Anda di halaman 1dari 8

Diskusi 1. Sifat, Karakteristik, dan Klasifikasi Gulma.

Perkembangbiakan Gulma:

1. Stolon atau Runner, merupakan batang panjang langsing yang sebentar merayap dapat
tumbuh tunas di sepanjang permukaan tanah, dan menghasilkan akar tunas (adventitious).
Contoh: Suket grinting atau bermudagrass (Cynodon dactylon), rumput perennial, crabgrass
yang besar (Digitaria sangguinalis), rumput annual, Castanopsis sempervirens, tumbuhan
perdu.

2. Rhizoma (Akar Rimpang), merupakan batang di bawah tanah dan menghasilkan akar
adventitious dan tunas. Contoh tumbuhan perennial: rumput Teki (Cyperus rotundus), Cyperus
esculentus, Sorgum halepens, Agropyron repens dan Panicum repens (rumput puyangan);
Contoh tumbuhan perdu: Chamaebatia foliolosa.

3. Bulbus (Umbi Lapis), berasal dari modifikasi kuncup yang terdiri atas batang dan daun sisik
tebal. Cadangan makanan terdapat banyak pada daun sisik. Contoh: bawang liar (Allium
vineale), tumbuhan lili herba perennial.

4. Tuber (Umbi Batang), merupakan pangkal atau semacam terminal bagian rhizoma yang
melebar. Tuber mempunyai jaringan yang banyak mengandung cadangan makanan dan kuncup
aksiler. Contoh: Cyperus rotundus, Cyperus esculentus, Helianthus tuberosum.

5. Corsum, merupakan batang yang vertikal di bawah tanah, tertutup oleh satu lapis atau lebih
daun pangkal. Cadangan makanan yang banyak terdapat pada batang tersebut. Contoh:
Ranunculus bobosus merupakan herbal perennial.

6. Biji, Sebagian besar gulma berkembangbiak dengan biji dan menghasilkan jumlah biji yang
sangat banyak seperti biji pada Amaranthus spinosus, Cynodon dactylon, Eragrostis amabilis.

Biji-biji gulma dapat tersebar jauh karena ukurannya kecil sehingga dapat terbawa angin, air,
hewan dan sebagainya dengan demikian penyebarannya juga lebih luas. Adapula terdapat bulu-
bulu (rambut halus) yang menempel pada biji, sehingga biji ini mudah diterbangkan oleh angin,
seperti pada biji Emilia sonchifolia, Vernonia sp., dll.

Disamping itu biji-biji gulma dapat bertahan lama di dalam tanah (masa dormansi yang
panjang) bila situasi lahan tanahnya tidak memungkinkan untuk tumbuh, kemudian pada
saatnya dapat tumbuh bila situasi sudah memungkinkan.

7. Spora, dimana spora ini bila telah matang dapat diterbangkan oleh angin. Contoh gulma ini
kebanyakan dari keluarga paku-pakuan seperti: Nephrolepsis bisserata, Lygopodiu sp., dll.
8. Akar, menghasilkan akar horisontal panjang yang dapat menghasilkan tunas. Contoh: Circium
arvensis, Convolvulus arvensis, suatu herba perennial, Cardaria draba, Rumex acetolesa,
Euphorbia esula, dan lain-lain.

9. Batang, menghasilkan akar liar (adventitious) dan tunas baru pada ujung cabang batang,
misalnya Rubus spp, sedangkan jenis lain menghasilkan tunas-tunas dari pangkal batang.
Contoh: Taraxacum officinale (dandelion), Acer macrophyllum, Lithocarpus deniflora.

10. Fragmentasi, Penyebaran dan pembentikan ramet dengan berbagai potongan atau bagian
tubuh tumbuhan, seperti potongan daun atau batang. Cara perbanyakan demikian dapat terjadi
dengan segmen dengan kebanyakan bagian tumbuhan bawah tanah. Tetapi juga dapat berasal
baik dari bagian daun maupun batang, misalnya, krokot (Portulaca olereac), suatu tumbuhan
herba annual yang hidup liar.

Diskusi 2. Prinsip dan Pola Ekologi Gulma

kemukakan pendapat Anda dalam forum diskusi ini mengenai diferensiasi komunitas!

Diferensiasi komunitas adalah terbentuknya berbagai komunitas yang berbeda di alam.


Kebanyakan komunitas menunjukan perbedaan vertikal dan horizontal, yaitu spesies berbeda
terdapat pada berbagai ketinggian di atas tanah dan juga teragih secara berbeda pada
sepanjang permukaan tanah. Agihan vertikal spesies biasanya ditentukan oleh perbedaan
tingkat cahaya matahari, dengan tajuk daun/kanopi paling atas dalam dalam cahaya matahari
penuh dan kanopi bawah terdapat intensitas cahaya makin mengurang.

Agihan horisontal jauh lebih kompleks, dan Whittaker (1970) telah menentukan empat cara di
mana spesies dalam komunitas (dan juga individual dalam populasi) dapat teragih secara
horisontal. Empat cara agihan individual dalam ruang horisontal dalam komunitas adalah:

1. Sebaran acak (random dispersion), di mana individu jelas tersebar tak beraturan.

2. Agihan mengelompok (clumped atau contagious).

3. Agihan teratur (regular atau negatively contagious distribution).

4. Gabungan antara pengelompokan kuat individual ke dalam koloni, dan agihan reguler koloni,
yakni, dalam bentuk agihan mengelompok dengan jarak teratur.
Diskusi 3. Pola Perkembangan Evolusioner dan Survival Gulma

1. Jelaskan tentang pembagian strategi gulma menurut grime (karakteristik dari masing-masing
strategi)!

Strategi Primer:

a. Toleran Stres (Stress Tolerator)

Toleran stres mengurangi toleransi ke arah pertumbuhan vegetatif dan reproduksi. Stres
dalam konteks ekologi secara sederhana disefinisikan sebagai berbagai macam kendala
eksternal yang membatasi laju produksi bahan kering atau bagian vegetasi. Mereka
memperlihatkan karakteristik yang menjamin ketahanan individual realtif dewasa dalam
lingkungan keras atau sangat terbatas. Spesies dengan karakteristik ini lazim terdapat pada
lingkungan produktif secara kontinu atau selama stadia akhir suksesi dalam lingkungan
produktif (subur).

b. Pesaing (Competitor)

Pesaing telah mengembangkan karakteristik sedemikian rupa sehingga memaksimalkan


penangkapan sumberdaya dalam kondisi lingkungan produktif tetapi relatif tak terganggu.
Tumbuhan ini mempunyai pertumbuhan fase vegetatif luas. Populasi tumbuhan ini
melimpah selama suksesi awal dan pertengahan.

c. Ruderal

Ruderal adalah golongan yang tumbuh dan ditemukan dalam lingkungan dengan tingkat
usikan tinggi, tetapi secara potensial merupakan lingkungan produktif. Istilah usikan adalah
berbagai macam hal yang menghambat biomasa tumbuhan karena disebabkan oleh
perusakan secara parsial atau total. Tumbuhan golongan ruderal biasanya berbentuk herba,
secara karakteristik mempunyai rentangan hidup pendek dan produksi biji tinggi. Tumbuhan
ini menempati fase paling awal suksesi.

Strategi Sekunder:

a. Kompetitif ruderal (C-R), beradaptasi terhadap lingkungan dimana terdapat dampak


rendah stres dan kompetisi terbatas kepada intensitas moderat oleh usikan.

b. Stres toleran ruderal (S-R), beradaptasi terhadap usikan ringan, habitat tidak produktif.

c. Stres toleran kompetitor (C-S), beradaptasi terhadap kondisi relatif tak terusik dan
berpengalaman stres intensitas rendah.
d. C-S-R strategis, beradaptasi terhadap habitat di mana aras (level) kompetisi dibatasi oleh
intensitas rendah baik pada stres maupun usikan.

2. Berikan juga contoh dari salah satu strategi survival gulma yang terjadi di alam!

Spesies herba perennial, seperti Circium arvense, Agropyron repens, Tussilago fartara, dan
Sorghum halepense cenderung mempunyai rhizoma dan stolon yang kuat dengan kapasitas
pertumbuhan vegetatif yang tinggi. Juga banyak mempertahankan produksi biji. Tumbuhan
tersebut dicatat karena perilaku kompetitifnya. Tetapi sebagai bentuk semai (seedling) dapat
diganti atau terdesak oleh spesies semusim yang lebih bersifat kompetitif, terutama di
bawah rezim yang sering dibajak atau diolah. Namun demikian,pembajakan dapat
meningkatkan proliferasi pertumbuhan dari fragmen vegetatif sehingga suatu ketika herba
perennial menjadi terbentuk. Dengan demikian pembentukan dan penyebaran luasan
spesies perennial ini ditingkatkan oleh usikan dalam pengolahan tanah.

Diskusi 4. Reproduksi dan Sel Dispersal pada Gulma

1. Berdasarkan analisis Saudara/i terhadap materi sesi 4, jelaskan tentang reproduksi seksual
pada gulma terkait dengan poliploidi pada kromosomnya!

Dari hasil pengamatan dari 175 spesies gulma yang dilakukan Haiser dan Whittaker (1984)
secara umum poliploid tidak memberi keuntungan secara khusus terhadap spesies gulma.
Selain itu, saat membandingkan jumlah kromosom spesies gulma Graminae dan Compositae
yang terdapat di Kalifornia dengan populasi umum kedua familia tersebut, didapatkan hasil
bahwa ada suatu tendensi terbatas terhadap daur hidup annualyang teramati dalam spesies
gulma kedua familia tersebut dimana poliploid gulma annual mempunyai frekuensi yang
lebih besar daripada spesies umum dalam familia yang sama. Karena perbandingan tersebut
mereka menyimpulkan bahwa umumnya tumbuhan annual, khususnya annual poliploidi
lebih besar kemungkinan bersifat sebagai gulma daripada spesies lain dalam kedua famili
yang mempunyai daur hidup berbeda atau jumlah kromosom yang berbeda. Poliploidi sering
tumbuh lebih cepat dibandingkan tumbuhan diploid, dan menempati daerah yang luas, serta
cenderung meluas pada situs yang lebih terusik. Mungkin beberapa keuntungan atau bonus
berkaitan dengan sifat yang cepat tumbuh, baik pada aspek reproduktif maupun aspek laju
pertumbuhan tumbuhan annual poliploid dalam kedua familia tersebut. Namun, jika
poliploid sungguh memberi beberapa faktor kegulmaan, hal tersebut secara statistik tidak
nyata dalam populasi tumbuhan herba total.
2. Selain itu, jelaskan juga mengenai reproduksi vegetative meliputi karakteristik, contoh dan
keuntungannya bagi gulma!

Karakteristik reproduksi vegetatif

Suatu karakteristik umum gulma pertanian dan lahan yang berhutan adalah kemampuannya
untuk memperbanyak secara vegetatif. Sifat tersebut adalah yan paling umum, dantidak
terbatas pada gulma yang mempunyai daur hidup perennial. Tumbuhan perennial
kemungkinan dapat berbentuk baik berupa herba (tumbuhan berbatang basah) maupun
berkayu (berbatang keras). Walaupun perennial didefinisikan sebagai tumbuhan yang lebih
lama daripada dua musim pertumbuhan, namun biasanya sangat sulit untuk menentukan
umur sesungguhnya tumbuhan tersebut, karena perbedaan bagian tumbuhan yang sama
mungkin sangat kecil, sehingga berbeda dalam umur. Dengan mengikuti teknologi Harper
(1977), unit tunggal pertumbuhan klonal (secara vegetatif) dinamakan ramet (unit populasi
yang dihasilkan secara vegetatif). Kalau secara genetis individu saling berbeda disebut genet
(unit populasi yang berasal dari biji). Jadi kebanyakan gulma perensial dapat berbentuk
herba atau berkayu dan dapat menghasilkan sarana reproduksi secara seksual menghasilkan
biji (genet), atau secara vegetatif, menghasilkan ramet.

Contoh reproduksi vegetatif

a. Stolon, merupakan batang panjang langsing yang sebentar merayap dapat tumbuh tunas
di sepanjang permukaan tanah, dan menghasilkan akar tunas (aventitious). Beberapa contoh
runner, misalnya: Suket ginting atau bermudagrass (Cynodon dactylon), rumput perennial.

b. Rhizoma (Akar Rimpang), merupakan batang di bawah tanah dan menghasilkan akar
adventitious dan tunas. Sebagai misal, rumput Teki (Cyperus rotundus) dan Cyperus
esculentus, keduanya merupakan tumbuhan perennial; Sorgum halepens; sedangkan contoh
tumbuhan perdu Chamaebatia foliolosa.

c. Tuber (umbi batang), organ ini merupakan pangkal atau semacam terminal bagian
rhizoma yang melebar. Tuber mempunyai jaringan yang banyak mengandung cadangan
makanan dan kuncup aksiler. Contohnya adalah Cyperus rotundus, Cyperus esculentus,
biasanya rumput teki adalah perennial, dan Helianthus tuberosum, suatu tumbuhan herba
perennial.

d. Bulbus (Umbi Lapis), sepintas bulbus mirip umbi batang, tetapi organnya sedikit berbeda
karena bulbus berasal dari modifikasi kuncup yang terdiri atas batang dan daun sisik tebal.
Cadangan makanan terdapat banyak pada daun sisik. Contoh umbi lapis yaitu bawang liar
(Allium vineale), tumbuhan lili herba perennial.

e. Cormus, mirip dengan umbi. Bedanya, organ cormus, merupakan batang yang vertikal di
bawah tanah, tertutup oleh satu lapis atau lebih daun pangkal. Cadangan makanan banyak
terdapat di dalam batang tersebut, misalnya, cormus Ranuculus bobosus, merupakan herba
perennial.

f. Akar, banyak spesies tumbuhan menghasilkan akar horisontal panjang yang dapat
menghasilkan tunas. Contohnya: Circium arvensis, Convolvulus arvensis.

g. Batang, beberapa spesies tumbuhan dapat menghasilkan akar liar (adventitious) dan tunas
baru pada ujung cabang batang, misalnya, Rubbus spp, sedangkan jenis lain menghasilkan
tunas dari pangkal batang, contoh: Taraxacum officinale (dandelion)

h. Fragmentasi, yaitu penyebaran dan pembentukan ramet dengan berbagai potongan atau
bagian tubuh tumbuhan, seperti potongan daun atau batang, misalnya krokot (Portulaca
olereceae).

Keuntunga Reproduksi Vegetatif

Reproduksi vegetatif kemungkinan besar adalah suatu hal yang paling menguntungkan
terhadap spesies gulma dalam lingkungan yang terganggu tetapi secara relatif stabil. Kondisi
tersebut cocok dalam berbagai situasi. Banyak spesies gulma yang tersebar luas mempunyai
perbanyakan vegetatif sebagai suatu alternatif atau pengganti produksi biji. Alasannya
adalah bahwa spesies sedemikian mempunyai kisaran toleransi terhadap kondisi lingkup
cukup luas dan dapat memproduksi secara efisien di bawah kondisi suboptimal atau kondisi
ekstrem.

Diskusi 5. Perkecambahan dan Pemantapan Biji Gulma

Berdasarkan analisis Saudara/i terhadap materi sesi 5, coba Anda jelaskan mengenai
kelimpahan spesies golongan nitrofil pada habitat yang mengandung banyak unsur nitrat! 

kelimpahan spesies golongan nitrofil pada habitat yang mengandung banyak unsur nitrat
menunjukkan suatu adaptasi terhadap kenaikan probabilitas survival semai pada situs yang
terusik. Terdapat banyak contoh dimana potasium nitrat merangsang perkecambahan spesies
gulma, hal ini ditafsirkan tidak saja sebagai tanggapan terhadap nitrogen tetapi juga suatu kasus
induksi enzim, atau sinyal untuk perkecambahan agar terus berlanjut.

Sumber: BMP BIOL4328. Ekologi Gulma

Diskusi 6. Pertumbuhan dan Interfensi pada Gulma

Jelaskan pengaruh aspek densitas pada kehidupan suatu organisme!

Densitas adalah jumlah individual suatu spesies per unit area. Densitas sering dipakai untuk
memberikan jumlah tumbuhan dalam suatu crop, pohon, atau tegakan gulma. Jika densitas
meningkat, maka pada suatu level individual tertentu akan dicapai suatu keadaan di mana akan
terjadi intervensi antara tumbuhan tetangga. Tumbuhan bertanggap terhadap tekanan
densitas dengan dua cara yaitu melalui tanggapan pertumbuhan secara plastis kasus dan atau
risiko lain tanggapan berupa kematian. Kedua tipe tanggapan tersebut dapat terjadi sebagai
konsekuensi baik kompetisi interspesifik maupun kompetisi bentuk lain yaitu intervensi negatif.
Umumnya, semua tumbuhan yang hidup pada densitas rendah akan survive dan menghasilkan
biji. Namun probabilitas dimana semai yang survive akan berbunga dan berbuah menjadi
menurun manakala ada kenaikan densitas.

Sumber: BMP BIOL4328. Ekologi Gulma

Diskusi 7. Parasitisme dan Amensalisme

jelaskan definisi dari amensalisme dan parasitisme, dan sertakan contoh interaksi organisme
dari dua fenomena tersebut!

Amensalisame/alelopati merupakan efek penekanan atau depresi suatu tumbuhan terhadap


tumbuhan tetangga yang spesifik atau terbatas dan selektif. Dalam kasus tersebut terjadi
mortalitas secara dramatis atau penurunan dalam biomas tumbuhan yang sangat jelas bagi satu
spesies tertentu tetapi tidak jelas untuk spesies yang lain. Amensalisme mirip dengan
kompetisi, tetapi ada perbedaan sedikit di mana kompetisi memperebutkan sumber daya yang
sama, sedangkan amensalisme misalnya alelopati tidak memperebutkan sumber daya yang
sama. Contoh interaksi dari fenomena amensalisme adalah dengan pengamatan pada
beberapa tumbuhan yang dapat melepaskan suatu substansi toksik (alelokhemikal) yang
merugikan atau bahkan dapat membunuh tumbuhan tertentu secara selektif ke dalam
lingkungan yang dekat dengan tumbuhan lain.

Parasitisme adalah hubungan dua organisme dimana bila keadaan on, satu organisme parasit
dapat hidup normal sedangkan tumbuhan inang/host menjadi tertekan, sebaliknya bila
keadaan off, maka tumbuhan parasit akan tertekan bahkan mati, dan tumbuhan inang akan
tumbuh normal. Parasitisme hampir mirip dengan herbivori (hubungan tumbuhan dan hewan
yang merumput) dan predasi (hubungan antara predator dan korban/prey). Parasit adalah
tumbuhan atau hewan hidup bersama dengan organisme lain (inang/host) di mana parasit
memperoleh makanan, perlindungan, dan dukungan.Parasit dapat bersifat obligat (hidup hanya
dalam asosiasi dengan organisme inang yang hidup) atau non-obligat (artinya hidup apakah
secara saprofitis pada organisme yang sudah mati atau hidup bersama pada inang yang hidup).
Contoh interaksi dari fenomen parasitisme adalah pengamatan pada beberapa tumbuhan
berbunga parasitis yang disebut hemiparasit/setengah parasit. Tumbuhan ini masih
mempunyai klorofil, sehingga masih dapat mengadakan fotosintesis, tetapi mereka
bergantung/menumpang pada tumbuhan lain sebagai tumbuhan inang, dan tumbuhan
setengah parasit ini memperoleh air dan nutrisi mineral melalui akar pengisap yang masuk pada
jaringan xilem tumbuhan inang, misalnya klemaden (Dendroptoe).

Sumber: BMP BIOL4328. Ekologi Gulma

Anda mungkin juga menyukai