Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh penambahan wortel pada pakan komersial untuk meningkatkan

kualitas warna ikan cupang


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan hias terdiri dari dua komoditi yaitu, ikan hias air tawar dan ikan hias

air laut. Ikan hias air tawar lebih diminati dibandingkan ikan hias air laut. Hal ini

terjadi karena pemeliharaan ikan hias air tawar lebih mudah dibandingkan ikan

hias air laut (Effendy,1993). Salah satu jenis ikan hias air tawar dengan keunikan

tersendiri dibandingkan ikan hias lainnya adalah ikan cupang (Betta splenders).

Keunikan pada ikan cupang yang dimaksud adalah kegemarannya bertarung

untuk mempertahankan wilayahnya, dan juga memiliki berbagai corak dan pola

warna yang unik, salah satu yang menjadi ciri khas keindahan ikan cupang

adalah saat memamerkan ekornya, (Agus et al, 2010). Ikan cupang juga memiliki

berbagai macam jenis yaitu ikan cupang jenis plakat, crowntail, dan halfmoon.

Ikan cupang yang dipelihara sebagai ikan hias sering mengalami perubahan

warna menjadi kurang cerah. Hal ini dikarenakan kekurangan pigmen warna

pada pakan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan

mempertahankan kualitas warna pada ikan hias adalah dengan cara memberikan

pakan yang mengandung pigmen warna. Penambahan sumber peningkat warna

dalam pakan akan mendorong peningkatan pigmen warna. Penambahan sumber

peningkat warna dalam pakan akan mendorong peningkatan pigmen warna pada

tubuh ikan, atau minimal mampu mempertahankan pigmen warna pada tubuhnya

selama masa pemeliharaan. Untuk melakukan peningkatan warna pada ikan

cupang dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan yang mengandung

pigmen warna maupun beta karoten (Sholicin et al, 2012). Oleh karena itu

penambahan bahan yang mengandung pigmen warna dalam pakan ikan cupang
perlu dilakukan. Warna memiliki peran aktif didalam pemeliharan ikan hias yang

mana warna dapat memikat hati para pembeli dan warna juga dapat membuat

rasa ketertarikan terhadap ikan hias lebih tinggi (Sukendi, 2005). Berbagai

warna-warni indah pada ikan pada dasarnya dihasilkan oleh sel-sel pigmen

(chromatophore) yang terletak pada kulit ikan. Keindahan bentuk sirip dan warna

sangat menentukan nilai jual. Warna ikan mempunyai fungsi yang signifikan yaitu

sebagai pengenal jenis, tampilan pola, dan corak warna pada tubuhnya. Warna

tubuh yang indah dan bervariasi merupakan daya tarik utama pada ikan hias.

Warna ikan disebabkan oleh kromatofor (sel pigmen) yang terletak pada lapisan

epidermis, yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan dengan lingkungan

dan aktifitas seksual, sedangkan jumlah dan letak pergerakan kromatofor

mempengaruhi tingkat kecerahan warna pada ikan (Lesmana, 2004). Salah satu

pakan penunjang mutasi warna pada ikan hias adalah wortel. Wortel sangat

mudah di dapatkan di sekitar dan harganya tergolong cukup murah. Wortel

sangat baik untuk diberikan kepada ikan hias karena salah satu bahan penghasil

karoten yang dapat mempercantik warna karena memiliki kandungan karotenoid

yang tinggi sama seperti kandungan spirulina. Karotenoid merupakan pewarna

alami yang dapat berkontribusi memberikan warna kuning, orange, ungu, hijau,

merah, dan biru pada pangan nabati maupun hewani. (Lestari et al., 2019).

Ikan hias air tawar saat ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi, semakin

bagus kualitasnya semakin tinggi pula nilai jual pada ikan hias. Maka dari itu

perlu diperhatikan proses budidayanya mulai dari kualitas air, suhu, dan yang

paling utama yaitu pakannya. Pakan yang memiliki kandungan karoten yang

tinggi adalah salah satu penunjang utama untuk meningkatkan kualitas warna

pada ikan hias.


1.2 Rumusan Masalah

Apakah penambahan wortel pada pakan komersial dapat meningkatkan

kualitas warna ikan cupang (Betta splendens)?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui apakah penambahan wortel pada pakan komersial

dapat meningkatkan kualitas warna ikan cupang (Betta splendens)

1.4 Manfaat

Untuk memberikan informasi kepada pembudidaya ikan cupang bahwa

penambahan wortel pada pakan komersial dapat meningkatkan kualitas warna

ikan cupang (Betta splendens)


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cupang (Betta splendens)

Klasifikasi Ikan Cupang menurut Regan (1910) di klasifikasikan sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Actinopterigii

Order : Perciformes

Family : Osphronedae

Genus : Betta

Spesie : Betta splendens (Regan ,1910)

Ikan Cupang memiliki sirip dorsal terletak lebih ke belakang, memiliki jari-

jari keras dan 8-9 jari lunak. Sirip anal panjang dan lebar, dimulai dari belakang

anus dan berakhir dibelakang dekat pangkal sirip kaudal, memili 1-4 jari-jari

keras dan 21-24 jari-jari lunak. Ujung sirip anal berbentuk lancip. Sirip perut

berukuran kecil, terletak dibawah sirip dada, memiliki 1 jari-jari keras dan 5 jari-

jari lunak. 1 dari jari-jari lunak berukuran lebih Panjang dari yang lainnya. Sirip

dada bentuknya membulat, memiliki 12-13 jari-jari lunak. B.splendens memiliki

kara kteristik respon agresif. Ikan cupang dapat beradaptasi pada suhu 24-29 ℃

yang merupakan suhu optimal bagi pemeliharaan ikan cupang (Djuhanda, 1981).
Makanan dan kebiasaan makan
https://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/JBA/article/viewFile/1829/1214

http://jurnal.utu.ac.id/jakultura/article/view/1600

https://journal.unibos.ac.id/jae/article/view/1097

Anda mungkin juga menyukai