Anda di halaman 1dari 1

Tugas Diskusi LMS

Nama : MUHAMMAD AKBAR

NIM : L221 15 307

1. Proses Pembentukan Tanah Masam Sufat

Tanah Masam terbentuk karena adanya endapan Pirit (FeS2) dalam tanah. Pirit dalam tanah ini akan mengalami
oksidasi sehingga menghasilkan Asam Sulfat, Ion H dan Ferry (Fe) yang akan mengakibatkan tanah bersifat
masam.

Tanah masam juga terbentuk dari daur belerang di alam yang berasal dari belerang (So) dan bahan organik
diketahui bertumpu pada aktivitas oksida-reduksi yang dilakukan oleh mikroba (bakteri-bakteri belerang) baik
dalam keadaan aerobik maupun anaerobik.

Tanah masam juga terentuk dari Proses pengendapan atau sedimentasi Marine yang merupakan bahan induk
tanah Masam Sulfat. Hal ini berhubungan dengan penurunan permukaan air laut atau pengangkatan daratan.
Selanjutnya tumbuh dan berkembangnya vegetasi di atas hamparan sedimen marine ini tergantung pada
kemampuan adaptasi atau ketahanannya terhadap kondisi lingkungan, seperti kemasaman dan atau salinitas yang
nisbi tinggi.

2. Ciri-ciri Tanah Asam

Ciri-ciri tanah masam biasanya memiliki bercak kuning pucat, berbau busuk seperti bau belerang, permukaan air
seperti ditutupi lapisan karat besi, dan banyak tumbuh lumut. Tanah masam sulfat juga memiliki ph < 3,5 serta
kaya akan P, K, Si, Ca dan Mg.

3. Reklamasi Tanah Masam

Reklamasi tanah masam akan mengakibatkan senyawa pirit terpapar udara membentuk ferri hidroksida (Fe(OH)3),
sulfat (SO4 2- ) dan ion hydrogen (H+ ) sehingga tanah menjadi sangat masam.

4. Problem Budidaya pada Tanah Masam

Menurut Purnomo et al (2006), permasalahan yang umum dijumpai adalah kemasaman tanah yang tinggi,
ketersediaan hara P yang rendah dan fiksasi P yang tinggi oleh Al dan Fe yang berakibat rendahnya pakan alami
ataupun tanaman yang akan tumbuh pada perairan. Kemasaman tanah yang tinggi memicu larutnya unsur
beracun dan kahat hara sehingga tanah menjadi tidak produktif. Unsur beracun ini akan mengakibatkan Kultivan
sulit dalam mengalami pertumbuhan secara optimal bahkan akan mengalami kematian pada Kultivan.

5. Manajemen Teknologi pada Tanah Sulfat Masam

Pemanfaatan lahan sulfat masam harus hati-hati dan terencana agar tidak mengalami degradasi dan menimbulkan
masalah lingkungan. Salah satu cara mengatasi permasalahan pada lahan sulfat masam, adalah dengan
menambahkan bahan organik. Pemberian bahan organik selain sebagai pemasok hara juga memperbaiki kualitas
fisik, kimia dan biologi tanah (Suntoro, 2013). Bahan organik berperan sebagai sumber asamasam organik yang
mampu mengontrol kelarutan logam dalam tanah. Asam-asam organik mampu mengkhelat unsur-unsur beracun
dalam tanah sehingga menjadi tidak berbahaya bagi tanaman (Stevenson, 1982), dan juga menurunkan jumlah
fosfat yang difiksasi oleh Fe dan Al melalui mekanisme pengkelatan sehingga P tersedia bagi tanaman (Barker dan
Pilbeam, 2007).

Anda mungkin juga menyukai