bawal Osphronemus
3.000
gouramy
Characidae Ikan bawal Ikan grameh (Jawa) Colossoma
3.000
macropomum
Channidae Ikan gabus Ikan kotes (Jawa) Channa striatus 3.000
Pangasius
Pangasiidae Ikan patin Ikan patin 3.000
hypophthalmus
Cyprinidae Ikan mas Lauk mas (Jawa) Cyprinus carpio 3.000

2
3.1 Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Ikan nila merupakan salah satu spesies ikan yang menjadi prioritas utama untuk
budidaya karena pertumbuhannya yang cepat, efisien dalam pemanfaatan pakan alami,
resisten terhadap penyakit dan mudah dipijahkan [6] [7] . Namun sangat disayangkan ternyata
ikan nila digolongkan kedalam kelompok hama dalam budidaya ikan tertentu maupun hewan
lainnya terutama udang didalam tambak [8]. Keberadaan ikan nila dikelompokkan sebagai
kompetitor karena akan menimbulkan persaingan dalam ruang hidup dan makanan.
Adapun klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus [8]
Gambar 1. Klasifikasi dan gambar morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) [8]

Berdasarkan informasi yang telah didapatkan mengenai jumlah spesies ikan nila yang
berada dilokasi tambak Jeneberang pada awal memasukkan bibit ikan nila kedalam tambak
sekitar tahun 2021 sebanyak 10.000 bibit ikan, namun pada awal tahun 2022 tambak sudah
jarang ter-urus sehingga untuk informasi mengenai jumlah spesies ikan nila tersebut tidak
diketahui secara pasti. Ikan nila yang berada di tambak Jeneberang lebih menyukai jenis
pakan lumut, pakan merupakan faktor pendukung dalam membudidaya ikan serta mendukung
pertumbuhannya [7]. Umumnya ikan nila yang berada di tambak kerap kali ditangkap
menggunakan pancing, hal tersebut lebih mempermudah masyarakat sekitar dikarenakan luas
tambak yang tidak terlalu besar.
Secara morfologi bentuk tubuh ikan nila memanjang, pipih kesamping [9] dan warna
putih kehitaman, bentuk mata ikan nila menonjol dan besar dengan tepi berwarna putih,
bagian kepala ikan nila terdiri dari dua lubang hidung dam dua mata dengan bentuk kepala
bulat menonjol, tekstur daging ikan nila memiliki ciri tidak ada duri kecil dalam dagingnya.
Berdasarkan posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal). Ciri khas ikan nila adalah garis-
garis vertikal berwarna hitam pada sirip ekor, punggung dan dubur. Sedangkan pada bagian
sirip caudal (ekor) berwarna kemerahan serta pada bagian rahang terdapat bercak kehitaman.
Sisik ikan nila adalah tipe stenoid. Saat ini ikan nila telah tersebar ke negara beriklim tropis
dan subtropis, sedangkan pada wilayah beriklim dingin tidak dapat hidup dengan baik [4]

3.2 Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)


Ikan gurami merupakan ikan asli yang berasal dari daerah Asia Tenggara
penyebarannya meliputi beberapa wilayah Indonesia seperti Pulau Jawa, Sumatra &
Kalimantan. Pada habitat awalnya ikan ini merupakan asli sungai ataupun rawa, ikan gurami
merupakan herbivora atau pemakan daun-daunan [10], ikan gurame termasuk salah satu ikan
yang dibudidayakan di kolam dan merupakan ikan asli Indonesia yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi [11]. Serta salah satu jenis ikan yang senang tinggal diperairan yang
tenang, terbenam, dan dalam seperti kolam, rawa, telaga, danau serta waduk [10].

3
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Anabantoidei
Famili : Osphronomidae
Genus : Osphronemus
Speises : Osphronemus gouramy [12]
Gambar 2. Klasifikasi dan morfologi ikan gurami (Osphronemus gouramy)

Berdasarkan hasil informasi di lokasi tambak Jeneberang bahwa jumlah spesies ikan
gurami pada saat dimasukkan pertama kali di dalam tambak terdapat sekitar 3.000 bibit ikan
dan informasi dari pemilik mengatakan bahwa jumlah ikan gurami akan meningkat setiap
waktu terlihat pada saat dilakukan proses memancing selain dari ikan nila masyarakat sekitar
juga mendapatkan ikan gurami. Ikan gurami dilokasi pengamatan berkembang dengan cepat
dikarenakan kondisi dalam tambak yang memiliki begitu banyak jenis biota yang dapat
dijadikan sebagai makanan, tanpa harus menunggu diberikan pakan. Masyarakat sekitar
menggunakan jenis umpan yang untuk memancing ikan gurame adalah kankung cina.
Ikan ini dapat dikenali dengan ciri-ciri morfologi yang dimiliki seperti bentuk tubuh
pipih berwarna putih kekuningan, tekstur daging ikan gurami empuk dean kenyal. Bagian
kepala ikan ini moncong kedepan diikuti dengan mulut kecil dengan bibir bawah terlihat
menonjol sedikit dibanding bibir atas, matanya bulat hitam dan ukurannya cukup besar, badan
ditutupi sisiktipe stenoid dengan bagian tepi yang agak kasar, garis rusuk berada di atas sirip
dada, juga memiliki sirip perut yang sudah bermodifikasi menjadi cambuk yang berfungsi
sebagai alat peraba, sirip anus terdiri dari jari-jari lemah dan keras, bentuk sirip ekor
berpinggiran tegak [12]. Ikan nila telah banyak diketahui dan tersebar di beberapa daerah
seperti sumatra, jawa, sulawesi dan kalimantan.

3.3 Ikan Bawal (Colossoma macropomum)


Ikan bawal (Colossoma macropomum) digolongkan kedalam salah satu komoditas
perikanan tawar yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Di Indonesia ikan bawal telah banyak
dibudidayakan terutama yang berada ditmabka Jeneberang, saat ini ikan jeni tersebut banyak
diminati sebagai ikan konsumsi dan cocok untuk dikembangkan sebagai usaha budidaya ikan
yang sangat potensial[13]. Untuk meningkatkan produksi budidaya dapat dicapai dengan
mempercepat pertumbuhan terutama dengan pemberian pakan [14]

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Cypriniformes
Famili : Characidae
Genus : Clossoma
Spesies : Clossoma macropomum [15]
Gambar 3. Klasifikasi dan gambar morfologi ikan nila (Colossoma macropomum) [15]

Keanekaragaman ikan bawal saat ini sangat melimpah dan banyak diminati sebagai
ikan konsumsi dan cocok untuk dikembangkan sebagai usaha budidaya ikan air tawar yang
sangat potensial [16]. Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan di tambak Jenebarang
terdapata sekitar 3.000 indvidu bibit ikan saat pertama kali di letakkan kedalam tambak.

4
Jumlah ikan bawal akan terus meningkat karena berdasarkan informasi yang didapatkan ikan
tersebut banyak muncul kepermukaan pada saat malam hari dan jumlahnya sangat banyak.
Selain itu, ikan bawal juga termasuk ikan yang hidupnya di air tawar.
Kebiasaan makan ikan bawal air tawar tergolong dalam kelompok ikan omnivora,
namun ternyata ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa ikan ini cenderung menjadi
karnivora. Hal ini dapat terlihat dari bentuk giginya yang tajam. Saat masih berukuran benih,
ikan ini menyukai plankton serta tumbuhan air [17]. Secara morofologi ikan ini memeiliki
bentuk tubuh yang pipih dengan warna tubuh ikan pada bagian atasnya abu-abu gelap,
sedangkan pada bagian bawah berwarna putih orange. Daging ikan bawal sama seperti dengan
ikan mas empuk namun sedikit kenyal, bagian kepala ikan bawal tersebut memiliki ukuran
kecil dengan mulut terletak di bagian ujung kepala serta bagian matanya terlihat lingkaan
berbentuk cincin. Memiliki lima sirip yaitu sirip punggung, dada, anus, ekor dan sirip perut.
Tipe sisik ikan nila adalah stenoid, penyebaran ikan bawal telah sampai ke daerah sumatra
utara dan danau toba serta sulawesi.

3.4 Ikan Gabus (Channa striatus)


Ikan gabus (Channa striatus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang bersifat
karnivora, ikan ini namun memiliki manfaat baik dari segi nilai ekonomisnya maupun
manfaat dalam bidang kesehatan [18].
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan diperoleh informasi bahwa
keragaman spesies ikan gabus yang berada ditambak Jenebarang saat pertama kali diletakkan
berjumlah 3.000 bibit ikan sekitar tahun 2021, sedangkan pada tahun 2022 dikabarkan ikan
gabus telah berkurang jumlahnya dikarenakan air sungai yang erada di samping tambak
pernah meluap sehingga menyebabkan ikan gabus keluar. Salah satu penjaga tambak
mengatakan bahwa untuk menangkap ikan tersebut dibutuhkan jala khusus dikarenakan ikan
ini sangat lincah dan licin untuk ditangkap. Pakan yang paling disukai adalah campuran dedak
dan nasi, pemberian campuran pakan nasi sisa dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi benih ikan gabus sampai ukuran konsumsi [19]

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Channidae
Genus : Channa
Species : Channa striatus

Gambar 4. Klasifikasi dan gambar morfologi ikan gabus (Channa striatus) [20]

Berdasarkan karakteristik morofologinya ikan gabus memiliki bentuk tubuh yang


memanjang dengan warna tubuh ikan gabus coklat sampai hitam pada bagian atas dan coklat
muda sampai keputih- putihan pada bagian perut, bagian mata ikan gabus berbentuk mutiara
hitam pekat menonjol. Bagian kepala agak pipih berbentuk menyerupai ular dengan tipe sisik
stenoid. Kebanyakan orang yangtelah mencicipi ikan lele mengatakan tekstur dagingnya yang
lembut. Bagian atas tubuh ikan gabus dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam
kecoklatan atau kehijauan. Mulut ikan gabus besar, dengan gigi-gigi yang tajam. Sirip
punggung memanjang dengan sirip ekor membulat di bagian ujungnya [18]. Penyebaran ikan
gabus telah sampai di sumatra, jawa, kalimantan, papua dan sulawesi.

5
3.5 Ikan Patin (Pangasius pangasius)
Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan asli perairan Indonesia yang memiliki
tingkat keanekaragamannya yang tinggi serta telah banyak dan berhasil di budidayakan.
Berdasarkan hasil wawancara di lokasi pengamatan bahwa jenis ikan patin yang terdapat di
tambak Jeneberang tersebut adalah ikan patin jenis Pangasius hypophtalamus. Jumlah ikan
patin saat pertama kali diturunkan ke tambak sekitar 3.000 bibit ikan, namun sangat
disayangkan ikan patin jumlahnya telah berkurang dikarenakan ikut terbawa saat sungai
Jeneberang meluap sehingga untuk jumlah spesiesnya sekarang tidak diketahui secara pasti.
Pakan yang paling disukai oleh ikan patin adalah udang kecil dan cacing tanah.

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Pangasiidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius hypophthalmus [21]
Gambar 5. Klasifikasi ikan patin dan gambar morfologinya [21]

Berdasarkan ciri morfologinya ikan patin memiliki ciri-ciri pada bentuk tubuh yang
panjang dan berlendir dengan warna tubuh putih perak dengan punggung yang berwarna
kebiruan. Daging ikan patin lebih tipis dan lebih lembek dibandingkan ikan lainnya, bagian
kepala ikan patin relatif lebih kecil dan memiliki moncong yang agak panjang, memiliki sirip
punggung dan patil, bagian ekor yang lebar serta besar, bentuk tubuh sedikit pipih dan bagian
mulutnya yang lebar [21]. Ikan patin tidak memiliki sisik namun memiliki sirip dengan
jumlah enam jenis yaitu sirip dada, dubur, ekor, punggung, perut dan satu sirp tambahan
sdpose. Penyebaran ikan patin hampir keseluruh indonesia seperti sungai sungai yang airnya
mengalir.

3.6 Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu dari 10 jenis ikan budidaya air tawar
yang paling banyak dibudidayakan di indonesia serta relative mudah. Dalam kegiatan
budidaya ikan mas dapat dilakukan di lahan perkolaman, sawah sera keramba jaring apung di
danau maupun tambak [22]. Ikan mas (Cyprinus carpio) hidup di periaran dangkal dengan
aliran air yang tidak terlalu deras, ikan jenis ini juga memiliki kemampuan adapatsi yang
tinggi [23] .
Berdasarkan informasi yang didapatkan, sejak tahun 2021 ikan mas yang berada
ditambak jeneberang berjumlah 3.000 lebih individu, jenis pakan yang paling disukai ikan
mas adalah cacing tanah, ikan mas lebih sering muncul pada siang hari dikarenakan pada
siang hari waktu pemberian makan. Selain itu, ikan mas juga digolongkan kedalam ikan
diurnal yang sebagian aktivitasnya dilakukan pada saat cahaya terang.

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus

6
Spesies : Cyprinus carpio [23]
Gambar 6. Klasifikasi ikan mas (Cyprinus carpio) dan gambar morfologinya

Berdasarkan bentuk morfologinya ikan mas memiliki bentuk tubuh yang agak
memanjang serta sedikit memipih ke samping. Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh
sisik dengan tipe sikloid, bagian moncongnya terletak pada bagian tengah ujung, warnanya
kuning keemasan namun sebagian lainnya berwarna hitam. Tipe daging ikan mas lembut dan
tebal, bagian kepalanya memanjang kedepan serta mata yang berukuran kecil. Memiliki sirip
punggung, sirip perut, sirip ekor dan sirip ekor berwarna keemasan berbentuk menyerupai
kipas. Ikan ini telah tersebar kebeberapa hampir keseluruh daerah salah satunya yaitu sulawesi
Sejak dahulu ilmu pengetahuan mengalami peradaban yang maju mundur, ilmu sains
menjadi kunci utama kemajuan peradaban islam pada masa itu [24]. Sehingga berdasarkan
keanekaragaman jenis ikan diatas menunjukkan kebesaran Allah SWT yang telah menciptakn
bumi dan segala isinya untuk dijadikan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

4. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa keanekaragaman jenis
ikan yang berada di tambak Jeneberang memiliki 6 jenis spesies yaitu Ikan nila (Oreochromis
niloticus), Ikan gurami (Osphronemus gouramy), Ikan bawel (Colossoma macropomum), Ikan
gabus (Channa striatus), Ikan patin (Pangasius hypophthalmus) dan Ikan mas (Cyprinus
carpio)

Daftar Pustaka
[1] E. H. Gunawan and J. Jamadi, “Diversity of Fish and Mapping Distribution of
Invasive, Banned and Protected Fish at Rawadanau Concervation Area Banten,” J.
Perikan. dan Kelaut., vol. 6, no. 1, p. 67, 2016, doi: 10.33512/jpk.v6i1.1054.
[2] J. I. Yang, D. Di, and P. Kecamatan, “Cyprinidae,” J. Hutan Lestari, 2015.
[3] A. S. A. Anwari, M, S. Rifanjani, S. D.H, "Keanekaragaman Jenis Ikan di Kawasan
Mangrove Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat," Jurnal
Hutan Lestari, Vol. 7, no. 1, pp. 279-286, 2019.
[4] A. Mutia and R. Abdul, “Effect of giving fermented liquid areca cathecu L. and surian
leaves (Toona sinensis ROXB.) on tilapia wounds (Oreochromis niloticus L.),” J. Bio
Sains, vol. 1, no. 1, p. 42, 2018.
[5] L. Minarseh, Suhaeni, and S. H. Amrullah, “Analisis morfologi dan kadar protein ikan
bandeng (Chanos chanos) dari tambak budidaya monokultur dan polikultur (Gracilaria
sp.) di Kecamatan Bua Kabupaten,” Pros. Biol. Achiev. Sustain. Dev. Goals With
Biodivers. Confronting Clim. Chang., no. November, pp. 308–317, 2021, [Online].
Available: http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/article/view/24534.
[6] Wahidah, Rusli. Alias and Amrullah, "Morfologi Bagian Kepala Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Hasil Aplikasi Hormon," J. Agricurtural, 2021.
[7] I. Eka, “POLA PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)HASIL
BUDIDAYA MASYARAKAT DI DESA BANGUN SARI BARU KECAMATAN
TANJUNG MORAWA,” J. Jeumpa, vol. 7, no. 2, pp. 443–449, 2021, doi:
10.33059/jj.v7i2.3839.
[8] Lukman, Mulyana, and M. FS, “EFEKTIVITAS PEMBERIAN AKAR TUBA (Derris
elliptica) TERHADAP LAMA WAKTU KEMATIAN IKAN NILA (Oreochromis
niloticus),” J. Pertan., vol. 5, no. 1, pp. 22–31, 2014.
[9] M. Yusuf Arifin, “PERTUMBUHAN DAN SURVIVAL RATE IKAN NILA

7
(Oreochromis. Sp) STRAIN MERAH DAN STRAIN HITAM YANG DIPELIHARA
PADA MEDIA BERSALINITAS,” J. Ilm. Univ. Batanghari Jambi , vol. 16, no. 1, pp.
1–8, 2016.
[10] M. Kristina and S. Sulantiwi, “Sistem pendukung keputusan menentukan kualitas bibit
ikan gurame di pekon Sukosari menggunakan Aplikasi Visual Basic 6.0,” J. Technol.
Accept. Model., vol. 4, pp. 26–33, 2015, [Online]. Available:
http://repository.unipa.ac.id:8080/xmlui/bitstream/handle/123456789/473/6.artikel.-
Alianto.pdf?sequence=2&isAllowed=y.
[11] Dewi. M, Efizon. D and Eddiwan, "Morphometric, Meristic and Growth Pattern of
Osphrenemus gouramy Lac. From the Pinang Luar Oxbow Lake, Buluhcina Village,
Kampar Regency, Riau," J. Morfhologycal, Vol. 12, no. 1, pp 18-24, 2018.
[12] I. Rachmatika, “Taksonomi dan habitat ikan gurame sungai , Osphronemus
septemfasciatus Roberts , 1992 [ Taxonomy and habitat of the giant gouramy ,
Osphronemus septemfasciatus Ike Rachmatika Jurnal Iktiologi Indonesia,” J. Iktiologi
Indones., vol. 10, no. 2, pp. 145–151, 2010.
[13] M. Fauzi, Nuraini, and N. Aryani, “Pengaruh Teknik Adaptasi Salinitas Terhadap
Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Larva Bawal Air Tawar ( Colossoma
Macropomum ),” J. Akuakultur Sebatin, vol. 2 (2), no. 2, pp. 55–61, 2021.
[14] A. Yustiati, I. B. B. Suryadi, I. Iskandar, and K. Aditya, “Performa Pertumbuhan Benih
Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) yang Diberi Pakan dengan
Tambahan Kalium Diformat,” Akuatika Indones., vol. 5, no. 1, p. 33, 2020, doi:
10.24198/jaki.v5i1.26819.
[15] SNI, “Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) - Bagian 1: Induk,” pp. 1–5,
2013.
[16] dan M. Ayusi Rima Inayah, Rusliadi, “PEMELIHARAAN IKAN BAWAL AIR
TAWAR (Colossoma macropomum) DENGAN PEMBERIAN PAKAN YANG
DIFERMENTASI MENGGUNAKAN PROBIOTIK PADA SISTEM
RESIRKULASI,” J. home Econ. Japan, vol. 42, no. 2, pp. 189–191, 1991.
[17] T. Taufiq, F. Firdus, and I. Imelda Arisa, “Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Air Tawar
(Colossoma macropomum) Pada The Growth Performance of Pomfret (Colossoma
macropomum) Fed Several Life Feeds,” J. Ilm. Mhs. Kelaut. dan Perikan. Unsyiah,
vol. 1, no. 3, pp. 355–365, 2016.
[18] N. Listyanto and S. Andriyanto, “IKAN GABUS (Channa striata) MANFAAT
PENGEMBANGAN DAN ALTERNATIF TEKNIK BUDIDAYANYA,” Media
Akuakultur, vol. 4, no. 1, p. 18, 2009, doi: 10.15578/ma.4.1.2009.18-25.
[19] W. O. Nainggolan, D. Efizon, and R. M. Putra, “Morfometrik, Meristik, dan Pola
Pertumbuhan Ikan Gabus (Channa striata Bloch, 1793) di Waduk Sei Paku Kecamatan
Kampar Kiri Kabupaten Kampar Provinsi Riau,” J. Online Int. Nas., vol. 7, no. 1, pp.
0–9, 2019, [Online]. Available: www.journal.uta45jakarta.ac.id.
[20] S. Efendi, E. Darmawi, and H. Noviyanto, “Kabupaten Bengkulu Selatan,” Mimbar,
vol. 8, no. 1, pp. 48–54, 2019.
[21] A. Suhara, “Teknik Budidaya Pembesaran dan Pemilihan Bibit Ikan Patin (Studi Kasus
di Lahan Luas Desa Mekar Mulya, Kec. Teluk Jambe Barat, Kab. Karawang),” J.
Buana Pengabdi., vol. 1, no. 2, pp. 1–8, 2019.
[22] D. G. Prakosa and R. A. Ratnayu, “TEKNIK PEMBENIHAN IKAN MAS ( Cyprinus
carpio ) DI UNIT PENGELOLA BUDIDAYA AIR TAWAR ( UPBAT ) PASURUAN
, JAWA TIMUR SEEDING TECHNIQUE Cyprinus carpio IN FRESHWATER
AQUACULTURE UNIT OF BUSINESS ( UPBAT ),” Samakia J. Ilmu Perikan., vol.

8
7, no. 2, pp. 78–84, 2016, [Online]. Available:
http://www.samakia.aperiki.ac.id/index.php/JSAPI/article/view/107.
[23] S. A. Yoviska, D. W. Romadhoni, and I. Murtini, “Perbandingan Secara Morfologi
Insang Ikan mAs, Ikan Lele, dan Ikan Selar,” SNasPPM, vol. 6, no. 1, pp. 125–128,
2021.
[23] Islam dan Biologi -Dirhamzah, Syarif Hidayat Amrullah, Zulkarnain, Aswar Rustam,
Devi Armita, Selis Meriem, Kurnia Makmur, Hajrah, Isna Rasdianah Aziz,
Mardan -Google Buku”, Accessed: Jul. 11, 2022. [Online]. Available:
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=XLoxEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=related:y8F19sZNCwgJ:sch
olar.google.com/&ots=dTPKUgm6O&sig=cKaNCmDvz-FsPW-
TDOLbUw6De_E&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false[3]S. Hidayat Amrullah, A.
Rustam, H. Jurusan Biologi.

Anda mungkin juga menyukai