Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BCSS MD-06 TATA ADAB AKADEMIK

1. Macam-macam forum akademik


1. 1.

Simposium

Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang


pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka
mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat
juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek
disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan
penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas
utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan
jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau
pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari
pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang
dianggap perlu saja.
Simposium dapat digunakan :
a. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
b. Jika kelompok peserta besar.
c. Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.
d. Jika ada pembicara yang memenuhi
2. Seminar
Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang
dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah
mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan
kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang
kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi. Pembahasan dalam seminar
berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh
beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh
sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia
penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan
dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal
seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang
ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi
menjadi beberapa kelompok untuk membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap
kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub pokok bahasan untuk dibahas
dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di bawah pimpinan seorang
ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu perumusan yang

merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk.
Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang
ilmiah. Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu
banyak dipergunakan untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu
dibutuhkan pimpinan kelompok yang menguasai persoalan sehingga penyimpangan
dari pokok persoalan dapat dicegah. Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap kali
ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan sehingga apa yang akan dibicarakan
selanjutnya sudah terarah.
3. Lokakarya atau workshop
Lokakarya atau dalam bahasa Inggris workshop adalah suatu acara pertemuan antara
para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis di mana beberapa orang
berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah
lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.
4. Rapat
Rapat merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok resmi yang bersifat tatap
muka, yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun
pemerintah. Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah
kelompok.Rapat merupakan media yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan
secara musyawarah untuk mufakat. Rapat merupakan pertemuan antara para anggota
di lingkungan kantor/ perusahaan/organisasi sendiri untuk membicarakan,
merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama. Rapat
merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat
penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah
untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan.
5. Diskusi
Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar
pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan
atau pembicaraan. Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran
tentang suatu masalah:untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan
mencari jalan keluarnya. Diskusi ini dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan
bahkan ratusan orang.Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi,
pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk
mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau
untuk mempersiapkan dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di
dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu argumentasi, adu paham dan
kemampuan persuasi untuk memenangkan pemikiran/paham seseorang.
6. Konferensi

Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat
mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. Konferensi bisnis, pertemuan untuk
membahas masalah bisnis. Konferensi pers, suatu pengumuman untuk pers (cetak,
radio, televisi) dengan diikuti oleh sesi tanya jawab tentang hal yang diumumkan.
7. Kongres
Kongres merupakan pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi)
untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai berbagai masalah.Kongres
lebih kepada tujuan politik. Kongres biasanya digunakan untuk mengawasi dan
mencocokkan kegiatan pemerintahan.
8. Musyawarah kerja
Musyawarah kerja atau rapat kerja (raker) merupakan suatu pertemuan yang hanya
dihadiri oleh sekelompok massa tertentu yang bergerak dalam bidang kerja sejenis.
Dengan massa yang lebih terbatas, raker dilaksanakan untuk saling bertukar
pengalaman atau pengetahuan dalam bidang kerja masing-masing, untuk mengevaluasi
program-program kerja yang telah dilaksanakan atau untuk mengadakan
pembaharuan dalam bidang kerja tersebut.Permasalahan yang akan dibahas,
dipersiapkan jauh sebelumnya dengan menginventarisasi masalah dari lapangan
kemudian diklasifikasikan ke dalam aspek-aspek tertentu yang akan dibahas dalam
pertemuan tersebut. Bila perlu pada permulaan raker didahului dengan ceramah
sebagai pengarahan dari seorang nara sumber, di samping ada beberapa nara sumber
lain yang sewaktu-waktu dapat memberikan bantuan bila mengalami kesulitan. Peserta
dibagi atas beberapa kelompok, yang masing-masing dipimpin oleh seorang ketua
kelompok. Hasil akhir sidang kelompok disampaikan pada sidang pleno (lengkap)
untuk mendapatkan tinjauan umum secara menyeluruh, untuk pada akhimya diambil
satu keputusan. Biasanya raker dilaksanakan selama beberapa hari (lima hari sampai
seminggu), oleh karena itu di tengah-tengah raker dapat disisipi acara karyawisata,
pameran, demonstrasi, diskusi panel, dan sebagainya.

2. Jelaskan fungsi outcome dalam setiapforum !


Outcome meliputi kesadaran, pengetahuan, keterampilan, pengambilan kebijakan,
praktek, dan perilaku. Jika semua aspek diatas terpenuhi dengan baik maka akan
sangat bermanfaat bagi seluruh peserta yang mengikuti forum tersebut, seperti para
peserta akan mudah mengerti dengan apa yag di sampaikan oleh pembawa materi,
para peserta juga akan merasaa senang dalam menerima materi begitupun dengan
pemateri yang merasa pemaparannya didengarkan dan diperhatikan.
3. Deskripsikan peran yang seyogyanya dibawakan oleh posisi-posisi yang terlibat di
setiap forum sesuai adab akademik !
a. Orang tua dan anak

Anak yang selalu bertanya tentang berbagai macam pertanyaan dan orang tua selalu
menjawab sebisa mungkin pertanyaan dari anak tersebut.
b. Teman
Teman adalah sebagai orang yang dapat menjadi kawan untuk menjadi kawan untuk
bercanda dan bermain, tempat untuk bertukar pikiran.
c. Guru dan murid
sebagai adalah orang yang dihormati, memberikan perlindungan, dan tempat bertanya
hal yang tidak diketahui atau masih membingungkan.

Anda mungkin juga menyukai