Anda di halaman 1dari 5

NAMA: JUNDULLAH.

H
NIM: H41114319
MATA KULIAH: BIOLOGI GULMA

Reproduksi gulma
Gulma mampu berkembang biak secara vegetatif maupun generatif dengan biji yang
dihasilkan. Secara vegetatif antara lain dengan rhizoma, stolon, tuber, bulbus, corn dan runner.
a. Reproduksi Generatif
Reproduksi generatif pada gulma dengan melalui spora dan biji, perkembangbiakan secara
spora terjadi pada golongan pakis-pakisan, misalnya pada Cyclosorus aridus. Berdasarkan sifat
botaninya gulma digolongkan ke dalam golongan monocotyledone ( berkeping satu), golongan
dicotyledone (berkeping dua). Sedangkan pembiakan melalui biji banyak dilakukan oleh gulma
semusim dan beberapa gulma dwi tahunan. Pada kondisi yang tidak menguntungkan biji akan
mengalami dormansi yang merupakan sifat penting untuk mempertahankan dan melestarikan
hidup gulma. Dalam keadaan dormansi, biji dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama
dengan melakukan aktifitas metabolisme yang minimal. Peranan biji khususnya gulma semusim,
biji berperan penting dalam kaitannya dengan keberhasilan usaha-usaha pencegahan dan
pengendalian.
Biji gulma akan berkecambah apabila faktor pertumbuhan seperti air, gas, temperatur dan
cahaya terpenuhi. Air diperlukan menjalankan aktifitas metabolisme dan perkembangan sel
tumbuhan. Demikan juga dengan gas, temperatur dan cahaya memegang peranan penting dalam
memacu aktifitas metabolisme. aktifitas suatu gulma.
Gulma akan berkembang dengan cepat apabila faktor seperti cahaya, unsur hara, air, gas
dan tempat hidup dapat dipenuhi secara maksimal. Didalam suatu ekosistem gulma tidak hidup
secara tunggal, melainkan hidup bersama-sama dengan tumbuhan lain atau tanaman lain,
sehingga untuk melakukan faktor tersebut harus melakukan persaingan. Persaingan akan terjadi
bila timbul interaksi antara lebih dari satu tumbuhan. Interaksi adalah peristiwa saling tindak
antar tumbuhan tersebut.
Fungsi biji gulma adalah sebagai berikut :
Perbanyakan generatif
Sebagai alat pemencaran
Sebagai alat perlindungan pada keadaan yang tidak menguntungkan untuk berkecambah
Sebagai sumber makanan sementara bagi lembaga
Sebagai sumber untuk pemindahan sifat keturan kepada generasi berikutnya.

b. Reproduksi Vegetatif
Perbanyakan vegetatif ialah prinsip perkembangbiakan bagi sebagian besar gulma tahunan.
Gulma yang memperbanyak diri secara vegetatif sulit untuk dikendalikan karena banyak
memiliki organ vegetatif dorman di dalam tanah. Seperti juga perbanyakan sexual, perbanyakan
secara vegetatif dapat dimulai selama fase pertumbuhan awal tanaman. Selambat-lambatnya tiga
minggu setelah umbi.
Beberapa bentuk organ vegetatif yang banyak ditemukan dalam perbanyakan jenis-jenis
gulma menahun:
1. Rhizoma (Rimpang)
Batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah bercabang-cabang dan tumbuh
mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang mucul di atas tanah dan dapat merupakan
tumbuhan baru. Rimpang di samping merupakan alat perkembiakan juga merupakan tempat
penimbunan zat makanan cadangan dan termasuk batang berbentuk tabung, mempunyai buku,
ruas, tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Contoh: Alang-alang (Imperata cylindrica),
Rumput kakawatan (Cynodon dactylon).
2. Stolon
Batang yang menjalar di atas permukaan tanah yang setiap nodia dapat membentuk akar
dan tunas untuk membentuk individu baru, dan mempunyai ciri-ciri seperti Batang silindris,
mempunyai buku dan ruas; menjalar di permukaan tanah. Pada beberapa jenis gulma, stolon
menjalar di permukaan air, misalnya :Cynodon dactylon , Digitaria adcendens ,Axonopus
compressus ab, Eichornia crassipes.
3. Runner
Stolon yang internodianya sangat panjang membentuk tunas pada ujung. Batang yang
tumbuh di ketiak daun pada dasar tajuk dan menjalar dipermukaan tanah. Contoh: Tapak limau
(Elephantopus scaber) dan Eichornia crassipes
4. Umbi batang
Pangkal batang yang membengkak dan mempunyai mata tunas. Contoh: Caladium sp
5. Umbi akar
Ujung dari rhizoma yang membengkak dan merupakan cadangan makanan serta
mempunyai tunas ujung. Contoh: Cyperus rotundus dan Cyperus esculentus
6. Umbi lapis ( Bulbus)
Umbi ini memperlihatkan susunan yang berlapsi-lapis, yaitu terdiri atas daun-daun yang
telah menjadi tebal, lunak, dan berdaging, merupakan bagian umbi yang menyimpan zat
makanan cadangan, sedangkan batangnya sendiri hanya merupakan bagian yang kecil pada
bagian bawah umbi lapis itu, di antara lapisan tersebut terdapat tunas yang dapat tumbuh, atau
Batang yang memendek, mempunyai lapisan-lapisan berdaging. Misalnya: Allium veneale
(bawang bawangan).
7. Corn
Batang yang gemuk, pendek berdaging dan terdapat dalam tanah yang dilapisi daun yang
mereduksi menjadi sisik dan terdapat tunas yang tumbuh, misalnya : Ranumculus bulbasus.

Beberapa jenis gulma menahun mempunyai lebih dari satu organ perbanyakan vegetatif.
Contoh: Cynodon dactylon (stolon dan rhizoma) dan Cyperus rotundus (rhizome dan umbi)
Areal pertanian yang didominasi oleh gulma perennial yang mempunyai organ perbanyakan
vegetatif relatif lebih sulit untuk dikendalikan.
Faktor yang mempengaruhi umur dan daya tahan hidup organ perbanyakan vegetatif:
1. Kedalaman
- Pada Sorghum halepense, hanya pada kedalaman 20 cm Rhizomanya masih bertahan
hidup, pada kedalaman kurang dari ini semua mati akibat suhu rendah dimusim dingin.
- Pada Agropyron repens dan Cyperus esculentus kedalaman lebih dari 2.0 2.5 cm
berpengaruh nyata terhadap peningkatan daya tahan hidupnya.
2. Temperatur
- Pada suhu -4oC semua umbi Cyperus esculentus masih dapat bertahan hidup pada -10oC
semuanya mati.
3. Kekeringan
- Organ perbanyakan vegetatif lebih peka terhadap kekeringan dibandingkan dengan organ
generatif.
- Pada Sorghum halapense pengeringan hingga kandungan air tinggal 40% dapat
mematikan semua rhizome.
2.2.2 Peranan Reproduksi Vegetatif
a. Berperan penting dalam penyebaran dan perbanyakan jenis-jenis gulma menahun tanpa
adanya proses pembungaan.
b. Jenis-jenis gulma yang mempunyai organ perbanyakan vegetatif mampu bertahan diri
terhadap adanya gangguan yang berulang-ulang yang menghambat pembungaan, pembentukan
biji, dan pemencarannya. Imperata cylindrica, Cyperus rotundus, dan Eichornia
crassipes adalah jenis gulma berbahaya yang dominan di negara tropis.

2.2.3 Penyebaran gulma


Penyebaran gulma dari tempat satu ke tempat yang lain dapat terjadi melalui aktivitas
sendiri, dengan bantuan alam, maupun dengan bantuan makhluk hidup.
1. Aktivitas atau kekuatan sendiri (Autochory)
Letusan/ledakan buah, buah masak dan terlempar keluar. Contoh : Euphorbia geniculta,
Impatien balsamina.
Polong tua pecah. Contoh : Calopogonium mucunoide, Crotalaria incana, C.
retusa (Leguminoceae).
2. Bantuan alam
Anemochory (angin)
Biji dilengkapi kabu-kabu atau parasut
- Imperata cylindrical
- Chromolaena odorata
- Erectites valerianifolia
- Erigeron sumatrensis
Hydrochory (air)
a. Biji tipis dan ringan
- Limnocharis flava
b. Fragmentasi batang
- Salvinia molesta
- Pistia stratiotes
3. Bantuan makhluk hidup
- Hewan mamalia, biji gulma yang menempel pada bagian luar tubuh binatang dapat
menyebarkan gulma yang disebut Epizooctory. Misalnya :Themeda arguens, Tryumphyta laputa.
- Burung, burung yang makan bagian biji yangberlendir menyebabkan terangkutnya biji.

Anda mungkin juga menyukai