01 April 2009
ISSN 1693-3591
94
ISSN 1693-3591
Pendahuluan
selera
konsumen.
makanan
alam
mendapat
pewarna
dan
daya
yang
tarik
berasal
perhatian
dari
karena
hal
sintesis
yang
telah
di
permanent
list
golongkan kedalam
produsen
yang
keuntungan
ingin
lebih
memperoleh
besar
dengan
sangat
pewarna
sintesis
utama
lebih
kalengan,
makanan
murah
oleh
para
produsen
diminati
Winarno, 1997) .
alasan
dan
mudah
ercis
kalengan,
kapri
menimbulkan
terutama
pemakaiannya.
pemanasan.
dengan
95
masalah
dalam
kadar
kesehatan
penyalahgunaan
Pewarna
tinggi
tartrazin
dapat
menimbulkan
suatu
efek
ISSN 1693-3591
bagi
kesehatan.
Metode Penelitian
amonia (4
tidak
pengembangan
warna tartrazin p. a.
jenuh
maka
akan
dengan
terjadi
permukaan
air,
elektrik
bejana kromatografi
batas
Analisis Kualitatif
timbangan
Untuk
pada
makanan
analitik
identifikasi tartrazin
atau
pengembangan.
Kemudian
minuman
96
ISSN 1693-3591
Pengukuran
kuning.
sampel
dengan
spektrofotometri
Spektro
1000 ppm
diencerkan
Larutan
Penentuan
panjang
gelombang
maksimum
Larutan
dengan
dibaca
ammonium
serapannya
pada
Recovery
dengan
Ammonium
maksimum.
diencerkan
Operating time
Larutan
baku
hidroksida
baku
dengan
Larutan
dengan
dibaca
ammonium
serapannya
pada
97
ISSN 1693-3591
Uji
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
lama
dibutuhkan
larutan
mengandung
Berdasarkan
pewarna
tartrazin.
baku
tartrazin
menyerap
larutan
baku
waktu
baku
yang
tartrazin
dari
400nm.
menunjukan
Operating Time
bahwa
yang
diambil,
serapan
yang
Sampel
Standar
A
B
C
D
Bercak
+
+
+
+
+
Warna
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Harga Rf
0, 45
0, 45
0, 44
0, 44
0,44
400 nm
98
ISSN 1693-3591
Serapan
0, 580
0, 582
0, 584
0, 584
Kurva baku
0,9
y = 0.0283x 0.0242
0,7
2
R = 0.9988
0,5
Serapan
0,3
0,1
-0,1 0
10
15
20
25
30
-0,3
-0,5
-0,7
-0,9
Konsentrasi
Gambar 2. Kurva baku dari nilai serapan terhadap nilai konsentrasi pewarna baku
tartrazin
Gambar
menunjukkan
Recovery
Dari
hasil
perhitungan
di
di
ketahui
bahwa
metode
ini
99
ISSN 1693-3591
Sampel
- sampel
- sampel + lart standar
10 ppm, 1ml
- sampel
- sampel + lart standar
10 ppm, 1ml
- sampel
- sampel + lart standar
10 ppm, 1ml
Serapan
0,441
0,672
Kadar
16,431ppm
24,699 ppm
recovery
82,686%
0,425
0,663
15,866 ppm
24,276 ppm
84,096%
0,437
0,689
16,289 ppm
25,194 ppm
89,05%
Rata-rata recovery
SD
RSD
Kesalahan Sistematik
85,277
3,342
3,919
14,23%
Presisi
Tabel 4. Hasil perhitungan presisi dengan konsentrasi 20ppm
Ulangan
1
2
3
4
5
Rata-rata
SD
KV ( %)
Ketelitian alat
Absorbansi
0,561
0,519
0,542
0,583
0,582
0,560
0,0689
1,230%
99,878%
untuk
menghitung
nilai
(Tabel 4).
Batas
deteksi
(LOD)
yang
100
ISSN 1693-3591
Replikasi
Serapan
Konsentrasi(ppm)
1
2
3
0,423
0,422
0,432
15,795
15,,759
16,113
Kadar
(ppm)
78,975
78,795
80,565
1
2
3
0,417
0,407
0,417
15,583
15,229
15,583
77,915
76,145
77,915
77,325
1
2
3
0,431
0,420
0,406
16,077
15,689
15,194
80,385
78,445
75,97
78,267
1
2
3
0,422
0,433
0,407
15,759
16,148
15,229
78,795
80,74
76,145
78,56
Penetapan
kadar
tartrazin
dalam
Kadar
rata-rata
79,445
sampel
Dari
hasil
penelitian
ini
Daftar Pustaka
Erlangga.
Harmita.
Kesimpulan
Berdasarkan
2004.
Petunjuk
metode
hasil
validasi
dan
cara
yang
122.
Pres. P. 201-205.
Instrumental.
University press. P. 6.
Bahan
101
Airlangga
Tambahan
untuk
ISSN 1693-3591
Pustaka
sinar
harapan. P. 313.
102