BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha perikanan secara berangsur-angsur berubah dari system tradisional
rnenuju pengelolaan secara intensif. Perubahan sistem pengelolaan
tersebutditandai dengan penerapan paket-paket teknologi yang disebut SAPTA
USAHA PERIKANAN, meliputi pengelolaan tanah, pemupukan dan pengapuran
dasar, penelolaan air, seleksi benih, penelolaan pakan, pengendalian dan
penyakit,pasca panen dan pemasaran. Setiap komponen sapta usaha tersebut
terkait erat. Namun komponen yang tergolong paling menentukan keberhasilan
secara ekonomis adalah pengeloaan pakan (Rukayah, 2015).
Pakan merupakan komponen tertinggi dalam struktur biaya operasi
budidaya baik ikan maupun udang, dimana biaya pakan (feed cost) dapat
mencapai 40-70% dari biaya operasi. Hal ini mengandung arti bahwa harga pakan
sangat berperan dalam menentukan tinggi atau rendahnya biaya produksi ikan.
Dilihat dari sisi produksi,bahan baku pakan ikan di Indonesia sebagian besar
masih impor, utamanya tepung ikan, tepung kedelai, dan tepung jagun, atau
kalaupun ada produk dalam negeri biasanya harganya lebih mahal dan kualitasnya
lebih rendah dari produk impor. Sementara itu, secara teknis, sumber protein
pakan umumnya berasal dari tepung ikan. Dalam kenyataannya, harga tepung ikan
di pasar dunia cenderung terus naik, karena supply lebih sedikit dari pada
demand (Bappenas, 2014). Untuk mengatasi masalah ini perlu adanya
penggunaan bahan baku lokal yang berpotensi sebagai BBP sehingga akan
menurunkan harga produksi.
Kordi (2010) diacu oleh Hutasoit dkk., (2015) menyatakan bahwa
pemanfaatan bahan baku lokal yang cukup tersedia dengan harga yang terjangkau
perlu ditempuh. Ikan sapu-sapu merupakan bahan lokal yang tersedia dengan
harga yang terjangkau. Selain ketersediaan yang memadai juga tidak bersaing
dengan kebutuhan manusia dan hewan lainnya dan mudah didapatkan. Ikan sapu-
sapu memiliki kadar protein yang tinggi dan memiliki keseimbangan asam amino
dengan jenis ikan lainnya sehingga dapat dijadikan sebagai pakan alternatif.
Diharapkan dengan penambahan tepung ikan sapu-sapu ini dapat dijadikan tepung
ikan, karena dengan pemberian pakan yang bergizi tinggi sangat mempengaruhi
pertumbuhan ikan.
Menurut Susanto (2004) diacu oleh Istanti (2005) menyatakan bahwa ikan
sapu-sapu bukan merupakan ikan asli Indonesia melainkan merupakan jenis ikan
hasil introduksi dari Brazil. Ikan sapu-sapu merupakan jenis ikan yang sering
ditemukan di sungai, danau atau rawa. Ikan ini paling bisa beradaptasi dengan
perairan yang kandungan oksigen terlarutnya rendah dimana pertumbuhannya
relatif cepat tanpa membutuhkan pemeliharaan yang intensif seperti jenis ikan
lainnya. Studi mengenai budidaya ikan Lele belum banyak dilakukan, khususnya
terkait dengan pemberian pakan dengan penambahan bahan protein pada pakan
2
2. Dapat menjadi landasan yang kuat untuk membuat suatu inovasi dalam
pembuatan sediaan bahan baku lokal sebagai bahan baku pakan ikan
nasional.
1. 6 Manfaat
1. Mendapatkan Formulasi yang tepat pakan dari tepung ikan sapu sapu
(Hyposarcus pardalis)
2. Inovasi bahan baku lokal yang murah dan melimpah dalam pembuatan
pakan ikan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Menurut Saanin (1984) dalam Ratnasari (2011) klasifikasi ikan lele dumbo
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei
Ordo : Ostariophysoidei
Sub Ordo : Siluroidea
Family : Claridae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus
Morfologi ikan lele secara umum adalah tubuh memanjang dan berbentuk
silindris, kepala pipih berbentuk seperti setengah lingkaran, ekor berbentuk pipih,
permukaan kulit licin dan tidak bersisik, mengeluarkan lendir dan warna tubuh
bagian atas gelap dan bagian bawah agak terang. Ikan lele memiliki mata yang
kecil, memiliki 4 pasang alat peraba atau biasa disebut sungut, terdapat 2 buah alat
olfaktori yang terletak dekat sungut hidung yang berfungsi sebagai alat peraba
atau penciuman dan pada bagian depan sirip dada terdapat jari-jari sirip yang
mengeras atau biasa disebut patil yang berfungsi sebagai alat pergerakan di air
dan alat pertahanan diri (Utami, 2009).
Ikan lele bersifat nokturnal yaitu aktif mencari makan pada malam hari.
Pada siang hari ikan ini memilih berdiam diri dan berlindung di tempat gelap.
Ikan lele ini memiliki kebiasaan membuat atau menempati lubang-lubang di tepi
sungai atau kolam sebagai sarangnya dan mengaduk-ngaduk lumpur di dasar air
4
untuk mencari makanan. Ikan lele termasuk ikan omnivora, juga cenderung
bersifat karnivora. Di alam bebas, makanan alami ikan lele terdiri fitoplankton
dari jenis alga dan zooplankton yang berupa jasad-jasad renik seperti kutu air,
cacing rambut, rotifera, jentik-jentik nyamuk, ikan kecil serta sisa bahan organik
yang masih segar. Ikan lele juga senang makanan yang membusuk sehingga
termasuk golongan pemakan bangkai dan bersifat kanibal saat jumlah makanan
kurang tersedia (Setiadi, 2008).
BAB 3
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan
tahapan penelitian sebagai berikut.
3.1 Penyiapan Alat dan Bahan Penelitian
Alat-alat yang digunakan ialah akuarium berukuran 80 x 40 x 50 cm,
timbangan, aerator, penggaris, kertas lakmus, DO meter, termometer, ember, alat
tulis, mesin penggiling pakan, mesin pengaduk pakan (mixer), mesin pembentuk
pakan, kamera, kertas milimeter.
7
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain benih ikan lele
berukuran 5 6 cm sebanyak 270 ekor sebagai ikan uji, tepung daging ikan sapu-
sapu dan pakan komersil sebagai pakan percobaan.
1. Diperoleh data
mengenai pengaruh
pertumbuhan ikan Lele
yang diberi pakan dari
Uji pemberian pakan dari tepung ikan Sapu sapu
Tepung Ikan Sapu-sapu 2. Diperoleh
formulasi pakan dari
tepung ikan sapu-sapu
yang baik sebagai pakan
ikan Lele
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 5.654.000,-
2 Bahan habis pakai 2.390.000,-
10
3 Perjalanan 1.800.000,-
4 Lain-lain 1.750.000,-
Jumlah 11.594.000,-
DAFTAR PUSTAKA
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri 47 SMP Negeri 1 SMA Negeri 6
Nama Institusi
Lamarung Marioriawa Soppeng
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
(Muhammad Akbar)
NIM : L221 15 307
12
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama SMPN 1
SDN 263 Duampanua SMAN 1 Pinrang
Institusi Patampanua
Jurusan - - IPA
Tahun
Masuk- 2002 2008 2008 - 2011 2011 - 2014
Lulus
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Makassar, 23 Oktober 2017
Anggota 1,
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri 30 SMP Negeri 2 SMA Negeri 1
Nama Institusi
Maros Maros Maros
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
(Angriani)
NIM : L22115509
14
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Universitas Institut
Tinggi Lambung Hasanuddin Pertanian Bogor
Mangkurat
Jurusan Budidaya Nutrisi Ikan Fisiologi Nutrisi
Perairan Ikan
Tahun Masuk- 1987-1992 1994-1997 2002-2006
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam Pendamping Mahasiswa untuk pengajuan proposal PKM-P.
1. Peralatan Penunjang
Harga
Justifikasi Jumlah
No. Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Sewa
1. Laboratorium Eksperimen 4 bulan 200.000 800.000
Pembenihan
Sewa
2. Laboratorium Eksperimen 3bulan 200.000 400.000
Kualitas Air
Sewa
Laboratorium
Nutrisi dan
3. Eksperimen 3 bulan 200.000 600.000
Teknologi Pakan
+ peralatan
ekstraksi
Pengukuran suhu
9 buah 20.0000 180.000
4. Termometer air
5. Blower Aerasi Akuarium 1 buah 500.000 500.000
6. Pipa 4 meter Aerasi Akuarium 4 buah 30.000 120.000
7. Sambungan T Aerasi Akuarium 10 buah 3.000 30.000
8. Sambungan L Aerasi Akuarium 5 buah 3.000 15.000
Sambungan
3 buah 3.000 9.000
9. Lurus Aerasi Akuarium
10. Penutup Pipa Aerasi Akuarium 2 buah 5.000 10.000
Pengukuran
2 buah 10.000 20.000
11. Penggaris panjang
Pembersihan
Akuarium/tempat 2 buah 10.000 20.000
12. Ember pakan
13. Talang Tempat pakan 20 buah 15.000 300.000
14. Baskom Tempat pakan 2 buah 25.000 50.000
Alas penjemuran
2 buah 100.000 200.000
15. Tenda pakan
Sewa mesin
penggiling Menggiling 1 unit 200.000 200.000
16. pakan pakan
Sewa mesin
1 unit 200.000 200.000
17. pengaduk pakan Mengaduk pakan
18
Sewa mesin
pembentuk Membentuk 1 unit 200.000 200.000
18. pakan pakan
Wadah
Akuariumukuran pemeliharaan 9 buah 200.000 1.800.000
19. 80 x 40 x 50 cm ikan
SUB TOTAL (Rp) 5.654.000
3. Perjalanan
Harga
Justifikasi
No. Tujuan Volume Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian
(Rp)
Perjalanan
pengambilan Transportasi
3 orang 200.000 600.000
1. Daging Ikan Spu - selama penelitian
sapu
19
Transportasi ke
2. toko Transportasi
3 orang 100.000 300.000
Alat dan Bahan selama penelitian
kimia
Transportasi
Pengiriman
3. Pengiriman 1 mobil 300.000 300.000
Akuarium
akuarium
Transportasi ke Transportasi
4. tempat pembelian benih 3 orang 50.000 150.000
Pembenihan Ikan ikan
Perjalanan ke toko Transportasi
5. 3 orang 50.000 150.000
Akuarium selama penelitian
Perjalanan Belanja bahan
6. 3 orang 50.000 150.000
kepasar dan habis pakai
Perjalan ke toko Beli alat
7. 3 orang 50.000 150.000
bahan bangunan pembuatan aerasi
SUB TOTAL (Rp) 1.800.000
4. Lain-lain
Harga
Justifikasi Jumlah
No. Uraian Kegiatan Volume Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Publikasi jurnlah
1. Publikasi Jurnal 1 kali 850.000 850.000
hasil penelitian
Seminar hasil
2. Seminar 1 kali 600.000 600.000
penlitian
Komunikasi antar
3. Biaya komunikasi 3 orang 100.000 300.000
anggota
SUB TOTAL (Rp) 1.750.000
TOTAL KESELURUHAN (Rp) 11.594.000
20
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul Mengubah
Hama Menjadi Pakan Bernutrisi: Potensi Hama Ikan Sapu Sapu
(Hyposarcus pardalis) pada Danau Sidenreng dan Danau Tempe sebagai
Bahan Baku Pakan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang di usulkan
untuk tahun anggaran 2018 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.