Disusun oleh:
2.1.2. Hasil
Peningkatan intensitas warna pada ikan badut menunjukkan bahwa pemberian
astaxanthin sebanyak 30 mg (perlakuan C) dan 40 mg (perlakuan D) kedalam
pakan memberikan pengaruh terhadap perubahan warna, hal ini diduga dosis
astaxanthin yang diberikan tepat (Gambar 1).
2.2. Pengaruh Penambahan Pemberian Bubuk Kulit Pisang pada Pakan Ikan
Nemo
2.2.1. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada Bulan Juli-Agustus 2019,
bertempat di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok Sekotong
Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan
dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Aspek yang diteliti adalah efektivitas penambahan bubuk kulit pisang kepok
dengan konsentrasi yang berbeda pada pakan komersil dengan 5 perlakuan dan 3
kali ulangan, sehingga diperoleh 15unit percobaan. Penempatan setiap unit
percobaan dilakukan secara acak. P0 (tanpa penambahan bubuk kulit pisang), P1
(bubuk kulit pisang 5%) P2 (bubuk kulit pisang 10%), P3 (bubuk kulit pisang
15%), P4 (bubuk kulit pisang 20%).
Wadah yang digunakan dalam penelitian ini berupa toples berjumlah 15
toples dengan volume 9L dan Setiap toples diisi dengan 18 ekor ikan nemo
ukuran 2-2.5 cm. Sebelum diberi perlakuan, ikan uji diadaptasikan terlebih dahulu
dan dipuasakan selama satu hari sebelum dilakukan penimbangan awal. Pada tiap
toples pemeliharaan di sampling sebanyak 5 ekor untuk ditimbang dan diukur
panjang awalnya sebelum proses pemeliharaan.
Sebelum digunakan terlebih dahulu limbah kulit pisang dikeringkan lebih
kurang 7 hari dibawah sinar matahari, agar memudahkan selama proses
pembuatan tepung limbah kulit pisang benar-benar harus kering. Limbah kulit
pisang yang sudah kering lalu dihaluskan dengan mengunakan blender, hasil dari
blender tersebut siap digunakan.Pakan yang digunakan merupakan pakan ikan
hias merek cayo. Pakan tersebut dicampurkan dengan tepung kulit pisang yang
telah dihaluskan, dalam memudah proses pencampuran antaran bubuk kulit pisang
dan pakan maka digunakan progol sebagai perekat antara bubuk kulit pisang
dengan pakan.
Pemeliharaan ikan nemo akan dilakukan selama 30 hari dibalai perikanan
sekotong, selama masa pemeliharaan dilakukan pula proses pemberian pakan,
penyiponan, penimbangan, pengukuran kualitas air dan pengukuran tingkat
kecerahan warna. Pakan yang diberikan pakan pellet ikan hias sebanyak 5% dari
bobot biomasa ikan uji. Pemberian pakan diberikan 2 kali sehari yakni pagi hari
jam 08.00 dan sore hari jam 17.00. Proses penyiponan pada air pemeliharaan
dilakukan setiap hari pada pagi hari sebelum pemberian pakan. Pengukuran
terhadap tingkat kecerahan warna pada ikan nemo dilakukan secara visual pada
awal penelitian dan akhir penelitian mengunakan kolorimeter yang telah
dikalibrasi terhadap warna putih.
2.2.2. Hasil
Penambahan bubuk kulit pisang dalam pakan berpengaruh nyata (P< 0,05)
terhadap kecerahan warna.
2.2.3. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data menggunkan One-Way ANOVA diketahui
bahwa penambahan bubuk kulit pisang pada pakan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kecerahan warna ikan nemo (P< 0,05). Hasil uji lanjut Tukey
menunjukkan bahwa perlakuan P0 tidak berbeda nyata dengan perlakuan P1, P2
dan P4, namun berbeda nyata dengan perlakuan P3. Hasil analisis disajikan pada
Gambar 2.
Gambar 2. Intensitas Kecerahan warna pada ikan badut (Amphiprion ocellaris)
2.3.3. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tingkat kecerahan warna orange
pada ikan nemo berbanding lurus dengan banyaknya pemberian tepung kulit buah
manggis pada pakan. Semakin tinggi jumlah dosis tepung kulit buah manggis
yang diberikan dapat meningkatkan kecerahan warna ikan nemo. Tingginya nilai
kecerahan pada perlakuan D yakni 5.34 yang diberikan 15% TKBMg diasumsikan
karena tingginya dosis pemberian tepung kulit buah manggis. Pada tepung kulit
buah manggis terdapat senyawa yang dapat meningkatkan kecerahan warna ikan
nemo.
Peningkatan kecerahan warna yang diperoleh ini sejalan dengan pernyataan
Hermani dan Rahardjo (2005) kulit buah manggis mengandung senyawa bioaktif
seperti fenolik dan senyawa senyawa turunannya yaitu flavonoid, golongan
fenolik, flavonoid, beta-karoten, vitamin C dan E merupakan senyawa kimia yang
tergolong dalam kelompok antioksida. Dengan demikian, Pemberian dosis tepung
kulit buah manggis terbaik dapat dilakukan hingga 15% yang dapat meningkatkan
kecerahan warna
3 KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan studi literatur mengenai pengaruh macam macam perlakuan
pakan terhadap intensitas warna, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan
penambahan bahan pakan yang mengandung karoten dapat menigkatkan
kecerahan warna pada Ikan Nemo (Amphipriion ocellaris) dengan intensitas
peningkatan yang berbeda tergantung kepada jumlah kandungan karoten pada
bahan pakan tersebut.
3.2. Saran
Praktikan disarankan dalam membuat studi literatur untuk menerapkan sikap
ketelitian dan kecermatan untuk menghindari penyampaian informasi yang kurang
tepat. Dalam mendapatkan data dengan akurat, Praktikan disarankan untuk
melakukakan kajian terhadap banyak jurnal yang telah direkomendasikan agar
pengetahuan dan wawasan dapat bertambah dan keakuratan data menjadi lebih
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia A, Kurniawati E. 2016. Pengaruh beta karoten pada kulit pisang kepok
dalam mencegah infark miokard akut. Majority 5 (4): 1.
Azuri R. 2018. Pengaruh penambahan tepung labu kuning (Cucurbita sp) pada
pakan dengan dosis yang berbeda terhadap kecerahan warna ikan botia
(Chromobotia macracanthus) [Skripsi]. Pekanbaru: Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
Hulu EA, Usman S, Nurmatias. 2014. Penambahan berbagai sumber beta karoten
alami dalam pakan terhadap peningkatan kecerahan warna ikan koi
(Cyprinus carpio). Jurnal Universita Sumatera Utara. 1(1): 1.
Husna NE, Melly N, Syarifah R. 2013. Kandungan antosianin dan aktivitas
antioksidan Ubi Jalar Ungu segar dan produk olahannya. Jurnal Agritech
33 (3): 1.
Indarti S, Muhaemin M, Hudaidah S. 2012. Modified Toca Colour Finder (M-
TCF) dan Kromatofor sebagai penduga tingkat kecerahan warna ikan
komet (Carasius auratus auratus) yang diberi pakan dengan proporsi
tepung kepala udang (TKU) yang berbeda. eJRTBP. 1 (1): 9-16.
Malini DM, Dewi T, Agustin R. 2018 Pengaruh penambahan tepung spirulina
fusiformis pada pakan terhadap tingkat kecerahan warna ikan koi
(Cyprinus carpio L.) [Skripsi]. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Manik L. 2016. Induksi pematangan gonad ikan badut (Amphiprion percula)
menggunakan Hormon OODEV melalui pakan [Skripsi]. Bogor:
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor.
Meiyana M, Minjoyo H. 2011. Pembesaran Clownfish (Amphiprion Ocellaris) Di
Bak Terkendali Dengan Penambahan Astaxanthin. Lampung: Balai
Besar Pengembangan Budidaya Laut.
Rahardjo M, Hernani. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Safrida NS, Sarong MA. 2017. Pengaruh penambahan tepung Labu Kuning
(Cucurbita Moschata) dalam pakan buatan terhadap kualitas warna ikan
maskoki (Carassius Auratus). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah. 2(2): 1.
Satyani D, Sugito S. 1997. Astaxanthin sebagai sumber pakan untuk peningkatan
warna ikan hias. Warta Penelitian Perikanan Indonesia 8 (1): 6-8.
Steel RGD, Torrie JH. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Wahyuni KA, Hermawan A, Suciantoro. 2008. Budidaya Ikan Nemo (Amphirion
ocellaris). Jakarta: Warta Budidaya.
Yasir I. 2010. Effect of dietary carotenoid on color and pigments of false
clowfish, Amphiprion Ocellaris. Cuvier.Journal of the World
Aquaculture Society. 41 (3): 308.
Zulfikar, Marzuki E, Erlangga. 2018. Pengaruh warna wadah terhadap
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan badut (Amphiprion ocellaris).
Journal Aquatic Sciences. 5: 88-92.