PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan terdiri atas dua aspek utama yaitu perawatan dan
pengobatan. Perawat dituntut mampu untuk memberikan asuhan keperawatan
dengan pemecahan masalah menggunakan metode proses keperawatan,
disamping itu perawat juga dituntut untuk mempunyai ketrampilan dan
pengetahuan tentang pengobatan (Priharjo, 2005). Salah satu tugas terpenting
seorang perawat adalah memberi obat yang aman dan akurat kepada klien.
Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada
pasien dan bila ada obat yang diberikan itu adalah bagian dari rencana
keperawatan karena perawat yang paling tahu tentang kebutuhan dan respon
pasien terhadap pengobatan (Tambayong, 2001).
Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki
masalah kesehatan. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang
bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa
obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi
menimbulkan efek yang berbahaya bila perawat memberikan obat tersebut
tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya. Karena obat dapat
menyembuhkan atau merugikan pasien, maka pemebrian obat menjadi salah
satu tugas perawat yang paling penting (Deglin, 2004).
Perkembangan produksi obat di Indonesia sangat pesat. Hal ini tentunya
sangat menggembirakan karena obat lebih mudah diperoleh konsumen. Disisi
lain bagi tenaga kesehatan akan kesulitan dalam memilih bentuk sediaan yang
tepat dari berbagai produk merk dagang dari pabrik obat. Obat yang diberikan
dalam bentuk sediaan yang berbeda dapat memberikan perbedaan dalam
jumlah dan kecepatan obat tersebut mencapai sirkulasi sistemik. Variasi yang
terjadi dapat disebabkan oleh dua faktor penting yaitu faktor fisiologi
penderita dan faktor formulasi bentuk sediaan. Bentuk sediaan obat (BSO)
diperlukan agar penggunaan senyawa obat/zat berkhasiat dalam farmakoterapi
dapat digunakan secara aman, efisien dan atau memberikan efek yang
optimal. Umumnya bentuk sediaan obat mengandung satu atau lebih senyawa
obat atau zat berkhasiat dan bahan dasar/vehikulum yang diperlukan untuk
formulasi tertentu . Karena itulah penting bagi perawat untuk mengetahui
bentuk sediaan obat (Tambayong, 2001).
Oleh karena itu, pada makalah ini akan membahas prosedur pemberian
obat yang bisa dijadikan pedoman perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dalam pemberian obat.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
tentang prosedur pemberian obat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus disusunnya makalah mengenai prosedur pemberian
obat ini adalah :
a. Untuk mengetahui konsep obat.
b. Untuk mengetahui bentuk dan sediaan obat.
c. Untuk mengetahui program obat dan sistem pengukuran / perhitungan.
d. Untuk mengetahui cara penyimpanan obat.
e. Untuk mengetahui peran perawat dalam pemberian obat.
f. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari pemberian obat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Obat
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan 917/Menkes/Per/x/1993,
obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi
dalam
rangka
penetapan
diagnosa,
pencegahan, penyembuhan,
2) Tablet
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak
dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau
cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa
bahan tambahan.
Waktu:
peresepan
1.
dan 2.
Kekurangan tablet
Menyulitkan terapi individual
Sasaran
kadar
obat
dalam
2. Mudah ditelan
3) Serbuk
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau bahan kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian
luar. Bahan atau campuran obat yang homogen dengan atau tanpa
bahan tambahan berbentuk serbuk dan relatif stabil serta kering.
Serbuk dapat digunakan untuk obat luar dan obat dalam. Serbuk
untuk obat dalam disebut pulveres (serbuk yang terbagi berupa
bungkus-bungkus kecil dalam kertas dengan berat umumnya
300mg sampai 500mg dengan vehiculum umumya Saccharum
lactis.) dan untuk obat luar disebut Pulvis adspersorius (Serbuk
tabur). Cara penggunaannya adalah dilarutkan dengan aquadest,
ditaburkan adalam bentuk serbuk, atau jika serbuk injeksidilarutkan
atau disuspesikan dalam aqua pro injeksi yang tersedia / sesuai.
Cara mengenal kerusakannya adalah secara mikroskopik kerusakan
dapat dilihat dari timbulnya bau yang tidak enak, perubahan warna,
benyek atau mnggumpal. Cara peyimpanannya adalah disimpan
dalam wadah tertutup rapat, ditempat yang sejuk, dan terlindung
dari sinar matahari.
1.
2.
sepat,
Penyerapan
lebih
(dapat
sempurna
Cocok
untuk
anak-anak
di
diatasi
lidah
dengan
corigen saporis).
2.
dan
lengket
Pada
penyimpanan
menjadi lembab.
bisa
Keuntungan
Mudah digunakan atau ditelan
Kerugian
Kurang cocok untuk obat
2.
enak
1.
3.
4.
2.
5) Kapsul
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut.
1.
2.
Keuntungan
Menutupi bau dan rasa 1.
Kekurangan
Tidak dapat digunakan untuk zat-zat
Menghindari
kontak
penguapan.
2.
yang
Mudah ditelan.
lembab).
yang
yang
tidak
tercampur
higroskopis
dapat
bereaksi
(menyerap
dengan
cangkang kapsul.
4.
5.
6) Suppositoria
Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh,
melunak atau melarut pada suhu tubuh.
1.
Kelebihan
Dapat digunakan untuk obat 1.
Kekurangan
Daerah absorpsinya lebih kecil
pasif
3.
Keuntungan
Aplikasi mudah
2.
Mendinginkan kulit
3.
Mudah dibersihkan
1.
2.
Kerugian
Tidak stabil terutama bila kena asam
Mudah
menguap.
2) Pasta
mengering
karena
cairan
Sediaan setengah padat berupa massa lembek (lebih kenyal dari salep)
yang dimaksudkan untuk pemakaian luar (dermatologi). Biasanya
dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk
dalam jumlah besar dengan vaselin atau parafin cair atau dengan
bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilago
atau sabun.
1.
Keuntungan
Mengikat cairan sekret (eksudat)
2.
gatal
dan
terbuka.
sehingga
1.
2.
Lebih
Kekurangan
keras dari
pada
lama.
gigi)
3) Gel (Jelly)
Jernih & tembus cahaya yang mengandungzat-zat aktif dalam keadaan
terlarut. Lebih encer dari salep, mengandung sedikit atau tidak lilin.
Digunakan pada membran mukosa dan untuk tujuan pelicin atau
sebagai basis bahan obat, dan umumnya adalah campuran sederhana
dari minyak dan lemak dengan titik leleh rendah. Dapat dicuci karena
mengandung mucilago, gum atau bahan pensuspensi sebagai basis.
Gel adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat
dari zarah kecil senyawaan organik atau makromolekul senyawa
organik, masing-masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan.
Adapun bahan bahan yang diformulasikan untuk membuat Gel
(Lubicating Jelly) yaitu meliputi Methocel 90 H.C. 4000, Carbopol
934, Propylene Glycol, Methyl Paraben, Sodium Hydroxide,qs ad,
dan Purified Water.
1.
Keuntungan
Efek pendinginan pada kulit saat 1.
Kekurangan
Harus menggunakan zat aktif
digunakan.
2.
dan elegan.
pada
3.
Elastis.
temperature.
4.
menyumbat
pori
sehingga
berbagai
perubahan
berkeringat.
5.
3.
6.
7.
kulit baik.
c. Bentuk cair
1) Solutiones (Larutan)
Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahanbahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan
dalam golongan produk lainnya (Ansel). Dapat juga dikatakan sediaan
cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya
terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran
pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral
(diminum) dan larutan topikal (kulit).
1.
2.
Keuntungan
Lebih mudah diserap
Bersifat
sehingga
bekerja
Karena
terlarut
homogen
3.
1.
Kerugian
voluminous,
zat
aktif
secara
berat.
2.
maka
terhidrolisis.
pada penyimpanan
3.
mikroorganisme
untuk
berkembangbiak
perlukan
sehingga
penambahan
di
pengawet
Ketepatan
dosis
tergantung
2) Suspensi
Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain: suspensi oral
(juga termasuk susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada
kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik,
suspensi sirup kering. Umumnya mengandung stabilisator untuk
menjamin stabilitasnya, penggunaannya dikocok dulu sebelum
dipakai.
1.
2.
3.
Keuntungan
Baik digunakan untuk orang 1.
Kerugian
Memiliki kestabilan yang rendah.
untuk anak-anak.
Aliran
cukup tinggi.
dituang.
Ketepatan
yang
dosis
terlalu
lebih
kental
rendah
4.
5.
permukaan
Suspensi
saluran
cerna 5.
harus
dilakukan
tinggi.
Pada
Dapat
mengurangi
tempat penyimpanan
saat
penyimpanan
Keuntungan
Kekurangan
Larutan tetes memiliki kelebihan dalam Kapasitas volume
yang
Suspensi
mata
memiliki
larutan
yang
sistemik
yang
2.
3.
4.
5.
6.
efek 1.
Kerugian
Pemberian sediaan parenteral harus
dilakukan
(jantung berhenti).
Dapat
diberikan
untuk 2.
oleh
personel
yang
tidak
parenteral,
memungkinkan
sukar
sekali
untuk
fisiologisnya
Pemberian
parenteral
karena
obat
telah
memberikan kemungkinan 4.
bagi
persyaratan
dokter
untuk
manufaktur
dan
pengemasan.
pasien
harus
kembali 5.
melakukan pengobatan.
inkompatibilias
seperti pada
kedokteran
interaksi obat.
Pengobatan
Persyaratan
parenteral 6.
sediaan
parenteral
tentang
untuk
mengoreksi
sterilitas,
karena
bebas
dari
gangguan
serius
cairan
dan
keseimbangan
elektrolit.
terlibat.
5) Sirup
Merupakan sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa,
kecuali disebutkan lain kadar sakarosanya antara 64%r sampai 66%.
Sirup kering adalah suatu sediaan padat yang berupa serbuk atau
granula yang terdiri dari bahan obat, pemanis, perasa, stabilisator dan
bahan lainnya, kecuali pelarut. Apabila akan digunakan ditambah
pelarut (air) dan akan menjadi bentuk sediaan suspensi. Kerugiannya
adalah :
a) Tidak semua obat ada di pasaran bentuk sediaan sirup.
b) Sediaan sirup jarang yang isinya zat tungggal, pada umumnya
campuran atau kombinasi beberapa zat berkhasiat yang kadangkadang sebetulnya tidak dibutuhkan pasien tersebut. Sehingga
dokter anak lebih menyukai membuat resep puyer racikan
individu untuk pasien tersebut.
c) Tidak sesuai bahan obat yang rasanya tidak enak misal sangat
pahit
f) Tidak sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil setelah dilarutkan
(biasanya dibuat sirup kering yang memerlukan formulasi khusus,
berbentuk granul, stabilitas setelah dilarutkan hanya beberapa
hari).
g) Harga relatif mahal karena memerlukan formula khusus dan
kemasan yang khusus pula.
6) Infus
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia
nabati dengan air pada suhu 900 C selama 15 menit.
Keuntungan
Kerugiannya
Pemberian infus intravena adalah Obat yang diberikan sekali lewat
menghasilkan kerja obat yang intravena maka obat tidak dapat
cepat
dibandingkan
pemberian
lain
cara dimuntahkan.
7) Eliksir
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis. Larutan
oral yang mengandung etanol sebagai kosolven, untuk mengurangi
jumlah etanol bisa ditambah kosolven lain seperti gliserin dan
propilenglikol, tetapi etanol harus ada untuk dapat dinyatakan sebagai
elixir. Kadar alcohol antara 3-75%, biasanya sekitar 3 - 15%,
keggunaan alcohol selain sebagai pelarut, juga sebagai pengawet atau
korigen saporis.
1.
Keuntungan
Mudah
ditelan 1.
Kekurangan
Tidak baik untuk kesehatan anak.
dibandingkan
Karena
atau kapsul.
tablet
mengandung
mudah menguap.
bahan
yang
2.
Rasanya enak.
3.
Larutan
jernih,
perlu
2.
tidak
dikocok
lagi 3.
alkohol
atau
menderita
penyakit tertentu.
d. Bentuk Gas
1) Inhalasi yaitu untuk di hirup. Keuntungannya adalah :
a) Penggunaan terapi inhalasi ini adalah cara kerjanya yang langsung
ke organ sasaran, dalam hal ini paru-paru.
b) Jangka waktu kerjanya lebih singkat/cepat.
c) Dosis obat yang digunakan lebih kecil sehingga dapat mengurangi
efek samping obat yang berlebihan
2) Aerosol yaitu terdispersi dalam gas.
1.
2.
3.
Keuntungan
Mudah digunakan & sedikit kontak 1.
Kerugian
MDI ( Metered Dose
dengan tangan .
Inhaler)
Bahaya
kontaminasi
ada
mengandungbahan obat
tidak
yang
digunakan),
tidak
karena
wadah
sering
timbul
tertutup-kedap.
berkaitan
stabilitas fisiknya.
pernapasan.
4.
biasanya
Takaran
yang
2.
dikehendaki
dapat
dengan
diatur.
pasien
5.
6.
Iritasi
yang
disebabkan
oleh
menggunakan
benar.
rasio
konsentrasi
zat
terlarut
didalam
pada
prinsipnya
hanya
menambahkan
pelarut
Berikut ini ada rumus perhitungan dosis obat untuk anak antara lain :
1. Young
3. Fred
4. Sagel
5. Clark
fasilitas
medis
memiliki
sistem
b. Lemari obat
Beberapa fasilitas mempunyai lemari obat yang terkunci
didalam ruangan klien. Lemari ini menyimpan dosis unit obat klien
dan catatan pemberian obat. Zat yang dikendalikan tidak diletakkan
didalam lemari ini, tetapi ditempat lain di ruangan perawat. Perawat
membawa kunci untuk membuka lemari obat klien, karena lemari ini
harus terkunci bila tidak digunakan.
c. Ruang obat
Bergantung pada fasilitas, ruang obat dapat digunakan untuk
berbagai tujuan. Contohnya, troli obat, bila tidak digunakan dapat
diletakkan didalam rung ini. Ruang obat dapat juga menjadi pusat
penyimpanan persediaan obat, obat yang dikendalikan, dan/ atau obat
yang digunakan dalam keadaan darurat.
d. Sistem akses obat komputerisasi
Sistem ini mengotomatisasikan pendistribusian, pengelolaan dan
pengendalian obat. Perawat menggunakan kata sandi untuk mengakses
sistem dan memilih obat.
Menurut Deglin (2004), dalam menyimpan obat harus diperhatikan
tiga faktor utama, yaitu :
a. Suhu, adalah faktor terpenting, karena pada umumnya obat itu
bersifat termolabil (rusak atau berubah karena panas), untuk itu
perhatikan cara penyimpanan masing-masing obat yang berbedabeda. Misalnya insulin, supositoria disimpan di tempat sejuk < 15C
(tapi tidak boleh beku), vaksin tifoid antara 2 10C, vaksin cacar air
harus < 5C.
b. Posisi, pada tempat yang terang, letak setinggi mata, bukan tempat
menjalankan
tugas
dan
fungsinya
sesuai
kompetensi
yang
seperti
dan aspirin,
yang
dapat
tidak
diharapkan
terhadap
pengobatan,
seperti
irigasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur
pemberian obat adalah suatu cara kerja yg bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan pemberian suatu substansi yg berhubungan dengan fungsi
fisiologis tubuh & berpotensi mempengaruhi status kesehatan guna
mencapai tujuan yg ditentukan.
Peraturan Menteri Kesehatan 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi)
adalah
sediaan
atau
paduan-paduan
yang
siap
digunakan
untuk
harus dilakukan dengan menambahkan bahan yang tidak inert (tidak bereaksi)
dan tidak memiliki efek farmakologi), pengenceran obat bisa dilakukan untuk
membuat sediaan padat (solid) maupun sediaan cair (liquid), untuk bahan
padat misalnya sacharum lactis dan untuk bahan cair aquadest.
Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat
kepada pasien. Perawat yang bertanggung jawab bahwa obat itu diberikan
dan memastikan bahwa obat itu benar diminum oleh pasien.
B. Saran
Bagi pembaca rekan sejawat, diharapkan dapat mengaplikasikan teori
prosedur pemberian obat dalam praktek keperawatan klinik dan dapat
membangun konsep berfikir tentang pentingnya peran perawat sebagai
pemberi pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA