Anda di halaman 1dari 5

64

Jurnal Pharmascience, Vol .03, No.02, Oktober 2016, hal: 64 - 68


ISSN-Print. 2355 5386
ISSN-Online. 2460-9560
http://jps.unlam.ac.id/
Research Article

Analisis Kualitatif Formalin Pada Ikan Tongkol


Yang Dijual Di Pasar Lama Banjarmasin
* Dwi Rizky Febrianti, Reni Maylina Sari
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
*Email: dwirizkyfeby@gmail.com

ABSTRAK

Pembusukan ikan laut merupakan suatu kerugian bagi nelayan sehingga


diperlukan suatu pengawetan yang dapat menjaga kualitas ikan. Pengawetan dengan
bahan kimia berbahaya seperti formalin sering dilakukan dengan alasan harga
formalin yang relatif lebih murah dibandingkan dengan bahan pengawet yang aman.
formalin merupakan bahan kimia yang penggunaannya dilarang untuk produk
makanan. Bahaya utama formalin bila tertelan dan akibat yang ditimbulkan dapat
berupa bahaya kanker pada manusia karena bersifat karsinogenik. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan formalin pada ikan tongkol
yang dijual di Pasar Lama Banjarmasin. Sampel yang diteliti berjumlah 5 sampel yang
diambil secara teknik accidental sampling. Metode konvensional menggunakan
pereaksi Ag(NH3)2NO3 dan KMnO4 0,1 N. Hasil penelitian dari 5 sampel ikan tongkol
yang berasal dari Pasar Lama Banjarmasin menunjukkan positif dengan pereaksi
Ag(NH3)2NO3 dan KMnO4 0,1 N berupa terbentuknya cermin perak dan perubahan
warna dari ungu tua menjadi pudar.

Kata kunci : ikan, formalin, Ag(NH3)2NO3 dan KMnO4 0,1 N

ABSTRACT

The decay of sea fish is a loss for fishermen so we need a preservation that can
maintain the quality of the fish. Preserving with harmful chemicals such as formaldehyde
is often done because formalin prices are relatively cheaper than the preservative is safe.
Formalin is a chemical whose use is prohibited for food products. The main danger when
ingested formalin and the consequences can be a cancer hazard to humans because it is
carcinogenic. The purpose of this study was to determine whether or not the content of
formaldehyde in the tuna sold in the Old Market Banjarmasin. The samples studied
amounted to 5 samples taken by accidental sampling. The conventional method of using
reagents Ag(NH3)2NO3 and KMnO4 0,1 N. The results of the 5 samples of tuna that comes
from the Old Market Banjarmasin showed positive with the reagent Ag(NH3)2NO3 and
KMnO4 0,1 N be the formation of silver mirrors and a color change from purple to fade.

Keyword : fish, formaline, Ag(NH3)2NO3 dan KMnO4 0,1 N

Volume 03, Nomor 02 (2016) Jurnal Pharmascience


65

I. PENDAHULUAN formalin pada Ikan tongkol dilakukan


Ikan merupakan sumber pangan dengan metode konvensional
hewani yang mempunyai berbagai menggunakan pereaksi Ag(NH3)2NO3
keunggulan karena dapat diterima semua dan KMnO4 0,1N dengan perbandingan
agama dan tidak memerlukan cara menggunakan kontrol positif.
penyembelihan khusus. Dari aspek nutrisi,
ikan juga unggul karena merupakan II. BAHAN DAN METODE
sumber alami asam lemak omega 3 A. Bahan
tertinggi (Direktorat pengelolaan hasil Bahan yang dipakai pada penelitian
perikanan, 2007). Umumnya ikan dan ini adalah ikan tongkol, larutan formalin
produk perikanan merupakan bahan 37%, Pereaksi Tollens, NH3, NaOH,
pangan yang mudah rusak (perishable KMnO4 dan aquadest.
food) karena mengandung air cukup tinggi
(80 %). B. Penyiapan dan Pengumpulan
Pengawetan dengan bahan kimia Sampel
berbahaya seperti formalin sering Pembelian Sampel yang dijual di
dilakukan dengan alasan harga formalin Pasar Lama Kota Banjarmasin, Sampel di
yang relatif lebih murah deibandingkan masukkan ke dalam plastik klip dan
dengan bahan pengawet yang aman dilakukan pengkodean sampel
(Hastuti, 2010). Menurut Peraturan Sampel diiris kecil - kecil, Sampel
Menteri Kesehatan (PerMenKes) Nomor ditambah air dan dihaluskan dengan
33 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan blender, Diamkan selama 15 menit
Pangan, formalin merupakan bahan kimia kemudian saring dengan kertas saring,
yang penggunaannya dilarang untuk Filtrat sampel siap untuk dianalisis
produk makanan.
Pada peneltian ini digunakan Ikan C. Pembuatan Pereaksi KMnO4 0,1 N
Tongkol yang ada di Pasar Lama Timbang KMnO4 sebanyak 316,06
Banjarmasin, karena ikan tongkol banyak mg, KmnO4 dilarutkan dengan aquadest di
dikonsumsi masyarakat. Di Pasar lama labu ukur 100 ml, Larutan panaskan
bahan bahan yang dijual lebih lengkap, selama lebih kurang 15 menit,Setelah 2
selain itu daya beli masyarakat lebih besar hari simpan dalam botol yang gelap
dan transaksi jual beli relatif lebih lama .
dibandingkan pasar pasar lainnya yang \
ada di Banjarmasin. Analisis kualitatif

Volume 03, Nomor 02 (2016) Jurnal Pharmascience


66

D. Pembuatan Pereaksi Ammonia jadi perak metalik akan terbentuk baik


Nitrat (Pereaksi Tollens) dalam bentuk serbuk keperekan, endapan
Perak nitrat di larutkan dalam 100 ml abu- abu perak ataupun cermin perak
aquades, Tambahkan 5 ml larutan NaOH sedangkan untuk kontrol negatif tidak
5%, Setelah itu Tambahkan 7,5 ml terjadi perubahan warna.
ammonia pekat, Didapat perak ammonia
nitrat (Pereaksi Tollens). B. Uji Formalin dengan pereaksi
KMnO4 0,1 N
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian dengan KMnO4 0,1 N
A. Validasi Pereaksi dilakukan dengan cara mengambil larutan
Pengujian dilakukan menggunakan KMnO4 0,1 N sebanyak 3 tetes kedalam
KMnO4 0,1 N dan Pereaksi Tollens. tabung reaksi kemudian menambahkan 1
Larutan KMnO4 digunakan untuk ml filtrat sampel dan dimasukan ke dalam
membuktikan adanya formalin bersifat tabung reaksi. Jika dari warna ungu tua
reduktor sehingga formalin dapat menghilang kemudian menjadi pudar,
melunturkan warna KMnO4 dari warna maka sampel positif mengandung formalin
ungu menjadi pudar (Norman and (Norman and Wadding, 1983
Wadding, 1983 cit.Rahmadani, 2008) cit.Rahmadani, 2008).
sedangkan untuk larutan pereaksi tollens Berdasarkan hasil penelitian
bersifat reduktor sehingga formalin terhadap 5 sampel ikan tongkol yang dijual
merubah bentuk keperakan, endapan abu di Pasar Lama Banjarmasin didapat bahwa
abu, ataupun cermin perak (Marliana, 2008 100% sampel ternyata mengandung
cit. Hidayah, 2015). Untuk pengujian formalin dengan menggunakan pereaksi
sering menggunakan kontrol positif dan KMnO4 dengan penambahan 3 tetes
kontrol negatif sebagai pembanding. Pada KMnO4 pada larutan sampel dan terjadi
uji menggunakan KMnO4 0,1 N untuk perubahan warna menjadi putih susu
kontrol positif setelah bereaksi dengan dengan replikasi sebanyak 4 kali
formalin warna larutan ungu tua menjadi Pelunturan warna pada larutan
merah bata hingga cokelat kemudian KMnO4 ini disebabkan karena sifat
menjadi bening sedangkan untuk kontrol mereduksi dari gugus aldehid pada
negatif tidak terjadi perubahan atau warna formalin terhadap KMnO4 0,1 N
tetap ungu. Uji menggunakan pereaksi membentuk asam metanoat. Asam
tollens untuk kontrol positif nya setelah metanoat merupakan cairan tidak
bereaksi dengan formalin warna larutan berwarna, bau sangat tajam, dan sangat

Volume 03, Nomor 02 (2016) Jurnal Pharmascience


67

korosif. Asam metanoat dapat bercampur D. Uji Formalin dengan Pereaksi


dengan air dan dengan etanol 95% . Tollens (Ag(NH3)2NO3)
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap 5 sampel ikan tongkol yang dijual
di Pasar Lama Banjarmasin didapat bahwa
100% sampel ternyata mengandung
formalin dengan menggunakan pereaksi
Tollens, dengan mengambil sebanyak 1 ml
Gambar 1. kontrol positif (kanan) konrol
negatif (tengah) dan sampel pereaksi tollens ditambahkan dengan
(kiri) larutan sampel terjadi perubahan warna
menjadi abu abu perak metalik dengan
C. Uji Formalin dengan pereaksi
replikasi sebanyak 4 kali. Perubahan
KMnO4 0,1 N
warna pada uji dengan pereaksi Tollens
Berdasarkan hasil penelitian
(Ag(NH3)2NO3) disebabkan terjadinya
terhadap 5 sampel ikan tongkol yang dijual
reaksi reduksi oksidasi. Gugus Aldehid
di Pasar Lama Banjarmasin didapat bahwa
pada formalin dioksidasi menjadi anion
100% sampel ternyata mengandung
karboksilat sedangkan ion Ag+ dalam
formalin dengan menggunakan pereaksi
reagensia Tollens direduksi menjadi logam
KMnO4 dengan penambahan 3 tetes
Ag. Formalin atau formaldehid merupakan
KMnO4 pada larutan sampel dan terjadi
gugus aldehid dan memiliki gugus OH
perubahan warna menjadi putih susu
bebas sehingga bereaksi dalan uji tollens
dengan replikasi sebanyak 4 kali.
ini membentuk cermin perak (Sudarmono
Pelunturan warna pada larutan
dkk, 2006). Bila senyawa aldehid
KMnO4 ini disebabkan karena sifat
ditambahkan pada pereaksi tollens dan
mereduksi dari gugus aldehid pada
dipanaskan maka aldehid akan teroksidasi
formalin terhadap KMnO4 0,1 N
menjadi asam karboksilat yang segera
membentuk asam metanoat. Asam
membentuk garam amonia. Sedangkan
metanoat merupakan cairan tidak
pereaksi tollens akan tereduksi sehingga
berwarna, bau sangat tajam, dan sangat
dibebaskan logam perak yang segera
korosif. Asam metanoat dapat bercampur
melekat pada dinding tabung reaksi. Pada
dengan air dan dengan etanol 95%
senyawa formalin, cermin perak lebih
cepat terbentuk karena pada formalin
tidak memiliki gugus alkil sehingga
formalin lebih bersifat reaktif.

Volume 03, Nomor 02 (2016) Jurnal Pharmascience


68

IV. KESIMPULAN Departemen Kesehatan,1995, Farmakope


Indonesia edisi IV. Departemen
Berdasarkan hasil penelitian dari
Kesehatan RI, Jakarta.
5 sampel ikan tongkol yang ada di Pasar Depkes RI, 2004. Kumpulan Modul Kursus
Hygiene Sanitasi Makanan dan
Lama Banjarmasin didapat bahwa diduga
Minuman . Jakarta : Bumi Aksara
benar sampel mengandung formalin. Hal Gandjar, I.G. dan Abdul R. 2012, Kimia
Farmasi Analisis, Pustaka Belajar,
ini masih banyak pedagang ikan tongkol
Yogyakarta.
yang melakukan kecurangan dengan Hastuti, Sri. 2010. Analisis Kualitatif dan
Kuantitatif Formaldehid pada Ikan
menambahkan formalin sebagai bahan
Asin di Madura.AGROINTEK vol
pengawet selama proses penjualan maupun 4, No. 2 Agustus 2010.
Kuswan AS. 2011, Optimasi Pereaksi
proses penyimpanan jika ikan tongkol
Schryver dan Penerapannya Pada
tersebut tidak habis dijual. Analisis Formaldehid Dalam
Sampel Usus Hati Ayam Secara
Spektofotometri, Fakultas
DAFTAR PUSTAKA Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Program Studi Farmasi
Adawyah, 2007, Pengolahan dan Universitas Indonesia, Depok.
Pengawetan Ikan. Jakarta : Bumi Rinto AU., Kajian keamanan Pangan
Aksara (Formalin, Garam dan Mikrobia)
Aprilianti A, Maruf A, Fajarini ZN, pada ikan sepat produksi indralaya,
Purwanti D. 2007, Studi Kasus 2009
Penggunaan Formalin Pada Tahu Norman, R.O.C dan D.J. Wddington., 1983,
Takwa Dikota Madya Kediri, Modern Organic Chemistery.
Universitas Muhamadiyah Malang, Colliens Educational, New York cit
Malang. Rahmadani, E.F., 2008, Deteksi
Anonim. 1979. Ciri ciri spesifik Daging Ayam yang berformalin
Ikan Tongkol (Auxis thazard. secara visual, Organeleptik, Kimia
Anonim.2007.Masalah dan Kebijakan dan fisika, Skripsi Universitas
Peningkatan Produk Perikanan Sumatera Utara,hal 33.
Untuk Pemenuhan Gizi Sanger, G. 2010. Mutu Kesegaran Ikan
Masyarakat. Tongkol selama Penyimpanan
Artha, Elza. 2007, Pemeriksaan Kandungan Dingin. Warta WIPTEK. 35 : 1 2.
Formaldehid Pada Berbagai Jenis Soemirat, J., 2011 Kesehatan Lingkungan
Peralatan Makan Melamin di Kota Yogyakarta : Gadjah Mada
Medan, Fakultas Kesehatan University Press
Masyarakat Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Cahyadi, W. 2008, Analisis & Aspek
Kesehatan Bahan Tambahan
Pangan, Edisi Kedua, Sinar
Grafika Offset, Jakarta, Indonesia
Departemen Kesehatan RI. 2012, Undang-
undang No. 18 tentang Pangan,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Volume 03, Nomor 02 (2016) Jurnal Pharmascience

Anda mungkin juga menyukai